Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

ACUTE HEPATITIS

Nama
PENDAHULUAN
• Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus
hepatitis akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus meliputi virus hepatitis A (HAV), virus
hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV),virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).

• Hepatitis akut adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang ditandai
dengan peradangan akut parenkim hati atau cedera pada hepatosit yang mengakibatkan peningkatan
indeks fungsi hati

• Pada tahun 2015, dilaporkan bahwa 90% pasien hepatitis terdiagnosa hepatitis B dan C kronik
sisanya terdiagnosa hepatitis A atau E akut didunia

• Pada tahun 2013, Riskesdas telah melakukan pendataan mengenai angka kejadian hepatitis di
Indonesia dan didapatkan prevalensi hepatitis adalah 1,2 persen, dua kali lebih tinggi dibandingkan
tahun 2007
ANATOMI HEPAR

Hati adalah organ terbesar dalam


tubuh. Hati merupakan organ
instestinal terbesar dengan berat
mencapai 1,2–1,8 kg dengan berat
rata-rata sekitar 1.500 gr atau 2%
berat badan orang dewasa

3
HISTOLOGI HEPAR

Sel-sel yang terdapat dihati


antara lain hepatosit, sel endotel
dan sel makrofag yang disebut
sebagai sel kuppfer dan sel ito
(sel penimbunan lemak)
HISTOLOGI HEPAR

• Sel hepatosit berderet secara radier


dalam lobules hati dan membentuk
lapisan sebesar 1-2 sel serupa
susunan bata
• Celah diantara lempeng-lempeng ini
mengandung kapiler yang disebut
dengan sinusoid hepar
• Sinusoid hepar adalah saluran yang
berliku-liku dan melebar,
diameternya tidak teratur, dilapisi
sel endotel bertingkat yang tidak
utuh
Hepatitis akut merupakan infeksi sistemik yang
dominan menyerang hati. Hepatitis akut adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai kondisi yang ditandai dengan
peradangan akut parenkim hati atau cedera pada
hepatosit yang mengakibatkan peningkatan
indeks fungsi hati

DEFISINI HEPATITIS AKUT


ETIOLOGI

Penyebab hepatitis bermacam-macam akan tetapi penyebab utama hepatitis dapat dibedakan menjadi dua
kategori besar yaitu penyebab virus dan penyebab nonvirus

Hampir semua kasus hepatitis akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus meliputi virus hepatitis A
(HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV),virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E
(HEV)

Sebenarnya hepatitis adalah peradangan organ hati (liver) yang disebabkan oleh berbagai faktor dimana
dipengaruhi oleh pola makan, kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat, penggunaan obat-obatan, bahkan
tingkat ekonomi dan pendidikan menjadi beberapa penyebab dari penyakit ini
EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan data WHO tahun 2017, Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki tingkat endemisitas
intermediate terhadap penyakit hepatitis di wilayah Asia Tenggara. Prevalensi ditemukannya HBsAg untuk
negara dengan tingkat tersebut adalah berkisar 2 – 7 %

Angka kejadian hepatitis di daerah Asia Tenggara pada tahun 2015 yang menyebabkan kematian berupa
hepatitis akut yang mencapai 22%, sedangkan hepatitis kronik mencapai 78% dengan komplikasi.
PATOGENESIS

Virus atau bakteri yang menginfeksi manusia


masuk ke aliran darah dan terbawa sampai ke
hati. di sini agen infeksi menetap dan
mengakibatkan peradangan dan terjadi
kerusakan sel-sel hati. Akibat kerusakan ini
maka terjadi penurunan penyerapan dan
konjugasi bilirubin sehingga terjadi disfungsi
hepatosit dan mengakibatkan ikterik.

9
GAMBARAN HISTOPATOLOGI

Histopatologi hepatitis akut ditentukan oleh etiologi yang mendasari yang menyebabkan cedera
hepatoseluler. Hepatitis akut sekunder akibat overdosis asetaminofen menunjukkan gambaran
histologis yang khas seperti nekrosis sentral dan inflamasi minimal

Gambaran histopatologi hepatitis akut sekunder akibat infeksi virus biasanya menunjukkan inklusi
virus intranuklear dan neutrofil di sekitarnya. Gambaran historis klasik dari hepatitis autoimun
menunjukkan peradangan portal dan nekrosis sedikit demi sedikit yang pada dasarnya adalah
adanya sel-sel inflamasi portal antara parenkim portal dan hati
GAMBARAN HISTOPATOLOGI

(A,B) Hepatitis akut karena azitromisin. (C) Nekrosis akibat asetaminofen, infiltrat mononuklear di
zona nekrotik. (D) Hepatitis kronik dengan peradangan portal akibat atorvastatin.
MANIFESTASI KLINIS

Fase Preikterik Fase Ikterik Fase Perbaikan


Fase ini terjadi 1–2 minggu Gejala konstitusional umumnya Gejala konstitusional sudah
sebelum fase ikterik. ditemukan sudah membaik, namun timbul menghilang namun hepatomegali
gejala kontituasional seperti gambaran jaundice pada pasien. dan keabnormalitasan fungsi hati
mual, muntah, anoreksia, mialgia, Biasanya disertai nyeri perut masih dapat ditemukan
nyeri kepala, fotofobia, faringitis kuadran kanan atas
atau dapat juga batuk
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
1.1. ANAMNESIS

PENEGAKAN 2.2. PEMERIKSAAN FISIK

DIAGNOSIS

3.3. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis

Untuk memperoleh informasi tentang keluhan dan gejala penyakit yang dirasakan pasien. Selain itu dokter juga dapat
mengetahui informasi tentang hal yang diperkirakan sebagai penyebab penyakit hepatitis serta proses pengobatan yang
pernah dilakukan oleh pasien

Pemeriksaan FIsik

Dilakukan secara menyeluruh, dari inspeksi akan di dapatkan sclera, kulit, dan mukosa berwarna kuning. Pada palpasi, akan
ditemukan nyeri tekan di daerah hepar, teraba hepatimegali dengan teraba lunak. Splenomegali dan limfadenopati dapat
ditemukan pada 15 – 20% pasien. Perkusi didapatkan pekak meluas. Terakhir pada saat auskultasi didapatkan bising usus
normal, bila ada gangguan saluran pencernaan didapatkan hipertimpani
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan sejumlah parameter zat-zat kimia maupun enzim
yang dihasilkan jaringan hati. Dari tes biokimia hati inilah dapat diketahui derajat keparahanatau
kerusakan sel dan selanjutnya fungsi organ hati dapat dinilai. Tes serologi atau darah adalah
pemeriksaan kadar antigen maupun antibodi terhadap virus penyebab hepatitis. Bertujuan
untukmengetahui jenis virus penyebab hepatitis

Adanya immunoglobulin M (IgM) terhadap virus hepatitis untuk mendiagnosis hepatitis


akut. Jika pasien telah sembuh, antibodiIgM akan menghilang dan sebaliknya antibodi IgG
akan muncul menunjukkan bahwa penderita pernah terkena virus hepatitis
Interpretasi hasil lab pada hepatitis Interpretasi Diagnostik
19
Pemeriksaan Penunjang Lainnya

Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan


diagnosis hepatitis adalah virus marker seperti Imunodifusi radial (Ouchterlony),
Counterimmunoelectrophoresis (CIEP), Passive hemagglutination (PHA), Reverse passive
hemaglutination (RPHA), Enzyme immunoassay (EIA / ELISA), Radio immuno assay
(RIA), USG (ultrasonografi)

Pada hepatitis akut atau pada proses awal penyakit yang belum mengakibatkan
kerusakan jaringan, pemeriksaan USG tidak akurat, sehingga pada hepatitis USG
jarang digunakan
TATALAKSANA

Obat-obatan prokinetik
(metoklopramid, domperidon,
Sebagian kecil pasien, umumnya
cisapride) dapat diberikan apabila
sangat muda atau sangat tua
ada maul dan muntah. Nutrisi
memerlukan perawatan di rumah Diet tinggi kalori harus
parenteral kadang-kadang
sakit untuk masalah nutrisi atau dipertahankan meskipun hal inisulit
dibutuhkan untuk menyuplai nutrisi
dehidrasi, untuk penyakit yang berat pada pasien anoreksia dan tidak
yang baik dan hidrasi. Pada pasien
dengan perburukan status koagulasi tahan erhadap makanan yang
dengan kolestasis yang berat
atau ensefalopati. Diet tidak perlu mengandunglemak. Bila mual dan
diperlukan suplementasi vitamin K.
dibatasi, kecuali pada keadaan muntah lebih menonjol, sebaiknya
Alcohol harus dihentikan dan obat-
kesadaran mulai menurun makanan berlemak dikurangi
obatan yang dimetabolisir di hepar
diperhatikan jumlah protein yang
harus dihindari. Apabila terdapat
diberikan
gatal-gatal dapat diberikan
antihistamin
1.1. Isolasi jika di perlukan

Pemakaian APD seperti


2.2. sarung tangan pada kontak
PENCEGAHAN darah dan tinja

3.3. Imunisasi pasien secara


aktif
KOMPLIKASI

1. Hepatitis Fulminan
3. Karsinoma Hepatoseluler
Di tandai dengan adanya gejala dan
tanda gagal hati akut seperti
pengecilan hepar, dan koma Merupakan kanker hati
hepatikum. primer. Sirosis hati
perupakan faktor
Namun jarang terjadi (<1%) predisposisi terbanyak..
Sering ditemukan
2. Sirosis Hati bersamaan dengan sirosis
hepar
Merupakan stadium
terakhir dari penyakit hari
kronis dan adanya
pengerasan hepar.
PROGNOSIS

Kurang dari 1% pasien Infeksi hepatitis A memiliki Hepatitis C akut 50% dapat
memperlihatkan kemunduran Sekitar 10% hepatitis B akut
prognosis yang baik, >99% menyebabkan hepatitis kronis berkembang menjadi kronis.
klinis yang cepat setelah terjadi pasien sembuh sendiri hanya Dan 20% diantaranya akan
ihepatitis fulminan dan nekrosis dan karsinoma hati
<1% yang berkembang menjadi menjadi sirosis hari atau
hati masif, prognosisnya adalah nekrosis hepatik akut fatal karsinoma hepar
kematian (60-80% pasien).
KESIMPULAN
Hepatitis virus akut adalah suatu penyakit infeksi

1
sistemik yang mengenaihati yang disebabkan oleh
satu dari lima jenis virus hepatitis yaitu virus hepatitis
A(HAC), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C
(HCV), virus hepatitis D (HDV),atau virus hepatitis E
(HEV)

WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2015 penyakit

2
virus hepatitis menyebabkan terjadinya kematian pada
1,34 juta orang didunia. Riskesdas Indonesia tahun
menyatakan bahwa prevalensi penyakit hepatitis
didapatkan sebanyak 1,2%. Hasil ini dinyatakan
meningkat dua kali lebih tinggi.

Pentingnya ketepatan diagnosa dan penatalaksanaan


yang tepat pada pasien yang terinfeksi hepatitis virus,
dapat mengurangi tingginya kerugian yang dirasakan
masyarakat akibat penyakit infeksi ini 3 25
THANK YOU!!!!!!!
Thanks! Thanks! Thanks! Thanks! Thanks!
Thanks! Thanks! Thanks! Thanks! Thanks!
Thanks! Thanks! Thanks! Thanks! Thanks!
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai