Ditujukan : Untuk memenuhi tugas laporan pendahuluan Di ruang Dahlia RSUD Sumedang
Di susun oleh :
2022
DAFTAR ISI
Definisi Hepatitis.......................................................................................................................3
Etiologi Hepatitis.......................................................................................................................3
Patofisiologi Hepatitis................................................................................................................6
Penatalaksanaan Hepatitis..........................................................................................................7
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai
hal, mulai dari infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan
tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh infeksi virus,
hepatitis bisa menular ke orang lain.
Hepatitis ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning.
Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis)
Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati,
sirosis, hepatitis fulminan, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).
Etiologi Hepatitis
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hepatitis, mulai dari infeksi virus, kecanduan
minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi
cacing hati.
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Penularan jenis hepatitis ini
dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.
2. Hepatitis B
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat
ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah. Pada kasus
yang jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke
janinnya.
3. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C dapat
melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Sama seperti hepatitis B, virus ini bisa menular dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke
janinnya.
4. Hepatitis D
Hepatitis D adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis D (HDV). Jenis hepatitis ini
jarang terjadi, tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus
ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.
5. Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E ditularkan melalui
air atau makanan yang terkontaminasi virus ini. Oleh karena itu, hepatitis E mudah menular
di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
Jenis hepatitis yang juga disebut toxic hepatitis ini terjadi akibat konsumsi obat-obatan
tertentu yang melebihi dosis. Hati bisa mengalami peradangan atau rusak karena bekerja
terlalu keras dalam memecah obat-obatan tersebut.
Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru
menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan hati.
Peradangan hati juga bisa terjadi akibat infeksi cacing hati, yaitu opisthorchiidae dan
fasciolidae. Salah satu spesies cacing hati jenis opisthorchiidae yang paling sering
menyebabkan infeksi adalah Clonorchis.
Seseorang bisa terkena jenis hepatitis ini bila mengonsumsi makanan yang dimasak tidak
matang dan terkontaminasi larva cacing hati tersebut.
Hepatitis akut misterius menyerang anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun. Di Indonesia,
sampai 5 Mei 2022, diketahui sudah ada tiga anak yang meninggal dunia diduga akibat
mengidap hepatitis pada anak yang akut dan misterius ini.
Patofisiologi Hepatitis
Manifestasi klinis Hepatitis
Tanda dan Gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis adalah:
Penatalaksanaan Hepatitis
Obat interferon
Beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya. Namun,
pemberian obat-obatan perlu dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus dan
mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
Jenis obat yang diresepkan oleh dokter adalah interferon, yang biasanya diberikan
melalui suntikan setiap minggu selama 6 bulan.
Obat imunosupresan
Untuk mengatasi hepatitis akibat penyakit autoimun, dokter dapat memberikan obat
imunosupresan, terutama kortikosteroid, seperti prednisone dan budesonide. Selain
itu, pasien juga dapat diberikan obat azathioprine, mycophenolate, tacrolimus, dan
cyclosporin.
Obat antivirus
Pada beberapa kondisi, misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C kronis, dokter juga
bisa memberikan obat antivirus, seperti entecavir, ribavirin, atau tenofovir. Obat-
obatan tersebut bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus dengan
mekanisme yang berbeda-beda.
Pada penderita hepatitis yang disebabkan oleh cacing hati, pemberian obat-obatan
disesuaikan dengan jenis cacing menginfeksi hati. Obat-obatan tersebut meliputi:
Transplantasi hati
Bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat, dokter akan
merekomendasikan tindakan transplantasi hati. Melalui prosedur ini, organ hati pasien
yang rusak akan diganti dengan organ hati yang sehat dari pendonor.
a) Pengkajian
1) Biodata klien (nama, umur, agama dan lain-lain.)
2) Riwayat kesehatan
Data demografi :lingkungan yang terpapar dengan infeksi virus Dan bahan-bahan
kimia.
Riwayat kesehatan sekarang.
Riwayat kesehatan dahulu.
Riwayat kesehatan keluarga.
3) Aktivitas/istirahat..
4) Sirkulasi.
5) Eliminasi.
6) Makanan / cairan.
7) Neurosensori.
8) Nyeri / kenyamanan
9) Pernafasan .
10) Keamanan.
11) Pemeriksaan fisik
12) Data psikologis
13) Data sosial
14) Data spiritual
15) Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
EKG
USG
Rontgen
Pemeriksaan (enzim amino transferase (SGOT&SGPT) EEG, CT Scan)
b) Diagnosa Keperawatan
Menurut Nanda (2015), diagnosa keperawatan pada klien yang Mengalami
hepatitis yaitu sebagai berikut:
c) Intervensi keperawatan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana Tujuan yang terpusat pada
pasien dan hasil yang diperkirakan Ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan Tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. Selain berkolaborasi
Dengan pasien dan keluarganya, perawat berkonsul dengan anggota Tim kesehatan lainnya,
menelaah literature yang berkaitan, modifikasi Asuhan dan mencatat informasi yang relevan
tentang kebutuhan Perawatan kesehatan pasien dan penatalaksanaan klinik (speer, 2016)
Penatalaksanaan keperawatan
a) Identifikasi Klien
Usia : 29 Tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Usia : 34 Tahun
Hubungan : Suami
Alamat : SDA
b) Riwayat Kesehatan
Saat di kaji klien mengatakan ini kehamilan kedua merasa hamil 9 bulan mules dan keluar
cairan dari jalan lahir jam : 00, haid terakhir ( HPHT ) tanggal 18 Oktober 2021 dan
taksiran portus tanggal 24 Agustus 2022.
Klien Mengatakan bahwa Penyakit yang pernah di alami yaitu : Tidak ada
e) Riwayat Prenatal
f) Pemeriksaan Fisik
1. Pengukuran Antropometri
PB/BB :
BMI :
Lingkar Kepala :
BB/ Usia : 50
BB/PB : Normal
2. Tanda-tanda Vital
TD : 110/90
Nadi : 84x/m
Respirasi : 17x/m
Suhu Tubuh : 36
3.Keadaan Umum :
g) Pemeriksaan persistem
1. Sistem Integumen
• Warna : Coklat
2.Sistem Respirasi
• Hidung : Simetris
• Leher : Simetris
• Akral : hangat
• Kelelahan saat aktivitas : Mudah merasa cape , lemas dan suka pusing
3. Sistem pencernaan
• Bibir : simetris
• Palatum :-
• Mukus : -
• Lidah : bersih
• Gigi : Putih
• Anus : palen
4. Sistem Endokrin
5. Sistem Genitourinaria
• Genetalia : Perempuan
• Higiene : bersih
6. Sistem Muskuloskeletal
• Tulang belakang : normal
7. Sistem persyarapan
• Repleks :
8. Sistem pengindraan
• Mata : Visus
• Telinga : Mendengung
• Hidung : Asimetris
i) Data Penunjang