Anda di halaman 1dari 28

Kasus ganggan sistem

pencernaan: Hepatitis
By: raudha dan marga
Definis hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada sel hati yang disebabkan oleh infeksi virus
atau toksin yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta
seluler yang khas (Corwin., Smeltzer dan Bare, 2002).
Hepatitis berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hepatitis virus
dan hepatitis toksin.
Lima kategori virus yang menjadi penyebab agen penyebab yaitu
1. virus hepatitis A (VHA)
2. virus hepatitis B (VHB)
3. virus hepatitis C (VHC)
4. virus hepatitis D (VHD)
5. virus hepatitis E (VHE)
Perbandingan berbagai heatitis
Tipe Virus Cara Masa tonus Diagnosis
penularan (minggu) Akut Kronik
A RNA Enteral* 2-6 Anti HAV-lg M Tidak ada
E RNA Enteral* 2-9 Anti HEV-lgM Tidak ada
B DNA Parenteral* 4-25 HBsAg, HBV- Sama dengan
DNA,Anti HBc-lg M akut
C RNA Parenteral* 2-20 HCV RNA Sama dengan
akut
D RNA Parenteral* 2-6 Anti D-lg M Sama dengan
akut

Ket: *enteral =melalui jalan cerna


*parenteral =tidaak melalui jalur cerna Sumber: buku ajar ilmu bedah ed 2
Wim de joung hal. 45
Etiologi hepatitis
1. Hepatitis A
a. Hepatitis A adalah jenis hepatitis yang umumnya
bersifat jinak, dalam waktu tertentu dapat sembuh
dengan sendirinya (kumar et al, 2007)
b. Waktu inkubasi 2- 6 minggu (rata 28 hari)
c. Tidak menyebabkan infeksi kronis atau laten
d. Gejala klinis cenderung ringan bahkan asimtomatik
e. Cara penularan penyakit ini vekal oral
2. Hepatitis B
a. Bentuk peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan oleh
infeksi virus hepatitis B
b. Berpotensi menyebabkan penyakit hati akut dan kronis
c. Virus hepatitis B menular dengan cara: hubungan seksual,
menurun dari ibu kepada anak.
d. Masa inkubasi 15-180 hari (rat 60-90 hari).
e. Viremia berlangsung selama beberapa minggu smapai
bulan setelah infeksi akut
f. Infeksi persistem dihungkan dengan hepatitis kronis,
sirosis dan kanker hati.
g. Hepatitis B ditemukan didarat, semen, sekret serviko, -
vaginal, saliva, dan cairan tubuh linnya.
3. Hepatitis C
a. Hepatitis C adalah peradangan pada sel-sel hati yg disebabkan
oleh infeksi virus hepaytitis C
b. Berpotensi menjadi kondisi hepatitis kronis yg mungkin serius
atau bahkan fatal
c. Masa inkubasi 15-160 hari (puncak sekitar 50 hari)
d. Viremia yg berkepanjanagan dan infeksi yg persistem umum
dijumpai (55-85%)
e. Infeksi yg menetap dihubungakan dengan hepatitis kronis,
sirosis, dan kanker hati
f. Cara penularan: IVDU dan penetrasi jaringan, resepien
produk darah, transmisi seksual, maternal, neonatal, tidak
mendapat bukti penyebaran lewat vekal- oral.
4. Hepatitis D
a. Peradangan pada sel-sel hati yg disebabkan oleh infeksi
virus hepatitis D
b. Penyebaran melaui hubungan intim dengan penderita,
mengunakan jarum suntik dan obat-obatan secara
bersamaan, bayi dari wanita penderita hepatitis D
c. Masa inkubasi diperkirakan 4-7 minggu
d. Viremia singkat (infeksi akut) atau memanjang (kronis)
e. Infeksi HDV hanya terjadi pada individu dengan resiko
infeksi HBV: IVDU, homoseksual atau bseksual, risepien
donor darah, pasangan seksual
f. Cara penularan: melalui darah, transmisi seksual,
penyebaran maternal -neonatal
5. Hepatitis E
a. Hepatitis E adalah peradangan pada sel-sel hati yg
disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E
b. Ditularkan melaui air ditularkan melalui air dan
terutama terjadi setelah masa bayi
c. Ditularkan melalui jalur vekal- oral
d. Masa inkubasi rata- rata 40 hari
e. Hepatitis E RNA terdapat didalm tinja dan serum selam
fase akut
f. Penyakit epidemi dengan sumber penularan melalui air
g. Dilaporkan adanya transmisi melalui maternal neonatal
patofisiologi
1. Fase inkubasi, merupakan waktu antara masuknya virus
dan timbulnya gejala atau ikterus.
2. Fase prodromal (pra-ikterik), merypakan fase di antara
timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala
ikterus.
3. Fase ikterus, muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat
muncul bersamaan dengan munculnya gejala.
4. Fase konvaselen (penyembuhan ), diawali dengan
menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi
hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetep ada.
Manifestasi klinis
1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah
2. Gejala flu, faringitis, batuk, coryza, fotopobia, sakit
kepala dan melgia
3. Demam ditemukan pada infeksi HAV
4. Ikterus didahului dengan kemunculan urine berwarna
gelap
5. Proritus (biasanya ringan dan sementara)
6. Nyeri tekan pada hati
7. Splenomegali ringan
8. Limfa denopati
Pemeriksaan penunjang
1. Enzim- enzim serum AST (SGOT) ALT (SGPT), LDH:
meningkat pada kerusakan sel hati dan pada keadaan lain
terutama infark miokardium
2. Bilirubindirek
3. Bilirubinindirek
4. Bilirubin serum total
5. Protein serum total
6. Masa protrombin
7. Kolestrol serum
Nilai normal SGOT adalah 3-45 u/L (mikro per liter),
sedangkan nilai normal SGPT adalah 0-35 u/L (mikro perliter)
SGPT dan SGOT merupakan enzim yang dapat ditemukan pada
sel hati. Karena itu juga terjadi kerusakan (nekrosis) sel- sel
hati, seperti yang terjadi pada infeksi akut virus hepatitis,
enzim- enzim tersebut keluar dari sel hati dan masuk kedalam
darah. Semakin banyak sel- sel hati yang rusak semakin tinggi
pula kadar SGPT dan SGOT yang terukur didalam darah. Secara
laboratorius pemeriksaan enzim hati pada hepatitis akut
didapati adanya peningkatan SGOT dan SGPT sampai 20-50 kali
normal dengan SGPT lebih tinggi SGOT dari pada SGPT
(SGPT/SGOT 0,7)
Komplikasi (FKUI.2006)
Komplikasi Hepatitis menurut (FKUI.2006) adalah:
1. Ensefalopi hepatic terjadi pada kegagalan hati berat
yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta
meabolik toksik merupakan stadium lanjut sefalopi
hepatic.
2. Kerusakan jaringan parenkim hati yang meluaskan
menyebabkan pada alkholik.
3. Komplikasi yang sering adalah serosis, pada serosia
kerusakan sel hati akan diganti oleh jaringan parut
(sikatrik) semakin parah kerusakan, semakin besar
jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang
jumlah sel hati yang sehat.
penatalaksanaan
1. Penanganan hepatitis A
diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yg timbul. Dapat diberikan pengobatan simptomatik
seperti antipiretik dan analgetik serta vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan.
2. Penanganan hepatitis B
a. Pengobatan oral
lemivudine., dikenal dengan nama 3TC., pemakaina obat ini cenderung meningkatkan enzim hati (ALT)
Adevovirdipivoksil (hebsera).,
Baraclude (intekafir)
b. Pengobatan dengan
injeksi mikros
Microsphere.
Injeksi alpha interveron (INTRON A, INFEGEN, ROVERON) diberikan secara subcutan
3. Penanganan dan pengobatan Hepatitis C
Interveron alfa pygilatet interveron alfa dan ribavirin
Masalah yang lazim muncul
1. Hipertermia b.d infasi agen T dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perasaan tidak
nyaman di kuadran kanan atas, gg absorbsi dan metabolisme pencernana
makanan, kegagaln masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena
anoreksia, mual, muntah
3. Resko gg fungsi hati b.d penurunan fungsi hati dan terinfeksi virus hepatitis
4. Nyeri akut b.d pembengkakan hepar yg mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta
5. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
6. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gg metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein, kurang peneriamaan terhadap diagnostik
dan asupan diet yang tepat
Discharge planning
1. Vaksinasi
2. Biasakn konsumsi makanan yg bersih
3. Biasakan cuci tangan sebelum makan dan setelah aktivitas
4. Buangkah sampah pd tempatnya
5. Banyak minum air putih
6. Olahraga secara teratur dan cukup istirahta
7. Orang tus harus memberikan perhatian khusus pd anak pada pemilihan makanan
serta memebrikan pendidikan akan pentingnya kebersihan agar tidak terkena virus
yg dpt menyebabkan ppenyakit hepatitis
8. Bayi sebiknya ibu memeberikan imunisasi secara tepat wkatu untuk mencegah
terjadinya hepatitis
9. Bagi tenaga medis lakukan higien umum, mencuci tangan serta membuang urine
dan feses px terinfeksi secara aman
10. Semua donor darah perlu disaring terhadap HAV, HBV, HCV sebelum diterima
menjadi panel donor.
Rencana asuhan keperawatan
Pengkajian
Riwayat
1. Hepatitis non virus
Pemajanan terhadap agen penyebab
Anoreksia
Mual
Muntah
Kemungkinan nyeri abdomen
Pruritus
2. Hepatitis Virus
50-60% individu hepatitis B tidak mempunyai tanda dan gejala
80% individu hepatits C tdk mempunyai tanda dan gejala
Terdapat sumber penularan
Tahap protromal:
A. Px mudah lelah dgn malaise umum
B. Anoreksia, penurunan BB
C. Atralgia, mialgia (hepatitis B)
D. Dan lain-lain
Temuan pemeriksaan fisik
1. Hepatitis non-virus
Ikterus
Urine berwarna gelap
Hepatomegali
Fees berwarna tanah liat
2. Hepatitis virus
a. Tahap prodromal
Demam 37,8- 38,9C
Urine berwarna gelap
Fases berwarnah tanah liat
b. Tahap ikterus klinis
Ruam, bercak iritema, atau gatal dgn bintik-bintik merah atau bengkak
Nyeri tekan abdomen pada kuadran kanan atas
Pembesaran dan nyeri pada hati
Spenomegali
Adenopati serviks
c. Tahap pascaikterik: pembesaran hati berkurang
Pemeriksaan diagnostik
1. Laboratorium
Kadar aminotransferase aspartat serum dan aminotransferase alanin meningkat
Kadar bilirubin total dan direk (disertai kolestasis) meningkat
Kadar alkali fosfat meningkat
Leukosit meningkat
Uji fungsi hati
2. Prosedur diagnostik
Biopsi hati membantu mengidentifikasi patologi dasar
Diagnosa keperawatan, hasil, dan intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b.d perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas
Definisi
asupan nutrisi tidak cukup untuk memnuhi
kebutuhan metabolik
Kriteria Hasil
o Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan
tujuan
o Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
o Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
o Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari
menelan
o Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
(sumber:NANDA NIC-NOC Hal:311)
Intervensi
Manajemen nutrisi
Intruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi (yaitu:
membahas pedoman diet dan piramida makanan)
Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memnuhi persyaratan gizi
Berikan pilihan makanan sambil menawarkan
bimbingan terhadap pilihan makanan yang lebih
sehat, jika diperlukan
Atur diet yang diperlukan (yaitu: menyediakan
makanan protein tinggi; menyarankan menggunakan
bumbu dan rempah)
(sumber: NIC Hal:197)
2. Nyeri akut b.d pembengkakan hepar yg
mengalami inflamasi hati dan bendungan vena
porta
Definisi:
pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial atau
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa
(international association for to study of pain):
awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6
bulan.
Krietria Hasil
o Pasien tampak rilex
o Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
o Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)
Intervensi
Pemberian analgesik
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis,
dan frekuensi obat analgesik yang diresepkan
Cek adanya alergi obat
Evaluasi kemampuan pasien untuk berperan serta
dalam pemilihan analgesik, rute da dosis dan
keterlibatan pasien, sesuai kebutuhan.
(sumber: NIC Hal:247)
3. Hipertermia b.d infasi agen T dalam sirkulasi
darah sekunder terhadap inflamasi hepar
Definisi:
Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Kriteria Hasil
Suhu tubuh dalam rentang normal
Nadi dan RR dalam rentang normal
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada
pusing
TTV dalam batal normal
TD: 120/80 mmHg
RR: 16-24x/menit
Suhu: 36 c
Nadi: 80-100x/menit
Intervensi
Perawatan hipotermia
Monitor suhu pasien, menggunakan alat pengukur dan
rute yaang paling tepat
Bebaskan pasien dari lingkungan yang dingin
Bebaskan pasien dari pakaian yang dingin dan basah
Tampilkan psien pada posisi supine/terlentang
minimalkan perubahan orthotatic
Beritahu pada kx untuk mengkonsumsi cairan hangat,
tinggi karbohidrat tanpa alkohol atau kafien
(sumber: NIC Hal:360)

Anda mungkin juga menyukai