Anda di halaman 1dari 2

Nama : Katarina Oktaviani

NIM : 201711046

Resume Retret di Wisma Pangesti Wening Ambarawa 8-10 Agustus 2019 dengan tema
“Better Plan Better Future”

Retret merupakan kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan spiritual, menghindari


stress, menjaga kesehatan, gaya hidup ataupun hal-hal sosial lainnya. Kegiatan retret
dilakukan sementara waktu yaitu dengan menjauhkan diri sendiri dari lingkungan
kesehariannya untuk mendapat ketenangan. Kegiatan retret wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa S1 tingkat 2. Kegiatan retret tersebut sangatlah berkesan, pada hari pertama
tanggal 8 agustus 2019 pukul 16.00 WIB kami berkumpul di aula Wisma Pangesti Wening
untuk yang pertama kalinya. Kegiatan retret yang biasanya dibimbing oleh romo, bruder,
suster tampak berbeda dengan retret kali ini, karena kegiatan retret yang kami ikuti tersebut
dibimbing oleh orang muda yang umurnya tidak jauh berbeda dari kami yaitu dari teman-
teman optimus. Pada malam harinya alat komunikasi yang berupa handphone dikumpulkan.
Ketika sudah dikumpulkan saya merasa bahwa jauh dari handphone sangatlah tidak mudah
namun dengan demikian kami menjadi bisa berkumpul dan bercerita banyak dengan teman-
teman satu kamar tanpa ada yang sibuk sendiri dengan handphonenya. Hari kedua tanggal 9
agustus 2019 kami mendapatkan materi yang mengarah pada pemahaman dan juga
keyakinan menjadi seorang perawat. Oleh karena itu, pada siang hari kami diajak turun
langsung kemasyarakat untuk mengecek kesehatan warga di sekitar Wisma Pangesti Wening
Ambarawa dengan membawa nursing kit, disitu kami bertanya keluhan yang dialami
kemudian bagaimana warga tersebut mengatasi sakitnya dan kami juga mencoba
memberikan edukasi sesuai apa yang dialami warga tersebut. Kegiatan tersebut membuat
saya bangga menjadi seorang calon perawat karena ketika warga tersebut mengucapkan
terimakasih, saya merasakan kebahagiaan tersendiri. Kegiatan tersebut membuat saya lebih
yakin untuk menjadi seorang perawat. Pada sore harinya kami semua mengikuti outbound,
kegiatan outbouond tersebut mengajarkan kami pentingnya arti kebersamaan bahwa ketika
kami melakukan hal secara bersama-sama dan juga saling mendukung, kami bisa
mencapainya bersama dengan baik dan penuh rasa persaudaraan. Pada malam harinya kami
semua terharu dan menangis karena kegiatan renungan malam yang mengingatkan kami
bahwa disini kami merupaka saudara, suka duka harus kami lalui bersama-sama karena kami
sudah menjadi satu keluarga. Disitu kami saling berpelukan, meminta maaf satu sama lain
dan juga saling mengucapkan terimakasih. Hari ketiga atau hari terakhir retret tanggal 10
agustus 2019 kami diajak untuk menuliskan target untuk merubah kebiasaan menjadi lebih
baik, kami juga diajak untuk saling memberikan semangat dengan menuliskannya dikertas
yang diletakkan dipunggung masing-masing. Tulisan dalam kertas tersebut akan menjadi
semangat kita untuk berkuliah dan menggapai cita-cita. Lalu kegiatan retret tersebut ditutup
dengan misa di Kapel. Pada siang harinya kami semua sayonara, kami akan pulang kerumah
kami masing-masing. Menurut saya kegiatan retret tersebut memberikan kesan tersendiri
bagi saya. Terimakasih kepada teman-teman semua semoga saya dan teman-teman dapat
menjalankan target yang telah dibuat.
Nama : Katarina Oktaviani
NIM : 201711046

Resume Study Tour di Bali 12-16 Agustus 2019 Terkhusus saat mengunjungi Puja
Mandala pada 14 Agustus 2019

Study tour atau karya wisata merupakan metode mengajar dengan mengajak peserta didik
mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan diharapkan dapat membuat
laporan dari hasil kunjungan tersebut. Kegiatan study tour yang paling berkesan menurut
saya yaitu ketika mengunjungi 5 tempat peribadatan yang menjadi satu atau saling
berdampingan yaitu ditempat yang bernama Puja Mandala. Puja memiliki arti pemujaan dan
mandala yang berarti ruang lingkup. Jadi, puja mandala merupakan tempat untuk melakukan
pemujaan atau tempat untuk beribadah. Ketika perjalanan menuju Puja Mandala Nusa Dua
Bali, bli Nanang yang merupaka tour guide menjelaskan bagaimana berdirinya Puja Mandala
tersebut. Awalnya Puja Mandala berdiri dikarenakan minimnya tempat beribadah bagi umat
muslim didaerah nusa dua. Oleh karena itu, atas inisiatif umat muslim serta saran dari Joop
Ave dibangunlah komplek Puja Mandala Nusa Dua Bali. Pada saat itu masyarakat meminta
bantuan kepada BTDC kemudian BTDC hanya menyediakan lahan sekitar 2 hektar saja.
Pada tahun 1994 dibangunlah masjid diareal BTDC namun ketika membangun masjid,
bapak Joop Ave bertanya-tanya, kenapa hanya membangun masjid saja di tanah yang cukup
luas ini. Lalu bapak Joop Ave meminta untuk membangun tempat peribadatan selain masjid.
Pada tahun 1995 masjid Ibnu Batutah disahkan lalu pada tahun 1997 diresmikan gereja
katolik Bunda Maria Segala Bangsa dan gereja protestan bukit doa. Kemudian diikuti pada
tahun 2003 dilakukan peresmian Vihara Buddha Guna dan ditahun 2005 diresmikan pura
Jagat Natha. Lahan parkir di Puja Mandala cukup luas dan tidak ada pagar pemisah sehingga
semua umat bisa saling membaur. Saya merasa salut dengan adanya tempat peribadatan 5
agama yang dikenal dengan nama Puja Mandala di Nusa Dua Bali karena dengan adanya
tempat tersebut dapat mengajarkan kita mengenai arti toleransi yang sesungguhnya dan
masyarakat disekitar tempat tersebut juga dapat hidup berdampingan dengan rukun karena
adanya sikap saling menghargai satu sama lain. Oleh karena itu, kita diharapkan juga dapat
menerapkan nilai-nilai toleransi pada kehidupan kita masing-masing sehingga semua dapat
hidup berdampingan dengan rukun dan damai, mau menghargai perbedaan sehingga
perpecahan, permusuhan dapat terhindar dari kita.

Anda mungkin juga menyukai