Anda di halaman 1dari 43

CRS-CSS

Ulfa Fitrianingsih - 130112160662

Perseptor :
Dr. Elsa Pudji Setiawati, dr., MM
dr. Aan Warisman Valina
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Suhati


Umur : 67 tahun
Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 11 Maret 1950
Alamat : Jl. Lemah Hegar RT 05 RW 04
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Tgl Periksa : 14 Desember 2017
Tgl Home Visit : 16 Desember 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri lutut


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut kanan yang
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu yang dirasa makin berat sejak 1
minggu yang lalu. Nyeri lutut dirasakan terutama saat aktivitas
seperti menyapu dan beres-beres rumah, jongkok saat mencuci, dan
setelah duduk lama. Nyeri berkurang saat pasien beristirahat
meluruskan kakinya. Keluhan disertai dengan rasa kaku saat bangun
tidur pada pagi hari yang dirasakan kurang lebih 10 menit.
Kemerahan, rasa hangat, dan bengkak di daerah lutut disangkal.
Keluhan nyeri sendi di daerah lain disangkal. Nyeri lutut diakui
sangat mengganggu pasien saat beraktivitas. Pasien menyangkal
adanya perubahan bentuk kaki menjadi silang ataupun bulat.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit dan Pengobatan Terdahulu:


Pasien pernah berobat ke RSU Pindad 5 bulan yang lalu dan diberi
obat penghilang nyeri serta di suntik pelumas sendi pada lututnya. pasien
juga disarankan untuk menurunkan berat badan oleh dokter. Setelah berobat,
keluhan dirasa membaik namun setelah obat habis, pasien kembali merasa
nyeri.
Keluhan serupa pada keluarga disangkal. Riwayat mengonsumsi
obat-obatan dalam jangka waktu lama disangkal. Riwayat jatuh atau trauma
pada lutut disangkal. Pasien sudah menopause. Riwayat tekanan darah
tinggi dan kencing manis disangkal. Riwayat alergi makanan dan obat
disangkal. Atas keluhan tersebut, pasien datang ke puskesmas.
FAMILY
GENOGRAM
FAMILY MAP

Bentuk keluarga : Keluarga inti (nuclear family)


Tahapan siklus hidup keluarga : Orangtua setengah baya (siklus hidup
Duvall ke-7)
Family map :
• pasien tinggal bersama suami di dalam sebuah rumah.
• pasien dan suami tidak bekerja. Sumber penghasilan berasal dari semua
anaknya yang telah bekerja.
• Riwayat penyakit turunan tidak diketahui.
• Hubungan antaranggota keluarga baik dan komunikasi berjalan dengan
lancar.
APGAR SCORE
PENILAIAN APGAR KELUARGA
No Pernyataan Selalu/ Kadang/ Jarang/
Sering Pernah Tidak
1 Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya 2
menghadapi masalah
2 Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi masalah 2
dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya 1
melaksanakan kegiatan dan/atau arah hidup yang baru
4 Saya puas dengan cara keluarga saya menyatakan cara kasih sayang dan 2
menanggapi emosi
5 Saya puas dengan cara keluarga saya membagi waktu bersama 1
TOTAL APGAR SCORE: 8

APGAR SCORE: 8 (Highly Functional Family)


SCREEM
SCREEM

Interaksi Sosial pasien mengenal dan berhubungan baik dengan tetanggadi sekitar rumah
Adat Istiadat/ pasien bersuku sunda.
Budaya

Agama/ pasien dan keluarga beragama Islam, taat beribadah, dan rutin mengikuti pengajian setiap hari
Kepercayaan Selasa dan Jumat di mesjid dekat rumah

Stabilitas Ekonomi Sumber penghasilan berasal dari semua anaknya.

Pendidikan Pendidikan terakhir pasien adalah SD, namun tidak ada masalah dalam mengetahui bahwa dirinya
sakit dan perlu minum obat

Pelayanan Medis Fasilitas pelayanan yaitu puskesmas Babakan Sari mampu diakses dengan mudah dengan
menggunakan motor dan cukup dekat dari rumah, yaitu sekita 15 menit.
FAKTOR RESIKO

pasien KELUARGA LINGKUNGAN

• Usia
• Wanita • Tidak ada • WC jongkok
• Genetik
• Obesitas
PEMERIKSAAN
FISIK
• Keadaan umum : • Kepala : • Abdomen :
Sakit ringan - Tidak ada deformitas - Datar, lembut
• Kesadaran : - Wajah simetris - Bising usus (+)
Compos mentis - Konjunktiva tidak anemis, - Hepar dan lien tidak teraba
• Status gizi : - Sklera tidak ikterik
- BB : 77 kg • Leher :
- TB : 150cm KGB tidak teraba membesar
- BMI : 34.2 (obesitas) • Thorax :
• Tanda vital : Bentuk dan gerak simetris
- Nadi : 88 x/menit - Pergerakan normal
- Tekanan darah: 120/80 mmHg - Pulmo:
- RR : 20 x/menit VBS kiri=kanan, ronkhi -/-,
- Suhu : 36,5 wheezing -/-
- Cor:
Bunyi jantung S1, S2 murni
reguler, murmur (-)
PEMERIKSAAN
FISIK

• Ekstremitas :
- Akral hangat
- CRT<2”
- Edema tungkai -/-
- Rheumatoid nodules -/-

- a/r Lutut :
o Inspeksi : tanda inflamasi -/-, deformitas -/-, ukuran sama
o Palpasi : nyeri tekan +/-, krepitus +/-,
o ROM aktif : tidak terbatas
o ROM pasif : tidak terbatas
DIAGNOSIS BANDING

• Osteoarthitis a/r genu dextra


• Rheumatoid arthritis a/r genu dextra
DIAGNOSIS
KERJA

• Osteoarthitis a/r genu dextra


USULAN PEMERIKSAAN

• X-ray genu AP
• Cek darah rutin
• Kadar asam urat
DIAGNOSIS HOLISTIK
• Alasan kedatangan : Keluhan nyeri lutut
• Harapan : Ingin segera sembuh
Personal • Kekhawatiran : Keluhan semakin parah dan
mengganggu
aktivitas

Klinis • Osteoarthritis a/r genu dextra

• Usia tua
Risiko Internal • Berat badan berlebih
• Wanita

• Aktivitas sehari-hari
Risiko Eksternal • Dukungan keluarga untuk mengatur pola makan masih kurang
• Dukungan keluarga untuk berolahraga rutin masih kurang
MANAJEMEN

• Non-farmakologi:
- Edukasi : tentang penyakit osteoarthritis dan faktor resikonya, cara minum obat
- Menurunkan berat badan
- Olahraga secara teratur : aerobik, kekuatan otot, dan peregangan atau kelenturan.

• Farmakologi:
- Na Diclofenac 2x50mg
- Ranitidine 2x150mg
PROGNOSIS

• Quo ad Vitam: Ad bonam

• Quo ad Functionam: Dubia ad malam

• Quo ad Sanationam : Dubia Ad malam


RENCANA
PEMELIHARAAN KESEHATAN
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis
Kesehatan

1. Ny. Suhati Sakit (OA) • BMI  Manajemen Nutrisi Kalsium


(67 thn)
• Tekanan darah  Olahraga rutin
• Profil lipid  Proper body positioning
• Gula darah  Injury prevention
• Asam urat  PHBS
• SADARI

2. Tn. Samin Sakit • BMI • Rutin periksa tekanan


(72 thn) (hipertensi)
• Tekanan darah darah
• Profil lipid • Rutin minum obat anti
• Gula darah hipertensi
• Asam urat • Diet rendah garam dan
• Rontgen thorax kolesterol
• Pola makan dengan
gizi seimbang dan
olahraga teratur
HASIL KUNJUNGAN
RUMAH

Alasan Dilakukan Kunjungan Rumah


• Follow-up kesehatan pasien
• Membangun hubungan dengan pasien dan keluarga
• Mengumpulkan data tentang latar belakang keluarga dan juga kesehatan keluarga serta
psikodinamika keluarga
• Mengenal lingkungan hidup keluarga
DATA DEMOGRAFI
KELUARGA
No Nama Kedudukan JK Umur Pekerjaan Pendidikan Masalah medis
dalam keluarga &biopsikososial

1. Samin Kepala keluarga L 72 tahun Tidak bekerja SMP Hipertensi

2. Suhati Istri P 67 tahun IRT SD Osteoarthritis


LINGKUNGAN
TEMPAT TINGGAL

• Kepemilikan rumah : milik sendiri


• Daerah perumahan : padat bersih

Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik
Lantai rumah Keramik
Atap rumah Genteng
Dinding rumah Batu bata
Cat dinding rumah Dicat
Luas tanah 45 m2
Luas bangunan 45 m2
LINGKUNGAN
TEMPAT TINGGAL
Sanitasi Rumah dan Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik
Jumlah kamar 1
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jml jendela-ventilasi Ada, ± 4 buah
Jml jendela-pencahayaan Ada, 2 buah, di bagian depan
Sumber air bersih Ada, dari PDAM
Sumber pencemaran di dekat (<10m) sumber air Tidak ada
Kemudahan mendapatkan air untuk keperluan harian Ya
LINGKUNGAN
TEMPAT TINGGAL

Karakteristik
Kualitas fisik air minum Baik (air galon)
Pengolahan air minum sebelum diminum Air galon
Tempat penampungan air minum sebelum dimasak Wadah tertutup
Tempat penampungan air limbah dari kamar mandi/tempat cuci/dapur Langsung ke got/sungai
Saluran pembuangan air limbah Saluran tertutup
Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ada, tempat sampah terbuka
Bahan bakar apa untuk memasak sehari-hari Gas/LPG
Memelihara hewan di rumah? Tidak ada
PEMANFAATAN
PELAYANAN KESEHATAN

Karakteristik
Sarana pelayanan kesehatan yang Puskesmas Babakan sari
digunakan
Jarak dan waktu yang ditempuh ± 700 meter, 15menit
Angkutan umum ke fasilitas? Tidak ada
Tarif pelayanan kesehatan Gratis (BPJS)
Pelayanan Memuaskan
LINGKUNGAN
PEKERJAAN

• Anggota keluarga yang bekerja: tidak ada


• Risiko kesehatan dalam pekerjaannya : -
INTREPRETASI
KUNJUNGAN RUMAH

• Rumah berada di lingkungan padat dan bersih.


• Kondisi rumah bersih dan cukup untuk ditempati 2 orang.
• Pencahayaan dan ventilasi kurang.
• Air bersih mudah diperoleh.
• Pengelolaan limbah baik.
• Pengelolaan sampah kurang baik.
• Akses ke pelayanan kesehatan cukup sulit karena tidak ada angkutan umum
dan harus menggunakan ojek yang biayanya cukup mahal.
PENATALAKSANAAN KASUS
GIZI

Status Gizi
• BB : 77 kg
• TB : 150 cm
• BMI : 34,2 (obesitas)

Assesment
1. Riwayat penyakit sebelumnya yg berhubungan masalah gizi : tidak ada
2. Obat-obatan yg biasa dikonsumsi: na diclofenac
3. Riwayat penyakit di keluarga: tidak diketahui
4. Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir: tidak diketahui
5. Keluhan pencernaan dalam 2 minggu terakhir: tidak ada
6. Tidak ada perubahan dalam asupan makanan ,konsistensi makaanan
biasa / padat
7. Jenis aktivitas fisik : ringan
24 HOUR FOOD
RECALL
No Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah Kalori

16/12/17
1. 06.30 Bubur Beras putih 2 centong 352 kkal
Ayam suir Ayam ¼ potong 148,75 kkal
Teh manis Gula 3 sendok teh 48 kkal
15/5/16
1 20.00 Nasi goreng Beras putih 1 centong 176 kkal
Minyak goreng 1 sendok makan 120 kkal
Ayam suir ¼ potong 148,5 kkal
Baso 4 butir 80 kkal
2 17.00 Keripik pisang Pisang 1 buah 80 kkal
Minyak goreng 2 sendok makan 240 kkal
3 13.30 Nasi Beras putih 1 centong 176 kkal
Sayur Bayam 1 mangkok 23 kkal
Telor Telor ayam ½ butir 120 kkal
4 07.00 Bubur ayam Beras putih 2 centong 352 kkal
Ayam suir Ayam ¼ potong 148,5 kkal
Teh manis gula 3 sendok teh 48 kkal
Total 2.260,5 kkal
INTERVENSI GIZI

Diagnosis status gizi : Obesitas


Intervensi gizi :
• BBI : 90% x (TB-100) x 1 kg = 90% x (150 -100) x 1 kg = 45 kg
• BB sekarang 77 kg, maka butuh penurunan 22 kg
• Kebutuhan kalori : BBI x 25 = 45 x 25 = 1125 kkal – (5% x 1125) + (20% x 1125) =
1293,75 kkal
• Komposisi : karbohidrat (40-60%), protein (25-35%), lemak (10-15%)
• Jenis nutrien spesifik : vitamin dan mineral
• Bahan makanan : nasi, tahu/tempe/ayam/telor, buah dan sayur
• Pengolahan : direbus, dikukus, dibakar
• Cara pemberian : per oral
• Frekuensi : 3 kali makan besar dengan diselingi 2 kali cemilan
INTERVENSI GIZI

• Jenis makanan yang dihindari


- Makanan yang terlalu manis
- Makanan yang diproses (pengawet, pemanis buatan, MSG)
- Gorengan

• Jenis makanan yang dianjurkan


- Utamakan karbohidrat kompleks
- Protein seimbang, hewani dan nabati
- Sayuran dan buah; kurangi selama diare. Lanjutkan setelah sembuh.
CONTOH MENU
MAKANAN
Waktu makan Jenis makanan Bahan makanan URT Kalori

Sarapan (6.00) Nasi Nasi ¾ gelas/ 100gr 175 kkal


Telur Telur 1 buah 120 kkal
Sayur bayam+jagung Sayur bayam+jagung 1 mangkok 50 kkal

Selingan Bubur kacang hijau Bubur kacang hijau 1 mangkok kecil 160 kkal
(10.00)
Makan siang Nasi Nasi ¾ gelas / 100 gr 175 kkal
(13.00) Pepes Ikan kembung Pepes ikan kembong 1 ekor 160kkal

Selingan Pisang mas Pisang mas 2 buah 80 kkal


(16.00)
Makan malam Nasi Nasi ¾ gelas / 100 gr 175 kkal
(19.00) Tumis kangkung Tumis kangkung 1 mangkok kecil 100 kkal
Tempe goreng Tempe goreng 1 potong sedang 100 kkal

TOTAL 1300 kkal


AKTIVITAS FISIK

• Intensitas : Low to moderate impact


• Jenis olahraga : Jalan, senam lansia, latihan kekuatan otot
kaki
• Durasi : 30 menit
• Frekuensi : 3-5 kali seminggu
Osteoarthritis
DEFINISI

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai


oleh degenerasi rawan sendi, perubahan pada membran sinovial,
serta hipertropi tulang pada tepinya.
PATOGENESIS
FAKTOR RESIKO

• Usia tua
• Obesitas
• Kelemahan otot
• Aktivitas fisik yang berlebihan/ kurang
• Trauma sebelumnya
• Faktor keturunan menderita OA
• Faktor mekanik
KLASIFIKASI

• Primer  idiopatik

• Sekunder 
MANIFESTASI
KLINIS

• OA biasanya terjadi pada dewasa tua di sendi penyangga tubuh (pelvis dan lutut), sendi
interfalang (terutama terjadi pada wanita), atau sendi lain yang sebelumnya ada
kelainan.
• Nyeri (nyeri dirasakan bertambah jika melakukan pekerjaan berat dan akan berkurang
jika istirahat. Pada stadium yang sudah lanjut, penderita akan mengeluh nyeri pada
malam hari)
• Kaku sendi (biasanya pada pagi hari)
• Deformitas
• Kehilangan fungsi
GRADING

Kellegren and Lawrence; Grade 3 : OA sedang / moderate


radiologically: - Osteofit sedang
Grade 0 : Normal - Ada deformitas diujung tulang.
- Celah sendi menyempit
Grade 1 : Doubtful (unclear joint space
narrowing and possibly osteofit lipping) Grade 4 : OA berat / severe
- Osteofit besar
Grade 2 : OA minimal : - Ada deformitas diujung tulang
- Osteophytes in 2 sites (minimum) - Celah sendi hilang.
- Sklerosis subkhondral minimal - Ada sklerosis
- Kista subkhondral samar-samar - Ada kista
- Celah sendi normal
- Tidak ada deformitas diujung tulang
PENATALAKSANAAN

• Non Farmakologis
a. Edukasi pasien
b. Program penatalaksanaan mandiri (self-management programs): modifikasi
gaya hidup
c. Bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat badan, minimal
penurunan 5% dari berat badan, dengan target BMI 18,5-25
d. Program latihan aerobik (low impact aerobic fitness exercises)
e. Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot- otot
(quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak sendi (assistive devices for
ambulation): pakai tongkat pada sisi yang sehat
f. Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan
splint dan alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari
PENATALAKSANAAN

Tahap kedua
Terapi Farmakologi: (lebih efektif bila dikombinasi dengan terapi nonfarmakologi
diatas)

Pendekatan terapi awal :


Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, dapat diberikan salah satu obat
berikut ini, bila tidak terdapat kontraindikasi pemberian obat tersebut:
• Acetaminophen (kurang dari 4 gram per hari).
• Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS)
PENATALAKSANAAN

• Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, yang memiliki risiko pada sistim pencernaan
(usia >60 tahun, disertai penyakit komorbid dengan polifarmaka, riwayat ulkus peptikum, riwayat
perdarahan saluran cerna, mengkonsumsi obat kortikosteroid dan atau antikoagulan), dapat
diberikan salah satu obat berikut ini:
• Acetaminophen ( kurang dari 4 gram per hari).
• Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) topikal
• Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) non selektif, dengan pemberian obat pelindung gaster (gastro-
protective agent)
• Cyclooxygenase-2 inhibitor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai