Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN PATOLOGIS UROGENITAL

GENITALIA PRIA
Corpus penis
Glans penis
Preputium
Urethra
Meatus Urethra
Scrotum
Testis
Prostat
POKOK BAHASAN
Inspeksi : penis dan scrotum
Palpasi : penis, testis, epididimis dan vas deferen
Perkusi : kandung kemih (Bladder)
Colok dubur dan bulbocavernosus reflex
Transiluminasi scrotum
PENDAHULUAN
1. Menyapa pasien, memperkenalkan diri
2. Mencatat identitas pasien
3. Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Menyiapkan peralatan : sarung tangan, lubrikan, pen light
5. Posisi pasien : supine / berdiri / lithotomi
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
INSPEKSI
Penis
Kondisi kulit : adakah chordae
Warna : tanda radang
Lesi kulit : condyloma, carcinoma
Meatal discharge : gonorrhea
Ukuran : mikropenis, buried penis
Posisi meatus urethra : hypospadia, epispadia
Glans penis : Balanitis
Preputium : sirkumsisi, smegma, phymosis, paraphymosis
Scrotum
Ukuran dan posisi : posisi scrotum dan testis kiri biasanya lebih inferior dibanding yang kanan.
Warna : adakah tanda radang?
Distribusi rambut
Lesi : infeksi kulit?
Srotal swelling : adakah massa tumor? Hernia?
testis
PALPASI
Penis
Lakukan palpasi di seluruh shaft penis pada permukaan ventral dan dorsal
Menilai konsistensi
Jaringan fibrosis : Peyronies disease
1

Nyeri tekan : Periurethritis


Massa

Scrotum dan Testis


Dilakukan palpasi scrotum dan testis kanan-kiri
Ukuran testis : dewasa normal panjang 6 cm, lebar 4 cm
Posisi testis : testis kiri terletak lebih ke arah infero-posterior daripada testis kanan
Bentuk testis : oval
Konsistensi testis : kenyal
Permukaan testis : rata
Mobilitas : perabaan mobile
Nyeri tekan : bila nyeri orchitis
Massa : nodul pada testis
Epididymis dan Vas Deferen
Dilakukan pemeriksaan pada testis kanan dan kiri
Terletak di sebelah postero-lateral testis
Dinilai :
Perabaan Vas Deferen seperti untaian benang pintal (piece of heavy twine)
nyeri tekan
Swelling
nodul

PERKUSI BLADDER
Dilakukan pada regio hypogastrica abdomen
Bladder normal tidak bisa di palpasi atau perkusi jika volume kurang dari 150 cc
Jika volume bladder lebih dari 500 cc tampak distensi berupa massa pada regio lower
midline abdomen
Perkusi lebih baik daripada palpasi untuk mendiagnosis distensi bladder
Perkusi dimulai dari tepi atas symphisis pubis ke arah cranial sampai terdapat perbedaan suara
dari redup ke timpani
PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
Inspeksi : Anoperineal
Colok Dubur :
Lumasi telunjuk tangan kanan
Minta penderita mengejan, masukkan tepi palmar jari telunjuk ke dalam anus
Nilai kanalis analis
Dorong jari ke dalam rektum sehingga dapat menilai pemeriksaan dinding rektum
sebanyak mungkin
Palpasi berurutan dari lateral kanan, posterior, lateral kiri dan anterior
Putar jari tangan sehingga bila melakukan palpasi permukaan anterior dan prostat
Palpasi prostat
Keluarkan jari tangan, perhatikan sarung tangan ujung jari telunjuk
MENILAI COLOK DUBUR
Tonus sfingter ani
Mukosa rektum
Ampula rektum
Nyeri
2

Massa/Tumor
Prostat
Sarung tangan : feses, lendir, darah

MENILAI PROSTAT NORMAL


Menilai diameter prostat latero-lateral ( 4 cm)
Sulkus medianus teraba
Polus cranialis teraba
Simetris
Konsistensi : kenyal
Permukaan : rata
Massa : apakah ada nodul, deskripsi nodul
Nyeri tekan : bila terdapat nyeri prostatitis
PROSTAT ABNORMAL
Benign Prostate Hyperplasia :
Simetris, prostat teraba membesar, nyeri tekan (-), sulkus medianus tidak teraba, permukaan
rata, kenyal
Prostatitis :
Prostat teraba membesar, nyeri tekan (+), asimetris
Carcinoma :
Nodul (+), asimetris, teraba keras, nodul bisa tunggal / multipel
BULBOCAVERNOSUS REFLEX
Refleks kontraksi otot dasar panggul yang terjadi akibat respon stimulasi genitalia atau
perineum.
Jari telunjuk tangan pemeriksa dimasukkan pada rektum, kemudian jari tangan yang lain
memencet glans penis.
Jika BCR (+) Sfingter anus akan dirasakan menjepit jari tangan pemeriksa
Pusat refleks : Sacral 2-4
BCR (-) kerusakan pada jalur reflex
TRANSILUMINASI SCROTUM
Dilakukan jika terdapat scrotal swelling atau massa di scrotum
Ruangan gelap
Arahkan cahaya senter / pen light dari belakang scrotum
Normal : transiluminasi (-)
Cairan serous scrotum berpendar kemerahan (hydrocele)
Massa padat atau bekuan darah transiluminasi (-)
PENUTUP
1. Menyampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai
2. Melakukan pencatatan di catatan medis tentang hasil pemeriksaan

CHECKLIST
PEMERIKSAAN PATOLOGIS UROGENITAL
NO
I.
1
2
3
4
5
6
II.

TINDAKAN

PENILAIAN
dilakukan
tidak

PENDAHULUAN
Menyapa pasien, memperkenalkan diri
Mencatat identitas pasien
Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan yang akan dilakukan
Menyiapkan peralatan : sarung tangan, lubrikan, pen light
Posisi pasien : supine / berdiri / lithotomi
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
INSPEKSI
Penis
Kondisi kulit : adakah chordae
Warna : tanda radang
Lesi kulit : condyloma, carcinoma
Meatal discharge : gonorrhea
Ukuran : mikropenis, buried penis
Posisi meatus urethra : hypospadia, epispadia
Glans penis : Balanitis
Preputium : sirkumsisi, smegma, phymosis, paraphymosis
Scrotum

Ukuran dan posisi : posisi scrotum dan testis kiri biasanya lebih inferior
dibanding yang kanan.

III.

Warna : adakah tanda radang?


Distribusi rambut
Lesi : infeksi kulit?
Srotal swelling : adakah massa tumor? Hernia?

Testis
PALPASI
Penis
Lakukan palpasi di seluruh shaft penis pada permukaan ventral dan
dorsal
Menilai konsistensi
Jaringan fibrosis : Peyronies disease
Nyeri tekan : Periurethritis
Massa
Scrotum dan Testis
Dilakukan palpasi scrotum dan testis kanan-kiri
Ukuran testis : dewasa normal panjang 6 cm, lebar 4 cm
Posisi testis : testis kiri terletak lebih ke arah infero-posterior daripada
testis kanan
Bentuk testis : oval
Konsistensi testis : kenyal
Permukaan testis : rata
Mobilitas : perabaan mobile
Nyeri tekan : bila nyeri orchitis
Massa : nodul pada testis
Epididymis dan Vas Deferen
Dilakukan pemeriksaan pada testis kanan dan kiri
Terletak di sebelah postero-lateral testis
Dinilai :
Perabaan Vas Deferen seperti untaian benang pintal (piece of
heavy twine)
nyeri tekan
Swelling
nodul

IV.

PERKUSI BLADDER
Dilakukan pada regio hypogastrica abdomen

Bladder normal tidak bisa di palpasi atau perkusi jika volume kurang
dari 150 cc
Jika volume bladder lebih dari 500 cc tampak distensi berupa massa
pada regio lower midline abdomen
Perkusi lebih baik daripada palpasi untuk mendiagnosis distensi bladder
Perkusi dimulai dari tepi atas symphisis pubis ke arah cranial sampai
terdapat perbedaan suara dari redup ke timpani

V.

MENILAI PROSTAT NORMAL


Menilai diameter prostat latero-lateral ( 4 cm)
Sulkus medianus teraba
Polus cranialis teraba
Simetris
Konsistensi : kenyal
Permukaan : rata
Massa : apakah ada nodul, deskripsi nodul
Nyeri tekan : bila terdapat nyeri prostatitis

VI.

BULBOCAVERNOSUS REFLEX
Refleks kontraksi otot dasar panggul yang terjadi akibat respon
stimulasi genitalia atau perineum.
Jari telunjuk tangan pemeriksa dimasukkan pada rektum, kemudian jari
tangan yang lain memencet glans penis.
Jika BCR (+) Sfingter anus akan dirasakan menjepit jari tangan
pemeriksa
Pusat refleks : Sacral 2-4
BCR (-) kerusakan pada jalur reflex

VII.

TRANSILUMINASI SCROTUM
Dilakukan jika terdapat scrotal swelling atau massa di scrotum

Ruangan gelap
Arahkan cahaya senter / pen light dari belakang scrotum
Normal : transiluminasi (-)

VIII.
1
2

Cairan serous scrotum berpendar kemerahan (hydrocele)

Massa padat atau bekuan darah transiluminasi (-)


PENUTUP
Menyampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai
Melakukan pencatatan di catatan medis tentang hasil pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai