Anda di halaman 1dari 27

ASKEP TEORITIS HEPATITIS

Aisya Ligina Gricia Asmon (20112299)


Ulfah dwi wismu (20112285)
Civanny Bettania Puti (20112268)
Nabila (20112296)
Tania Dafriyanti (20112290)
Laura Lorenza (20112273)
Shinta Ramadani (20112279)

Dosen Pengampu: Ns. Vivi Sofia


Sapardi,S.Kep,M.Kep
● Defenisi
Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh
infeksi atau oleh toksin termasuk alcohol (Elizabeth J.Corwin.200:573).
Hepatitis juga dapat diartikan sebagai Peradangan Pada Organ Hati Yang
Disebabkan Infeksi Bakteri, Virus, Proses Autoimun, Obat-Obatan, Perlemakan,
Alkohol Dan Zat Berbahaya Lainnya. Hepatitis adalah kelainan hati berupa
peradangan (sel) hati. Peradangan ini ditandai dengan meningakatan kadar
enzim hati. Peningkatan ini disebabkan adanya gangguan atau kerusakan
membran hati.
Klasifikasi
01 02 03
Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C
Penyebab adalah virus Hepatitis A, dan Etiologi virus Hepatitis B dari golongan Penyebab Hepatitis C adalah sirosis dan
merupakan penyakit endemis di virus DNA. Masa inkubasi 60-90 hari, kanker hati, etiologi virus Hepatitis C
beberapa negara berkembang. penularan vertikal 95% terjadi masa termasuk golongan virus RNA, masa
perinatal (saat persalinan) dan 5% intra inkubasi 2-24 9 minggu.
uterine.

04 05 06
Hepatitis D Hepatitis E Hepatitis F
Virus Hepatitis D jarang ditemukan tapi Hepatitis E dikenal sebagai Hepatitis Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan
paling berbahaya, Hepatitis D disebut Non A – Non B, etiologi virus Hepatitis tentang hepatitis F. saat ini para pakar
virus delta, virus ini memerlukan virus E termasuk virus RNA.Masa inkubasi 2- masih melakukan penelitian lanjut
Hepatitis B untuk berkembang biak 9 minggu. tentang keberadaan hepatitis F ini.
sehingga hanya ditemukan pada orang merupakan virus hipotetis yang
yang telah terinfeksi virus Hepatitis B. terhubung dengan hepatitis.
Hepatitis G
Memiliki gejala yang sama dengan
hepatitis C, sering kali infeksi
bersamaan dengan hepatitis B/C.
tidak menyebabkan hepatitis
fulminan ataupun hepatitis
kronik.penularan melalui transfuse
darah dan jarum suntik.
 
Anatomi
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang
lebih 1500 gr (Junqueira dkk., 2017). Hati adalah organ viseral terbesar dan
terletak di bawah kerangka iga (Sloane, 2015). Hati bertekstur lunak, lentur,
dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma.
Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra dan
hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium,
dan cor. Hati terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma
sinistra (Snell, 2016). Hati tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada
masing-masing lobulus bermuara ke venae hepaticae. Dalam ruangan antara
lobulus-lobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabangcabang arteria
hepatica, vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias
hepatis). Darah arteria dan vena berjalan di antara sel-sel hepar melalui
sinusoid dan dialirkan ke vena centralis (Sloane, 2015).
Fisiologi
Sel–sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel,
dan sel makrofag yang disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito
(sel penimbun lemak). Sel hepatosit berderet secara radier
dalam lobulus hati dan membentuk lapisan 11 sebesar 1-2 sel
serupa dengan susunan bata. Lempeng sel ini mengarah dari
tepian lobulus ke pusatnya dan beranastomosis secara bebas
membentuk struktur seperti labirin dan busa.
Menurut Guyton & Hall (2018), hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:

Metabolisme
karbohidrat
01

Metabolisme Lemak
02

Metabolisme Protein
03
Etiologi
Penyebab penyakit Hepatitis B menurut Susan Smeltzer (dalam Brunner and
Suddarth, 2015), yaitu :

Penularan Konsumsi
melalui cairan Alkohol
tubuh

Autoimun Penggunaan
obat-obatan
dengan dosis
berlebihan
Manifestasi klinis

Stadium praikterik Stadium ikterik Stadium


berlangsung selama yang berlangsung pascaikterik
4-7 hari. selama 3-6 minggu. (rekonvalesensi).
Patofisi
ologi
Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar opada hepar ( hepatitis ) dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksis terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit
fungsional dasar dari hepar disebut lobule dan unit ini unik karena memiliki suplai
darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamsi pada hepar, pola normal pada
hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini
menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh
respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh
karenanya, sebagian besar klien yang mengalamai hepatitis sembuh dengan fungsi
hepar normal. Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan
peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya
perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasika
dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati hingga menyebabkan nafsu makan
menurun ( Arief,dkk. 2016 ).
Penatalaksanaan

● Pasien yang menderita hepatitis harus ● Terapi kombinasi interferon termodifikasi


menghindari konsumsi alcohol. Alkohol dengan analog nukleotida adalah
memperburuk stadium dan mempercepat pengobatan yang sangat berhasil untuk
perburukan HBV dan khususnya HCV. saat ini.
● Kerabat penderita hepatitis ditawarkan
● Terapi obat bagi individu yang terinfeksi untuk menerima gamma lobulin murni
biasanya dilakukan secara bertahap untuk yang spesifik terhadap HAV dan HBV,
infeksi kronis. yang dapat memberikan imunitas pasif
terhadap infeksi. Imunitas ini bersifat
● Analog nukleotida yang secara selektif
sementara. Tersedia vaksin HAV yang
bekerja pada enzim reverse transcriptase
dibuat dari virus hepatitis inaktif.
virus menjadi obat penting bagi hepatitis
kronis.
WOC
Komplikasi
Komplikasi dapat meliputi (Kowalak, 2016):

1. Hepatitis persisten kronis yang memperpanjang masa pemulihan samapai 8 bulan

2. Hepatitis aktif yang kronis

3. Sirosis hepatis

4. Gagal hati dan kematian

5. Karsinoma hepatoseluler primer


Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyakit hepatitis antara lain
(Kowalak, 2016):

1. Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH Meningkat pada kerusakan sel hati dan pada
kedaan lain terutama infark miokardium

2. Bilirubin direk Meningkat pada gangguan eksresi bilirubin terkonyugasi

3. Bilirubin indirek Meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom gilbert

4. Bilirubin serum total Meningkat pada penyakit hepatoseluler

5. Protein serum total Kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati

6. Masa protombin Meningkat pada penurunan sintetis prothrombin akibat kerusakan sel hati

7. Kolesterol serum Menurun pada kerusakan sel hati, meningkat pada obstruksi duktusi ductus biliaris.
Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas
• Identitas klien meliputi, nama, umur,
agama, jenis kelamin, pendidikan,
tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pengkajian, No register, dan dignosa
medis.
•  Identitas orang tua yang terdiri dari :
Nama Ayah dan Ibu, agama, alamat,
pekerjaan, penghasilan, umur, dan
pendidikan terakhir.
• Identitas saudara kandung meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan hubungan dengan
klien.
2. Keluhan utama
   Keluhan dapat berupa nafsu makan menurun, muntah,
lemah, sakit kepala, batuk, sakit perut kanan atas, demam
dan kuning.
3. Riwayat kesehatan
• Riwayat Kesehatan Sekarang
Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia,
mual muntah, demam, nyeri perut kanan atas.
• Riwayat Kesehatan Masa lalu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan
penyakit yang pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang
pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan
perawatan rumah sakit serta perkembangan anak dibanding
dengan saudara-saudaranya.
• Riwayat kesehatan keluarga
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat
penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit
pencernaan.
• Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya
kerusakan/gangguan hati.
4. Pola pengkajian Fungsional
a. Aktivitas
1. Kelemahan
2. Kelelahan
3. Malaise 
b. Sirkulasi
1. Bradikardi ( hiperbilirubin berat )
2. Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
c. Eliminasi
1. Urine gelap
2. Diare feses warna tanah liat
d. Makanan dan Cairan
1. Anoreksia
2. Berat badan menurun
3. Mual dan muntah
4. Peningkatan oedema
5. Asites
f. Neurosensori
1. Peka terhadap rangsang
2. Cenderung tidur
3. Letargi
4. Asteriksis
g. Nyeri / Kenyamanan
1. Kram abdomen
2. Nyeri tekan pada kuadran kanan
3. Mialgia
4. Atralgia
5. Sakit kepala
6. Gatal ( pruritus )
5. Keamanan
a. Demam
b. Urtikaria
c. Lesi makulopopuler
d. Eritema
e. Splenomegali
f. Pembesaran nodus servikal posterior
6. Seksualitas
a. Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
Diagnosa Keperawatan
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
penderita hepatitis :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas,
gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik
karena anoreksia, mual dan muntah.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi
darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder
terhadap hepatitis
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan
berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi
pigmen bilirubin dalam garam empedu.
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan
cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan
akumulasi secret.
7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat
menular dari agent virus
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
biologi (pembengkakan hepar)
• Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mual muntah
• Hipertermia berhubungan dengan invasi penyakit
(inflamasi Hepar)
• Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan fisik
Intervensi keperawatan

Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan


yang terpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Selama perencanaan, dibuat
prioritas. Selain berkolaborasi dengan pasien dan keluarganya, perawat
berkonsul dengan anggota tim kesehatan lainnya, menelaah literature yang
berkaitan, modifikasi asuhan dan mencatat informasi yang relevan tentang
kebutuhan perawatan kesehatan pasien dan penatalaksanaan klinik (speer, 2016).

Mars
Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan


oleh perawat maupun tindakan medis lain untuk membantu pasien dalam proses
penyembuhan dan perawatan serta masalah kesehatan yang dihadapi pasien yang
sebelumnya disusun dalam rencana keperawatan. Pada tahap ini perawat juga akan 27
berkolaborasi dengan tenaga ahli medis lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasien
(Ida, 2016)
Evaluasi

Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang


kesehatan pasien dengan tujuan kriteria hasil yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara yang berkesinambungan dengan melibatkan tenaga medis yang
lain agar mencapai tujuan kriteria hasil yang ditetapkan (Ida, 2016).
NO DIAGNOSA SLKI SIKI INTERVENSI KEPERAWATAN
. KEPERAWATAN

1. Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen O:


berhubungan (L.08066) nyeri (I.08238) • Identifikasi lokasi,
dengan agen Setelah dilakukan karakteristik,durasi,
pencedera pengkajian 2x24 jam frekuensi, kualitas dan
fisiologis dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
ditandai dengan • Keluhan nyeri • Identifikasi skala nyeri
mengeluh menurun (5) • Identifikasi respons nyeri
nyeri,tampak • Meringis menurun non verbal
meringis dan (5) • Identifikasi faktor yang
frekuensi nadi • Gelisah menurun memeprberat dan
meningkat. (5) memperingan nyeri
(D.0077) • Pola napas
membaik (5) T:
• Tekanan darah • Berikan tekhnik
membaik (5) nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
• Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
• Fasilitasi Istirahat dan tidur
• Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam strategi
meredakan nyeri

E
• Jelaskan penyebab,periode dan
pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan
nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
• Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri

K:
• Kolaborasi pemberian analgetik
jika perlu.
Thank You🙏

Anda mungkin juga menyukai