Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN PENYAKIT JANTURNG REMATIK

1. Mengapa infeksi faringitis yang seringkali menjadi penyebab utama terjadinya demam
rematik dan berlanjut menjadi Penyakit jantung rematik?
2. Mengapa kejadian Penyakit jantung rematik ajarang ditemukan pada katup pulmonal?
3. Pada Penegakan diagnosis, selain ekokardiogram yang menajdi gold standar, apakah ada
pemeriksaan jantung lain yang dapat dilakukan secara cepat?
4. Apakah kejadian demam rematik dapat berulang dan menyebabkan komplikasi jantung
yang lebih parah?
5. Kapan dapat dilakukan penatalaksanaan operatif pada kasus pjr?
6. Kapan seorang pasien PJR dinyatakan telah megalami gagal jantung? Bagaimana
mechanismenya?

Jawab:
1. strain S. pyogenes yang lebih berpotensi menyebabkan demam rematik akut
memiliki protein permukaan M, T dan R, ketiga protein ini memiliki aderensi tinggi
terhadap sel epitel tenggorokan sehingga terjadi faringitis. M protein ini memiliki
struktur alpha-helix coiled coil dimer dan homolog dengan miosin, tropomiosin, keratin,
laminin dan vimentin pada otot jantung . kemiripan protein M ini dengan otot jantung
dapat menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan otot jantung oleh mekanisme antibobi.
Sehingga terjadi PJR.
2. Masih belum jelas mengapa kejadian PJR pada katup pulmonal jarang terjadi. Namun
ada beberapa kemungkinan yang mungkin menjadi penyebab yaitu jumlah laminin
pada masing-masing katup jantung. laminin merupakan matriks ekstraselular yang
disekresikan sel endotel katup jantung dan merupakan bagian utama dari struktur
katup. Adanya perbedaan jumlah ylaminin pada masing-masing katup mungkin saja
berpengaruh pada kejadian karditis akut pada katup. Laminin memiliki kesamaan struktur
dengan protein M dari S.Pyogenes.
3. Jika menemui kasus yg dicurigai penyakit jantung rematik, namun tidak ada fasilias
ecokardiogram Dapat dilakukan elektrokardiografi dengan hasil temuan adanya
pemanjangan interval PR. Namun temuan ini tidak spesifik pada Penyakit jantung
rematik saja. Jika ditemui temuan tersebut pada EKG lalu didapatkan riwayat infeksi
tenggorokan sebelumnya dan faktor-faktor risiko lainnya yang memenuhi kriteria
diagnosis Penyakit Jantung Rematik maka kemungkinan besar pasien tersebut memiliki
penyakit jantung rematik.
4. Demam rematik akut dapat berulang. Hal ini dapat terjadi karena salah satunya karena
tidak patuh pada pengobatan. Kejadian Penyakit jantung rematik yang lebuh parah
pun dapat terjadi. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya PJR berulang
antara lain, usia muda ketika terkena serangan demam rematik akut (DRA),
karditis berat pada episode pertama DRA dan DRA berulang, karditis awal yang
tidak terdeteksi secara klinis (asimptomatik) ketika episode DRA sebelumnya, tidak
patuh terhadap pengobatan profilaksis atau pemantauan perkembangan klinis
karditis yang terlembat.
5. Tindakan operasi biasanya hanya dilakukan pada PJR kronik atau setelah fase akut
telewati (eradikasi kuman terlebih dahulu dengan antibiotik), dipertimbangkan sesuai
dengan kondisi klinis pasien dan/atau bukti disfungsi jantung (ekokardiografi), khususnya
pada regurgitasi aorta dapat dilakukan operasi urgent jika diperlukan. Tujuan utamanya
adalah untuk mencegah kerusakan ventrikel kiri yang ireversibel dan hipertensi pulmonal
yang ireversibel.
6. Seseorang dikatakan gagal jantung apabila ditemui gejala berdasarkan kriteria berikut:
Mekanisme terjadinya gagal jantung pada Penyakit jantung rematik adalahadanya
ketidakmampuan Jantung memompa darah ke aliran sistemik yang disebabkan
oleh Adanya kelainan struktur jantung seperti katup terlalu kecil atau terlalu
sempit atau oleh karena otot jantung sangat lemah sehingga tidak kuat memompa
darah keluar. sehinggaTerjadi Penurunan fungsi ventrikel kiri sehingga tidak
mampu memompa darah menuju arteri sistemik,sehingga terjadi bendungan di
sistem vena paru

Anda mungkin juga menyukai