DIABETES MELITUS
OLEH :
2114901173
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
b. Diabetes Tipe II
Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubungan
dengan insulin yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya
insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat
terkaitnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam
metabolisme glukosa didalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai
dengan penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak
efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan (Santosa, budi,
2007).
Sehingga untuk mengatasi resistensi insulin dan untuk mencegah
terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah insulin
yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi
akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan di pertahankan
pada tingkatan yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian jika sel-sel
beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan dan insulin, maka kadar
glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II. Meskipun terjadi gangguan
sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe II. Namun masih terdapat
insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan
produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu ketoasidosis diabetic tidak
terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikian diabetes tipe II yang tidak
terkontrol menimbulkan masalah (suprajitno, 2004)
- Berkeringat - Gugup
- Palpitasi - Pucat
- Tremor - Lapar
b. Respon neuroglikopenik
2. Diagnosa Keperawatan
1. Hipovolemi berhubungan dengan :
- Kehilangan cairan aktif
- Kegagalan mekanisme regulasi
- Peningkatan permeabilitas kapiler
- Kekurangan intake cairan
- Evaporasi
Ditandai dengan :
Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda minor
- Frekuensi nadi meningkat - Merasa lemah
- Nadi teraba lemah - Mengeluh haus
- Tekanan darah menurun - Pengisian vena menurun
- Tekanan nadi menyempit - Status mental berubah
- Turgor kulit menurun - Suhu tubuh meningkat
- Membran mukosa kering - Konsentrasi urin meningkat
- Volume urin menurun - Berat badan turun tiba-tiba
- Hematokrit meningkat
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan yang dilakukan dengan
Format SOAP.
Woc
Daftar Pustaka
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika
Handayani, Nur. 2015. Diabetes Melitus (DM). Diakses melalui
http://eprints.ums.ac.id/33983/11/BAB%20II.pdf pada 6 Januari 2020
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Bulechek, Gloria, dkk. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC). Indonesia : Moco
Media
Moorhead, Sue, dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Indonesia : Moco
Media