Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN KASUS BESAR

SEORANG ANAK LAKI-LAKI USIA 13 TAHUN 9


BULAN DENGAN KRISIS HIPERTENSI
D I A J UK A N G UN A M E L E N G K A P I T U G A S K E PA N I T E R A A N S E N I O R
B A G I A N I L MU K E S E H ATA N A N A K FA K U LTAS K E D O K T E R A N U NI VE R S I TA S DI P O N E G O R O
Disusun Oleh:
Nama
NIM

Dosen Penguji: Residen Pembimbing:


dr. , Sp.A(K) dr.
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit yang pada umumnya ditemukan pada orang dewasa, dan sangat
jarang ditemukan pada anak-anak.
HIPERTENSI
Resiko menimulkan penyakit kardiovaskular dan penyebab utama gagal
ginjal, gagal jantung pada saat dewasa.

HIPERTENSI PADA Hipertensi pada anak dibagi menjadi dua kategori, yaitu hipertensi primer
ANAK dan hipertensi sekunder.

Hipertensi krisis merupakan salah satu kegawatdaruratan yang harus


KRISIS HIPERTENSI segera ditangani, karena jika tidak dilakukan penanganan dengan segera
bisa menyebabkan kerusakan organ-organ target

Penatalaksanaan yang dilakukan kepada hipertensi krisis pada anak harus


PENATALAKSANAAN segera dilakukan secara tepat dan tepat, karena banyaknya obat hipertensi
yang beredar tetapi tidak semuanya bisa digunakan secara tepat.

PENDAHULUAN
3
TUJUAN

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui penegakan diagnosis,


tatalaksana, serta pengelolaan pada pasien anak berusia 13 tahun 9 bulan
dengan hipertensi grade II dan riwayat hipertensi krisis berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, kepustakaan, serta
mengetahui prognosis dari pasien.

4
MANFAAT

Diharapkan melalui penulisan laporan kasus ini dapat dijadikan untuk media
belajar serta evaluasi agar dapat mendiagnosis dan dapat melakukan
pengelolaan terhadap pasien dengan tepat dan komprehensif, dan dapat
mengetahui prognosis dari penyakit

5
BAB 2
LAPORAN
KASUS
1. Identitas Pasien
2. Data Dasar
3. Data Khusus
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. AFI

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Lahir : 20-05-2008

Usia : 13 thn 9 bln

Alamat : Jepara

Agama : Islam

No. CM : C911XXX

Ruang Rawat : C11 Anak Lt Dasar, RSUP Dr. Kariadi

Tanggal Masuk : 15 Maret 2022

Jenis Pembiayaan : JKN Non PBI

7
IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Tn. S


Usia : 50 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani

Nama Ibu : Ny. Y


Usia : 43 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

8
ANAMNESIS
Data didapatkan dari alloanamnesis dengan ibu pasien di IGD RSUP Dr. Kariadi pada tanggal 15 Maret 2022 pukul 12.00 WIB.
Keluhan Utama: Rujukan dari RS Kelet Jepara dengan hipertensi stage II dan sulit tidur.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Saat akan vaksinasi COVID-19 pada bulan Januari 2022, pasien dikatakan bahwa tekanan darahnya tinggi, yaitu
180/100 mmHg. Kemudian, pasien diberikan antihipertensi. Keluhan nyeri kepala, demam, mual, dan muntah disangkal.
Saat ingin tidur pada hari itu, pasien juga merasa sesak. Namun, keluhan mengilang dengan istirahat. Anak dibawa ke RS
Kelet Jepara dan didapatkan tekanan darah sebesar 162/127 mmHg, lalu dirujuk ke RSUD Dr. Kariadi dengan diagnosis
sementara hipertensi stage II. Anak sudah mengonsumsi tiga obat hipertensi selama 2 bulan terakhir secara rutin, namun
tekanan darah masih tinggi. Saat ini, anak mengeluhkan sulit tidur dan sering tidur larut malam untuk belajar. Anak tidak
bermain handphone sampai malam. Kencing anak juga seringkali berbuih. Penglihatan tidak buram, pusing, nyeri kepala,
mual, muntah, dan keluhan BAB disangkal.

9
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
 Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal

 Riwayat alergi disangkal

 Riwayat diabetes mellitus disangkal

 Riwayat COVID-19 disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal

 Riwayat keluarga dengan hipertensi disangkal

 Riwayat keluarga dengan diabetes mellitus

 Riwayat keluarga dengan COVID-19 disangkal

 Riwayat keluarga dengan alergi disangkal

10
RIWAYAT SOSIAL
EKONOMI

Jumlah skor: 11 pada kriteria social ekonomi


menurut kriteria BPS (Badan Pusat Statistik).

Kesimpulan: Keluarga tidak miskin menurut


BPS

11
RIWAYAT PERINATAL
RIWAYAT PRENATAL
 Riwayat Antenatal Care rutin di bidan (lebih dari 4 kali kunjungan)
 Riwayat hipertensi, DM, demam dengan ruam, kejang dan trauma abdomen pada saat kehamilan di sangkal.
 Riwayat konsumsi obat dengan resep dokter berupa vitamin. Konsumsi jamu dan obat diluar resep dokter disangkal.
Ibu tidak pernah melakukan screening TORCH pada saat hamil.

RIWAYAT NATAL
• Bayi laki-laki lahir spontan dari ibu G2P1A0 dengan usia kehamilan 38 minggu saat usia ibu 30 tahun. Persalinan
ditolong oleh bidan di klinik.

• BBL: 3500 gram, PBL: 46 cm. Bayi lahir langsnung menangis kuat. Kebiruan (-), kuning (-), kelainan bawaan (-),
kejang (-). Refleks menghisap anak baik.

12
RIWAYAT PERINATAL

RIWAYAT POSTNATAL
• Imunisasi dasar lengkap

• Inisiasi menyusui dini dilakukan.

• Riwayat kejang, kuning, batuk, pilek dan ruam di sangkal.

13
RIWAYAT
KONTRASEPSI
Ibu pasien pernah mengikuti program Keluarga Berencana yaitu
dengan KB suntik saat setelah melahirkan anak pertama yang
diberikan 3x, masing-masing pemberian berselang 3 bulan.
Rencana setelah ini hendak memakai KB implan.

14
RIWAYAT IMUNISASI DASAR DAN ULANG

Kesan: Imunisasi dasar lengkap

15
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK

Pertumbuhan:

 Berat badan lahir : 3500 gram

 Panjang badan lahir : 46 cm

 Berat badan sekarang : 49,5 kg

 Tinggi badan sekarang : 151,5 cm

Berdasarkan status anthropometri dengan WHO Anthropometri

WAZ : -0,05 SD

HAZ : -1,34 SD

BMI: +0,82 SD

 Kesan : Gizi baik, Berat badan Normal, Perawakan Normal.

16
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK

Perkembangan :

Anak saat ini berusia 13 tahun 9 bulan sekolah di MTs.


Anak dapat mengikuti kegiatan di sekolah dengan baik,
sosialisasi dengan lingkungan dan keluarga baik

Kesan: Perkembangan normal sesuai usia

17
PEMERIKSAAN FISIK

18
PEMERIKSAAN
FISIK

19
PEMERIKSA
AN FISIK

20
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

21
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

22
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Gambaran Darah Tepi (15/03/2022)
- Eritrosit: sebaran eritrosit merata, normal (Mikrositik
Hipokromik)
- Trombosit: estimasi jumlah trombosit normal, bentuk dan ukuran
normal
- Leukosit: estimasi jumlah lekosit normal, leukosit normal

23
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

24
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

25
DAFTAR MASALAH

26
DIAGNOSIS

27
INITIAL PLAN
ASSESSMENT: KRISIS HIPERTENSI
Initial Dx:
S:-
O : Cek DR, GDS, diff count, ureum, kreatinin, ASTO, albumin, asam urat, elektrolit, urin rutin, USG ginjal+doppler 

Initial plan Tx:


• Infus D5 ¼ NS 240/10ml/jam
• Captopril 25 mg / 8 Jam Per Oral
• Furosemide 40 mg / 6 jam Per Oral
• Nifedipine 10 mg / 8 Jam Per Oral
• Spironolakton 50 mg / 24 jam Per Oral
• Jika krisis hipertensi: Nifedipine 5 mg sublingual → evaluasi 10 menit → Nifedipine 7,5 mg sublingual → evaluasi
10 menit → Nifedipine 10 mg sublingual → evaluasi 10 menit. Jika krisis tidak teratasi sampai 4x pemberian → Drip
nifedipine 3 ml/jam (1 mcg/kgBB/menit) → evaluasi.

28
INITIAL PLAN
ASSESSMENT: KRISIS HIPERTENSI

Initiap plan Mx:


Kesadaran, KU, TTV, cek TD/8 jam, BC (balance cairan)/D (diuretik) tiap 12 jam.
 
Initial plan Ex:
• Menjelaskan keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita pasien

• Menjelaskan keluarga pasien mengenai tatalaksana yang akan dilakukan

• Menjelaskan keluarga pasien mengenai kondisi yang perlu dipantau

• Menjelaskan keluarga pasien mengenai prognosis dari penyakit yang diderita pasien

29
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

30
FOLLOW UP
17/3/2022
15/3/2022
S: Krisis hipertensi 1x pkl 19.00, pemberian nifedipine
S: Sulit tidur, pusing berkurang
SL (5 – 7,5 – 10) turun menjadi 140/90
O: TD: 140/90 mmHg (P95+12)
O: TD: 145/90 mmHg (P95+12)
A: Krisis Hipertensi
A: Hipertensi Grade II + Riw. Krisis Hipertensi
P: Terapi sesuai initial plan (perbaikan) ) e.c susp. GNAPS dd Stenosis arteri renalis
- Rencana Ro Thorax, USG Doppler ginjal, P: Pemberian Bisoprolol 2,5 mg / 24 jam & Stop
Echocardiography & Konsul Mata furosemide

16/3/2022
S: Bisa tidur, tidak pusing
O: TD: 130/70 mmHg (P95)
Ro Thx: dalam batas normal
Konsul Mata: Retinopati Hipertensi (-)
A: Hipertensi Grade II + Riw. Krisis Hipertensi (perbaikan)
e.c susp. GNAPS dd Stenosis arteri renalis
P: Pemberian omeprazole inj 20mg/12 jam dan Sucralfat Syr
cth 1 / 8jam
31
FOLLOW UP
18/3/2022
S: Penurunan nafsu makan, muntah 4x/24jam
O: TD: 140/90 mmHg (P95+12)
Echo: dalam batas normal
USG Doppler ginjal: dalam batas normal
A: Hipertensi Grade II + Riw. Krisis Hipertensi (perbaikan) ) e.c susp.
GNAPS dd Pielonefritis dd uropati obstruktif
P: Pemberian Ondansentron inj 4mg/8jam bila muntah

19/3/2022
S: tidak ada krisis keluhan (-)
O: TD: 120/80 mmHg (P90)
Echo: dalam batas normal
USG Doppler ginjal: dalam batas normal
A: Hipertensi Grade II + Riw. Krisis Hipertensi (perbaikan) ) e.c
susp. GNAPS dd Pielonefritis dd uropati obstruktif
P: Rawat Jalan
32
BAB 3
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• Suatu keadaan hipertensi yang terjadi pada anak dan remaja tidak dapat
disebut dengan satu angka, karena nilai tekanan darah normal bervariasi pada
berbagai usia.
• Tekanan darah normal pada anak adalah tekanan darah sistolik (TDS) dan
tekanan darah diastolik (TDD) di bawah persentil 90 berdasarkan jenis
kelamin, usia dan tinggi badan.
• Hipertensi dinyatakan sebagai rerata TDS dan/atau TDD > persentil 95
menurut jenis kelamin, usia dan tinggi badan pada > 3 kali pengukuran.

34
Tekanan Darah Anak Laki-Laki Berdasarkan Usia dan Tekanan Darah Anak P e r e m p u a n Berdasarkan Usia dan
Persentil Tinggi Badan Persentil Tinggi Badan

PEMBAHASAN

TABEL TEKANAN
DARAH
BERDASARKAN USIA
DAN PERSENTIL
TINGGI BADAN
35
PEMBAHASAN

Tekanan Darah pada kasus anak laki-laki berusia


13 tahun 9 bulan:
• P50: 109/66 mmHg
• P90: 121/75 mmHg
• P95: 125/78 mmHg
• P95+12: 137/90 mmHg
• Krisis: 155/108 mmHg

Tabel Persentil ke-95 tekanan darah anak dan remaja menurut usia dan
jenis kelamin pada persentil tinggi badan ke-5,50, dan 95

36
PEMBAHASAN
Klasifikasi Hipertensi Pada Anak

Pada kasus, pasien datang dengan tekanan darah 162/116 mmHg dimana
menunjukan Krisis Hipertensi (lebih dari TDS: 155 mmHg dan TDD 108 mmHg)

37
PEMBAHASAN

• Berdasarkan penyebabnya, hipertensi di bagi menjadi dua yaitu hipertensi


primer (essensial) dan sekunder.

• Penyebab hipertensi pada usia muda paling sering adalah hipertensi


sekunder.

• Penyakit parenkim ginjal merupakan bentuk yang paling banyak ditemukan


sebagai penyebab hipertensi sekunder yaitu sekitar 60-70%.

38
PEMBAHASAN

Penyebab pada Hipertensi Sekunder 39


PEMBAHASAN
• Memasuki usia remaja, penyebab tersering hipertensi adalah primer, yaitu sekitar 85-
95%.

• Hipertensi primer atau esensial tidak dapat dijelaskan penyebab pastinya.

• Tetapi beberapa faktor resiko dianggap berperan antara lain faktor keturunan, berat
badan, respons terhadap stres fisik dan psikologis, abnormalitas transpor kation pada
membran sel, hipereaktivitas sistem saraf simpatis, resistensi insulin, dan respons
terhadap masukan garam dan kalsium.

• Obesitas sering dihubungkan dengan hipertensi esensial dan dijumpai pada 50% kasus.

40
PEMBAHASAN
Mekanisme Patogenesis Obesitas
Menyebabkan Hipertensi

Pada obesitas terjadi resistensi insulin dan gangguan


fungsi endotel pembuluh darah yang selanjutnya
menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan reabsorbsi
natrium di ginjal yang mengakibatkan terjadinya
hipertensi

41
PEMBAHASAN
Anamnesis

• Riwayat medis pasien, termasuk kelahiran, pertumbuhan, dan sejarah perkembangan, harus diperoleh, dan
skrining untuk urologi sebelumnya, ginjal, jantung, endokrin, dan penyakit neurologis harus diselesaikan.

• Banyak obat dapat meningkatkan tekanan darah. Pasien harus diskrining untuk riwayat keluarga hipertensi,
faktor risiko CVD lainnya, ginjal atau sindrom endokrin.

• Faktor risiko seperti kurangnya aktivitas fisik, diet yang tidak sehat, merokok, dan konsumsi alkohol harus
dieksplorasi.

• Sebuah tinjauan lengkap harus dilakukan untuk mengetahui gangguan medis yang mendasari atau gejala
hipertensi urgensi (sakit kepala, muntah) atau darurat hipertensi (kejang, perubahan status mental), yang
membutuhkan evaluasi dan pengobatan.

42
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Fisik

• Kebanyakan pasien tidak menunjukan temuan yang spesifik.

• Indeks massa tubuh harus dihitung karena obesitas berhubungan dengan hipertensi primer, dan
pertumbuhan yang buruk mungkin menunjukkan penyakit kronis.

• Tekanan darah harus diukur di kedua lengan dan kedua kaki.

• Pengecekan bruit abdomen yang mengindikasikan penyakit renovaskular.

• Sisa dari pemeriksaan harus fokus pada mendeteksi temuan fisik yang terkait dengan kondisi yang
mendasari lain yang menyebabkan hipertensi.

43
PEMBAHASAN
Pemeriksaan fisik pada hipertensi
sekunder

44
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk


mencari penyebab dari hipertensi sekunder.

45
PEMBAHASAN
Evaluasi pada hipertensi sekunder

46
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan

• Non-farmakologi

• Pada pasien dengan kondisi prahipertensi atau hipertensi tingkat 1 dianjurkan pemberian terapi awal
berupa perubahan gaya hidup

• Terapi ini meliputi pengendalian berat badan, olahraga yang teratur, diet rendah lemak dan garam,
pengurangan kebiasaan merokok pada anak remaja yang merokok, dan tidak mengkonsumsi alkohol.

• Farmakologi

• Indikasi pemberian anti hipertensi pada anak yaitu hipertensi simtomatik, adanya kerusakan organ
target (retinopati, hipertrofi ventrikel kiri dan proteinuria), hipertensi sekunder, diabetes melitus,
hipertensi tingkat 1 yang tidak menunjukkan respons dengan perubahan gaya hidup, dan hipertensi
tingkat 2.

47
PEMBAHASAN
Alur penatalaksanaan hipertensi
tanpa gejala berat

48
PEMBAHASAN
Alur penatalaksanaan
hipertensi tanpa gejala berat

49
PEMBAHASAN
Langkah pemberian terapi
antihipertensi pada anak

50
PEMBAHASAN
Klasifikasi obat-obat anti hipertensi berdasarkan
mekanisme kerja serta dosis obat antihipertensi
oral yang digunakan pada anak

Pada kasus, pasien diberikan terapi antihipertensi:


• Captopril 25 mg / 8 Jam Per Oral (ACEI)

• Furosemide 40 mg / 6 jam Per Oral (Diuretika)

• Nifedipine 10 mg / 8 Jam Per Oral (Calsium Channel

Blocker)
• Spironolakton 50 mg / 24 jam Per Oral (Diuretika)

• Bisoprolol 2,5 mg / 24 jam Penghambat reseptor β)

51
PEMBAHASAN
Alur penatalaksanaan Krisis
Hipertensi / Hipertensi berat

52
PEMBAHASAN
O b a t a n t i h i p e r t e n s i p a d a p e n a t a l a k s a n a a n Kr i s i s
Hipertensi

Pada kasus, pasien diberikan terapi antihipertensi untuk


menangani Krisis hipertensinya yaitu:
• Nifedipine Sublingual (Calsium Channel Blocker)

53
PEMBAHASAN
Komplikasi

• Perubahan Struktur

• Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi berupa end organ damage

• Salah satu kerusakan yang paling sering terjadi adalah pada sistem kardiovaskular yang
ditandai dengan adanya Left Ventricle Hyperthrophy (LVH).

• Hipertensi yang berkepanjangan dapat juga menyebabkan kerusakan ginjal yang ditandai
dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) dan peningkatan proteinuria.

54
PEMBAHASAN
Komplikasi

• Perubahan Fungsi

• Gangguan fungsi yang ditimbulkan hipertensi berkepanjangan adalah disfungsi dinding


arteri.

• Komplikasi yang dapat terjadi di masa dewasa yaitu stroke, penyakit jantung koroner dan
gagal jantung.

• Perubahan Kognitif

• Resiko terjadi Demensia pada masa lansia.

55
TERIMA
KASIH
Mohon bimbingan dan arahannya dokter

56

Anda mungkin juga menyukai