Anda di halaman 1dari 13

PENYAKIT INFEKSI

SISTEM
KARDIOVASKULAR
NAMA KELOMPOK
1. M. RAMDAN
2. SAID ABDUL JALIL
3. TUTI AYUNI
4. PRIHATINI
5. ANDI CHANDRA
6. LINDA NURFITRIYANI
PENGERTIAN SISTEM KARDIOVASKULAR
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah suatu sistem
organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu stabilisasi suhu
dan pH tubuh.

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan
pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan
tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak
mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah
meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara
dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
BEBERAPA PENYAKIT INFEKSI SISTEM
KARDIOVASKULAR
1. KARDIOMIOPATI
PENGERTIAN
Kardiomiopati adalah penyakit akibat kelainan pada otot jantung. Kardiomiopati akan menyebabkan berkurangnya
kemampuan jantung untuk memompa darah. Gejala kardiomiopati bisa bervariasi, mulai dari mudah lelah, napas pendek,
pusing, sampai nyeri dada.

TANDA DAN GEJALA Kardiomiopati


Kardiomiopati pada awalnya jarang menimbulkan gejala. Gejalanya akan muncul dan berkembang seiring dengan penurunan
kinerja jantung dalam memompa darah. Beberapa gejala yang bisa muncul adalah:
•Napas pendek, terutama setelah beraktivitas fisik berat
•Tungkai membengkak (edema tungkai)
•Mudah lelah dan letih
•Nyeri dada
•Pusing
•Denyut jantung tidak teratur (aritmia)
•Penglihatan berkunang-kunang
•Jantung berdebar-debar (palpitasi)
•Batuk terutama saat tidur telentang
PENYEBAB KARDIOMIOPATI

Dilated cardiomyopathy
Dilated cardiomyopathy adalah tipe kardiomiopati yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi karena ruang bilik
kiri jantung membesar dan melebar, sehingga bagian jantung tersebut tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh
dengan maksimal. Kelainan jantung jenis ini bisa terjadi pada ibu hamil atau setelah melahirkan (kardiomiopati
peripartum).
Hypertrophic cardiomyopathy
Hypertrophic cardiomyopathy disebabkan oleh penebalan dinding dan otot jantung secara tidak normal. Penebalan
abnormal ini sering terjadi dinding bilik kiri jantung. Dinding jantung yang menebal menyebabkan jantung lebih
sulit memompa darah secara normal.
Restrictive cardiomyopathy
Restrictive cardiomyopathy terjadi akibat otot jantung menjadi kaku dan tidak elastis. Kondisi ini mengakibatkan
jantung tidak dapat mengembang dan menampung darah dengan baik sehingga berujung pada terhambatnya aliran
darah ke dalam jantung.
Arrhythmogenic right ventricular cardiomyopathy (ARVC)
Kardiomiopati ini terjadi akibat adanya jaringan parut di otot bilik kanan jantung. Kondisi ini dapat mengakibatkan
denyut jantung menjadi tidak beraturan. Kardiomiopati jenis ini diduga disebabkan adanya kelainan genetik.
PATOFISIOLOGI KARDIOMIOPATI
Patofisiologi kardiomiopati berbeda-beda tergantung jenis kardiomiopatinya, namun perjalanan penyakit semua jenis
kardiomiopati bila dibiarkan tanpa penatalaksanaan adekuat, pada akhirnya akan berujung pada gagal jantung.
Kardiomiopati Dilatasi
Patofisiologi kardiomiopati dilatasi awalnya diyakini terkait dengan adanya riwayat infeksi virus pada jantung sebelumnya, atau
paparan cardiac toxin (alkohol, kokain, amfetamin, atau obat kemoterapi) yang menyebabkan kerusakan sel-sel miokard.
Kerusakan sel-sel miokard ini lama-kelamaan memicu reaksi imun aberan terhadap sel miokard host itu sendiri. Reaksi autoimun
ini menyebabkan terjadinya disfungsi ventrikel dan dilatasi ventrikel di kemudian hari.
Kardiomiopati Hipertrofi
Patofisiologi kardiomiopati hipertrofi diawali mutasi gen, kebanyakan pada gen myosin heavy chain (MYH7) dan myosin binding
protein (MYBPC3). Hal ini menyebabkan defek pada sarkomer, baik dari kandungan protein sarkomer, sensitivitas kalsium, maupun
aktivitas ATPase. Defek pada sarkomer akan mengubah signalling pathway sehingga mengakibatkan hipertrofi miokard dan fibrosis
interstisial.

Kardiomiopati Aritmogenik
Patofisiologi kardiomiopati aritmogenik didasari mutasi gen PKP2 dan DSP yang mengkode plakophilin 2 dan desmoplaking,
kompleks protein permukaan sel yang menghubungkan sitoskeleton intrasel dengan miosit di sebelahnya, sehingga berperan
menjaga integritas struktural jantung. Gangguan pada kompleks molekul adhesi ini menyebabkan gangguan adhesi antar miosit,
memicu jaras apoptosis, menyebabkan kematian sel, pengendapan lipid serta jaringan fibrosis. Hal ini menyebabkan manifestasi
klinis bervariasi dari palpitasi, aritmia ventrikular, pembesaran ventrikel, hingga gagal jantung.
2. ENDOKARDITIS
PEMGERTIAN
Endokarditis adalah infeksi pada endokardium, yaitu lapisan bagian dalam jantung. Kondisi ini umumnya
disebabkan oleh masuknya bakteri ke aliran darah, yang kemudian menginfeksi bagian jantung yang rusak .

TANDA DAN GEJALA ENDOKARDITIS


- Demam.
- Menggigil.
- Lemas.
- Nyeri otot dan sendi.Sakit kepala.
- Berkeringat di malam hari.
- Nafsu makan menurun.
- Nyeri dada terutama saat bernapas.
- Sesak napas terutama saat beraktivitas.
- Batuk
- Bising jantung.
- Bengkak pada tungkai atau perut.Kulit pucat.
PATOFISIOLOGIS ENDOKARDITIS
Endokarditis, atau sering disebut endokarditis infektif, adalah infeksi pada permukaan endokardium, yang dapat meliputi
katup jantung (baik asli maupun prostetik), perangkat jantung (cardiac device), maupun defek septum. Efek dari infeksi
ini di antaranya adalah terbentuknya abses, atau terjadi insufisiensi katup yang dapat menyebabkan gagal jantung.

Endokarditis umumnya berkaitan dengan infeksi bakteri, dimana sebagian besar (80%) disebabkan oleh bakteri
Streptococcus sp. dan Staphylococcus sp., meskipun etiologi dapat bervariasi tergantung faktor geografi dan
epidemiologi.

PENYEBAB ENDOKARDITIS
Endokarditis terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah lalu ke jantung. Kuman kemudian menempel di katup jantung
yang abnormal atau jaringan jantung yang rusak, dan berkembang biak di lapisan dalam jantung (endokardium).
3. ARITMIA
PENGERTIAN
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung. Penderita aritmia bisa merasakan irama
jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

GEJALA Aritmia
Aritmia bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala, sehingga kadang tidak disadari oleh
penderitanya. Gejala aritmia yang dapat muncul antara lain:
•Jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia)
•Jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia)
•Pusing
•Pingsan
•Cepat Lelah
•Sesak napas
•Nyeri dada
PENYEBAB Aritmia
Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Kondisi tersebut dapat
disebabkan oleh sejumlah kondisi di bawah ini:
•Konsumsi obat pilek atau obat alergi
•Sleep apnea
•Hipertensi
•Diabetes
•Gangguan elektrolit, seperti kelebihan atau kekurangan kalium.
•Gangguan tiroid, misalnya hipertiroidisme
•Kelainan katup jantung
•Penyakit jantung bawaan
•Penyakit jantung koroner
•Serangan jantung
•Kardiomiopati

Selain kondisi medis, aritmia juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti:
•Tidak dapat mengelola stres dengan baik
•Kurang tidur
•Merokok
•Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan
•Penyalahgunaan NAPZA
PATOFISIOLOGIS Aritmia
Kontraksi otot jantung timbul akibat aliran impuls yang diinisiasi oleh perubahan kelistrikan. Potensial
membran istirahat dan potensial aksi menentukan aktivitas listrik tersebut. Potensial membran istirahat
ditentukan oleh konsentrasi ion positif dan negatif yang melewati membran sel, permeabilitas membran
sel, serta pompa ion. Sedangkan potensial aksi timbul ketika potensial membran mengalami depolarisasi
diikuti repolarisasi untuk kembali ke kondisi istirahat.
4. PENYAKIT JANTUNG KORONER
PENGERTIAN Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan darah, oksigen, dan
nutrisi untuk jantung menjadi rusak. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh plak kolesterol dan proses peradangan.
 
TANDA DAN GEJALA Penyakit Jantung Koroner
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner, meliputi:
•Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa menjalar ke leher, rahang, bahu, dan tangan sisi
kiri, punggung, perut sisi kiri (sering dianggap maag). Nyeri ini ringan sampai dengan berat. Nyeri dada ini
disebut dengan “angina” yang dapat bertahan selama beberapa menit. Jika plak belum menyumbat arteri
koronaria secara total, maka angina akan mereda dengan sendirinya. Jika angina bertahan terus-menerus,
maka segera bawa diri ke dokter.
• Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.
• Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), bahkan bisa menyebabkan henti jantung (sudden cardiac
arrest) yang bila tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian.
 
PENYEBAB Penyakit Jantung Koroner
Penyebab penyakit jantung koroner ada banyak. Meski begitu, penelitian telah menunjukkan
bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan
merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang melukai dinding
arteri, sehingga menyebabkan PJK.
Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri dan lambat laun menebal.
Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung. Jika
plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang
memblokir arteri.  Hal ini dapat menyebabkan angina semakin parah.
Ketika bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark
miokard atau kematian otot jantung.

PATOFISIOLOGIS Penyakit jantung coroner


Terjadi apabila pembuluh darah yang mengandung lipoprotein, kolesterol, sisa –sisa jaringan dan
terbentuknya kalsium pada pembuluh darah. Hal ini akan terjadi kekurangan supply oksigen dan
nutrisi sehingga menimbulkan infark myokard.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai