Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

DECOMPENSASI CORDIS

Di SusunOleh :

HESTI KARMILA

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(..................................) (..............................)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKKNIK KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
T.A. 2020/2021
ETIOLOGI
DEFINISI KLASIFIKASI
 Stroke volume : isi sekuncup
 Decompensasi cordis adalah kegagalan jantung
1. Decompensasi cordis kiri/gagal  Kontraksi kardiak
dalam upaya untuk mempertahankan peredaran
jantung kiri  Preload dan afterload
darah sesuai dengan kebutuhan tubuh (Dr.
2. Decompensasi cordis kanan / gagal Meliputi :
Ahmad Ramali, 1994).
jantung kanan 1. Kerusakan langsung pada jantung (berkurang
 Dekompensasi kordis adalah suatu keadaan
kemampuan berkontraksi), infark myocarditis,
dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi
myocarial fibrosis, aneurysma ventricular.
kontraktilitas yang berakibat pada penurunan
2. Ventricular overload terlalu banyak pengisian dari
fungsi pompa jantung ( Tabrani, 1998; Price ,
ventricle.
1995).
 Overload tekanan (kebanyakan pengisian
akhir : stenosis aorta atau arteri pulmonal,
KOMPLIKASI hipertensi pulmonary.
 Keterbatasan pengisian sistolik ventricular.
1. Syok kardiogenik  Pericarditis konstriktif atau cardomyopati, atau
2. Episode tromboemboli DEKOMPENSASI aritmi, kecepatan yang tinggi,tamponade, mitral
3. Effuse dan tamporiade pericardium stenosis.
CARDIS  Ventrucular overload (kebanyakan preload)
regurgitasi dari aourta, defek seftum ventricular.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.EKG
2. SCAN jantung MANIFESTASI KLINIS
3. Kateterisasi jantung
1.     Gagal jantung kiri, ditandai :
4. Rontgen dada a. Edema Pulmo (penumpukan cairan pada
5. foto thoraks rongga dada)
b. Dispnea (sesak nafas)
c. Wheezing (mengi’jawa)
d. Mudah lelah
PEMERIKSAAN PENUNJANG e. Ansietas (perasaan cemas)
1.      Foto polos dada 2. Gagal jantung kanan, ditandai :
a.       Proyeksi A-P; tonus pulmonalis menonjol, a. Oedem depend (penumpukan cairan pada
pinggang jantung hilang, Cefalisasi arteria daerah distal dari jantung)
pulmonalis. b. Hepatomegali (pembesaran hati)
b.      Proyeksi RAO; tampak adanya tanda-tanda c. Asites (penumpukan cairan pada rongga
pembesaran ventrikel dextra.  peritoneum)
2. EKG d. Distensi vena jugularis (adanya bendungan
Irama sinus atau atrium fibrilasi, gelombang pada vena jugularis)
mitral yaitu gelombang P yang melebar serta berpuncak
dua serta tanda RVH, LVH jika lanjut usia cenderung
tampak gambar atrium fibrasi.
3.Kateterisasi jantung dan sine angiografi DIAGNOSA KEPERAWATAN
Didapatkan gradien tekanan antara atrium kiri
dan ventrikel kiri pada saat distol. Selain itu dapat 1. Penurunan curah jantung
dideteksi derajat beratnya hipertensi pulmonal. Dengan 2. Kerusakan pertukan gas
mengetahui frekuensi denyut jantung, besar curah
jantung serta gradien antara atrium kiri dan ventrikel kiri 3. Intoleransi aktivitas
maka dapat dihitung luas katup mitral.
PATHWAY DECOMPENSASI CORDIS
Regurgitasi Perikarditis. Temponade Stenosis
Aorta/cacat dan infark aorta/hipertensi
septum

Preload Contractcility menurun Afterload


meningkat
meningkat
Pemendekan
miokard

1. Pengisian LV 2.Gangguan irama: AF 3. Rsidual


( ! LVEDP)
Turbulensi cairan/darah

( ! LAEDP)
CO ! Trombus
Backward failur
Forward failur Emboli dinding p.d. kapiler

Kongesti vas. Pulmonal

Ggn. Perfusi Rangsangan Ggn pertukaran gas Perpindahan cairan k Parasmpatis


Jaringan Ekstra Vaskuler

Intoleransi aktivitas
Penurunan perfusi

1. HR !,
Ke otak
Ke ginjal Jaingan Perifer 2.Takhipnue
3.Peristaltik turun !
Penuruna Cyanoisi
Ggn pert. gas
n GFR
Ggn eliminasi
Nafsu makan bab
G kesadaran Ggn eliminasi turun (Ggn pola
makan )
(Resiko bak Diaporesis
cedera)
Resiko defisit cairan

Pe ! CO2 di otak

(odem serebri –
TIK meningkat)
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi
Pertukaran Gas Observasi:
D.0003 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan  Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
karbondioksida pada membran alveolus-kapiler dalam batas normal  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
Pengertian : Kriteria Hasil: napas
 Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
Kelebihan atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
kekurangan Menurun Meningkat pasien
oksigenasi dan/atau 1 Tingkat Kesadaran Edukasi
eliminasi   1 2 3 4 5  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
karbondioksida pada Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
membran alveolus- Meningkat Menurun Terapi Oksigen
kapiler 1 Dispneu Observasi:
  1 2 3 4 5  Monitor kecepatan aliran oksigen
2 Bunyi napas tambahan  Monitor posisi alat terapi oksigen
  1 2 3 4 5  Monitor tanda-tanda hipoventilasi
3. Gelisah  Monitor integritas mukosa hidung akibat
1 2 3 4 5
4. Diaforesis
1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik


Memburuk Membaik
1. PCO2

1 2 3 4 5
2. PO2
1 2 3 4 5
3. Sianosis

1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Eliminasi Urin Eliminasi Urin Manajemen Eliminasi Urin
D.0040 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam
Observasi:
pengosongan kandung kemih yang lengkap membaik
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
Disfungsi Eliminasi Urin Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka
inkontinensia urin
Menurun Meningka t
t  Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau
1 Sensasi berkemih
inkontinensia urin
  1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Monitor eliminasi urin
Meningkat Menurun
Terapeutik:
3 Desakan berkemih
  1 2 3 4 5  Catat waktu-waktu haluaran berkemih
4 Distensi kandung kemih
  1 2 3 4 5
5 Disuris
1 2 3 4 5

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
aktivitas Observasi:
D.0056 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
diharapkan toleransi aktivitas meningkat. mengakibatkan kelelahan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor pola dan jam tidur
Ketidakcukupan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka  Monitor kelelahan fisik dan emosional
energi untuk Menurun Meningka t
melakukan aktivitas t
sehari-hari 1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
  1 2 3 4 5
2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah
  1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
3 Keluhan lelah
  1 2 3 4 5
4 Dispnea saat aktivitas
  1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai