ANDI SURI
ANITA SARI
IKA RAHASTI
DELVI NURLIANTI
JITRO KRISTIANTO
FEBRIANI M.HAMID
DELLA LOLA TANGYONG
A. KONSEP MEDIS
pulau langerhans jumlah sel beta normal pada manusia antara 60% - 80% dari
kemerahan. Organ ini merupakan kelenjar majemuk yang terdiri atas jaringan
d) Sel Pankreatik
Hubungan yang erat antar sel-sel yang ada pada pulau Langerhans
konsentrasi gula darah dan kecepatan sekresi sel alfa, tetapi hubungan
tersebut berlawanan arah de ngan efek gula darah pada sel beta. Kadar gula
darah akan dipertahankan pada nilai normal oleh peran antagonis hormon
insulin dan glukagon, akan tetapi hormon somatostatin menghambat sekresi
1) Insulin
(glukosa/glikogen).
sebagian besar sel akan meningkat sampai 10 kali lipat atau lebih
jumlah glukosa yang dapat berdifusi ke sebagian besar sel tubuh tanpa
badan. Namun ketika glukosa darah tiba-tiba meningkat 2-3 kali dari kadar
tahap
Ketika kadar glukosa darah meningkat maka dalam waktu 3-5 menit
kadar insulin plasama akan meningkat 10 kali lipat karena sekresi insulin
yang sudah terbentuk lebih dahulu oleh sel-sel beta pulau langerhans.
sistem enzim yang mensintesis dan melepaskan insulin baru dari sel beta.
Akibat kelainan sekresi insulin ini, maka ini yang akan meyebapkan
Diabetes Melitus.
2. Defenisi
demikian secara bahasa diabetes mellitus adalah curahan cairan dari tubuh
yang banyak mengandung gula, yang dimaksud dalam hal ini adalah air
(Tholib, 2016)
3. Klasifikasi
type I dan diabetes type II. Diabetes type I biasanya dialami sejak kanak-
(Medika, 2017)
2016)
(Medika, 2017)
c) DM type lain
2016)
hamil.(Medika, 2017)
b) Usia
c) Jenis Kelamin
harapan hidup wa nita yang lebih tinggi, serta angka obesitas dan
bervariasi juga bukan pola makan yang sehat.Jenis makanan yang perlu
sayur, buah, dan susu.Jenis makanan yang tinggi kadar indeks glikemik,
jika dalam jangka waktu lama tekanan darah sistoliknya lebih dari 140
f) Aktivitas Fisik
ini, banyak lemak yang tertimbun di dalam sel sehingga insulin tidak
diabetes.
h) Penyakit Mental
dari diabetes.
i) Riwayat Persalinan
beresiko terkena diabetes lebih besar daripada ibu yang tidak memiliki
akan berkurang atau tidak dihasilkan sama sekali.Virus ini juga bisa
4) Perilaku diet
5) Stres berat
7) Riwayat kehamilan
8) Merokok
9) Riwayat keluarga
10) Etnis
melitus dibedakan menjadi dua yaitu gejala akut dan gejala kronik.
a) Gejala Akut
diabetes.Gejala-gejalanya meliputi :
urine tidak terlalu pekat, ginjal pun menarik banyak air dari sel-
2) Polidipsia
3) Poliphagia
b) Gejala Kronik
bulan atau tahun mengidap diabetes.Pada fase ini gejala akut masih
adalah:
a) Komplikasi akut
tidak terkontrol.
b) Komplikasi Kronis
pada :
Makroangiopati
Kelainan pada jantung dan pembuluh darah seperti
arteriskelosis.
tidak sembuh-sembuh
komplikasi seperti :
Komplikasi neufrotik
(PJK) stroke.
atau ±10% dari berat badan idaman, mencegah komplikasi akut dan
1) Karbohidrat
kalori.
2) Protein
3) Lemak
kalori.
4) Kolestrol
5) Serat
c) Terapi Farmakologi
jika dengan diet, latihan fisik dan obat hipoglikemia oral (OHO)
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Riwayat kesehatan
mengatasunya.
5) Riwayat psikososial
pentingnya latihan / gerak dalam keadaan sehat dan sakit, gerak tubuh
d. Pola eliminasi
e. Pola makan
f. Personal hygiene
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
dibagian posterior.
terlalu berminyak
diabetik.
4) Pemeriksaan dada
5) Pemeriksaan abdomen
7) Pemeriksaan integumen
Biasanya terdapat lesi atau luka pada kulit yang lama sembuh.
8) Pemeriksaan ekstremitas
Kekuatan otot dan tonus otot melemah. Adanya luka pada kaki
h. Pemeriksaan penunjang
adalah
metabolik)
5) Alkalosis respiratorik
6) Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis dan
insulin.
meningkat
2. Diagnosa keperawatan
penurunan insulin
Diagnosa
No Tujuan&Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
man
3. Pasienmampumengontrolny
eri
bulan muntah
- Mukosa makanan
msumsi tubuh
kalori
mengandung makanan
mencegah sembelit
untuk memenuhi
kebutuhan
Manajemen Hiperglikemi
sesuai indikasi
indikasi
dalam urin
kebutuhan.
bagaimana teknik-
teknik untuk
menyimpan energy
makanan, latihan,
yang ideal
makanan sehari-hari
badannya
6. Kaji penigkatan
keseimbangan makanan.
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
perbandigan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang diamati
dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
1. Data
a. Identitas pasien
1) Nama : Ny.s
2) Umur : 50 tahun
3) Alamat : Gowa
5) Agama : Islam
8) Pendidikan : SLTP
9) No RM : 245789
1) Nama : Tn. B
2) Umur : 52 tahun
3) Alamat : Gowa
5) Agama : Islam
7) Pekerjaan : Swasta
8) Hubungan dengan pasien : Suami
Pasien Ny. S di bawa ke IGD rumah sakit Syekh Yusuf pada hari
timbul, tetapi lebih sering muncul di waktu malam hari dan jika
adalah kurang lebih 5-6, T : Sering terjadi pada waktu malam hari,
jika tidak digunakan untuk menapak dan setiap habis ganti balut)
untuk ranap.
4. Riwayat kesehatan dahulu
tapi pasien tidak rutin mengkonsumsi obat dan cek gula darah,
HIV/AIDS, hepatitis.
DM.
6. Pola funsional
a. Pola nutrisi
sajikan.
b. Pola eliminasi
c. Pola aktivitas
b) Selama sakit :pasien hanya tidur 4-5 jam pada malam hari
Dengan kondisi yang sekarang ini klien tidak putus asa, klien
7. Pemeriksaan fisik
b. Kesadaran : composmentis
N : 103 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 36,8 Oc
d. TB : 160 cm
BB : 59 kg.
P : Suara Sonor
i. Jantung :
P : Suara redup
j. Abdomen :
kanan.
B. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa
No Tujuan & Kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1. Nyeri akut b.dNOC : NIC :
agen penceder 1. Paint level Manajemen Nyeri
fisik 2. Pain control 1. kaji nyeri
3. Confort level menggunakan
Setelah dilakukan tindakan asuhan (PQRST) meliputi
keperawatan selama 3 x 24 jam skala frekuensi
masalah nyeri berkurang atau nteru dan lain-lain
hilang dengan kriteria hasil : 2. pertahankan tirah
1. Skala nyeri berkurang (0-10) baring dan posisi
menjadi 4 nyaman
2. Pasien terlihat Rileks dan 3. ajarkan teknik
nyaman relaksasi napas
3. Pasien mampu mengontrol dalam
nyeri 4. monitor tanda-
tanda viral
5. kolaborasi untuk
pemberian
analgetik
2. Gangguan NOC : NIC :
integritas kulit 1. tissue integrity skin and 1. Anjurkan pasien
b.d agen mucous memakai pakaian
cedera fisik 2. membraners yang longgar
3. hemodyalis akses 2. Hindari dari kerutan
setelah dilakukan asuhan tempat tidur
keperawatan selama 3 x 24 jam 3. Jaga kebersihan
diharpkan masalah gangguan kulit agar tetap
integritas kulit dapat teratasi bersih dan kering
dengan kriteria hasil : 4. Mobilisasi pasian
1. integritas kulit yang baik (ubah posisi) miring
dapat dipertahankan kanan, miring kiri
2. luka sembuh sesuai kriteria setiap 2 jam
3. tidak ada luka atau lesi 5. Monitor
4. perfusi jaringan baik perkembangan kulit
5. menunjukan proses pada luka post
penyembuhan luka debriment setiap
hari
6. Mengobservasi
luka : perkembangan
tanda-tanda infeksi
kemerahan,
perdarahan jaringan
nekorik, jaringan
granulasi.
medika.
Muzakkir. (2016). Perilaku hidup kurang sehat memicu penyakit (Amier, ed.).
Tandra, H. (2017). Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang diabetes
Salemba Medika.