Anda di halaman 1dari 4

Nama : Said Abdul Jalil

Nim : 433131420120027

Kelas: 2A

1. Apa yang dimaskud dengan infeksi, dan jelaskan bagaimana proses terjadinya
infeksi?
Dalam kamus keperawatan disebutkan bahwa infeksi adalah invasi dan
multiplikasi mikroorganisme dalam jaringan tubuh, khususnya yang menimbulkan
cedera seluler setempat akibat metabolisme kompetitif, toksin, replikasi intraseluler
atau reaksi antigen-antibodi.
Tahap Proses Infeksi
1) Tahap pertama dari proses infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke dalam
inangmelalui satu atau beberapa jalur: pernapasan, pencernaan (gastrointestinal),
urogenitalia,atau kulit yang telah terluka. setelah masuk, patogen harus melalui
brmacam-macamsistem pertahanan tubuh sebelum dapat hidup dan
berkembangbiak di dalam inangnya. Contoh sistem pertahanan inang meliputi
kondisi asam pada perut dan saluranurogenitalia, fagositosis oleh sel darah putih,
dan bermacammacam en%im hidroitik dan proteolitik yang dapat ditemukan di
kelenjar sali&a, perut, dan usus halus. Bakteri yangmemiliki kapsul polisakarida
di bagian luarnya seperti Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis
memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup.
2) Pelekatan:
Beberapa bakteri seperti Escherichia coli menggunakan en:pili untuk melekat
pada permukaan sel inang mereka. Bakteri lain memilki molekul adhesi pelekatan
pada permukaan sel mereka atau dinding sel yang hidrofobik seingga mereka
dapat menempel pada membran sel inang. Pelekatan meningkatkan &irulensi
dengan cara mencegah bakteri terbawa oleh mukus atau organ karena aliran cairan
seperti pada saluran urin dan pencernaan.
3) Kemampuan invasif:
Bakteri in&asif adalah bakteri yanf dapat masuk ke dalam sel inangatau
menembus permukaan kelenjar mukus sehingga menyebar dari titik awal infeksi.
Kemampuan in&asif didukung oleh adanya en%im yang mendegradasi
matriksektraseluler seperti kolagenase.
4) Toksin bakteri:
Beberapa bakteri memproduksi toksin atau racun yang dapat dibagimenjadi dua
jenis yaitu: endotoksin dan eksotoksin. Eksotoksin adalh protein yangdisekresikan
oleh bakteri gram positif dan gram negatif . Di sisi lain, endotoksin adalah
lipopolisakarida yang tidak disekresikan melainkan terdapat pada dinding sel
2. Sebutkan dan jelaskan tindakan apa saja yang dapat meningkatkan pencegahan dan
penanggulanagan infeksi?
Cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke orang atau dari
peralatan ke orang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang di antara
mikroorganisme dan individu pasien atau petugas kesehatan. Penghalang ini dapat
berupa upaya fisik, mekanik ataupun kimia yang meliputi pencucian tangan,
penggunaan sarung tangan, penggunaan cairan antiseptik, pemprosesan alat bekas
pakai, dan pembuangan sampah.
1) Mencuci Tangan adalah prosedur yang paling penting dari pencegahan
penyebaran infeksi. Tujuan cuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu
secara mekanis dari perrmukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme.
2) Penggunaan Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan sebelum menyentuh sesuatu yang basah (kulit tak utuh,
selaput mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya), peralatan, sarung tangan, atau
sampah yang terkontaminasi (APN, 2007:17). Menurut Tietjen (2004: 4-3) ada 3
jenis sarung tangan yaitu:
• Sarung tangan bedah
• Sarung tangan pemeriksaan
• Sarung tangan rumah tangga
3) Penggunaan Teknik Aseptik
Aseptik meliputi penggunaan perlengkapan perlindungan pribadi, antisepsis,
menjaga tingkat sterilitas atau DTT.
● Penggunaan perlengkapan perlindungan pribadi seperti kacamata
pelindung, masker wajah, sepatu boot atau sepatu tertutup, celemek.
● Antisepsis
Antisepsis adalah pengurangan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput
lendir, atau jaringan tubuh lain dengan menggunakan bahan antimikroba.

● Menjaga tingkat sterilitas atau desinfeksi tingkat tinggi


Prinsip menjaga daerah steril harus digunakan untuk prosedur pada area
tindakan dengan kondisi desinfeksi tingkat tinggi.
● Pemrosesan Alat Bekas Pakai
Dalam mencegah penularan infeksi, terdapat tiga langkah pencegahan
infeksi yaitu dekontaminasi, pencucian, dan desinfeksi tingkat tinggi
(sterilisasi) (Depkes, 2000)
3. Apa yang dimaksud dengan Infeksi Nasokomial, dan jelaskan bagaimana peoses
terjasinya infeksi nasokomial pada manusia?
Nosokomial berasal dari kata Yunani nosocomium, yang berarti rumah sakit. Maka,
kata nosokomial artinya “yang berasal dari rumah sakit” kata infeksi cukup jelas
artinya, yaitu terkena hama penyakit. Menurut Patricia C Paren, pasien dikatakan
mengalami infeksi nosokomial jika pada saat masuk belum mengalami infeksi
kemudian setelah dirawat selama 48-72 jam klien menjadi terinfeksi. Infeksi
nosokomial bisa bersumber dari petugas kesehatan, pasien yang lain, alat dan bahan
yang digunakan untuk pengobatan maupun dari lingkungan Rumah Sakit.
Infeksi tidak hanya datang dari klien saja, infeksi lebih beresiko ketika klien berada
di lingkungan pelayanan kesehatan, infeksi yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan (Health Care-associated Infection [infeksi nosokomial]) biasanya disebut
infeksi didapat dari pelayanan kesehatan atau nosokomial, yaitu infeksi yang
dihasilkan dari penyampaian pelayanan pada suatu sarana pelayanan kesehatan.
Infeksi ini dapat terjadi sebagai hasil prosedur yang invasive, pemakaian antibiotic,
adanya organisme yang resisten dengan berbagai obat, dan pelanggaran dalam
kegiatan pencegahan dan control infeksi.
Proses terjadinya infeksi nosokomial dapat melalui beberapa macam cara, antara lain
karena infeksi silang, karena lingkungan, atau karena self infection. Infeksi silang
(cross infection) disebabkan oleh kuman yang didapat dari orang atau penderita lain
di rumah sakit baik secara secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan
infeksi karena lingkungan (environmental infection) disebabkan oleh kuman yang
berasal dari benda atau bahan di lingkungan rumah sakit. Sementara self infection
atau auto infection, disebabkan oleh kuman dari satu penderita yang berpindah
tempat dari satu jaringan ke jaringan lain.
Sebagaimana pola penularan penyakit pada umumnya, secara prinsip proses
terjadinya infeksi nosokomial juga menganut pola agent-host-environment.
Sedangkan rantai penularan dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti faktor jenis,
jumlah, lama kontak dan virulensi kuman. Juga karena faktor sumber infeksi, faktor
perantara atau pembawa kuman, dan faktor port de entry atau tempat masuk kuman
pada hospes baru. Penyebab infeksi nosokomial adalah kuman seperti bakteri, virus,
fungi atau parasit, yang masing-masing mempunyai virulensi dalam menimbulkan
penyakit. Ada yang ganas terdapat pula yang kurang ganas, bahkan ada pula yang
pada saat-saat tertentu tidak mengakibatkan penyakit terhadap orang yang
dihinggapinya. Pada saat tubuh sedang melemah penyakit dapat dengan mudah
timbul.
Selain itu faktor daya tahan tubuh menjadi salah satu sumber pencetus juga. Daya
tahan tubuh yang rendah yang ditunjang dengan mekanisme daya tahan tubuh yang
menurun, mempermudah infeksi masuk. Beberapa faktor lain ditengarai dapat
berpengaruh pada terjadinya inos ini. Beberapa penelitian menyimpulkan  beberapa
hal berikut dapat berpengaruh pada terjadinya infeksi nosokomial, seperti pemakaian
anbiotika yang tidak rasional, dapat merupakan faktor disposisi untuk penyakit baru
karena candida albicans. Selain itu pemakaian obat imunosupresif, kortikosteroid,
sitostatika, menyebabkan daya tahan seluler penderita turun sehingga memudahkan
mendapat infeksi nosokomial.

Anda mungkin juga menyukai