Diagnosis: Demam tifoid • Edukasi mengenai makan seperti anak perlu makan makanan yang
lunak, dan apabila muntah maka anak diberikan makan dnegan frekunesi
yang lebih sering dengan intensitas yang lebih sedikit, serta minum yang
Tatalaksana medikamentosa: cukup.
Parasetamol 3x120mg/hari • Edukasi tentang pola hidup sehat seperti: Hindari makan makanan yang
kurang sehat
Kloramfenikol 4x125mg/hari
• Perbanyak konsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh
• Berolahraga secara teratur dan istirahat cukup untuk meningkatkan
kekebalan tubuh
PROFIL KELUARGA
GENOGRAM
FAMILY MAP, LIFELINE, LIFE
CYCLE
Family Life cycle
Menurut siklus kehidupan keluarga oleh
Duvall 1977, keluarga pasien masuk dalam
siklus ke 3 yaitu keluarga dengan anak tertua
2-6 tahun, prestasi sekolah anak baik,
hubungan dengan teman sebaya baik.
Hubungan anak dengan keluarga baik.
Hubungan antara pasien dan anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah dalam keadaan yang fungsional
Family
Lifeline
APGAR
Skor masing-masing
anggota keluarga adalah 10,
hal ini menunjukkan bahwa
persepsi dan kepuasan
masing-masing anggota
keluarga terhadap keluarga
ini baik, keluarga dalam
keadaan fungsional.
SCREEM
IDENTIFIKASI FUNGSI
KELUARGA
Fungsi Biologis
Pasien memiliki penyakit demam tiofid saat ini. Ayah dan ibu tidak pernah mengalami keluhan
seperti ini sebelumnya.
Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama orang tua pasien . Hubungan pasien dengan keluarga baik. Ayah pasien
berkerja sebagi karyawan swasta. Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien lebih sering
dirawat oleh ibu. Pasien mempunyai kepribadian cukup terbuka terhadap orang lain. Waktu luang
diisi dengan bermain dengan teman di sekitar rumah. Bila ada masalah dalam keluarga, dibicarakan
dengan kedua orang tuanya.
Fungsi Ekonomi
Biaya kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh orang tua pasien pendapatan per bulan kurang
lebih Rp 4.000.000. Pasien menggunakan JKN non PBI.
IDENTIFIKASI FUNGSI
KELUARGA
Fungsi pendidikan
Pasien masih bersekolah di kelas 1 SD. Ayah pasien tamatan S1 dan ibu pasien adalah
tamatan S1.
Fungsi religious
Pasien sejak kecil menganut agama Islam, seluruh anggota keluarga beragama Islam.
Fungsi sosial dan budaya
Komunikasi pasien dengan teman dan tetangga baik. Pasien bersosialisasi dengan baik.
Tidak
ada kepercayaan atau mitos dalam keluarga.
KONDISI RUMAH
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek I (Personal):
Keluhan : demam 6 hari, mual, muntah
Kekhawatiran : demam pasien tidak membaik
Harapan : selalu sehat dan tidak sakit lagi
Aspek II (Klinis):
Pasien merupakan anak perempuan 6 tahun dengan demam tifoid
Aspek III (Faktor Internal):
Pola konsumsi keluarga: Frekuensi makan rata-rata 3 kali sehari. Pasien biasanya makan di
rumah. Jenis makanan dalam keluarga kurang bervariasi. Variasi makanan sebagai berikut:
nasi, lauk (tahu, tempe, telur), sayur hijau. Konsumsi ayam atau telur dalam seminggu ±3
kali. Air minum biasanya air putih
Genetik : tidak ditemukan faktor risiko dari keluarga
Istirahat : pasien tidur jam 13.00-15.00 dan 21.00-05.00
Kebiasaan : pasien sering makan makana kurang bersih
Spiritual : Keluarga pasien beragama Islam dan taat beribadah.
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek IV (Faktor Eksternal):
Kebiasaan keluarga : Ayah pasien bekerja dari pagi hingga sore hari. Pasien sehari hari
lebih banyak menghabiskan waktu dengan ibu pasien.
Edukasi dari keluarga : Jika pasien sakit, keluarga akan membawa ke fasilitas kesehatan.
Aspek V (Fungsional):
Kemampuan melakukan aktivitas fisik: pasien termasuk derajat 1 dimana mampu melakukan
pekerjaan sehari hari di dalam dan di luar rumah secara mandiri.
RENCANA
PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF
Patient Centered Care
Promotif :
Mengedukasi pasien dan keluarga agar menghindari makan makanan yang kurang bersih
Preventif :
Mengedukasi pasien dan keluarga agar menghindari menghindari makan makanan yang
kurang bersih. Edukasi mengenai tanda-tanda persalinan
Kuratif :
Mengedukasi untuk rutin meminum obat terutama karena diberikan obat antibiotic maka
antibiotik nya dikomsusmsi selama 7 hari walaupun gejala sudah membaik.
Rehabilitatif :
Karena belum ditemukan adanya kelainan kesehatan pada pasien, maka belum diperlukan
tindakan rehabilitatif
RENCANA
PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF
Family focused
Promotif :
Dukungan suami dan keluarga dibutuhkan dalam menjaga kesehatan anak Mengawasi
kegiatan pasien agar tidak melakukan aktivitas yang berat dan istirahat dengan cukup
Mengawasi makanan yang dimakan dan ketaatan dalam mengonsumsi obat
Preventif :
Edukasi pentingnya pemeriksaan kesehatan apabila pasien belum membaik
Kuratif :
Memotivasi anggota keluarga lainnya untuk mengingatkan konsumsi obat secara teratur.
Rehabilitatif :
Memotivasi anak agar anak tidak khawatir akan kehamilannya saat ini.
RENCANA
PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF
Community focused
Promotif :
Mengedukasi lingkungan sekitar rumah untuk ikut mengingatkan pasien agar beristirahat
cukup, tidak melakukan aktivitas yang berlebihan dan mengkomsumsi makan-makanan yang
bersih .
Preventif :
Mengedukasi lingkungan sekitar rumah tentang pentingnya makan makanan bersih
Kuratif :
Mengedukasi lingkungan sekitar rumah untuk mengingatkan untuk minum obat teratur.
Rehabilitatif :
Memotivasi lingkungan sekitar rumah untuk memberi dukungan pada anak.
TINDAK LANJUT
KESIMPULAN PEMBINAAN
KELUARGA
Tingkat pemahaman : Pemahaman terhadap edukasi yang diberikan baik
Faktor pendukung : Pasien dan keluarga dapat memahami dan menangkap penjelasan
yang diberikan. Sikap pasien dan keluarg kooperatif dan menangkap penjelasan yang
diberikan
Faktor penyulit : Tidak ada
Indikator keberhasilan : Pasien dan keluarga mengetahui dan dapat mengulangi edukasi
yang diberikan. Pasien dan keluarga mau dan mampu melaksanakan hal yang diajarkan.
Click icon to add picture
TERIMA KASIH.
MOHON ARAHAN DAN
BIMBINGANNYA