NIM : 201711046
Resume Retret di Wisma Pangesti Wening Ambarawa 8-10 Agustus 2019 dengan tema
“Better Plan Better Future”
Resume Study Tour di Bali 12-16 Agustus 2019 Terkhusus saat mengunjungi Puja
Mandala pada 14 Agustus 2019
Study tour atau karya wisata merupakan metode mengajar dengan mengajak peserta didik
mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan diharapkan dapat membuat
laporan dari hasil kunjungan tersebut. Kegiatan study tour yang paling berkesan menurut
saya yaitu ketika mengunjungi 5 tempat peribadatan yang menjadi satu atau saling
berdampingan yaitu ditempat yang bernama Puja Mandala. Puja memiliki arti pemujaan dan
mandala yang berarti ruang lingkup. Jadi, puja mandala merupakan tempat untuk melakukan
pemujaan atau tempat untuk beribadah. Ketika perjalanan menuju Puja Mandala Nusa Dua
Bali, bli Nanang yang merupaka tour guide menjelaskan bagaimana berdirinya Puja Mandala
tersebut. Awalnya Puja Mandala berdiri dikarenakan minimnya tempat beribadah bagi umat
muslim didaerah nusa dua. Oleh karena itu, atas inisiatif umat muslim serta saran dari Joop
Ave dibangunlah komplek Puja Mandala Nusa Dua Bali. Pada saat itu masyarakat meminta
bantuan kepada BTDC kemudian BTDC hanya menyediakan lahan sekitar 2 hektar saja.
Pada tahun 1994 dibangunlah masjid diareal BTDC namun ketika membangun masjid,
bapak Joop Ave bertanya-tanya, kenapa hanya membangun masjid saja di tanah yang cukup
luas ini. Lalu bapak Joop Ave meminta untuk membangun tempat peribadatan selain masjid.
Pada tahun 1995 masjid Ibnu Batutah disahkan lalu pada tahun 1997 diresmikan gereja
katolik Bunda Maria Segala Bangsa dan gereja protestan bukit doa. Kemudian diikuti pada
tahun 2003 dilakukan peresmian Vihara Buddha Guna dan ditahun 2005 diresmikan pura
Jagat Natha. Lahan parkir di Puja Mandala cukup luas dan tidak ada pagar pemisah sehingga
semua umat bisa saling membaur. Saya merasa salut dengan adanya tempat peribadatan 5
agama yang dikenal dengan nama Puja Mandala di Nusa Dua Bali karena dengan adanya
tempat tersebut dapat mengajarkan kita mengenai arti toleransi yang sesungguhnya dan
masyarakat disekitar tempat tersebut juga dapat hidup berdampingan dengan rukun karena
adanya sikap saling menghargai satu sama lain. Oleh karena itu, kita diharapkan juga dapat
menerapkan nilai-nilai toleransi pada kehidupan kita masing-masing sehingga semua dapat
hidup berdampingan dengan rukun dan damai, mau menghargai perbedaan sehingga
perpecahan, permusuhan dapat terhindar dari kita.