Nama : NY. N
Usia : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : islam
No. RM : 00-80-36-29
Status Pembayaran :-
Tanggal masuk RS : 21 Juni 2022, pukul 02.25
Tanggal pemeriksaan : 19 Juli 2022, pukul 08.00
Informasi diperoleh secara : Autoanamnesis dengan pasien dan alloanamnesis dengan
suami pasien
KELUHAN UTAMA : Pasien datang dengan keluhan Pusing berputar sejak 7 jam SMRS.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar yang dirasa sejak 7 jam SMRS. Pasien
mengatakan pusing dirasakan terus menerus dan semakin memberat dan akhirnya membawa
pasien ke RS. Keluhan disertai dengan mual dan muntah 3x. Menurut keluarga pasien,
sebelumnya pasien sudah dibawa ke dokter dan mendapatkan obat namun keluhan tidak
membaik. 1 jam SMRS, keluarga pasien merasa pasien sulit unutk dibangunkan. Akhirnya
keluarga pasien memutuskan membawa pasien ke RS lagi. Menurut keluarga pasien, pasien
memiliki riwayat DM sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu, namun pasien tidak rutin konsumsi
obat dan tidak mau memeriksakan diri ke dokter. Pasien hanya sesekali minum obat diabetes
yaitu metformin jika sedang merasa tidak enak badan. Menurut keluargaa pasien, pasien juga
masih sering minum dan makan makanan yang manis. Keluhan lain seperti batuk, demam
disangkal. BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat alergi
-
RIWAYAT PENGOBATAN:
Metformin 1x500mg (tidak rtuin diminum)
RIWAYAT KEBIASAAN:
Tidak Merokok
Tidak minum alkhol
Tidak pernah olahraga
G. Keluhan Lain-lain
Keluhann alat motoris: Tidak ada
Keluhan kelenjar endokrin
1. Haid: Tidak ada
2. Diabetes mellitus: ada
3. Tiroid: Tidak ada
4. Keluhan kelenjar limfe: Tidak ada
FIFE (Feeling-Idea-Function-Expectation)
Perasaan hati: Merasa tidak nyaman karena terasa dunia berputar
Ide sakit: Pasien khawatir penyakitnnya dapat berakibat lebih buruk.
Fungsi: Persepsi tentang penyakitnya disebabkan oleh pola hidupnya yang tidak sehat.
Ekspektasi: Harapan pasien pusing dapat menghilang
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Kesadaran : Apatis
GCS : E2M6V5
Gizi :
Tinggi Badan: -
Berat badan :-
KEADAAN SIRKULASI
Suhu : 36.5
KEADAAN PERNAFASAN
PEMERIKSAAN KHUSUS
KEPALA
LEHER
PEMERIKSAAN THORAX
Paru
PEMERIKSAAN ABDOMEN
KAKI DAN TANGAN: Oedem (-), sianosis tidak ada. Akral Hangat , CRT< 2 detik,
STATUS LOKALIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 21 / 6/ 22
Hb: 12.4
Ht: 35.8
RBC : 4.21
WBC: 10.73
MCV: 85
MCH: 29.5
MCHC: 34.6
Ureum : 31
Creatinine: 0.76
eGFR: 87.7
K: 3.8
Cl : 92 (L)
AGD
pH: 7.47
pCO2 29.6
pO2 91
EKG (13/6/22)
-
PENCITRAAN
IKHTISAR:
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar yang dirasa sejak 7 jam SMRS. Pasien
mengatakan pusing dirasakan terus menerus dan semakin memberat dan akhirnya membawa
pasien ke RS. Keluhan disertai dengan mual dan muntah 3x. Menurut keluarga pasien,
sebelumnya pasien sudah dibawa ke dokter dan mendapatkan obat namun keluhan tidak
membaik. 1 jam SMRS, keluarga pasien merasa pasien sulit unutk dibangunkan. Akhirnya
keluarga pasien memutuskan membawa pasien ke RS lagi. Menurut keluarga pasien, pasien
memiliki riwayat DM sejak 10 kurang lebih 2 tahun yang lalu, namun pasien tidak rutin
konsumsi obat dan tidak mau memeriksakan diri ke dokter. Pasien hanya sesekali minum obat
diabetes yaitu metformin jika sedang merasa tidak enak badan. Menurut keluargaa pasien, pasien
juga masih sering minum dan makan makanan yang manis. Keluhan lain seperti batuk, demam
disangkal. BAB dan BAK dalam batas normal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, nadi 103x, nyeri tekan pada abdmen
terutama pada area umbilicus. hasil laboratorium pada tanggal 21/6/2022 didapatkan pada GDS
384, Keton darah 0.9, na 129.
DAFTAR MASALAH
1. DM tipe II
2. Susp ketosis DM
PENGKAJIAN
Dipikirkan: diagnsa pasti pada pasien ini adalam DM tipe II dan menyingkirkan diagnose
hiperglikemia dan DM tipe I. Karena pada pasien ini didapatkan gejala klasik Dm yaitu 3P,
Polidipsi, Polofagi, poliurididapatkan setelah pasien dewasa. Pasien juga mengalami
peningkatan kadar glukosa darah cukup lama sehingga dx hiperglikemia disingkirkan.
R/dx
R/tx:
Medikamentosa:
1. Metformin 3x500mg
2. insulin 1x20 unit
Diet rendah gula. Hindari makan makanan manis, gorengan, dan makanan tinggi lemak.
Rekomendasi diet untuk diabetes mellitus, sebagai berikut:
Olahraga ringan
Control rutin (untuk mengetahui kadar gula darah berkala dan mendeteksi kmplikasi secara dini)
Dipikirkan: diagnsa ketosis akibat infeksi disingkirkan karena tidak adanya tanda-tanda
infeks seperti leukositosis dan shift to the left pada hasil lab pasien ini. Ditambah dengan
riwayat dm pasien yang tidak terkontrol maka diagnose ketosis diabetikum ditegakan.
r/Dx:
Kadar glukosa darah (sudah dilakukan): pada ketoasidosis diabetik umumnya di atas 250
mg/dL.
analisa gas darah (sudah dilakukan) akan menunjukkan pH <7.3 dan peningkatan anion
gap. Kadar pH juga bermanfaat untuk menentukan tingkat keparahan penyakit.
Hitung jenis lekosit (sudah dilakukan) meningkat meski tidak ada infeksi, namun bila >
15 x 109/L atau bergeser ke kiri mengarah kepada terjadinya infeksi.
Pemeriksaan keton darah: (sudah dilakukan): Ketonemia pada pengambilan darah kapiler
dapat diukur menggunakan uji strip untuk menilai kadar β-hidroksibutirat atau dengan
mengukur kadar keton darah secara langsung. Keduanya sama efektif untuk
mendiagnosis ketoasidosis diabetik.
pemeriksaan elektrolit (sudah dilakukan) : biasanya akan didapatkan kadar sodium,
klorida, dan fosfor yang rendah, serta peningkatan kadar kalium. Fosfat menurun pada
orang dengan gizi buruk, atau pada alkoholisme kronik.
Pada pemeriksaan urin: akan didapatkan glukosuria dan ketonuria.
Pemeriksaan X-ray toraks: berguna untuk menyingkirkan diagnosa pneumonia.
Pemeriksaan MRI bermanfaat untuk deteksi dini edema serebral.
Pemeriksaan EKG: dilakukan untuk memonitor kemungkinan timbulnya akut infark
miokard, yang bisa terjadi tanpa ada rasa nyeri dada pada pasien diabetes, khususnya
pada pasien dengan neuropati otonom. EKG berulang juga bermanfaat untuk menilai
dampak perubahan kadar elektrolit akibat terapi ketoasidosis diabetik.
PEMETAAN MASALAH
PROGNOSIS
DISKUSI
Ketosis diabetic terjadi disaat terdapat ketn pada darah pasien penderita DM, jika tidak ditangani
dengan baik kondisi ketosis ini dapat menjadi keadaan ketoasidosis diabetikum. Ketoasidosis
diabetikmearupakan komplikasi kegawatdaruratan pada penderita diabetes mellitus. Kondisi ini
ditandai dengan hiperglikemia, dehidrasi, ketoasidosis, dan adanya ketonuria. Ketoasidosis
diabetik umumnya terjadi pada diabetes mellitus tipe 1, tetapi dapat juga terjadi pada diabetes
mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol.
Diagnosis ketoasidosis diabetik ditegakkan dengan riwayat mengidap diabetes mellitus,
polidipsia dan poliuria yang secara perlahan memburuk, tampak dehidrasi, pernafasan berbau
aseton, respirasi Kussmaul, kadar gula darah >250 mg/dL, kadar plasma aseton, yaitu β-
hidroksibutirat > 0.5 mmol/L, kadar serum keton >5 mEq/L, pH arteri <7.3, kadar serum
bikarbonat ≤18 mEq/L, dan ketonuria.
Tujuan penatalaksanaan ketoasidosis diabetik adalah untuk memperbaiki keadaan umum,
mengatasi dehidrasi, asidosis dan ketosis, mengontrol glikemia, mengembalikan keseimbangan
elektrolit darah, dan menemukan penyebab yang mendasarinya serta menanganinya. Walau
demikian, perlu juga mewaspadai risiko komplikasi edema serebral akibat terapi cairan yang
berlebih
FOLLOW UP