Anda di halaman 1dari 59

PA D M I N I L A X M I PAT H M A N AT H A N ( 1 3 0 11 2 1 6 3 5 1 8 )

P E R S E P TO R K K : D A N I F E R D I A N , D R . , M K M
P E R S E P TO R L A PA N G A N : H . A D E H I D AYAT, D R .

CRS 3
Identitas Patient
Nama : Tn. R
Usia : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Jl. Kopo, Gang Kanta
Agama :Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Serabutan
Tanggal Pemeriksaan : 29 Januari 2018
Tanggal Home Visit : 29 Januari 2018
Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri ulu hati
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati 3 hari sebelum berobat ke Puskesmas Kopo. Pasien
mengeluhkan bahwa nyeri ulu hati pasien hilang timbul 3 hari ini dan memperparah setelah
makan dan tidak menghilang setelah beberapa jam. Nyerinya tidak menyebar dan terdapat hanya
pada satu titik. Nyeri pasien dirasakan seperti nyeri yang tertusuk-tusuk di bagian perut atas
tengah. Pasien lagi tidak bekerja jadi merasakan tidak menggangu aktivitas seharian pasien.
Keluhan pasien membaik setelah pasien mengkonsumpsi obat promag. Keluhan pasien diikuti
penurunan nafsu makan,perut kembung, mual, dan muntah. Nyeri ulu hati tidak disertai dengan
sensasi terbakar yang menyebar ke atas, terasa asam atau pahit di mulut,sering sendawa. Keluhan
pasien tidak disertai dengan nyeri saat makan ataupun nyeri pada malam hari.Keluhan nyeri pasien
yang dirasakan tidak menjalar dan tidak dipengaruhi oleh posisi. Tidak ada keluhan demam.Pasien
menyangkal keluhan kuning di badan,batuk,pilek dan keluhan sewaktu BAB . Keluhan sesak nafas,
berdebar-debar dan nyeri dada disangkal pasien.
LANJUTAN ANAMNESIS
Pasien mengeluhkan bahwa pasien suka jajan dan suka membeli makanan yang pedas di tepi
jalan. Pasien juga mengakui selalu minum teh. Pasien mengakui tidak makan pada tepat waktu
setiap hari . Pasien juga mengakui bahwa setiap kali pasien harus ada makanan pedas. Pasien
juga menceritakan kadang kadang tidak punya waktu untuk makan kalau lagi bekerja . Riwayat
mengonsumpsi obat anti nyeri dan obat-obatan dalam jangka waktu yang lama disangkal. Pasien
mengaku merokok setiap hari 2 batang rokok. Riwayat mengonsumpsi minuman beralkohol
disangkal. Pasien juga mengeluhkan bahwa pasien jarang mendapatkan kerja jadi pendapatan
bulanan keluarga pasien tidak stabil dan sering kali tidak mencukupi walaupun istri dan anak
pasien yang kedua bekerja.
Pasien mengakui bahwa pernah mengalami keluhan yang sama sejak 1 tahun dan berobat di
puskesmas semenjak mempunyai BPJS 6 bulan yang lalu. Riwayat hipertensi dan penyakit
kencing manis disangkal oleh pasien. Riwayat asma, batuk berdahak yang lama pada pasien
maupun keluarga pasien disangkal. Keluarga pasien juga tidak mempunyai keluhan yang sama.
Genogram keluarga Tn.R
BENTUK KELUARGA
Bentuk keluarga: Keluarga inti
Tahapan siklus keluarga: Keluarga dengan anak dewasa
Family map

◦ Pasien tinggal serumah dengan anak kedua dan anak ketiga dan anak pasien yang pertama sudah
bernikah pada tahun 2016
◦ Sumber penghasilan keluarga berasal dari istri pasien, anak kedua pasien dan dari pasien jika pasien
mendapatkan kerja pada bulan atau minggu tersebut. Sumber penghasilan tidak mencukup untuk
belanja seharian.
◦ Hubungan antara pasien dengan keluarga pasien rapat.
FAKTOR RISIKO
Klien
Sering makan makanan pedas dan minum air the
Tidak makan tepat pada waktu
Merokok 2 batang setiap hari
Keluarga
Tidak ada yang menjaga pola makanan pasien di rumah
Lingkungan
Terdapat banyak kedai jajan di sekitar rumah pasien
Selalu/ Kadang- Jarang/
No. Pernyataan Sering kadang/ tidak
(2) Pernah (1) (0)

1. (AFFECTION) 2
Saya puas karena saya dapat kembali pada
keluarga saya jika saya menghadapi masalah

2. (PARTNERSHIP) 2
Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas serta membagi masalah dengan

3.
saya

(GROWTH) 2
APGAR
Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya melaksanakan
kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

4. (ADAPTATION) 2
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya
menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi
emosi.

5. (RESOLVE) 2
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya
membagi waktu bersama

Skor APGAR : 10 (Highly Functional Family)


ASPEK KETERANGAN
Social Pasien memiliki hubungan yang baik dengan tetangganya. Pasien memiliki hubungan yang baik
SCREEM
dengan keluarganya, dan tetangga di sekitar rumahnya.

Culture Pasien bersuku Sunda dan pasien sering membeli makanan yang pedas dan asin. Pasien mengakui
bahwa sambal menjadi salah satu penyebab dari penyakit pasien.
Religion Pasien beragama Islam dan menjalankan ibadah dengan rutin.

Economy Keadaan ekonomi pasien tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber penghasilan
berasal dari istri pasien, anak kedua pasien dan juga pasien kalau pasien mendapatkan kerja. Anak pasien
pertama yang sudah menikah dan meninggalkan rumah.
Education Pasien telah menjalankan pendidikan sampai SMK jadi pasien mampu memahami dan memecahkan
masalah sehari-hari yang dihadapi malah pasien juga memahami kepentingan pola makan teratur dan
juga tahu bahwa pasien harus mengurangkan makan sambal dan minum teh namun pasien tidak
mempraktikkan.
Medical Akses menuju Puskesmas Kopo mudah dan dekat, murah dan pelayanan cukup sehingga jika terdapat
keluhan kesehatan pasien maupun anggota keluarga yang lain, dapat segera dibawa ke puskesmas.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
• CM, Tampak Sakit Ringan

Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah: 120/80
• Nadi: 84x/menit
• Respirasi: 20x/menit
• Suhu: 36.7

Status Gizi
• BB= 64 kg
• TB= 168 cm
• BMI = 22.6 kg/m2
Kepala
◦ Deformitas -, wajah simetris
◦ Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
◦ Hidung: pernapasan cuping hidung -, sekret -/-

Leher:
◦ KGB tidak teraba,
◦ Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
◦ JVP tidak meningkat
Thoraks
Pulmo
◦ Inspeksi: Bentuk dan Gerak simetris
◦ Palpasi: Vocal Fremitus kanan=kiri
◦ Perkusi: Sonor
◦ Auskultasi: Vocal resonance kanan=kiri, VBS kanan=kiri, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Cor
◦ Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
◦ Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 4 LMCS, tidak kuat angkat
◦ Perkusi: batas jantung: kardiomegali -
◦ Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 reguler, S3-, S4-, murmur-
Abdomen
◦ Inspeksi: Datar
◦ Palpasi: Kembung, nyeri tekan di epigastrium +
◦ Perkusi: timpani
◦ Auskultasi: Bising Usus +, Normal

Ekstremitas
◦ Akral hangat
◦ Capillary refill time <2 detik
Diagnosis Banding
◦ Dyspepsia syndrome et causa suspek DD 1.Gastritis
2. Peptic Ulcer disease
Diagnosis Kerja
Dyspepsia syndrome et causa suspek DD 1. Gastritis
2. Peptic Ulcer disease
Usulan Pemeriksaan
Lab: Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
Urea breath test  Untuk melihat adakah penyakit tersebut karena infeksi H.Pylori
Endoscopy  Rujuk ke Rumah Sakit
Diagnostic Holistic
Aspek personal : Alasan : Untuk mengobati nyeri ulu hati
Harapan: Bisa mengobati nyeri ulu hati pasien dan sembuh
Kekhawatiran : Nyeri ulu hati bertambah buruk
Aspek Klinis : Dyspepsia syndrome e/c suspek DD 1.Gastritis
2. Peptic Ulcer
Aspek Internal: 1.Usia
2. Membeli makanan pedes and suka mengkonsumsi teh
3. Pola makan telat dan tidak teratur.
Aspek Eksternal: 1.Stres karena pasien jarang mendapatkan pekerjaan dan pendapatan bulanan tidak mencukupi untuk menguruskan keluarga
2.Keluarga pasien tidak mengingatkan tentang betapa pentingnya pola makan teratur bagi pasien
Terapi
Non Farmakologis
◦ Menghindari dari meminum teh buat sementara waktu dan mengurangi frekuensi meminum
teh setelah pasien sembuh supaya penyakit pasien tidak kambuh lagi.
◦ Menghindari dari membeli makanan pedas sementara waktu.
◦ Menyarankan ke pasien supaya tidak telat makan dan makan makanan dengan teratur
◦ Menghindari diri dari stres dengan sering berekreasi dan jalan.
◦ Menyarankan ke pasien untuk makan sering tapi dalam porsi kecil.
◦ Memberi edukasi kepada keluarga pasien tentang pola makan supaya keluarga pasien bisa
selalu mengingatkan.
Terapi
Farmakologis

◦ Antasida 3x1 200 mg sebelum makan


◦ Ranitidine 2 x1 150mg
Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam
RENCANA
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
KELUARGA TN. R
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis
Kesehatan
1 Tn. R, 52 Dyspepsia BMI, TD, Gula darah, Pola hidup sehat, aktivitas fisik, TD setiap 10 Multivitamin, kalsium
thn syndrome Profil lipid, Penglihatan Nutrisi seimbang, management tahun
stress, menghindari dari
membeli makanan pedas
sementara waktu dan minum
teh, smoking cessation, Edukasi
simptom kanker prostate,colon,
edukasi simptom osteoporosis

2 Ny.I, 47 Sehat BMI,TD,Gula Darah, Pola makan dan gizi seimbang, TD setiap 10 Multivitamin, kalsium
thn Profil Lipid, Penglihatan, Aktivitas fisik, management tahun
PAP smear stress,PHBS, Edukasi symptom
kanker colon, servikal, edukasi
symptom osteoporosis

3 Tn. S, Sehat BMI, Gula Darah, Tekanan Pola makan dan gizi seimbang, TD setiap 10
25thn Darah, Profil Lipid, Olahraga, tahun, Imunisasi
Penglihatan,TB, HIV (kalau Kesehatan reproduksi pra nikah, Hep B,
4 Tn.A, Sehat ada indikasi), Mental Kounselling terkait masalah HPV
15thn health kenakalan remaja dan obat-obat
narkoba, PHBS, Injury
prevention, Pencegahan IMS,
Kesehatan gigi dan mulut,
Konseling pra nikah
Home Visit
Alasan Dilakukan Home Visit
Follow up kondisi kesehatan pasien
Mengetahui faktor resiko keluarga
Mencari faktor resiko rumah dan lingkungan pasien
No Nama Kedudukan Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah medis
dalam keluarga &biopsikososia

Demografi l

1 Tn,R Pasien, kepala Laki lak 52 thn Serabutan SMK Dyspepsia


keluarga, Suami, syndrome
Ayah

2 Ny. I Istri pasien, Ibu Perempuan 47thn Bekerja di bgn packaging SMP Sehat
makanan

3 Tn. I Anak kedua Laki-laki 25thn Bekerja di mini marker SMA Sehat

4 Tn.A Anak ketiga Laki laki 15 thn Pelajar SMP Sehat


Lingkungan Tempat Tinggal
Kepemilikan rumah: Rumah sendiri
Daerah perumahan: Padat bersih

Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik
Lantai rumah : Keramik
Atap rumah : Genteng
Dinding rumah : Tembok
Cat dinding rumah : Dicat
Luas tanah : 35m2
Luas bangunan : 35m2
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Jumlah kamar 2
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jumlah jendela-ventilasi 2
Jumlah jendela-pencahayaan 2
Sumber air bersih Ada

Sumber pencemaran di dekat (<10m) sumber air Tidak

Kemudahan mendapatkan air untuk keperluan Mudah


harian
Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik (air galon)
Pengolahan air minum sebelum diminum Air ledeng, dimasak

Tempat penampungan air minum sebelum dimasak Wadah tertutup

Tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/tempat Langsung ke got/sungai


cuci/dapur

Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup

Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ada

Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas/LPG

Memelihara ternak di rumah? Tidak ada


Akses dan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan
Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang Puskesmas Kopo
digunakan
Jarak dan waktu yang ditempuh 200m
5 menit

Angkutan umum ke fasilitas? Angkot

Tarif pelayanan kesehatan Gratis

Pelayanan Cukup
Interpretasi
Rumah berada di lingkungan padat bersih
Kondisi rumah bersih
Ukuran rumah tidak cukup untuk 4 orang
Pencahayaan dan ventilasi kurang
Pengelolaan sampah baik
Akses terhadap sarana kesehatan baik
Lingkungan Pekerjaan
Anggota keluarga yang bekerja: Istri pasien dan anak kedua pasien
Risiko kesehatan dalam pekerjaannya:

Faktor Risiko Ny. S


Faktor Fisik Kelelahan,kecelakaan ke tempat kerjanya
Faktor Kimia -

Faktor Biologis Tertular penyakit rekan kerja


Ergonomis Sering duduk untuk membuat kerja(istri pasien), berdiri terlalu
lama( anak kedua pasien)
Faktor Psikologis Stress dari atasan
Penatalaksanaan Kasus Gizi
• BB= 64 kg
• TB= 168 cm
• BMI = 22.6 kg/m2

Assessment:
◦ Riwayat penyakit sebelumnya yang berhubungan masalah gizi: tidak ada
◦ Obat-obatan yang biasa dikonsumsi: Promaag sewaktu maag kambuh
◦ Riwayat penyakit di keluarga : tidak ada
◦ Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
◦ Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir: tidak ada
Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2 minggu: tidak ada
Kapasitas fungsional: tidak ada disfungsi
Jenis aktivitas: ringan
Asupan makanan:
◦ Perubahan asupan makanan: tidak
◦ Konsistensi makanan sekarang: biasa (padat)
◦ Puasa/tidak masuk makanan sama sekali: tidak
Food Recall
Waktu Makanan Bahan Makanan URT Analisis
0730 Teh Tawar -Teh 200ml 4kkal
Nasi goreng+ Cabe -Nasi, Telor 1 mangkok nasi, 1 butir 277kkal
telor
rawit 3 biji 51kkal
1000 Pisang 1 buah 90 kkal
1200 Nasi 1 mangkok 204 kkal
Ayam paha goreng 1 potong ayam 135 kkal
Sayur taugeh 100 g 114 kkal
1800 Nasi Putih 1 mangkok 204 kkal
Ikan goreng 1 ikan lele 367kkal
Sambal bawang 1 29kkal
Teh tawar 200 ml 4kkal
Total energi 1479kkal
Intervensi Gizi
TB = 168cm;
BB = 64 kg;
BMI= 22.6kg/m2
BB ideal = 90% x (TB-100) x 1 kg = 90% x 68 x 1= 61.2kg
Kebutuhan kalori : BBI x 25 = 1530 kkal
Koreksi :
◦ Aktivitas ringan : +20% x 1530 = +306
◦ Usia : -5% x 1530 = -76.5
◦ BB lebih : +3% x 1530 = -45.9

Total Kebutuhan Kalori = 1713kkal/day


Komposisi :
◦ Karbohidrat : 45–65%
◦ Protein : 15–20%
◦ Lemak : 20–25%

Jenis nutrien spesifik : vitamin dan mineral

Jenis makanan yang dianjurkan


Nutrien yang dianjurkan : Karbohidrat kompleks, Protein Hewani (ayam, ikan, telur), Protein Nabati (tahu,
tempe, kacang-kacangan), Sayuran, Buah, Susu

Konsistensi yang dianjurkan : Lunak dan padat biasa


Pengolahan yang dianjurkan : direbus, dipanggang, digoreng
Cara pemberian : Oral
Frekuensi yang dianjurkan : 3 x makan berat dan 2x cemilan
Waktu Makanan URT Analisis
Makan pagi Nasi putih 1 centong 175 kkal
Telur Dadar 1 buah 115 kkal
Sop ayam 1 mangkok 75kkal
Wortel 200 gr 50 kkal
Selingan Mangga 100 gr 55 kkal
Pisang 1 buah 90kkal
Makan siang Nasi putih 1 centong 175 kkal
Ayam Goreng dada
Sayur Buncis
1 potong
200 gr
180 kkal
75 kkal
MEAL
Selingan Mangga 200 gr 110 kkal
PLANNING
Makan Nasi putih 1 centong 175 kkal
malam Ikan lele 1 ekor 367kkal
Sayur Buncis 200 gr 75 kkal

Total energi 1717 kkal


Penatalaksaan aktivitas fisik
Frekuensi : 3- 5 kali seminggu
Intensitas : ringan
Tipe: Aerobik ( jalan pagi, bersepeda, senam aerobik)
Durasi: Minimal 30 menit/hari
Clinical Science
SINDROM DISPEPSIA
Definisi & Klasifikasi
Definisi: Recurrent or chronic pain or discomfort accompanied by either early satiety, nausea,
vomiting,bloating.
Sindrom dispepsia ditandai oleh salah satu dari:
◦ Nyeri epigastrium
◦ Rasa terbakar di epigastrium
◦ Rasa penuh setelah makan
◦ Rasa cepat kenyang

Klasifikasi dyspepsia
◦ Dispepsia organic:
◦ Kelainan structural
◦ Kelainan biokima
◦ Kelainan sistemik
◦ Dispepsia fungsional
◦ Sindrom distress-post prandial
◦ Sindrom nyeri epigastrik
Etiologi
Etiologi dyspepsia :
◦ Kelainan structural saluran cerna
◦ Ulkus peptikum, GERD, gastritis kronis, gastritis OAINS, adenokarsinoma lambung & esofagus
◦ Penyakit hepatobilier
◦ Kolesistitis kronik, pankreatitis kronik, hepatitis, keganasan
◦ Penyakit kronik
PEPTIC ULCER
DISEASE
PEPTIC ULCER DISEASE
Termasuk Gastric Ulcer & Duodenal Ulcer (Tukak Gaster & Tukak duodenal)
Ulkus = kerusakan pada permukaan mukosa dengan ukuran > 5mm, dan kedalaman sampai ke
lapisan submukosa
Tukak gaster dan tukak duodenal mempunyai kesamaan dalam pathogenesis, diagnose dan
tatalaksana, namun ada beberapa aspek yang membedakan keduanya
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
DUODENAL ULCERS (Tukak Duodenal) GASTRIC ULCER (Tukak Gaster)
Biasa terjadi di bagian pertama dari
duodenum (3cm di pylorus)
Biasa disebabkan oleh infeksi H. Pylori dan Biasa disebabkan oleh infeksi H. Pylori dan
penggunaan NSAID jangka panjang penggunaan NSAID jangka panjang
Asam lambung basal dan malam hari Asam lambung basal normal
meningkat
Pola nyeri : muncul 90 menit sampai 3 jam Pola nyeri : bertambah parah saat makan
setelah makan. Mereda jika makan
Mual dan penurunan berat badan banyak
ditemukan
Nyeri menjalar ke pancreas (ke belakang) Nyeri menjalar ke lobus kiri hepar
PEPTIC ULCER DISEASE
(PATHOPHYSIOLOGY)
1. Bacterial factors : H. pylori is able to facilitate gastric residence, induce mucosal injury, avoid
host defence.
Several stains has pathogenicity island (cag-PAI) that produce CagA and pic B yang jadi virulence
factor yang bisa damage mucosal and disrupt normal function of host immune cell
Urease allows bacteria to reside in acidic stomach, generates NH3 that can damage epithelial
cell
It produce factors that are chemotactic for neutrophil, monocyte and cause injury
It makes protease and phospholipase that break down glycoprotein lipid complex of mucous gel
PEPTIC ULCER DISEASE
(PATHOPHYSIOLOGY)
2. Host factors:
Immune response to H.pylori include neutrophil, lymphocyte, macrophage, plasma cell.
The pathogen leads to local injury by binding to class II MHC molecule expressed on gastric
epithelial cells, lead to apoptosis
Elevated multiple cytokines lead to eradication of bacteria but also epithelial injury
DIAGNOSIS INFEKSI H. PYLORI
Tujuan pemeriksaan : untuk menetapkan adanya infeksi sebelum memberikan adanya infeksi
sebelum membrikan pengobatan
Non invasive: IgG anti Hp, urea breath test (bila ada ada aktivitas urease dari kuman H. pylori,
akan dihasilkan isotop karbon dioksida yang diserap dan dikeluarkan melalui pernapasan)
Invasif : tes urease, histopatologi, kultur mikrobiologi
PEPTIC ULCER DISEASE
(PATHOPHYSIOLOGY)
Smoking  decrease healing rate, impair response to therapy, increase ulcer-related
complication
Genetic predisposition
Psychological stress
Diet
NSAID-INDUCED  NSAID impair synthesis of prostaglandin that plays key role in maintaining
gastroduodenal mucosal integrity and repair (efek sistemik)
CLINICAL FEATURE
Abdominal pain
Epigastric pain described as burning discomfort, also defined as aching pain or hunger pain
Pain pattern di DU & GU berbeda
Nausea & vomiting may indicate ulcer complication
Constant dyspepsia that is not relieved by food or antacid or radiate to back may indicate
penetrating ulcer
Sudden onset of sever generalized abdominal pain indicate perforation
COMPLICATION
GI Bleeding
Perforation
TREATMENT
GASTRITIS
PENDAHULUAN
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submucosa lambung
ETIOLOGY
◦ Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan kausa yang amat penting  infeksi mendekati 90% di
negara berkembang
◦ Ada juga gangguan fungsi system imum pada gastritis kronik  ditemukan autoantibodi terhadap factor
instrinsik dan secretory canalicular structure cell parietal
◦ Infeksi virus seperti enteric rotavirus dan calicivirus menginfeksi mukosa lambung
◦ Jamur Candida species, Histoplasma capsulatum dan Mukonaceae dapat menginfeksi mukosa gaster
pada pasien immunocompromised
◦ Pemakaian NSAID(OAINS) merupakan penyebab gastropati yang penting
ACUTE GASTRITIS
Ada sudden onset of epigastric pain, nausea, vomiting
Histopathologic : infiltrate of neutrophil,edema, hyperemia
If not treated akan jadi chronic
CHRONIC GASTRITIS
Histopathologic : primarily lymphocyte and plasma cell with very scant neutrophil
Early phase = superficial gastritis  inflammatory changes are limited to lamina propria of
mucosa surface, with edema and cellular infiltrates separating intact gastric gland
Next phase = atrophic gastritis  inflamasi extend to deeper mucosa with progressive
distortion and destruction of glands
Final phase = gastric atrophy  glandular structure are lost, inflamasi sudah sedikit, mucosa
sangat tipis dan underlying blood vessel sangat jelas terlihat
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi
Gambaran endoskopi yang dijumpai : eritema, eksudatif, flat-erosion, raised erosion,
perdarahan, edematous rugae
Gambaran histopatologi dapat memperlihatkan keadaan yang mendasari (ex. Autoimun atau
respon adaptif dari lambung)
TREATMENT
ERADIKASI H. PYLORI!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai