Anda di halaman 1dari 51

CRS Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut +

Faringitis
Oleh : Aghitsa Haaliya Maaliny
Preseptor : Dani Ferdian, dr., MKM │ Ade Hidayat, dr.
Identitas Pasien
Nama : An. S
Usia : 4 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Leuwipanjang
Gg. Kebonkelapa RT 11 RW 7
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal Pemeriksaan : 22 Januari 2018
Tanggal Home Visit : 23 Januari 2018
Identitas Orang Tua
Ayah
• Nama : Tn. U
• Usia : 33 tahun
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Karyawan Pabrik Sepatu
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Menikah

Ibu
• Nama : Ny. E
• Usia : 28 tahun
• Pendidikan : SLTA
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
• Status Pernikahan : Menikah
Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri Tenggorokan
Riwayat penyakit sekarang
Sejak 2 hari sebelum datang ke Puskesmas Kopo, pasien mengeluhkan nyeri tenggorokan. Keluhan
dirasakan muncul perlahan-lahan dan semakin lama dirasakan semakin memberat. Keluhan disertai dengan
batuk berdahak, demam, dan pilek sejak 4 hari sebelum datang ke Puskesmas. Dahak dan ingus yang keluar
awalnya bening kemudian berubah menjadi putih kehijauan sejak 2 hari sebelum datang ke Puskesmas.
Keluhan demam dirasakan awalnya tidak begitu tinggi, namun meninggi sejak 1 sebeum ke Puskesmas.
Keluhan nyeri dan sulit menelan sedikit dikeluhkan pasien namun pasien masih bisa makan makanan padat
seperti biasa. Terdapat keluhan suara serak. Keluhan nyeri atau perasaan penuh pada telinga, dan
penurunan pendengaran tidak ada. Keluhan nyeri sendi, keringat dingin, menggigil dan kesulitan bernapas
tidak ada. Keluhan sulit bicara, keluar air liur berlebih, dan sulit menutup mulut tidak ada. Keluhan kaku pada
leher tidak ada. Keluhan sesak, dan penurunan kesadaran tidak ada. Keluhan nyeri menelan disertai ingus
yang berdarah tidak ada. Batuk lama lebih dari 2 minggu dan penurunan berat badan tidak ada. Pasien sudah
meminum sanmol ½ tablet 3x sehari sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas untuk mengurangi
Riwayat Penyakit dan Pengobatan Terdahulu
• Pasien pernah mengalami TB paru saat usia 6 bulan, dan telah menjalani pengobatan
tuntas, berat badan pasien juga naik tiap bulanya.
• Pasien pernah mengalami keluhan batuk pilek dan nyeri tenggorokan terakhir 2 bulan yang
lalu, pasien dibawa berobat ke puskesmas dan merasa sembuh. Menurut ibunya, pasien
sering mengalami batuk pilek sejak kecil, rata-rata 3 kali dalam setahun. Riwayat penyakit
amandel tidak diketahui. Keluhan mendengkur saat tidur dan bangun tiba-tiba pada saat
tidur karena sesak diakui ibu pasien sejak 1 tahun yang lalu. . Riwayat bersin-bersin dan
hidung berair di pagi hari tidak ada. Riwayat alergi dan asma tidak ada.
• Pasien mengaku sering makan jajanan berupa chiki, gorengan, seblak, jajanan yang
berminyak dan es. Pasien sering lupa mencuci tangan sebelum makan. Ayah pasien
merupakan perokok dan biasa merokok di dekat pasien. Ayah pasien menghabiskan 1
bungkus rokok setiap harinya. Riwayat TB di keluarga tidak ada.
• Pasien lahir dari seorang ibu pada kehamilan pertama dengan usia kehamilan cukup bulan.
Persalinan dilakukan secara spontan dengan berat lahir 2900 gram. Pasien mendapat ASI
eksklusif hingga usia 6 bulan. Pasien mendapatkan imunisasi lengkap. Pertumbuhan dan
perkembangan pasien tidak ada kelainan.
Genogram
Genogram
Bentuk keluarga: Keluarga Besar
Tahapan siklus keluarga: Masa usia Sekolah

Family map

• Pasien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya, adik perempuan serta kakek dan
nenek dari pihak ibu.
• Terdapat dua kepala keluarga dalam satu rumah yaitu ayah dan kakek pasien.
• Pasien adalah siswa Taman Kanak-kanak, saat di rumah pasien senang bermain dengan
adik perempuannya yang berusia 8 bulan.
• Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik, pasien sering bercerita tentang
aktivitasnya di kelas setelah pulang sekolah.
• Sumber penghasilan keluarga berasal dari ayah pasien, berdasarkan keterangan ibu pasien
penghasilan tersebut masih kurang untuk menghidupi dua keluarga.
Faktor Risiko
Klien
• Sering jajan sembarangan berupa chiki, seblak, gorengan dan es
• Sering lupa mencuci tangan sebelum makan
• Usia masih kanak-kanak
• Riwayat sering batuk pilek nyeri tenggorokan sebelumnya
• Pernah menderita TB paru saat usia 6 bulan

Keluarga
• Ayah pasien merokok di rumah
• Kurang memantau apa yang dimakan pasien diluar rumah
• Tidak mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya keluhan pasien

Lingkungan
• Teman-teman sepermainan pasien sering mengajak jajan sembarangan bersama-sama
• Banyak jajanan disekitar lingkungan bermain pasien
• Cuaca dingin
• Kumuh dan padat
APGAR
Selalu/ Kadang- Jarang/
No. Pernyataan Sering kadang/ tidak
(2) Pernah (1) (0)
1. (AFFECTION) 2
Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya
menghadapi masalah
2. (PARTNERSHIP) 2
Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi
masalah dengan saya
3. (GROWTH) 2
Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan
saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

4. (ADAPTATION) 2
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih
sayang dan menanggapi emosi.

5. (RESOLVE) 1
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama

Skor APGAR : 9 (Highly Functional Family)


SCREEM
ASPEK KETERANGAN
Social Keluarga pasien sering beraktivitas di sekitar lingkungan rumahnya pasien, keluarga pasien merupakan
pengurus masjid yang berada di depan rumah pasien. Nenek pasien adalah kader posyandu di RW setempat.
Pasien memiliki hubungan yang yang baik dengan keluarganya, teman-teman di sekolahnya dan teman di
sekitar rumahnya
Culture Keluarga pasien bersuku Sunda, keluhan pasien tidak dipengaruhi ole h adat-istiadat

Religion Pasien dan keluarganya beragama Islam dan dapat beribadah dengan puas, Tidak ada kegiatan agama yang
mempengaruhi kesehatan keluarga
Economy Penghasilan keluarga pasien didapatkan dari pekerjaan ayah pasien sebagai karyawan pabrik sepatu,
pengahasilan dirasakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Education Pendidikan orang tua pasien SD dan SMA, dirasakan cukup untuk mengatasi masalah yang dihadapi keluarga
pasien. Keluarga pasien tidak mengetahui bahwa jajanan yang biasa di konsumsi pasien berpengaruh pada
keluhan pasien saat ini

Medical Akses menuju Puskesmas Kopo mudah , dekat, dan murah. Pasien dan keluarganya telah terdaftar sebagai
peserta BPJS PBI
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Kepala
• CM, Tampak Sakit ringan • Deformitas (-), wajah simetris
• Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Tanda-tanda Vital • Hidung: pernapasan cuping hidung -, sekret +/+
• Tekanan darah: - putih kehijauan
• Nadi: 100 x/menit • Mulut : gigi karies 1.1; 1.2; 2.1; 2.2
• Respirasi: 24 x/menit faring : hiperemis (+)
• Suhu: 37,8 C tonsil T3 – T3, hiperemis, kripta melebar

Status Gizi Leher:


• BB= 20 kg • KGB tonsilar teraba membesar sekitar 1,5 x 1,5
• TB= 110 cm cm bilateral
• KGB submandibular teraba membesar 1,5 x 1,5
Weight for age : persentil ke 50-85 (normal) cm, nyeri +
Heigt for age : persentil 50 (normal)
Weight for heght : persentil ke 50-85 (normal)
Pemeriksaan Fisik
Thoraks Abdomen
Pulmo • Inspeksi: Datar
• Inspeksi: Bentuk dan Gerak simetris • Palpasi: lembut
• Palpasi: Vocal Fremitus kanan=kiri • Perkusi: timpani
• Perkusi: Sonor • Auskultasi: Bising Usus (+), Normal
• Auskultasi: Vocal resonance kanan=kiri, VBS
kanan=kiri, Rhonki -/-, Wheezing -/- Ekstremitas
Cor • Akral hangat
• Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak • Capillary refill time <2 detik
• Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 4 LMCS,
kuat angkat
• Perkusi: batas jantung dbn
• Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 reguler, S3-,
S4-, murmur-
Diagnosis
Diagnosis Banding

• Tonsilitis kronis eksaserbasi akut + faringitis ec suspek Bakteri


• Tonsilitis kronis eksaserbasi akut + faringitis ec suspek virus

Diagnosis Kerja
• Tonsilitis kronis eksaserbasi akut + faringitis ec Bakteri
Usulan Pemeriksan
• Lab: Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)  untuk melihat
apakah terjadi infeksi sistemik dari hitung jumlah leukosit
• Apus tonsil
• ASTO
Diagnosis Holistik
Aspek personal
Alasan : nyeri tenggorokan dan batuk pilek
Harapan: nyeri tenggorokan dan batuk pilek hilang
Kekhawatiran : keluhan bertambah parah

Aspek Klinis
Tonsilitis kronis eksaserbasi akut + faringitis suspek ec Bakteri

Aspek Internal
1. Sering jajan sembarangan berupa chiki, gorengan, seblak, dan jajanan berminyak
2. Sering lupa mencuci tangan sebelum makan
3. Usia pasien masih anak-anak
4. Riwayat nyeri tenggorokan sebelumnya

Aspek Eksternal
5. Teman-teman pasien sering mengajak jajan sembarangan bersama-sama
6. Ayah pasien biasa merokok di rumah
7. Keluarga tidak mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya keluhan pasien
8. Cuaca dingin
Terapi

Farmakologis
• Parasetamol syr 250mg/5ml, 1 cth, 3 dd, prn jika demam/nyeri
• Ambroxol syr 15mg/5ml, 1/2 cth, 3 dd
• Amoxicillin syr 125mg/5ml, 1 cth, 3 dd

Non Farmakologis
• Edukasi mengenai penyakit dan cara meminum obat
• Istirahat yang cukup
• Makan makanan yang bergizi dan makan secara teratur
• Hindari makan makanan yang berminyak, pedas dan asam (iritatif)
• Makan makanan yang disediakan di rumah karena (kebersihan terjamin)
• Hindari paparan orang lain yang merokok
• Etika batuk
.
Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis
Kesehatan
1 Ny. E, Osteoartritis BMI, PHBS, olahraga untuk OA Vitamin
50 th Gula darah, tekanan (berenang), memelihara bereat Susu kalsium
darah, profil lipid, asam badan normal
urat, pap smear, SADARI,
penglihatan, pendengaran,
Pemeriksaan gigi

2 Tn. N, Hipertensi stage BMI,Gula Darah, PHBS, memelihara berat badan VItamin
56 th I terkontrol Tekanan Darah, normal, diet rendah garam Susu
Profil Lipid, BPH, kalsium
penglihatan, pendengaran,
Pemeriksaan gigi

3 Tn. U, Perokok BMI, Gula Darah, PHBS, smoking cessation, KB,


33 th Tekanan Darah, Profil pola asuh
Lipid
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis
Kesehatan
4 Ny. E, Sehat BMI, Gula Darah, PHBS, KIA/ KB, pola asuh Multiviitamin
28 th Tekanan Darah, Profil
Lipid, SADARI, IVA test

5 An. S, Tonsilitis kronis BMI, Pertumbuhan dan PHBS di rumah dan sekolah, DT, MMR, polio Multtivitamin, fluoride
4 th 9 eksaserbasi perkembangan, Hindari makanan berminyak,
bulan akut + Penglihatan, kesehatan pedas, asam, es. Etika batuk,
faringitis Gigi mulut Olahraga,
Kes. Gigi dan mulut

6 An. Z, Sehat Tumbuh kembang, gizi, Injury prevention di rumah, DPT Multivitamin
7 diet (ASI dan MPASI), hindari
bulan asap rokok, edukasi posisi
tidur untuk mencegah
Sudden Infant Death
Syndrome
Penatalaksanaan
Gizi
Analisis Gizi
• Riwayat penyakit sebelumnya yang berhubungan masalah gizi: tidak ada
• Obat-obatan yang biasa dikonsumsi: tidak ada
• Riwayat penyakit di keluarga : Osteoartriris (Nenek), Hipertensi (Kakek)
• Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: tidak ada
• Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir: tidak ada
• Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2 minggu: tidak ada
• Kapasitas fungsional: tidak ada disfungsi
• Jenis aktivitas: ringan
• Asupan makanan:
 Perubahan asupan makanan : tidak ada
 Konsistensi makanan sekarang: biasa (padat)
 Puasa/tidak masuk makanan sama sekali: tidak
• Pemeriksaan Fisik
 Kehilangan massa lemak (-)
 Kehilangan massa otot (-)
 Edema (-)
Food Recall
WAKTU MAKANAN JUMLAH URT/ BERAT TOTAL KALORI
(KKAL)
11.00 (23 Jan) Nasi putih, telur dadar, 1 porsi, 1 butir, 1 sendok makan 135, 154, 45
kecap

08.00 (23 Jan) Susu 200 ml 130

22.00 (22 Jan) Nasi putih, telur dadar, 1 porsi, 1 butir, 100 gram 135, 154, 62
sayur buncis

18.00 (22 Jan) Melon 1 potong 100 gram 34

13.00 (22 Jan) Nasi Putih, Bayam, 1 porsi, 135, 40, 167
Pindang ikan kembung

TOTAL 1191 kkal


Terapi Gizi

BMR = 655,1 + (9,563 X BB) + (1,85 X TB) – (4,767 X U)


= 655,1 + (9,563 X 20) + (1,85 X 110) – (4,676 X 5)
= 1026,5 kkal

Pasien memiliki aktifitas ringan  Kebutuhan kalorai harian = BMR


X 1,375 = 1026,5 X 1,375 = 1411,4 kkal
Jenis Makanan yang Dianjurkan

Nutrisi yang dianjurkan :


• Karbohidrat (60%), Protein (20%), Lemak (20%)
• Jenis makanan yang dianjurkan : kandungan makronutrien dan mikronutrien lengkap,
kalori cukup
• Konsistensi yang dianjurkan : Biasa (padat)
• Pengolahan yang dianjurkan : direbus /dikukus/digoreng dengan minyak tidak lebih
2x pakai/tidak berminyak, tidak pedas
• Cara pemberian : Oral
• Frekuensi yang dianjurkan: 1x appetizer, 3x makan berat, dan 2x selingan
Menu Makanan
Waktu Makanan URT Jumlah kkal

Appetizer 06.30 Biskuit 2 keping 61

Makan pagi 08.00 Bubur ayam 1 mangkok 372


Wortel 100 gr 50
Selingan 10.30 Apel 100 gr 52

Makan siang 12.30 Nasi putih 1 porsi 135


Pepes ikan kembung 100 gram 167
Sayur Buncis 100 gr 75

Selingan 15.30 Semangka 1 potong 28

Makan malam 18.30 Nasi putih 1 porsi 135


Sop ayam + wortel ½ mangkok 200

Malam 20.30 Susu sapi 1 gelas 140

Total energi 1415 kkal


Home Visit
Alasan Dilakukan Home Visit

• Membangun hubungan baik dengan pasien dan keluarganya


• Follow up kondisi kesehatan pasien
• Mengumpulkan data mengenai latar belakang, status kesehatan dan
psikodinamika keluarga pasien
• Mencari faktor risiko keluarga, rumah dan lingkungan pasien.
Demografi
No Nama Kedudukan Jenis Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah
dalam keluarga Kelamin (Tahun) medis
&biopsikoso
sial
1 Ny. E Istri/ ibu/ nenek Perempuan 50 Ibu Rumah SD osteoartritis
Tangga

2 Tn. N Suami/ ayah/ Laki-laki 56 Tidak bekerja SD Hipertensi


kakek

3 Tn. U Menantu/ Suami/ Laki-laki 33 Karyawan pabrik SD Perokok


ayah sepatu

4 Ny. E Anak/ istri/ ibu Perempuan 28 Ibu Tumah SMA Sehat


Tangga
Demografi
No Nama Kedudukan Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah
dalam medis
keluarga &biopsikoso
sial
5 Nn. S Anak/ cucu Laki-laki 4 tahun Pelajar TK Tonsilitis
9 bulan kronis
eksaserbasi
akut +
faringitis
6 An. Z Anak/ cuc Perempuan 7 bulan - - Sehat
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
Karakteristik Keterangan
Kepemilikan rumah Milik Sendiri
Daerah perumahan Kumuh
Lantai rumah Keramik
Atap rumah Seng
Dinding rumah Plester/batu
Cat dinding rumah Cat
Luas tanah 42 m2
Luas bangunan 42 m2
Jumlah kamar 2 buah
Karakteristik Keterangan
Adakah dapur Ada
Adakah cerobong asap Tidak ada
Adakah jendela terbuka Tidak
Jumlah jendela sebagai ventilasi 0
Jumlah jendela sebagai pencahayaan 2
Sumber air bersih Ada, Sumur
Adakah di sekitar sumber air dalam radius <10 meter terdapat Tidak ada
sumber pencemaran (air limbah/cubluk/ tangki septik/
sampah)
Apakah air untuk semua kebutuhan rumah tangga diperoleh Ya
dengan mudah sepanjang tahun?
Bagaimana kualitas fisik air minum Baik. Tidak keruh, berwarna,
berasa, berbusa, berbau.
Karakteristik Keterangan
Bagaimana pengolahan air minum sebelum Dimasak
diminum/ digunakan?
Tempat penampungan air minum sebelum dimasak Wadah/ tandon tertutup

Dimana tempat penampungan air limbah dari kamar Langsung ke got/ sungai
mandi/ tempat cuci/ dapur?
Bagaimana saluran pembuangan air limbah dari Saluran tertutup
kamar mandi/ dapur/ tempat cuci?
Apakah tersedia tempat pembuangan sampah di luar Tidak
rumah?
Bahan bakar apa yang untuk memasak sehari-hari? Gas/ LPG

Apakah anda memelihara ternak di rumah? Tidak


Akses Dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Karakteristik Keterangan
Sarana pelayanan kesehatan yang digunakan Puskesmas Kopo
Berapa jarak dan waktu yang harus ditempuh 1,5 km
ke sarana pelayanan kesehatan terdekat? 10 menit menggunakan motor
Apakah tersedia angkutan umum ke fasilitas Ya
pelayanan kesehatan terdekat?
Tarif pelayanan kesehatan Gratis
Pelayanan yang diberikan Tidak memuaskan, karena
antrian lama
Lingkungan Pekerjaan
Adakah anggota keluarga yang bekerja Ya
Ny. K, Tn. E, Nn. N, An. A
1. Risiko Ny. K 3. Risiko Nn. N
Faktor fisik : Faktor fisik :
Faktor kimia : (-) Faktor kimia : (-)
Faktor biologis: (-) Faktor biologis: (-)
Ergonomis : terlalu lama duduk Ergonomis : terlalu lama duduk
Psikologis : stres Psikologis : stres

2. Risiko Tn. E 4. Risiko An. A


Faktor fisik : Faktor fisik :
Faktor kimia: (-) Faktor kimia: (-)
Faktor biologis: Faktor biologis:
Ergonomis Ergonomis
Psikologis Psikologis
Interpretasi Hasil Kunjungan Rumah

• Pasien dan keluarganya tinggal di rumah mili sendiri, di


lingkungan padat kumuh
• Luas rumah belum ideal untuk dihuni 6 orang
• Kebersihan cukup
• Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang
• Sumber air bersih tersedia sepanjang tahun
• Akses ke layanan kesehatan mudah
An. S. 4 tahun
9 bulan

Concept
PSIKO SOSIAL
mapping BIO

USIA ANAK- (X) CUCI AYAH


JAJAN
ANAK TANGAN MEROKOK
SEMBARANGAN

IRITASI MUKOSA
SISTEM IMUN BELUM
SALURAN
SEMPURNA PERNAFASAN
RISIKO INFEKSI ↑

TONSILOFARINGITIS
Tonsilitis kronis
eksaserbasi akut +
faringitis Tonsilitis kronis

Re-eksposur Faktor
Risiko
Pembahasan
Nyeri Tenggorokan
Adalah Sensasi nyeri yang terlokalisasi pada pada faring atau jaringan di
sekitarnya, dapat disertai nyeri dan/atau kesulitan menelan

Etiologi Umum
Infeksi Bakteri
• Group A--hemolytic streptococcus (demam rematik akut, Trias: demam, eksudat faring, nyeri tekan
KGB cervical anterior)
• Non-group A streptococcus
• Haemophilus influenza
• Corynebacterium diphtheria (pseudomembran putih yang melekat pada tonsil)
Infeksi Virus
Virus Pernafasan  rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus, adenovirus, dsb. (rhinitis, batuk, demam,
nyeri badan, malaise)
Coxsackie & Herpes Simplex (ulkus yang nyeri pada mukosa oral dan faring)
EBV  infectious mononucleosis (gejala menyerupai infeksi GABHS, disertai limfadenopati dan
hepatosplenomegali)
NONINFEKSI
Nyeri Tenggorokan
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
• Gejala penyerta  cth. Batuk, • Temperatur, ikterik
bersin, rhinitis  susp. Infeksi • Suara nafas tambahan
virus • Orofaring:
• Kronologis keluhan • Ulkus  Coxsackie virus, Herpes simplex virus
• Keluarga dengan anggota lain • Konsistensi & warna dahak
yang terkena • Tanda inflamasi epiglotis
• Keluhan sulit bernafas & • Tanda inflamasi tonsil
gangguan tidur • Tanda inflamasi adenoid
• Perubahan suara • Petechiae pada palatine  infectious
• Riwayat imunisasi mononucleosis/ infeksi EBV
• Pseudomembran putih keabuan yang berdarah
apabila dikelupas  difteri
Nyeri Tenggorokan
Penunjang
• Apus tenggorok  suspek infeksi bakteri
• Diff count
• ASTO  GABHS
• Monospot test  EBV
• X-ray servikal lateral  suspek epiglotitis
Faringitis
• Peradangan pada mukosa faring
• Sering bersamaan dengan peradangan saluran nafas atas lain seperti rinitis akut,
nasofaringitis, tonsillitis akut
• Etiologi :
• Infeksi
• Alergi
• Trauma
• Refluks gastroesofageal
Faringitis

Akut Bakterial Akut Viral


• Etiologi  GABHS, bakteri non • Etiologi  EBV, Coxsackie virus,
streptokokus adenovirus, rhinovirus, RSV, influenza
• Tanda dan gejala  nyeri tenggorokan, virus, parainfluenza virus, HSV
nyeri menelan, demam. Jarang disertai • Tanda gejala  nyeri tenggorok,
rinorea atau konjungtivitis konjungtivitis, rinorea, batuk, suara serak,
• Pemeriksaan fisik  tonsil dan faring dengan demam subfebris
hiperemis (dengan atau tanpa eksudat), • Tatalaksana simptomatik
uvula dapat membengkak dan merah,
atau ekskoriasi (pada bayi)
Centor Score (Faringitis GABHS)
KRITERIA POIN
Tidak adanya batuk 1
Demam (≥38˚C) 1
Adenopati servikal anterior 1
Tonsil bengkak atau bereksudat 1
Usia
3-14 1
15-44 0
≥45 -1
Centor’s Score
KUMULATIF RISIKO FOLLOW UP
SKOR FARINGITIS
GABHS
≤0 1 – 2,5% Tidak perlu pemeriksaan lanjutan ataupun
terapi antibiotik
1 5 – 10% Dapat dilakukan kultur atau RADT (rapid
antigen detecting test), pemberian
antibiotik bila positif
2 11 – 17% Lakukan kultur atau RADT. Pemberian
antibiotik bila positif
3 28 – 35% Lakukan kultur atau RADT. Pemberian
antibiotik bila positif

≥4 51 – 53% Pemberian antibiotik empiris


Tonsilitis
• Peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan tonsila yang biasanya disertai
dengan pengumpulan leukosit, sel-sel epitel mati, dan bakteri patogen dalam kripta.
• Sering terjadi pada anak usia 5-10 tahun.

Tonsilitis Kronis

• Infeksi kronis jaringan tonsil yang merupakan kelanjutan dari infeksi akut berulang
tonsil atau infeksi sub klinis
• Faktor Predisposisi : rangsangan rokok, beberapa jenis makanan, kebersihan mulut
yang kurang, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan yang tidak adekuat.
• Terdapat perbesaran kripta akibat fibrosis mukosa tonsil yang terjadi karena inflamasi
yang lama
• Hipertrofi folikel -> tonsil membesar
• Pada anak sering disertai hipertrofi adenoid
Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut
• Adanya infeksi tonsilitis akut pada orang dengan tonsilitis kronis

Pengelolaan, tangani gejala akut lebih dahulu


• Cairan adekuat
• Cukup kalori
• Analgetik oral, anti demam
• Antibiotik : penisilin, eritromisin (5-10 hari)
• Obat kumur
• Tonsilektomi (jika pasien merasa terngganggu, setelah gejala
akut tertangani)
Indikasi Tonsilektomi
Indikasi absolut Indikasi relatif
a) Tonsilitis akut berulang >3x dalam a) Nyeri tenggorok berulang
setahun
b) Otalgia berulang
b) Tonsilitis kronis walaupun tanpa
eksaserbasi akut tetapi merupakan c) Rhinitis kronis
fokal infeksi d) Infeksi saluran napas berulang
c) Pasca abses peritonsiler e) Tonsil yang besar atau dengan
d) Karier difteri debris
e) Tonsilitis yang menyebabkan kejang f) Limfadenopati servikal
demam g) Tonsilitis TBC atau adenitis TB
f) Pembesaran tonsil yang dapat h) Penyakit sistemik akibat
menyebabkan OSAS
GABHS
g) Dicurigai keganasan tonsil
Edukasi
• Mencegah penularan dengan tidak bergantian alat makan /
minum serta tutup mulut / hidung bila batuk / bersin
• Meningkatkan kondisi badan dengan olah raga teratur dan
makanan bergizi
• Menghindari iritan
Relevansi Bagi Dokter Umum

• Nyeri tenggorokan merupakan salah satu gejala yang paling sering


ditemukan di layanan kesehatan primer
• Dokter umum harus mampu menentukan diagnosis yang mendasari
keluhan nyeri tenggorokan sehingga dapat dilakukan tindak lanjut yang
sesuai dengan SKDI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai