04 05 06
Hepatitis D Hepatitis E Hepatitis F
Virus Hepatitis D jarang ditemukan tapi Hepatitis E dikenal sebagai Hepatitis Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan
paling berbahaya, Hepatitis D disebut Non A – Non B, etiologi virus Hepatitis tentang hepatitis F. saat ini para pakar
virus delta, virus ini memerlukan virus E termasuk virus RNA.Masa inkubasi 2- masih melakukan penelitian lanjut
Hepatitis B untuk berkembang biak 9 minggu. tentang keberadaan hepatitis F ini.
sehingga hanya ditemukan pada orang merupakan virus hipotetis yang
yang telah terinfeksi virus Hepatitis B. terhubung dengan hepatitis.
Hepatitis G
Memiliki gejala yang sama dengan
hepatitis C, sering kali infeksi
bersamaan dengan hepatitis B/C.
tidak menyebabkan hepatitis
fulminan ataupun hepatitis
kronik.penularan melalui transfuse
darah dan jarum suntik.
Anatomi
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang
lebih 1500 gr (Junqueira dkk., 2017). Hati adalah organ viseral terbesar dan
terletak di bawah kerangka iga (Sloane, 2015). Hati bertekstur lunak, lentur,
dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma.
Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra dan
hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium,
dan cor. Hati terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma
sinistra (Snell, 2016). Hati tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada
masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae. Dalam ruangan antara
lobulus-lobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabangcabang arteria
hepatica, vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias
hepatis). Darah arteria dan vena berjalan di antara sel-sel hepar melalui
sinusoid dan dialirkan ke vena centralis (Sloane, 2015).
Fisiologi
Sel–sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel,
dan sel makrofag yang disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito
(sel penimbun lemak). Sel hepatosit berderet secara radier
dalam lobulus hati dan membentuk lapisan 11 sebesar 1-2 sel
serupa dengan susunan bata. Lempeng sel ini mengarah dari
tepian lobulus ke pusatnya dan beranastomosis secara bebas
membentuk struktur seperti labirin dan busa.
Menurut Guyton & Hall (2018), hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:
Metabolisme
karbohidrat
01
Metabolisme Lemak
02
Metabolisme Protein
03
Etiologi
Penyebab penyakit Hepatitis B menurut Susan Smeltzer (dalam Brunner and
Suddarth, 2015), yaitu :
Penularan Konsumsi
melalui cairan Alkohol
tubuh
Autoimun Penggunaan
obat-obatan
dengan dosis
berlebihan
Manifestasi klinis
3. Sirosis hepatis
1. Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH Meningkat pada kerusakan sel hati dan pada
kedaan lain terutama infark miokardium
6. Masa protombin Meningkat pada penurunan sintetis prothrombin akibat kerusakan sel hati
7. Kolesterol serum Menurun pada kerusakan sel hati, meningkat pada obstruksi duktusi ductus biliaris.
Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas
• Identitas klien meliputi, nama, umur,
agama, jenis kelamin, pendidikan,
tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pengkajian, No register, dan dignosa
medis.
• Identitas orang tua yang terdiri dari :
Nama Ayah dan Ibu, agama, alamat,
pekerjaan, penghasilan, umur, dan
pendidikan terakhir.
• Identitas saudara kandung meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan hubungan dengan
klien.
2. Keluhan utama
Keluhan dapat berupa nafsu makan menurun, muntah,
lemah, sakit kepala, batuk, sakit perut kanan atas, demam
dan kuning.
3. Riwayat kesehatan
• Riwayat Kesehatan Sekarang
Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia,
mual muntah, demam, nyeri perut kanan atas.
• Riwayat Kesehatan Masa lalu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan
penyakit yang pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang
pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan
perawatan rumah sakit serta perkembangan anak dibanding
dengan saudara-saudaranya.
• Riwayat kesehatan keluarga
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat
penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit
pencernaan.
• Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya
kerusakan/gangguan hati.
4. Pola pengkajian Fungsional
a. Aktivitas
1. Kelemahan
2. Kelelahan
3. Malaise
b. Sirkulasi
1. Bradikardi ( hiperbilirubin berat )
2. Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
c. Eliminasi
1. Urine gelap
2. Diare feses warna tanah liat
d. Makanan dan Cairan
1. Anoreksia
2. Berat badan menurun
3. Mual dan muntah
4. Peningkatan oedema
5. Asites
f. Neurosensori
1. Peka terhadap rangsang
2. Cenderung tidur
3. Letargi
4. Asteriksis
g. Nyeri / Kenyamanan
1. Kram abdomen
2. Nyeri tekan pada kuadran kanan
3. Mialgia
4. Atralgia
5. Sakit kepala
6. Gatal ( pruritus )
5. Keamanan
a. Demam
b. Urtikaria
c. Lesi makulopopuler
d. Eritema
e. Splenomegali
f. Pembesaran nodus servikal posterior
6. Seksualitas
a. Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
Diagnosa Keperawatan
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
penderita hepatitis :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas,
gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik
karena anoreksia, mual dan muntah.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi
darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder
terhadap hepatitis
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan
berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi
pigmen bilirubin dalam garam empedu.
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan
cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan
akumulasi secret.
7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat
menular dari agent virus
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
biologi (pembengkakan hepar)
• Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual muntah
• Hipertermia berhubungan dengan invasi penyakit
(inflamasi Hepar)
• Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan fisik
Intervensi keperawatan
Mars
Implementasi Keperawatan
E
• Jelaskan penyebab,periode dan
pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan
nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
• Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
K:
• Kolaborasi pemberian analgetik
jika perlu.
Thank You🙏