Anda di halaman 1dari 17

Laporan Pendahuluan

Asuhan Keperawatan Pada Pasien HBsAg+ ( Hepatitis )

Ditujukan : Untuk memenuhi tugas laporan pendahuluan Di ruang Dahlia RSUD Sumedang

Di susun oleh :

Meli Handayani ( 1910105505 )

Program Studi Ilmu Kesehatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Sebelas April Sumedang

2022
DAFTAR ISI
Definisi Hepatitis.......................................................................................................................3

Etiologi Hepatitis.......................................................................................................................3

Patofisiologi Hepatitis................................................................................................................6

Manifestasi klinis Hepatitis........................................................................................................7

Penatalaksanaan Hepatitis..........................................................................................................7

Konsep Asuhan Keperawatan Hepatitis.....................................................................................9


Definisi Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai
hal, mulai dari infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan
tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh infeksi virus,
hepatitis bisa menular ke orang lain.

Hepatitis ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning.
Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis)

Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati,
sirosis, hepatitis fulminan, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

Etiologi Hepatitis

Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hepatitis, mulai dari infeksi virus, kecanduan
minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi
cacing hati.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing penyebab hepatitis:

1. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Penularan jenis hepatitis ini
dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.

2. Hepatitis B

Jenis hepatitis ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat
ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah. Pada kasus
yang jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke
janinnya.

3. Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C dapat
melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Sama seperti hepatitis B, virus ini bisa menular dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke
janinnya.

4. Hepatitis D

Hepatitis D adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis D (HDV). Jenis hepatitis ini
jarang terjadi, tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus
ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.

5. Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E ditularkan melalui
air atau makanan yang terkontaminasi virus ini. Oleh karena itu, hepatitis E mudah menular
di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

6. Hepatitis akibat kecanduan alkohol


Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada
hati dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati. Hal ini tentu mengganggu
fungsi hati. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.

7. Hepatitis akibat obat-obatan tertentu

Jenis hepatitis yang juga disebut toxic hepatitis ini terjadi akibat konsumsi obat-obatan
tertentu yang melebihi dosis. Hati bisa mengalami peradangan atau rusak karena bekerja
terlalu keras dalam memecah obat-obatan tersebut.

8. Hepatitis akibat penyakit autoimun

Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru
menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan hati.

9. Hepatitis akibat cacing hati

Peradangan hati juga bisa terjadi akibat infeksi cacing hati, yaitu opisthorchiidae dan
fasciolidae. Salah satu spesies cacing hati jenis opisthorchiidae yang paling sering
menyebabkan infeksi adalah Clonorchis.

Seseorang bisa terkena jenis hepatitis ini bila mengonsumsi makanan yang dimasak tidak
matang dan terkontaminasi larva cacing hati tersebut.

10. Hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya


Selain yang disebutkan di atas, ada juga jenis yang disebut hepatitis akut misterius. Hepatitis
ini tidak diketahui penyebabnya, tetapi terdapat dugaan penyakit ini terkait dengan
Adenovirus dan SARS-CoV-2.

Hepatitis akut misterius menyerang anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun. Di Indonesia,
sampai 5 Mei 2022, diketahui sudah ada tiga anak yang meninggal dunia diduga akibat
mengidap hepatitis pada anak yang akut dan misterius ini.

Patofisiologi Hepatitis
Manifestasi klinis Hepatitis

Tanda dan Gejala Hepatitis


Penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala sampai beberapa minggu atau
telah terjadi gangguan fungsi hati. Pada penderita hepatitis akibat infeksi virus, gejala
akan muncul setelah masa inkubasi, yakni sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.

Tanda dan Gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis adalah:

•Mual dan muntah


•Demam
•Mudah lelah
•Feses berwarna pucat
•Urine berwarna gelap
•Nyeri perut
•Nyeri sendi
•Kehilangan nafsu makan
•Penyakit kuning
•Penurunan berat badan

Penatalaksanaan Hepatitis

Pengobatan Hepatitis disesuaikan dengan jenis hepatitis dan tingkat keparahannya.


Metode pengobatan untuk hepatitis yang dapat dilakukan meliputi pemberian obat-
obatan dan transplantasi hati. Berikut adalah penjelasannya:

 Obat interferon

Beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya. Namun,
pemberian obat-obatan perlu dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus dan
mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
Jenis obat yang diresepkan oleh dokter adalah interferon, yang biasanya diberikan
melalui suntikan setiap minggu selama 6 bulan.

 Obat imunosupresan

Untuk mengatasi hepatitis akibat penyakit autoimun, dokter dapat memberikan obat
imunosupresan, terutama kortikosteroid, seperti prednisone dan budesonide. Selain
itu, pasien juga dapat diberikan obat azathioprine, mycophenolate, tacrolimus, dan
cyclosporin.

 Obat antivirus

Pada beberapa kondisi, misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C kronis, dokter juga
bisa memberikan obat antivirus, seperti entecavir, ribavirin, atau tenofovir. Obat-
obatan tersebut bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus dengan
mekanisme yang berbeda-beda.

 Obat cacing hati

Pada penderita hepatitis yang disebabkan oleh cacing hati, pemberian obat-obatan
disesuaikan dengan jenis cacing menginfeksi hati. Obat-obatan tersebut meliputi:

Praziquantel atau albendazole, untuk clonorchiasis


Triclablendazole dan possibly nitazoxanide, untuk fascioliasis

 Transplantasi hati

Bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat, dokter akan
merekomendasikan tindakan transplantasi hati. Melalui prosedur ini, organ hati pasien
yang rusak akan diganti dengan organ hati yang sehat dari pendonor.

Selain penanganan di atas, penderita hepatitis akibat penggunaan obat-obatan tertentu


perlu menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut
Konsep Asuhan Keperawatan Hepatitis

a) Pengkajian
1) Biodata klien (nama, umur, agama dan lain-lain.)
2) Riwayat kesehatan
 Data demografi :lingkungan yang terpapar dengan infeksi virus Dan bahan-bahan
kimia.
 Riwayat kesehatan sekarang.
 Riwayat kesehatan dahulu.
 Riwayat kesehatan keluarga.
3) Aktivitas/istirahat..
4) Sirkulasi.
5) Eliminasi.
6) Makanan / cairan.
7) Neurosensori.
8) Nyeri / kenyamanan
9) Pernafasan .
10) Keamanan.
11) Pemeriksaan fisik
12) Data psikologis
13) Data sosial
14) Data spiritual
15) Pemeriksaan Penunjang
 Hasil Laboratorium
 EKG
 USG
 Rontgen
 Pemeriksaan (enzim amino transferase (SGOT&SGPT) EEG, CT Scan)

b) Diagnosa Keperawatan
Menurut Nanda (2015), diagnosa keperawatan pada klien yang Mengalami
hepatitis yaitu sebagai berikut:

o Gangguan hipertermi berhubungan dengan adanya proses Inflamasi.


o Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
Menurunnya plasma protein
o Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan ruang Paru.
o Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembesaran Kapsul
hepar (hati) yang meradang.
o Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake Yang
inadekuat

c) Intervensi keperawatan

Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana Tujuan yang terpusat pada
pasien dan hasil yang diperkirakan Ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan Tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. Selain berkolaborasi
Dengan pasien dan keluarganya, perawat berkonsul dengan anggota Tim kesehatan lainnya,
menelaah literature yang berkaitan, modifikasi Asuhan dan mencatat informasi yang relevan
tentang kebutuhan Perawatan kesehatan pasien dan penatalaksanaan klinik (speer, 2016)

Penatalaksanaan keperawatan

Tanggal Masuk RS : 10 Agustus 2022

Tanggal Pengkajian : 11 Agustus 2022

Diagnosa Masuk : Portus Marturus Sponta + HBSAG + ( Hepatitis )

a) Identifikasi Klien

Nama : Ny. Maya Ramadhanty

Usia : 29 Tahun

Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Angkrek, Kel. Situ – Sumedang Utara

Data Penanggung jawab

Nama : Tn. Jajang

Usia : 34 Tahun

Hubungan : Suami

Alamat : SDA

b) Riwayat Kesehatan

Saat di kaji klien mengatakan ini kehamilan kedua merasa hamil 9 bulan mules dan keluar
cairan dari jalan lahir jam : 00, haid terakhir ( HPHT ) tanggal 18 Oktober 2021 dan
taksiran portus tanggal 24 Agustus 2022.

Keluhan Utama : Klien mengatakan bahwa dirinya mules.

c) Riwayat kesehatan yang lalu

Klien Mengatakan bahwa Penyakit yang pernah di alami yaitu : Tidak ada

Riwayat alergi : Makanan tidak ada

Obat-obatan : Tidak ada

Pernah dirawat/dioprasi : Pernah

Riwayat pemberian steroid anfrenatal : Tidak

Riwayat nutrisi : Nasi, lauk pauk ,sayur

Pemberian makanan tambahan : Bubur dan nasi


d) Riwayat Kesehatan Keluarga

.Penyakit Keturunan : Tidak ada

Penyakit Menular : Tidak ada

e) Riwayat Prenatal

Riwayat konsumsi obat-obatan, alcohol, merokok : Tidak ada

f) Pemeriksaan Fisik

1. Pengukuran Antropometri

PB/BB :

BMI :

Lingkar Kepala :

Lingkar Lengan Atas :

BB/ Usia : 50

PB/ Usia : Normal

BB/PB : Normal

2. Tanda-tanda Vital

TD : 110/90

Nadi : 84x/m

Respirasi : 17x/m

Suhu Tubuh : 36
3.Keadaan Umum :

klien mengatakan bahwa dirinya nyeri pada bagian perut

g) Pemeriksaan persistem

1. Sistem Integumen

• Warna : Coklat

• Tekstur Kulit : Halus

• Sianosis : Tidak ada

• Higiene Kulit : Bersih

• Turgor Kulit : Tidak ada

• Jenis Kelainan Kulit : Tidak ada

• Karakteristik : Tidak ada

• Eksudar : Tidak ada

• Lokasi Dan Penyebaran : Hitam

• Hygiene Kulit Kepala : Tidak ada

• Warna Rambut : Hitam agak keputihan

2.Sistem Respirasi

• Hidung : Simetris

• Sekresi : Tidak ada

• Leher : Simetris

• Vokal fremitus : Simetris


• Bentuk dada : Normal

• Kesimetrisan dada : Simetris

• Reaksi intercostal : reaksi drajat 1

• Suara napas : vesikuler

• Pernapasan cuping hidung : Tidak ada

• Pola napas : Reguler

• Perkusi paru : Sonor

• Batuk : Tidak ada

• Alat bantu napas : Nebulizer

• Nadi perifer : kuat

• Akral : hangat

• Palpasi nadi : kuat

• CRT : kurang dari 3 detik

• Bunyi jantung : S1-S2 murni leguler

• Kelainan jantung : Tidak ada

• Kelelahan saat aktivitas : Mudah merasa cape , lemas dan suka pusing

3. Sistem pencernaan

• Bibir : simetris

• Kelainan : Tidak ada

• Palatum :-

• Mukus : -

• Lidah : bersih
• Gigi : Putih

• Pemeriksaan usus tidak ada : Tidak ada

• Palpasi abdomen : lunak

• Muntah : Tidak ada

• Umbilikus : Tidak ada kelainan

• Hepar : Tidak ada teraba

• Lien : tidak teraba

• Anus : palen

4. Sistem Endokrin

• kelenjar getah bening : Tidak ada

• kelenjar tiroid : ada

5. Sistem Genitourinaria

• Genetalia : Perempuan

• Higiene : bersih

• Kelainan : Tidak ada

• Frekuensi BAK : 6 X 1 hari

• Warna urine : Kuning

6. Sistem Muskuloskeletal
• Tulang belakang : normal

• Ektermitas atas : gerak bebas

• Tonus otot : kuat

• Jari-jari ekstermitas atas : lengkap

• Jari-jari ekstermitas bawah : lengkap

7. Sistem persyarapan

• Fontanel anterior : lunak

• Sutura sagittal : datar

• Bentuk kepala : simetris

• Gambaran wajah : simetris

• Repleks :

8. Sistem pengindraan

• Mata : Visus

• Telinga : Mendengung

• Hidung : Asimetris

• Membran timpani : cekung

• Daun telinga : lebar

• Ketajaman pendengaran : normal

• Mastoid : nyeri tekan


h) Pola Kebiasaan Sehari-hari

Nutrisi Frekuensi makan : 3X

Jumlah : 3X4 Jenis makanan : nasi, lauk,sayur

Masalah mual muntah : Ada

BAK Frekuensi : Kuning Karakteristik urine

BAK Frekuensi : 3x hari Karakteristik feses

Istirahat Lamanya : 8 jam Pengantar

i) Data Penunjang

Laboratorium : Diangnostic HBSAS (+)

Anda mungkin juga menyukai