Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGERTIAN HEPATITIS
Istilah hepatitis di pakai untuk semua jenis peradangan pada sel sel hati, yang bisa disebabkan oleh
infeksi (virus, bakteri, parasit, ) oabt obatan ( termasuk obat tradisional) konsumsi alkohol, lemak
yang berlebih dan penyakit autoimune. Ada 5 jenis hepatitis virus yaiutu hepatitis A B C D dan E.
Antara hepatitis yang satu dengan lainnya tidak berhubungan. ( depkes, 2014)

2. ETIOLOGI
1.Virus., Bakteri (salmonella typhi).
2. Obat-obatan.
3. Racun (hepatotoxic).
4. Alcohol.

3. MANIFESTASI KLINIS
Terdapat tiga stadium :
1. Stadium pre ikterik
Berlangsung selama 4 – 7 hari, pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah,
demam, nyeri otot, dan nyeri perut kanan atas, urine lebih coklat.
2. Stadium ikterik, yang berlangsung selama 3 – 6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada sclera,
kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anoreksia dan
muntah, tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda, hati membesar dan nyeri tekan.
3. Stadium pasca ikterik (rekonvalensensi)
Ikterus mereda, warna urine dan tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih
cepat daripada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan kedua. Karena penyebab yang biasa berbeda

4. KLASIFIKASI HEPATITIS
Terdapat dua jenis virus yang menjadi penyebab yaitu RNA (Ribo Nucleic Acid) dan DNA
(Deoksi Nucleic Acid).
1. HepatitisA/Hepatitis infeksius
Sering kali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang
dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning
dan hilangnya nafsu makan. Penyakit ini ditularkan terutama melalui kontaminasi oral fekal akibat
higyne yang buruk atau makanan yang tercemar.Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu.
Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis
B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari.Penularan
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan,
sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang
prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan
pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu
narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis
A.
2. HepatitisB/hepatitis serum
Virus hepatitis B adalah suatu virus DNA untai ganda yang disebut partikel dane. Virus ini
memiliki sejumlah antigen inti dan antigen permukaan yang telah diketahui secara rinci dapat
diidentifikasikan dari sampel darah hasil pemeriksaan lab.hepatitis B memiliki masa tunas yang
lama, antara 1 – 7 bulan dengan awitan rata-rata 1-2 bulan. Sekitar 5-10% orang dewasa yang
terjangkit hepatitis B akan mengalami hepatitis kronis dan terus mengalami peradangan hati
selama lebih dari 6 bulan. Gejalanya mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan,
mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung
antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang
aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular
hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
3. Hepatitis C
Hepatitis c pada tahun 1989.cara penularan virus RNA tersebut sama dengan hepatitis B dan
terutama ditularkan melalui transfusi darah dikalangan penduduk amerika serikat sebelum ada
penapisan. Virus ini dapat dijumpai dalam semen dan sekresi vagina tetapi jarang sekali pasangan
seksual cukup lama dari pembawa hepatitis C terinfeksi dengan virus ini. Masa tunas hepatitis C
berkisar dari 15 sampai 150 hari, dengan rata-rata 50 hari. Antibody terhadap virus hepatitis C
dan virus itu sendiri dapat di deteksi dalam darah, sehingga penapisan donor darah efektif. Adanya
antibody terhadap virus hepatitis C tidak ,berarti stadium kronis tidak terjadi saat ini belum
tersedia vaksin hepatitis C.
4. Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk
replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum
suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala
yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif. agen hepatitis D ini meningkatkan resiko timbulnya
hepatitis Fulminan, kegagalan hati dan kematian. Pencegahan dapat dilakukan dengan
menghindari virus hepatitis B.
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingesti air yang tercemar.
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit
yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester
ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
TABEL VIRUS HEPATITIS
Jenis Penularan Prognosis Diagnosis
Hepatitis A Oral atau fekal Biasanya sembuh sendiri Antibody hepatitis A ;
IgM(stadium dini),IgG(stadium
lanjut)
Hepatitis B Ditularkan melalui Biasanya sembuh Antigen permukaan hepatitis B
darah,khususnya dari ibu ke sendiri.10% diantaranya (HbsAg) dan antigen inti(HbeAg)
anak. Juga ditularkan melalui dapat menjadi hepatitis B yang diikuti dengan antibody
hubungan seksual kronis atau fulminan. terhadap antigen permukaan
hepatits B dan antigen inti.
Heparitis C Ditularkan melalui darah ( 50% dapat menjadi infeksi Antibody hepatitis C
angkat penularan melalui kronis
hubungan kelamin rendah).
Hepatitis D Ditularkan melalui darah.ko- Meningkatkan kemungkinan Antigen hepatitis D, antibody
infeksi hanya dengan hepatitis perburukan hepatitis B hepatitis D.
B
Hepatitis E Air tercemar, oral atau fekal Biasanya sembuh sendiri, Pengukuran virus hepatitis E
tetapi menimbulkan angka
kematian tinggi pada wanita
hamil

5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan pigmen
 Urobilirubin direk. bilirubun serum total, bilirubin urine, urobilinogen urine,urobilinogen feses
b. Pemeriksaan protein
 protein totel serum, albumin serum, globulin serum, HbsAG
c. Waktu protombin
 Respon waktu protombin terhadap vitamin K, Pemeriksaan serum transferase dan transaminase,
AST atau SGOT, ALT atau SGPT, LDH, Amonia serum
d. Radiologi
1) foto rontgen abdomen, pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang
berlabel radioaktif, kolestogram dan kalangiogram, arteriografi pembuluh darah seliaka
e. .Pemeriksaan tambahan
Biopsi dan Laparoskopi
6. PENATALAKSANAAN
• Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif, misalnya istirahat sesuai kebutuhan
• Pasien yang menderita hepatitis harus menghindari konsumsi alkohol. Pemakaian alcohol pada
pasien yang menderita HCV meningkatkan resiko terjadinya karsinoma hepatoselular dan kepada
mitra seksual dan anggota keluarga.
• Terapi obat bagi individu yang terinfeksi biasanya dilakukan secara bertahap untuk infeksi
kronis. Suntikan interferon alfa (IFN-α), suatu sitokin paten, telah dipakai untuk mengobati HBV
dan HBC.
• Terapi kombinasi interferon termoifikasi dengan analog nukleotida adalah pengobatan yang
paling berhasil untuk saat ini. Interferon termodifikasi, disebut interferon pegilase atau
penginterferon mempunyai paruh waktu lebih lama disbanding IFN-α dan tidak membutuhkan
pengukuran dosis berulang. Terapi kombinasi biayanya mahal dan efek sampingnya menyakitkan,
sama dengan interferon pendahulunya.
• Kerabat penderita hepatitis ditawarkan untuk menerima gamma globulin murni yang spesifik
terhadap HAV atau HBV, yang dapat memberikan imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini
bersifat sementara. Tersedia vaksin HAV yang dibuat dari virus hepatitis
• Karena bayi yang terinfeksi HBV sangat beresiko menderita infeksi kronis, penting sekali bagi
bayi tersebut untuk mendapat vaksinasi HVB lahir di negara dengan angka endemik infeksi .
Vaksinasi terhadap HBV dihasilkan melalui penyuntikkan intramuskulus DNA rekombinan
sebanyak tiga kali pada interval yang telah ditentukan. Dosis pertama dan kedua diberikan terpisah
satu bulan, dan dosis ketiga diberikan 2 sampai 6 bulan setelah dosis kedua.
(Elizabeth J. Corwin . 2009. Buku Saku Patofisiologi Ed.3. Jakarta : EGC. Hal 671-672)

7. ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman di
kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami
inflamasi hati dan bendungan vena porta.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi
hepar.
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder
terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites
penurunan ekspansi paru dan akumulasi secret
7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus

Anda mungkin juga menyukai