Anda di halaman 1dari 42

DIAGNOSIS HOLISTIK DAN PENGELOLAAN

PENYAKIT HIPERTENSI PADA LANSIA DENGAN


PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KASSI-KASSI TAHUN 2022
OLEH :
Reski Nursyifah Husain
70700120039
PEMBIMBING :
dr. Rini Fitriani, M.Kes
SUPERVISOR :
dr. H. Tasmin, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
2
PENDAHULUAN
◉ Hipertensi merupakan penyakit yang banyak dijumpai dalam praktek klinik sehari-
hari. Menurut JNC VII, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ≥ 140/90
mmHg.
◉ Penyebab kematian pertama didunia
◉ WHO 
• 2018 diseluruh dunia sekitar 40% dari orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas
• Prevalensi hipertensi tertinggi di wilayah Afrika sebesar 46% sedangkan prevalensi terendah
terjadi di Amerika sebesar 35%

Di Puskesmas Kassi-kassi, hipertensi merupakan penyakit terbanyak yang


didiagnosisi pada lansia baik tanpa komplikasi maupun dengan komplikasi.

3
A. Deskripi Kasus

4
Identitas Kasus
◉ Nama : Ny. D
◉ Jenis Kelamin : Wanita
◉ Tanggal Lahir/ Usia : Toraja 28 Oktober 1952 / 67 tahun
◉ Pekerjaan : IRT
◉ Pendidikan : S1
◉ Agama : Kristen
◉ Status Perkawinan : Janda
◉ Alamat : Jl. Tidung II , setapak 2 no.4
◉ Suku : Toraja

5
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Terasa nyeri kepala seperti diikat

Riwayat penyakit sekarang :


Ny. D perempuan berusia 67 tahun datang berobat ke puskesmas dengan dengan keluhan nyeri
kepala seperti diikat, keluhan disertai rasa berdeba-debar, pusing, mual dan leher terasa tegang
sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dada tidak ada, demam tidak ada, sesak napas tidak ada, mual
muntah tidak ada, nafsu makan baik, nyeri sendi tidak ada, BAB dan BAK lancar.

6
ANAMNESIS

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien didiagnosis hipertensi grade II sejak tahun 2000 dan mendapatkan pengobatan captopril
25 mg hingga saat ini, selain itu pasien juga mengkomsumsi obat neurodex jika keluhan
muncul. Diketahui keluhan pertama kali muncul setelah anak pasien meninggal akibat
kecelakaan yang menyebabkan pasien merasa trauma dan gampang stress.

Pada tahun 2016 pasien pernah dirawat di rumah sakit karena keluhan nyeri dada dan
didiagnosis penyakit jantung coroner, dan dirujuk untuk memeriksakan diri kembali pada
tahun 2019 di RS Cerebellum didapatkan perbaikan dengan hasil laboratorium dan EKG
normal.

7
ANAMNESIS

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien juga kadang mengeluhkan adanya dispepsia. Keluhan dirasakan saat terlambat makan.
Untuk mengatasi keluhan, pasien meminum ranitidin yang diresepkan oleh dokter. Saat
kunjungan pertama pasien mengeluhkan nyeri kepala dan merasa tegang pada tengkuk, kadang
merasakan adanya penglihatan kabur, dan sulit untuk memulai tidur di malam hari. Pasien saat
ini bisa beraktivitas seperti biasanya, rutin berolahraga yaitu dengan jalan pagi setiap hari
sejauh 2 kilo, dan rutin mengkomsusmsi ramuan herbal dirumah.Pasien biasanya tidur di pukul
01.00 WITA dan terbangun di pukul 03.00 WITA dan tidak bisa tidur lagi sampai siang hari.

8
Riwayat Pengobatan : Riwayat Penyakit Keluarga:
 Captopril 25 mg  Riwayat DM (ayah,tante)
 Herbeser 200 mg  Riwayat penyakit asma (suami,anak)
 Neurodex  Riwayat gastritis (ibu,saudara)
 Ranitidin Riwayat Psikososial:
 Riwayat merokok tidak ada
Riwayat Penyakit Sebelumnya:  Riwayat konsumsi alkohol tidak ada.
 Riwayat Penyakit Jantung Koroner  Pasien biasa melakukan senam. Dulu sering ikut
operasi mata
 Pasien rutin jalan-jalan subuh sejauh 2 kilo
 Pengisian waktu luang dengan bermain bersama
cucu, menyiram tanaman dan memasak.

9
Riwayat Sosial Ekonomi Riwayat Gizi
Ny.D adalah seorang pensiunan perawat mata diRS Ny.D untuk sehari-hari makan secara teratur tiga
Wahidin yang tinggal bersama 1 anak, dan 1 cucu yang kali sehari. Menu makanan bervariasi yang tiap
sudah menginjak masa remaja.Suami pasien meninggal harinya mengonsumsi sayur, ikan, telur, dll
sejak 5 tahun yang lalu akibat penyakit asma. sehingga asupan makronutriennya terbilang
Kebutuhan sehari-hari ditdapat dari gaji pensiunan dan cukup. Konsumsi buah hampir setiap hari dalam
penghasilan anaknya, anak pasien sudah bercerai seminggu dengan jenis buah yang biasanya dia
dengan istrinya dan tinggal ditempat yang berbeda, temukan di pasar.
anak pasien bekerja sebagai PNS dan wiraswasta.
Hubungan Ny. D dengan keluarganya sangat akrab,
saling memperhatikan dan pengertian. Untuk berobat,
pasien selalu ditemani cucunya.

10
Pemeriksaan Fisik
◉ Kesan sakit : Sakit ringan
◉ Kesadaran : GCS 15 (compos mentis)
◉ Tinggi badan : 150 cm
◉ Berat badan : 59 kg
◉ IMT : 26,22 kg/m2
◉ Status gizi : obes 1
◉ Tekanan Darah : 170/110 mmHg
◉ Frekuensi Nadi : 90 x/menit, reguer, kuat angkat
◉ Frekuensi Napas : 18x/menit
◉ Suhu : 36,5oC

11
Pemeriksaan Fisik
Status Generlis :
◉ Kesan sakit : Sakit ringan
◉ Kesadaran : GCS 15 (compos mentis)
◉ Tinggi badan : 150 cm
◉ Berat badan : 59 kg
◉ IMT : 26,22 kg/m2
◉ Status gizi : obes 1
◉ Tekanan Darah : 170/110 mmHg
◉ Frekuensi Nadi : 90 x/menit, reguer, kuat angkat
◉ Frekuensi Napas : 18x/menit
◉ Suhu : 36,5oC

12
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis :

 Kepala : Normochepal  Jantung : Dalam batas normal


 Mata : Dalam batas normal  Abdomen : Dalam batas normal
 THT : Tidak dilakukan pemeriksaan  Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Leher : Dalam batas normal  Anus dan Rektum : Tidak dilakukan
 Dada : Dalam batas normal pemeriksaan
 Paru : Dalam batas normal  Punggung : Dalam batas normal
 Ekstrmitas : Dalam batas normal

13
Pemeriksaan Fisik

- Radiologi (27/04/21) : Normal


- Kunjungan 2 (07/01/22) :
 GDP : 98 mg/dL
 Kolesterol : 237 mg/dL
 Asam urat : 6.0 mg/dL

14
Assesment Planning
 Hipertensi Grade
II
 Non Farmakologi Prognosis
 Farmakologi  Dubia et bonam
 Hiperkolestrolemi

15
B. Identifikasi Masalah

16
ALUR KEGIATAN

Rabu, 29 Desember 2021 pukul 11.38 WITA


Kegiatan : Anamnesis

Jum’at , 07 Januari 2022 pukul 14.00 WITA


Kegiatan : Follow up perkembangan keluhan, penilaian aspek
keluarga, kondisi rumah dan lingkungan, permasalahan yang
dihadapi oleh pasien, dan promosi kesehatan.

17
GENOGRAM

18
KOMPOSISI KELUARGA

N Nama Status L/P Pekerjaan Umur (tahun)


o

1. Tn. S Ayah L wiraswasta (Almarhum)


70

2. Ny.D Ibu P Perawat 67

3. Tn.K Anak L PNS 43

4. Nn.S Anak P Mahasiswi (Almarhuma)


22

4. Nn.R Cucu P Siswi 16

19
Bentuk Keluarga Tahapan Siklus Keluarga
Bentuk keluarga adalah keluarga besar  Tahapan keluarga dengan anak (The Family with
(extended family). children)
 Tahapan keluarga dengan anak yang dewasa
(The Family with adolescent)
 Tahapan keluarga pada usia lanjut (Family in
Later Life)

Penilaian Perilaku Kesehatan


Keluarga Sarana Pelayanan Kesehatan
 Jenis tempat berobat : Puskesmas
Faktor Keterangan
Kassi-kassi, Praktik Dokter, RS.
Cara mencapai pusat pelayanan Diantar anak
Cerebellum dan RS. Wahidin
 Asuransi / jaminan kesehatan : BPJS kesehatan /cucu
Terjangkau
Tarif pelayanan kesehatan
(BPJS)
Kualitas pelayanan kesehatan Cukup
memuaskan

20
◉ Pola Kebiasaan makan ◉ Penerapan pola gizi seimbang
Ny. D kerap menerapkan pola gizi seimbang.
 Makan sehari tiga kali dengan menu makanan Ny.D cenderung sadar dan tegas dalam
sehari-hari keluarga tidak tetap. membatasi pantangan makanan yang tidak
cocok untuk Ny. D
 Menu makan : nasi dengan lauk pauk yang
sering, seperti ikan goreng, sayur-sayuran, sup
dengan penyedap rasa, telur goreng, tetapi
daging dan ayam seminggu sekali.

 Sering mengonsumsi buah dengan pemilihan


jenis buah yang mudah didapatkan oleh pasien
di pasar.

 Keluarga pasien mengaku penggunaan minyak


goreng sangat banyak dalam memasak
dikarenakan Ny. D suka memakan makanan
yang digoreng.
21
Pola Dukungan Keluarga

 Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga


Kerukunan terjalin baik antar anggota keluarga inti dapat membantu menyelesaikan masalah
kesehatan Ny.D. Jarak rumah dengan puskesmas yang sangat dekat yang dapat diakses
dengan mudah oleh pasien untuk kontrol rutin. Selain itu, biaya berobat dipuskesmas relatif
terjangkau oleh pasien.
 Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga
Keluarga kurang tegas dalam mengontrol menu makanan Ny. D yang suka mengonsumsi
berminyak dan berlemak.

22
PHBS
Jawaban
No. Indikator pernyataan Keterangan
Ya Tidak
A. Perilaku sehat
Tidak merokok
1. Anak pertama   
Ada yang memiliki kebiasaan merokok
Dana sehat / Askes
2. BPJS   
Apakah anda ikut menjadi peserta askes
Cuci tangan
Apakah anggota keluarga mempunyai
3. kebiasaan mencuci tangan menggunakan Selalu   
sabun sebelum dan sesudah buang air
besar ?
Sikat gigi
2 kali sehari (saat mandi dan
4. Apakah anggota keluarga memiliki   
sebelum tidur)
kebiasaan gosok gigi menggunakan odol
Aktivitas fisik/olahraga Ny. R Berjemur ±30 menit
5. Apakah anggota keluarga melakukan setiap pagi dan bersih bersih   
aktivitas fisik atau olah raga teratur rumah bersama keluarga

23
PHBS
B. Lingkungan sehat
Jamban
1. Apakah dirumah tersedia jamban dan seluruh     
keluarga menggunakannya
Air bersih dan bebas jentik
2. Apakah dirumah tersedia air bersih dengan     
tempat/tendon air tidak ada jentik ?
Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia tempat sampah?
3.     
Dan di lingkungan sekitar rumah tidak ada
sampah berserakan ?
SPAL
4. Got tidak terlihat   
Apakah ada/tersedia SPAL disekitar rumah
Ventilasi
5. Kurang   
Apakah ada pertukaran udara didalam rumah
Kepadatan
6. Apakah ada kesesuaian rumah dengan Padat   
jumlah anggota keluarga?
Lantai
7. Apakah lantai bukan dari tanah? Tegel dan finishing acian   
 

24
Lingkungan Tempat Tinggal
Denah Rumah ◉ Status kepemilikan rumah : milik sendiri
◉ Daerah perumahan : padat dan bersih
◉ Luas rumah : 13 x 8 m2
◉ Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang
◉ Lantai rumah : tegel
◉ Dinding rumah dari : batu bata
◉ Jamban keluarga : ada
◉ Penerangaan listrik : 1200 watt
◉ Ketersedian air bersih : sumur bor dan
menggunakan air PAM
◉ Tempat pembuangan sampah : ada (setiap
Keterangan : pagi /sore diangkut)

Luas tanah : 13 x 8 m2

Luas bangunan : 13 x 8 m2
25
26

Kesimpulan :
Ny. D tinggal dirumah yang sederhana dengan jumlah 3 orang terdiri
dari Ny. D sendiri bersama satu orang anak , dan 1 orang cucu.
Kepemilikan barang berharga:
 1 sepeda motor
Rumah permanen 2 lantai yang terdiri dari teras, ruang tamu, ruang
 2 televisi
keluarga, ruang makan, dapur, kamar tidur, tempat mencuci dan 3  Sebuah kompor gas
toilet. Lantai terbuat dari tegel, dinding rumah batu bata, penerangan  Sebuah kulkas 1 pintu
dengan listrik 1200 Watt. Adapun untuk sumber air yang digunakan  1 AC
yaitu sumur bor dan PAM.  3 kipas angin


APGAR SCORE
Hampir Hampir tidak
    Kadang
Selalu pernah
Kriteria Pernyataan (1)
(2) (0)
Saya puas dengan keluarga
saya karena masing-masing  
Adaptation anggota keluarga sudah √    
menjalankan sesuai dengan
seharusnya  
Saya puas dengan keluarga  
saya karena dapat membantu
Partnership √    
memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi  
Saya puas dengan kebebasan  
yang diberikan keluarga saya
Growth      
untuk mengembangkan
kemampuan yang saya miliki √
Saya puas dengan kehangatan
 
Affect dan kasih sayang yang    
diberikan keluarga saya √
Saya puas dengan waktu
 
Resolve yang disediakan keluarga    

untuk menjalin kebersamaan

Dalam keluarga Ny. D didapatkan apgar score yaitu 10 (sepuluh), sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi keluarga Ny.D baik.

27
Screem Tools
  Sumber Patologi
s
Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di -
lingkungannya seperti kerja bakti.
Culture Menggunakan adat istiadat Bugis dalam -
kehidupan sehari-hari
Religious Anggota keluarga menjalankan sholat 5 -
waktu di rumah
Economic Penghasilan keluarga relatif tidak stabil -
namun tetap berada diatas UMR
Educational Tingkat pendidikan keluarga lumayan cukup, -
Ny.R lulusan SMA
Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan, -
keluarga Ny.R pergi ke Puskesmas, Klinik
dokter, Rumah sakit

Dalam keluarga Ny.D tidak ditemukan satu fungsi patologis, dikarenakan Ny. D ini adalah orang yang aktif dalam segala hal, baik
dalam ruang lingkup keluarga maupun masyarakat.

28
Fungsi Holistik
◉ Fungsi Biologi ◉ Fungsi Psikologi ◉ Fungsi Sosial
Ny.D adalah seorang IRT Hubungan Ny. D dengan Hubungan dengan tetangga
yang dulunya bekerja anggota keluarga sangat sangat baik. Ny.D aktif
sebagai perawat. Menurut baik, dimana satu sama lain bersosialisasi dengan
Ny.D penyakit yang dialami saling mendukung dan lingkungan sosialnya,
tidak terlalu mengganggu saling pengertian. kadang mengikuti kegiatan
aktivitasnya karena sudah masyarakat seperti “Kerja
tidak banyak aktivitas Bakti”.
hariannya. Dan pasien pun
rutin meminum obat.

29
Diagnosis Holistik
◉ Aspek Personal ◉
◉ Aspek Kliinis Aspek Risiko Eksternal
pengetahuan pasien terhadap penyakitnya sangat
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan Anak dan menantu pasien sibuk bekerja. Hal
baik dan lebih mengantisipasi untuk mencegah apa
fisik, pasien didiagnosis Hipertensi grade II, ini juga membuat Ny.D kadang terlambat
saja hal hal atau faktor yang memicu timbulnya
hiperkolesterol.. datang untuk kontrol rutin di Puskesmas
keluhan v

◉ Aspek Risiko Internal ◉ Aspek Risiko Eksternal


Pasien kontrol ke Puskesmas ataupun ke Anak dan cucu pasien sibuk bekerja. Hal ini
Klinik kesehatan dan RS juga membuat Ny.D kadang terlambat datang
untuk kontrol rutin di Puskesmas

30
Pemecahan Masalah

31
Patient Cemtered
Intervensi yang diberikan kepada Ny. R yaitu :

a. Farmakologi dengan meresepkan obat

b. Non-farmakologi
 Edukasi kepada Ny. R mengenai penyakitnya, apa penyebab, risiko, hal-hal yang harus dihindari dan
penanganan awal jika ada keluhan hingga komplikasinya.

 Pasien juga diajarkan teknik pengobatan alternatif lainnya seperti akupuntur, akupresur dan obat
herbal.

 Edukasi manajemen gizi untuk diet rendah garam, lemak dan purin, rutin meminum obat, olahraga dan
senantiasa mengingatkan pasien untuk selalu beribadah.

32
Family Approach
a. Edukasi kepada keluarga mengenai penyakit Ny. D mengenai komplikasi yang mungkin terjadi pada
Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik, sehingga memotivasi keluarga untuk mendukung upaya
pencegahannya dengan rutin membawa pasien berobat dan check up.

b. Edukasi mengenai manajemen gizi pada pasien Ny. D sehingga keluarga khususnya menantu Ny.D
yang selalu menyediakan makanan agar menyeseuaikan juga dengan kebutuhan Ny.D

c. Edukasi ke keluarga untuk selalu berkomunikasi dengan pasien agar pasien tidak merasa kesepian.

33
Community Oriented
a. Mengaktifkan “Posyandu Lansia” sebagai salah-satu upaya pengelolaan dan pengendalian penyakit
tidak menular yang salah-satunya adalah Hipertensi.

b. Mendisiplinkan program “home care” bagi para lansia sebagai salah-satu upaya pengelolaan dan
pengendalian penyakit tidak menular yang salah-satunya adalah Hipertensi dengan melakukan cek
tekanan darah secara rutin dan intervensi dengan pendekatan keluarga.

c. Mengaktifkan senam lansia sebagai salah satu upaya meningkatkan kebugaran dan mencegah
hipertensi pada lansia

d. Memberdayakan tanaman obat keluarga dalam lingkungan RW yang dapat bekerja sama dengan kader.

34
Perilaku CERDIK
C Cek Kesehatan

E Enyahkan Asap Rokok

R Rajin Berolahraga / Aktifitas FIsik


D Diet Sehat dan Seimbang
i
Istirahat yang cukup
K Kelola Stress

35
Pencegahan : primer

◉ Health Promotion ◉ Spesific Protection


 Pengaturan diet agar tidak berlebih
 Edukasi kebiasaan hidup bersih dan sehat
 Tidak mengkonsumsi makanan yang dapat
(menkonsumsi makanan yang sehat dan
memicu gejala penyakit, diet rendah
seimbang) serta istirahat yang cukup. garam,rendah lemak, dll.
 Tidak diberikan tanggung jawab berlebih di
 Kontrol rutin tiap bulan di Puskesmas
rumah
 Edukasi terkait kebiasaan melakukan aktivitas
ringan dirumah

 Edukasi tanda dan gejala dan penyebab


Hipertensi dan penyakit jantung

36
Pencegahan : sekunder

◉ Early Diagnosis ◉ Prompt Treatment


 Mendiagnosa atau deteksi sedini mungkin  Kontrol dan perbaiki keadaan umum pasien
penyakit yang diderita pasien secara teliti dan  Modifikasi diet, makan sedikit namun sering.
cermat, dimulai dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium dan  Melakukan pengobatan dan perawatan pasien
pemeriksaan radiologi. penyakit Hipertensi sehingga pasien dapat
cepat pulih dan dapat terkontrol penyakitnya.
 Menjelaskan penyakit kepada pasien

37
Pencegahan : tersier

◉ Rehabilitation
a) Rehabilitasi fisik jika terdapat gangguan fisik akibat hipertensi, serta apabila ada keluhan penyerta
lainnya.

b) Rehabilitasi mental, sehingga pasien perlahan memiliki minat yang tinggi untuk mengontrol dirinya dan
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

c) Rehabilitasi sosial bagi pasien, agar tetap dapat melakukan kegiatan di lingkungan sekitar bersama teman,
keluarga, ataupun masyarakat lainnya.

d) Mengembangkan manajemen rehabilitasi terkait penyakit yang diderita pasien dengan melibatkan unsur
organisasi profesi, pengelola program dan pelaksana di berbagai lingkungan.

38
Integrasi Keislaman : Q.S Al-A’raf (31)

Artinya :

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah


tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Dokumentasi Kegiatan

40
Dokumentasi Kegiatan

41
42

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai