Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Ny.

SARINI
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA DM TIPE 1I

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama kepala keluarga : Ny. Sarini (60 tahun)
Alamat : Desa Wonolopo RT 1/ RW 10
Bentuk keluarga : Single parent
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan
1. Ny. Sarini Istri dari Alm. P 60 th SD Pedagang Pasien DM Tipe I
Wasiman
Kesimpulan tahap I :
Di dalam keluarga Ny. Sarini berbentuk single parent didapatkan pasien atas
nama Ny. Sarini usia 60 tahun, pendidikan SD, bekerja sebagai pedagang dengan
penyakit Diabetes Melitus Tipe II.

TAHAP II. STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. Sarini
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD ( Sekolah Dasar )
Agama : Islam
Alamat : Desa Wonolopo RT 01/ RW X
Suku : Jawa
Tanggal Periksa : 26 Juli 2016
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Keringat banyak, lemas dan sering buang air kecil pada malam hari,
terkadang kesemutan, kram dan gatal- gatal seluruh tubuh.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tahun 2016 pasien sering mengeluhkan sering buang air kecil,
minum banyak, terkadang merasa lemas dan banyak berkeringat.
Beberapa bulan terakhir pasien merasa sering gatal- gatal diseluruh
tubuh, kadang kesemutan dank ram. Pasien rutin datang ke puskesmas
untuk cek gula darah sebulan sekali. Pasien diberikan obat oral
Glimepiride (golongan Sulfonilurea) 1 mg diminum 2 kali sehari dan
amlodipine 5mg diminum 1 kali sehari.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat tekanan darah tinggi : (+) sejak tahun 2015
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat mondok : (+) pada tahun 2011, dikarenakan kadar
gula tinggi yang mengakibatkan pasien kejang hingga tak sadarkan
diri.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
Riwayat sakit gula : (+) pada ayah
Riwayat sakit jantung : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat makan-makanan asin : disakal
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olahraga teratur : sebulan sekali (senam)
Riwayat makan-makan berlemak : (+)
Riwayat makan-makanan manis : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang istri yang bekerja sebagai pedagang baju dipasar
tradisional. Pasien sekarang tinggal sendiri, dikarenakan 3 bulan yang
lalu suami pasien sudah meninggal dunia. Pasien memiliki 4 orang
anak yang sudah bekerja semuanya dan sudah memiliki keluarga.
Semua anak pasien sudah memiliki rumah sendiri- sendiri. Kesan
ekonomi pasien cukup dengan penghasilan Rp. 1.500.000,- perbualan
dengan pengeluaran Rp. 1.000.000,- perbulan.
7. Riwayat Gizi
Pasien makan teratur 3 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk pauk (
tempe, tahu, ikan ). Awalnya pasien suka makanan yang berlemak
tetapi sekarang pasien sudah merubah kebiasaan makanan berlemak.
Dengan makan nasi yang sudah dikurangi dan diperbanyak makan
sayur yang tidak bersantan. Gizi kesan cukup.

A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 72 kali permenit
Frekuensi nafas : 20 kali permenit
Suhu : 36,7°C
2. Status Gizi
BB = 62 kg
TB = 147 cm
62
IMT = 2,16 = 28,70 kg/𝑚2 (Obese I)

3. Mata : dalam batas normal


4. Leher : dalam batas normal
5. Jantung : dalam batas normal
6. Pulmo : dalam batas normal
7. Abdomen : dalam batas normal
8. Ekstremitas : dalam batas normal
9. Status neurologis : dalam batas normal
B. RESUME
Pada tahun 2011 pasien dibawa kerumah sakit dengan kondisi tidak sadarkan
diri dan kejang. Pasien sebelumnya merasakan sering kesemutan, sering buang
air kecil, banyak minum dan merasa berat badan turun drastis dari 78 kg
hingga 67 kg. Setelah diperiksa pasien didiagnosis Diabetes Melitus Tipe II
karena didapatkan kadar GDS 560 mg/dl. Pasien dirawat di ruang ICU selama
10 hari dan dipindahkan keruang rawat inap selama 5 hari. Setelah pulang dari
rumah sakit pasien diberikan obat metformin yaitu 500 mg 3 kali sehari 1
tablet. Pasien rutin kontrol ke puskesmas sebulan sekali, untuk berobat dan
cek kadar gula darah. Pasien adalah seorang pedagang yang gemar
mengkonsumsi makanan berlemak dan memiliki riwayat keluarga DM. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, dan berat badan
sekarang 62 kg.

PATIENT CENTERED DIAGNOSIS


1. Diagnosis Holistik
Ny. Sarini usia 60 tahun single parent, Diabetes Melitus Tipe II, keluarga
cukup harmonis dan anggota masyarakat biasa.
2. Diagnosis Biologis
Diabetes Melitus Tipe II
3. Diagnosis Psikologis
Hubungan antar anggota keluarga akrab dan saling mendukung.
4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan
masyarakat sekitar berjalan baik.

PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
 Diet sehat yaitu porsi makan harus sesuai dengan takaran gizi khusus
penderita DM
 Kurangi makanan berlemak dan manis
 Berolahraga dengan teratur berupa mengikuti senam pagi di puskesmas
 Tidak merokok dan tidak konsumsi alkohol
 Istirahat cukup
2. Medikamentosa
Metformin 500 mg 3 x 1 tablet perhari

FOLLOW UP
Tanggal 27 Juli 2016
o Subyektif : tangan kesemutan dan badan lemas
o Obyektif : keadaan umum baik, compos mentis
o Tanda vital
Tensi : 150/80 mmHg
Nadi : 90 kali permenit
RR : 19 kali permenit
Suhu : 37 °C
o Status Lokalis ( Pemeriksaan Abdomen dan Thoraks) : Dalam Batas
Normal.
o Assesment : Diabetes Mellitus Tipe II
o Planning : Terapi medika mentosa berupa obat oral Glimepiride
(golongan Sulfonilurea) 2 mg diminum 2 kali sehari dan Glucodex
(golongan sulfonilurea) 80 mg diminum 2 kali sehari., terapi non medika
mentosa berupa kurangi makan nasi putih perbanyak sayur bening, kurangi
makan manis, kurangi makanan berlemak dan istirahat cukup.
FLOW SHEET
Nama : Ny.Sarini (60 tahun)
Diagnosis : Diabetes Melitus tipe II
Tabel 2. Flowsheet penderita
Tanggal Tanda Vital Keluhan Rencana Terapi Target
26/07/2016 Tensi : 150/90 Sering kencing,
Medikamentosa : Penurunan kadar
mmHg gatal-gatal, Glimepiride (golongan Sulfonilurea) 1 mg gula darah
Nadi : 72x/menit berkeringat diminum 2 kali sehari dan amlodipine 5mg hingga < 200
RR : 20x/menit banyak, diminum 1 kali sehari mg/dl
Suhu : 36,7°C kesemutan,Non medikamentosa :
banyak  Diet sehat yaitu porsi makan harus
minum dan sesuai dengan takaran gizi khusus
makan, berat penderita DM
badan turun  Kurangi makanan berlemak dan manis
drastis.  Berolahraga dengan teratur berupa
mengikuti senam pagi di puskesmas
 Tidak merokok dan tidak konsumsi
alkohol
 Istirahat cukup

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


1. FUNGSI HOLISTIK
a. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas penderita (Ny.Sarini 60 tahun), tinggal sendiri di
rumah.
b. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga cukup harmonis, saling mendukung, dan perhatian
satu sama lain meskipun tidak tinggal serumah.
c. Fungsi Sosial
Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa.
Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penderita bekerja sebagai pedagang bahan makanan pokok dengan
penghasilan Rp 1.500.000,00 perbulan dan pengeluaran Rp 1.300.000,00
perbulan. Kebutuhan dapat terpenuhi dengan cukup baik.
e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan
diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.

2. FUNGSI FISIOLOGIS
Tabel 3. APGAR score keluarga Ny. Sarini
Kode APGAR Ny. Sarini
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila 2
saya mendapat masalah.
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi 1
masalah dengan saya.
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan 2
mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang baru.
A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih 2
sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll.
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu 2
bersama-sama.
Total (kontribusi) 9

Rata-rata APGAR score keluarga Ny. Sarini = 9 + 8 + 8 + 7 = 8


4
Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Ny. Sarini = baik
3. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Ny. Sarini
Sumber Patologi Keterangan
Social Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. -
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang -
masih diikuti.
Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup -
baik
Economic Penghasilan keluarga cukup ( di atas UMR) -
Education Tingkat pendidikan keluarga baik (menempuh wajib belajar 9 tah) -
Medical Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera -
berobat ke dokter, puskesmas, rumah sakit.
Kesimpulan : keluarga Ny. Sarini tidak memiliki fungsi patologis.

4. GENOGRAM

Tn. Alm
Wasiman

Ny. Sarini

Sdri. Sri Sdri. Ani Sdr. Teguh Sdr. Slamet


Yuniarti Riwayati Yulianto Musolikin

Diagram 1. Genogram keluarga Ny. Sarini

: Perempuan
: Pasien
: Laki-laki
: PenderitaDM

: Laki-laki meninggal

4. POLA INTERAKSI KELUARGA

Ny.
Sarini

Sdri. Sri
Yuniarti
Sdr. Teguh
Yulianto

Sdri. Ani
Sdr. Slamet
Riwayati
Musolikin

Diagram 1. Pola interaksi keluarga Ny. Sarini

Keterangan :

: Hubungan baik

5. FAKTOR PERILAKU
a. Pengetahuan
Pendidikan keluarga penderita cukup baik, penderita bersekolah sampai lulus
SD sedangkan 4 orang anaknya, anak pertama berpendidikan tamat SMA dan
ketiga anak penderita yang lain berpendidikan sarjana. Keluarga menyadari
arti penting kesehatan tetapi memiliki pengetahuan yang kurang tentang
diabetes melitus meliputi gejala, bahaya, dan pengobatannya.
b. Sikap
Sikap keluarga dan penderita sendiri terhadap penyakit yang dideritanya
kurang positif pada awalnya. Ketika penderita telah di diagnosis menderita
diabetes melitus sikap penderita dan keluarga lebih peduli terhadap penyakit
yang di alami oleh penderita dengan rutin mengontrolkan dan mengobati
penyakit diabetes millitus.
c. Tindakan
Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat karena
setiap ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke dokter praktek
atau puskesmas.
6. FAKTOR NON PERILAKU
a. Lingkungan
Rumah yang ditempati oleh keluarga Almarhum Tn.Wasiman sebenarnya
sudah cukup memadai. Keadaan di dalam dan di luar rumah cukup bersih,
sampah dibuang pada tempat sampah, sumber air terjaga kebersihannya,
sanitasi baik, pencahayaan dan ventilasi cukup. Kondisi rumah cukup rapi,
di depan rumah penderita terdapat warung sebagai mata pencahariannya
dan terdapat beberapa pepohonan yang rindang.
b. Keturunan
Terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit diabetes melitus.
Orang tua penderita ada yang mengalami diabetes melitus yaitu ayah.
c. Pelayanan Kesehatan
Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit langsung berobat ke puskesmas atau dokter yang
praktek di sekitar tempat tinggal penderita.
LINGKUNGAN INDOOR

Penderita tinggal di sebuah rumah berukuran 9 X 27 m2 ,rumah


menghadap timur. Penderita memiliki warung dirumah,dan terdiri dari ruang
tamu, lima kamar tidur,satu kamar mandi dan dapur menyatu dengan ruang
makan.

LINGKUNGAN OUTDOOR
Lingkungan di sekitar rumah berupa pemukiman warga dengan kondisi
lingkungan yang bersih dan teratur. Rumah terletak didekat perempatan jalan,dan
didepan rumah penderita terdapat saluran air/ selokan. Rumah langsung
berhadapan dengan jalan, dengan kondisi jalan sudah beraspal.

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


1. Fungsi Holistik (biopsikososial) : baik
2. Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
3. Fungsi Patologis (SCREEM) : tidak ada
4. Fungsi Genogram Keluarga : ada penyakit DM yang diturunkan dari
ayah
5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
6. Fungsi Perilaku Keluarga : cukup
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga : baik
8. Fungsi Lingkungan Indoor : baik
9. Fungsi Lingkungan Outdoor : baik

DAFTAR MASALAH
1. Masalah Medis
Diabetes Melitus tipe II
2. Masalah Nonmedis
a. Riwayat DM Tipe II pada keluarga
b. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makanan yang berlemak dan
kurangnya kesadaran pasien untuk cek gula darah secara teratur
c. Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang hipertensi,
bahayanya, dan pengobatannya.

PRIORITAS MASALAH
Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah
No. Daftar Masalah I T R Jumlah
P S SB Mn Mo Ma IxTxR
1. Riwayat DM Tipe II pada keluarga 5 5 5 1 4 4 4 6.000 (I)
2. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makanan 5 5 4 1 4 4 4 9.600 (II)
yang berlemak dan kurangnya kesadaran
pasien untuk cek gula darah secara teratur
3. Kurangnya pengetahuan penderita dan 5 4 4 1 4 3 4 2.880 (III)
keluarganya tentang hipertensi,
bahayanya, dan pengobatannya.
Keterangan :
I : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T : Technology (tehnologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)
DIAGRAM PERMASALAH PASIEN

I. Riwayat DM Tipe II
pada keluarga

Ny. Sarini 60 tahun dengan


Diabetes Melitus

II. Diet dan gaya hidup tidak sehat III. Kurangnya pengetahuan
yaitu makanan yang berlemak dan penderita dan keluarganya
kurangnya kesadaran pasien untuk tentang hipertensi, bahayanya,
cek gula darah secara teratur dan pengobatannya.

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien

TAHAP IV.

1. Hubungan genetik dengan kejadian diabetes militus


Faktor-faktor genetik Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu
sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecendrungan genetik ke arah
terjadinya Diabetes Melitus tipe I. Kecendrungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA (human leococyte antigen) tertentu.
HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen trasplantasi
dan proses imun lainnya

Diabetes tipe I memiliki pola korelasi genetik yang kompleks dengan sedikitnya
20 lokus genetik yang berpotensi menimbulkan perubahan toleransi imun hospes
yang akhirnya menyebabkan autoimunitas.

Di indonesia sendiri penyakit gula/Diabetes sering diabaikan karena menganggap


yang terkena DM adalah suatu takdir. Padahal data sudah menunjukkan 9,1 juta
penduduk Indonesia terkena DM. indonesia menempati urutan ke 5 dunia
terbanyak penderita diabetes dan sudah naik 2 peringkat dari tahun lalu. Dalam
satu tahun melonjak 500 ribu orang yang terkena penyakit gula ini, dan
diperkirakan pada tahun 2035 penderita DM di Indonesia diperkirakan mencapai
angka 14,1 juta.

2. Hubungan pola hidup dengan kejadian diabetes militus

Tidak dapat dipungkiri bahwa kebiasaan/pola makan di indonesia


adalah “belum makan nasi berarti belum makan”. Hal inilah yang membuat
jumlah penderita DM semakin bertambah tiap tahunnya. Mengapa demikian, dan
apa hubungannya dengan DM.

Nasi merupakan makanan no 1 yang paling banyak dikonsumsi di


Indonesia. Nasi dijadikan sumber utama karbohidrat. Setiap hari bahkan 3 kali
sehari nasi menjadi menjadi menu berat bahkan dikombinasikan dengan lauk
pauk. Nutrisi utama yang terdapat dari nasi adalah karbohidrat, air dan sedikit
serat. Nasi putih yang kita konsumsi akan cepat di cerna tubuh, sehingga makanan
ini dapat menaikkan gula darah dengan cepat. Gula darah yang cepat naik akan
cepat turun juga, dan ini yang membuat kita merasa cepat lapar karena kadar gula
kita turun. Sebenarnya makan nasi tidak membuat gemuk asalkan dalam jumlah
yang wajar, sayangnya di Indonesia/perilaku pola makan masyarakat kita, bila
tidak kenyang cenderung menambah jumlah nasi bukannya lauk pauk. Asupan
berlebih dari karbohidrat ini yang akan diubah tubuh dalam bentuk cadangan
lemak.

Mungkin pembahasan lengkap masalah nasi dan teman temannya


akan kita bahas di artikel berikutnya, disini akan coba saya bahas mengenai
penyakit Gula/Diabetes militus secara gamblang dengan bahasa saya sendiri agar
kita semua mengerti apa itu diabetes militus, penyebabnya, bahaya jika kita
terkena penyakit gula ini dan bagaimana cara pencegahannya.

TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

V-A. SIMPULAN
Diagnosis Holistik :
1. Diagnosis Biologis
Diabetes melitus tipe II
2. Diagnosis Psikologis
Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan penyakitnya.
Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan saling mendukung.
3. Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan
dan rumah cukup sehat, pendidikan penderita dan keluarganya cukup
baik, penderita menyadari arti pentingnya kesehatan, dan penderita
mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan baik.
V-B. SARAN
Saran Komprehensif
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah
sebagai berikut:
1. Promotif
Edukasi kepada keluarga mengenai Diabetes menitus (kencing manis)
yang diderita Ny. Sarini penanganan dan juga komplikasinya sehingga
keluarga dapat membantu mengawasi pola makan dan teratur dalam
meminum obat dari Ny. Sarini serta mengontrol kadar gula darah
minimal seminggu sekali dan apabila ada keluhan dapat dilakukan
pemeriksaan segera..
2. Preventif
 Diet sehat yaitu porsi makan harus sesuai dengan takaran gizi khusus
penderita DM
 Kurangi makanan berlemak dan manis
 Berolahraga dengan teratur berupa mengikuti senam pagi di
puskesmas
 Tidak merokok dan tidak konsumsi alkohol
 Istirahat cukup

3. Kuratif
Obat glimepiride (golongan sulfonilurea) 1 mg diminum 2 kali sehari
dan glucodex (gliclazide) 5mg 2 kali sehari.
4. Rehabilitatif

DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta :
Media Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai