(NSA418)
MODUL 3
SISTEM ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS
DISUSUN OLEH
ANITA SUKARNO, S.KEP., NS., M.SC.
1. Definisi
2. Klasifikasi
Diabetes Tipe 1
Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe adalah akibat dari defek insulin progresif diikuti dengan
Diabetes gestasional
Diabetes tipe lain mungkin sebagai akibat dari defek genetic fungsi sel beta,
penyakit pancreas (missal kistik fibrosis), atau penyakit yang diinduksi oleh
obat-obatan.
Diabetes Tipe 1
insulin absolut. Diabetes tipe 1 merupakan salah satu penyakit yang paling
umum pada anak-anak, 3—4 kali lebih sering dibanding penyakit kronis
merusak sel beta. Sel antibody islet (ICAs) muncul, jumlah meningkat
Hiperglikemia puasa terjadi ketika 80-90% massa sel beta telah rusak.
pada 20-60% klien dengan diabetes tipe 1 sebelum inisiasi terapi insulin
dalam sel beta) dapat memprediksi onset diabetes tipe 1 dalam 5 tahun.
Diabetes Tipe 2
Diabetes Tipe 2 adalah gangguan yang melibatkan baikt genetic dan faktor
setelah usia 40 tahun dan lebih umum di antara dewasa tua, dewasa
obesitas, dan etnik serta populasi ras tertentu. Namun, diagnosis diabetes
dibandingkan populasi umum. Obesitas adalah faktor risiko mayor. Hal ini
tidak jelas apakah kegagalan sensitivitas jaringan (otot dan hati) terhadap
insulin atau kegagalan sekresi insulin merupakan defek primer diabetes tipe
2.
4. Patofisiologi
Diabetes tipe 1
gen (DR3 dan DR4 HLA), diabetes tipe 1 terjadi kurang dari 1%.
meningkat, baik pada musim semi maupun gugur, dan onset sering
langsung menyerang sel beta pancreas dan produknya. ICA dan antibody
Hiperglikemia dapat timbul akibat dari penyakit akut atau stress, dimana
sel beta. Ketika penyakit akut atau stress terobati, klien dapat kembali
bertahan untuk 3-12 bulan. Proses berakhir ketika massa sel beta yang
Diabetes tipe 2
hepatic berlanjut, bahkan sampai dengan kadar glukosa darah tinggi. Hal ini
jelas; namun ini tampak terjadi setelah insulin berikatan terhadap reseptor
mengambil kira-kira 25% dari glukosa yang sel-sel perlukan untuk bahan
bakar. Jaringan saraf, eritrosit, serta sel-sel saluran pencernaan, hati dan
insulin untuk transport glukosa. Tanpa jumlah insulin yang adekuat, banyak
glukosa sebagai glikogen tanpa kadar insulin yang cukup. Di dalam upaya
Diabetes tipe 1 dan kadang-kadang dengan stress berat pada diabetes tipe
melalui ginjal dan paru-paru. Kadar keton dapat diukur di dalam darah dan
sehat, protein akan dipecah dan dibangun ulang. Pada orang dengan
sehingga meningkatkan kadar glukosa. Jika kondisi ini tidak diobati, klien
5. Manifestasi Klinis
elektrolit.
Pruritus, infeksi Infeksi jamur dan bakteri pada kulit terlihat lebih + ++
glukosa.
kelemahan.
cepat.
interval 3 tahun.
atau dilakukan lebih sering bagi klien dengan faktor risiko sebagai berikut.
Sindrom polikistik
pribumi).
Pada perempuan yang telah melahirkan bayi dengan berat badan > 4 kg
Kadar HDL < 35 mg/dl atau kadar trigliserida > 250 mg/dl.
Manifestasi klinis ditambag konsentrasi glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl
kapan waktu makan terakhir. Gejala klasik termasuk poliuri, polidipsi dan
Atau
Kadar glukosa setelah pembebanan 2 jam > 200 mg/dl selama tes toleransi
7. Manajemen Medis
Pendidikan kesehatan kepada klien pada awal dan seterusnya adalah sangat
penting di dalam membantu klien mengelola kondisi kronis ini. Intervensi harus
bersifat individual terhadap tujuan klien, usia, gaya hidup, kebutuhan nutrisi,
penatalaksanaan.
seluruh orang.
Alcohol
Klien dengan DM tidak perlu berhenti minum alcohol sama sekali, akan
tetapi petugas pelayanan kesehatan harus sadar efek potensial yang tidak
klien tersebut. Kalori alcohol harus dihitung ke dalam total asupan kalori
Pemanis buatan
nonnutritive yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA)
asuhan pada klien dengan DM. Aktivitas fisik menurunkan kadar glukosa
Pengobatan
amynolomimetik.
Terapi insulin
Kerja- Humalog (insulin lispro) Jernih 5-10 menit 1 jam 2-4 jam
cepat Novolog (insulin aspart) Jernih 5-10 menit 1 jam 2-4 jam
Kerja- Humulin R (regular) Jernih 0.5-2 jam 2-4 jam 4-6 jam
pendek Novolin R (regular) Jernih 0.5-2 jam 2-4 jam 4-6 jam
Kerja- Humulin N (NPH) Keruh 2-4 jam 4-10 jam 10-16 jam
(premixed) (70%
NPH,30% regular)
Kerja- Humulin U (Ultralente) Jernih 6-10 jam Tidak ada 18-20 jam
Terapi Kombinasi
dari 2 tipe obat berbeda yang dapat melengkapi dan memantapkan satu
sama lain.
dalam perjalanan penyakit. Pada klien ini, dosis insulin harian mencolok
lebih tinggi dibandingkan klien diabetes tipe 1. Hal ini dihubungkan dengan
menjadi efektif. Satu resep obat adalah injeksi insulin kerja sedang pada
waktu tidur dengan waktu siang hari sulfonylurea. Rejimen ini umumnya
8. Komplikasi
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 13 /
22
Komplikasi Akut Diabetes
protein untuk energy. Sejumlah besar asam lemak dikerahkan dari sel
c. Dehidrasi
elektrolit lebih lanjut (khususnya Na dan Cl). Terakhir, air hilang dalam
dan CO2. Secara khusus, klien koma diabetik kehilangan sejumlah air
sama dengan 10%BB, ditambah sekitar 40g Na. Dehidrasi berat akibat
asidosis laktat.
d. Ketidakseimbangan elektrolit
jantung.
Jam 1
Jam 2
Jam 3
Jam 4
Klien dengan DM yang hidup lebih lama, dengan peningkatan risiko untuk
kematian pada klien DM. Perubahan ini banyak memengaruhi sistem tubuh
epitelisasi.
Diagnosis keperawatan:
glukosa darah pada set awal dan akan mengidentifikasi strategi untuk
Intervensi (NIC)
Menjelaskan patofisiologi DM
Diagnosis keperawatan:
Intervensi (NIC)
Penyimpanan insulin
Evaluasi
C. Latihan
1. Tipe diabetes yang diakibatkan oleh defek insulin progresif diikuti dengan
a) Diabetes tipe 1
b) Diabetes tipe 2
c) Diabetes gestasional
e) Diabetes autoimun
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 19 /
22
2. Berikut ini merupakan faktor resiko dan etiologi dari diabetes tipe 1
adalah…
a) Obesitas
b) Merokok
c) Autoimun
e) Alcohol
kecuali…
a) Pengaturan nutrisi
d) Insulin
e) Bedrest
D. Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. E
Ltd.
4. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11.
5. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing
2015-2017. (T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (10th ed.). United Kingdom:
Wiley Blackwell.
Pustaka Utama.