OLEH :
DM Tipe I DM Tipe II
Sel β pancreas
hancur Jumlah sel pankreas
menurun
Defisiensi insulin
Menimbulkan lapar
dan haus Aterosklerosis Ketogenesis
Poliurin
Polidipsi dan polifagi Makrovaskuler Mikrovaskuler
Dehidrasi
Jantung Retina dan
Defisit nutrisi
jaringan
perifer
Hipovolemi Ketidakstabilan Miokard infark
kadar glukosa
darah Gangguan
Aktivitas turun penglihatan
dan luka
perifer
Intoleransi
aktivitas Resiko cedera
Gangguan
integritas
kulit/jaringan
b. Respon neuroglikopenik
3. Intervensi Keperawatan
No. Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Dx Hasil
1 Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia : - Obeservasi tanda dan
tindakan keperawatan - Periksa tanda dan gejala gejala hipovolemi
….x24 jam hipovolemia (nadi teraba - Observasi cairan
diharapkan lemah, turgor kulit menurun, - Jumlah cairan
hipovolemia dapat membran mukosa kering, - Cairan terpenuhi
teratasi dengan KH : konsentrasi urine menurun) - Pasien nyaman
Kekuatan nadi (O) - Edukasi banyak minum
sedang (dari 1 ke 3) - Monitor intake dan output - Memenuhi cairan
Perasaan lemah cairan (O)
menurun (dari 1 ke - Hitung kebutuhan cairan (N)
3) - Berikan asupan cairan oral (N)
Keluhan haus - Posisikan tredelenburg (N)
sedang (dari 1 ke 3) - Anjurkan memperbanyak
Konsentrasi urine cairan oral (E)
sedang (dari 1 ke 3) - Kolaborasi pemberian cairan
Membran mukosa IV isotonis (C)
sedang (dari 1 ke 3)
5) kebutuhan (N)
- Jelaskan intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan keluarga
(E)
6 Setelah dilakukan Perawatan Luka : - Observasi tanda infeksi
tindakan keperawatan - Monitor tanda-tanda infeksi - Bersihkan luka
….x24 jam (O) - Balut luka
diharapkan gangguan - Bersihkan dengan cairan NaCl - Edukasi merawat luka
integritas kulit (N) - Mencegah infeksi
/jaringan dapat - Pasang balutan sesuai jenis
kulit menurun
(dari 1 ke 5)
Nyeri menurun
(dari 1 ke 5)
Perdarahan
menurun (dari 1
ke 5)
Kemerahan
menurun (dari 1
ke 5)
Hematoma
menurun (dari 1
ke 5)
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah tindakan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat untuk pasien. Tindakan kepeawatan dilakukan dengan tujuan
agar pasien mendapat asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa
atau keluhan dari pasien sehingga keluhan dapat teratasi. Implementasi
keperawatan dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan yang dilakukan dengan Format SOAP.
No. Evaluasi
Dx
1 Kekuatan nadi sedang (dari 1 ke 3)
Perasaan lemah menurun (dari 1 ke
3)
Keluhan haus sedang (dari 1 ke 3)
Konsentrasi urine sedang (dari 1 ke
3)
Membran mukosa sedang (dari 1 ke
3)
2 Lelah/lesu menurun (dari 1 ke 5)
Kadar glukosa dalam darah sedang
(dari 1 ke 3)
Robiul, dkk. 2015. Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk II Dr.
Soedjono Magelang. Universitas Padjajaran.
Virna, dkk. 2016. Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Ungaran. Fikes UNIMAS.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan). Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Tindakan Keperawatan). Jakarta Selatan: DPP PPNI.