(NSA418)
MODUL 8
HEPATITIS
DISUSUN OLEH
ANITA SUKARNO, S.KEP., NS., M.SC.
1. Definisi Hepatitis
oleh virus, toksin atau kimia (termasuk obat). Jaundis biasanya berkembang
dan hati melunak. Gejala lain bergantung pada agen penyebab dan tingkat
kerusakan organ. Ada beberapa tipe hepatitis, seperti virus, toksik, kronis dan
alkoholik.
Hepatitis Virus
Hepatitis virus terjadi di seluruh dunia. Hepatitis ini adalah infeksi yang
ditularkan melalui darah (blood borne infection) paling umum di Amerika Serikat
dan sebagian banyak dunia. Tipe hepatitis paling umum adalah hepatitis A virus
(HAV), hepatitis B virus (HBV), hepatitis c virus (HCV), hepatitis D virus (delta
masing. Agen ke-6 hepatitis F virus dan agen ke-7, hepatitis G virus plus TT
virus rubella, varisela, retrovirus, yellow fever virus, adenovirus, dan Marburg
3. Patofisiologi
berbeda: melalui aksi virus langsung (seperti pada HCV) atau melalui respons
terhadap virus yang diperantarai sel (seperti terjadi pada HBV). Peradangan
hati dengan daerah nekrosis terjadi, dan kerusakan yang dihasilkan mengarah
tertentu) untuk mengalami perubahan, dan fungsi hati yang bergantung pada
proses ini menjadi berubah. Sel Kupffer (sel fagosit tetap ditemukan di dalam
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 19
sinusoid hati) meningkat baik ukuran maupun jumlah. Jaringan kelenjar dan
jaringan hepatic umumnya terjadi dalam 3-4 bulan. Komplikasi hepatitis terjadi,
meskipun jarang.
4. Manifestasi Klinis
Klien dengan hepatitis virus semua mengalami inflamasi hati dan perubahan
patologis lain yang sama. HBV, HCV, dan hepatitis D biasanya paling berat,
meskipun mungkin asimtomatik pada beberapa klien. Onset gejala rentang dari
jaundice, lesu, iritabel, nyeri otot, nyeri sendi, anoreksia, mual, muntah, nyeri
perut (disebabkan oleh regangan kapsul Glisson di sekitar hati akibat inflamasi),
diare atau kostipasi, panas dan gejala lain seperti flu. Panas disebabkan oleh
empedu dalam kulit, tipikal ringan dan sementara mungkin lebih hebat pada
terkonjugasi, mungkin ada mungkin tidak ada, ketika ada, pertama terlihat di
dewasa sering memberitahukan gambaran urin lebih hitam (warna the atau
mahoni) dan feses berwarna seperti lempung beberpa hari sebelum gejala
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 3 / 19
jaundis berkembang. Urin lebih hitam dari adanya urobilinogen, yang
diekskresikan melalui ginjal bukan melalui usus seperti biasanya terjadi. Gejala
lain sering mereda ketika jaundis muncul, tapi juga mungkin memburuk.
namanya dan amati tulisan secara dekat untuk perubahan. Asteriksis, sebuah
tremor pada otot perut kadang disebut “liver flap” mungkin menyertai
tekanan darah pada lengan atas dan mencatat apakah tremor ada ketika
manset dilepaskan. Depresi ringan bukan hal yang tidak umum karena (1)
karakteristik penyakit (lemah, jaundis, gatal dan mual), (2) durasi lama dan
pengobatan mahal, (3) kebutuhan untuk penahanan, (4) pelupa dan tidak
absorbs vitamin K larut lemak akibat penurunana kadar empedu dalam usus.
berkembang dank lien dengan DM butuh meningkatkan dosis insulin saat ini.
Hati lebih besar dari normal pada hepatitis dan lunak ketika dipalpasi.
serta flu, tapi gejala ini sering lebih lama dan berat. Serum bilirubin mencapai
kadar 10-15 mg/dl. Uji diagnostik peningkatan kadar serum lipoprotein, globulin,
kolesterol dan alkalin fosfat. Pembesaran hati secara progresif jarang terjadi.
secara cepat. Masalah lain termasuk perdarahan GI, DIC, panas dengan
leukositosis dan neutrofilia, masalah hati ginjal; oliguria dan azotemia, edema
sedangkan bilirubin mulai meningkat. Kadar naik, sampai puncak, turun dan
buruk. Jaundis mungkin tidak dikenali secara klinis sampai kadar sekitar 3
mg/dl. Kadar bilirubin yang meningkat di atas 20 mg/dl dan tetap naik untuk
5. Pemeriksaan Diagnostik
sedangkan bilirubin mulai meningkat. Kadar naik, sampai puncak, turun dan
buruk. Jaundis mungkin tidak dikenali secara klinis sampai kadar sekitar 3
mg/dl. Kadar bilirubin yang meningkat di atas 20 mg/dl dan tetap naik untuk
gammaglobulin dan alkalin fosfatase naik pada beberapa klien. Jika HBV
6. Komplikasi
b. Hepatitis kronis
Virus
Hepatitis B
Hepatitis C
Methyldopa
Nitrofurantoin
Amiodarone
Isoniazid
Autoimun
Penyakit Wilson
Kekurangan Alpha1-antitrypsin
Steatohepatik nonalkoholik
c. Hepatitis toksis
morfologi utama
Antitiroid Methilmazole
nitrofurantoin, rifampin,
mestranol
Transquilizer Chlorpromazine
Imunosupresif Cyclosporine
Anestik Halothane
Diuretic Chlorotiazide
imipramine
Antifungal Ketoconazole,
fluconazole
analgesik Acetaminophen
dengan inflamasi hepatic denga sel plasma dan fibrosis tapi dapat terjadi
e. Hepatitis alkoholik
Hepatitis alkoholik mungkin akut atau kronis. Hal ini disebabka oleh
Pencegahan
Pencegahan hepatitis virus bergantung secara primer pada bentuk virus dan
cara penularan.
adalah cara terbaik mencegah infeksi HAV. Klien berisiko seharusnya dinasihati
untuk mencuci tangan setelah BAB atau mengganti popok dan juga sebelum
makan atau memasak. Untuk infeksi HBV dan HCV, cara profilaksis adalah
dan syringe. Klien berisiko seharusnya dihindari dalam pemakaian alat personal
Hepatitis A
manifestasi klinis. Klien yang tingga di dalam atau mengunjungi daerah berisiko
vaksin hepatitis A tidak aktif adalah tersedia dan dianjurkan untuk orang yang
tinggal atau dalam perjalanan ke daerah endemis, orang dengan penyakit hati
insidensi hepatitis A tinggi, vaksinasi rutin semua anak telah dianjurkan. Untuk
orang dewasa, vaksin HAV dianjurkan adalah 1 ml Havrix maupun 1 mil Vaqta
Hepatitis B
Untuk profilaksis sebelum paparan (imunitas aktif) terhadap HBV dalam kondisi
sering terpapar dan bagi yang berisiko tinggi, suntikan 3 kali melalui IM
(diberikan di otot deltoid, bukan gluteus) vaksin HBV dianjurkan pada 0,1 dan 6
bulan. Reaksi yang tidak diinginkan termasuk sakit kepala, panas, mual,
muntah, kram perut, sakit lokal, kemerahan dan bengkak. Untuk profilaksis
setelah paparan pada orang yang tidak divaksinasi dan yang terus-menerus
Hepatitis C
Penularan dan pencegahan HVC sama dengan HBV. IG tidak efektif mencegah
hepatitis dan tidak lagi dianjurkan untuk profilaksis setelah paparan. Di samping
interferon bekerja lebih lama disbanding IFN. Lebih umum, terapi kombinasi
diberikan 3 kali seminggu subkutan; ribavirin oral diberikan harian. Bagi klien
Hepatitis D
Hepatitis E
menjalani uji klinis untuk mencegah hepatitis E. Hal ini tidak diketahui apakah
Manajemen Medis
a. Mengurangi Letih
Disarankan istirahat untuk manifestasi klinis berat. Istirahat total tidak perlu
penyakit tidak jaundis, ketika infeksi lebih aktif dan ada penurunan
Tidak ada acara diet khusus yang diindikasikan, tapi banyak klien
menemukan diet tinggi karbohidrat, rendah lemak, tinggi kalori lebih mudah
dicerna dan cocok. Makanan dengan porsi kecil tetapi sering dan tinggi
perubahan pada lambung atau usus, anoreksia dan mual mungkin begitu
ekstrem yang mengurangi secara besar jenis asupan oral. Pada kasus
gejala klien mereda dan nafsu makan membaik, asupan makanan dan
sebaiknya dihindari.
Sedikit obat yang tersedia untuk pengobatan hepatitis virus. Antibiotik tidak
yang kadar serum HCV RNA gagal bersih setelah 1-2 bulan.
kadar asam empedu akibat dari penyakit hati kolestatik berat. Kedua obat
kompleks tidak larut yang diekskresikan dalam feses. Akibat tindakan ini
e. Imunoglobulin
teman. Jika diberikan awal, imun globulin standar (preparat protein yang
f. Vaksin
a. Kelelahan
c. Kecemasan
Pengkajian
penyakit, seperti ensefalopati hepatikum. Kaji akibat dari studi fungsi hati,
Diagnosis keperawatan:
Kelelahan
dan energy naik seperti dibuktikan keluhan dengan pembatasan aktivitas dan
Intervensi (NIC)
mengalami letih paling besar selama fase tidak ikterik (sebelum jaundis
terjadi) dan mulai merasa lebih kuat selama fase ikterik. Letih mungkin
tempat tidur. Banyak klien yang merasa mampu bangun dan melakukan
makan dan jangan beraktivitas sampai titik lelah. Oleh karena tirah baring
dalam waktu lama itu sendiri dapat mengarah kepada kelemahan, maka
Diagnosis keperawatan:
bertambah.
Intervensi (NIC)
Modifikasi Diet
Hindari Alkohol
C. Latihan
a) Hepatitis A
b) Hepatitis B
c) Hepatitis C
d) Hepatitis D
e) Hepatitis E
2. Bagian organel sel hepar yang didestruksi oleh virus hepatitis adalah…
b) Nucleus
c) Membrane plasma
d) Reticulum endoplasma
e) Badan golgi
3. Berikut ini sel pada hepar yang bertugas dalam prokteksi sel hati dan
a) Sel Kupffer
b) Nucleus
c) Membrane plasma
d) Reticulum endoplasma
e) Bilirubin
D. Kunci Jawaban
1. B
2. D
3. A
E. Referensi
1. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen
Ltd.
5. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing
2015-2017. (T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (10th ed.). United Kingdom:
Wiley Blackwell.
Pustaka Utama.