Anda di halaman 1dari 9

MKK 1639 : Keperawatan Medikal Bedah 1

Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Horizon

STUDENT ACTIVITY SHEET Modul 13

Judul Pembelajaran : Bahan :


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Buku, Alat tulis, Laptop
PASIEN DENGAN DENGUE
HEMORAGIC FEVER [ DHF ] Referensi :
Syafiqah dan Suadarmana (2018). Demam Berdarah
Hasil Pembelajaran :
Dengue, Pengalaman Belajar Lapangan.
Setelah menyelesaikan pelajaran ini,
Hudak.,M.Carolyn.&Gallo.,M.Barbara.(1996). Critical
mahasiswa keperawatan dapat :
Care Nursing : A Holistic Approach, Lippincoth Company.
1. Memahami pengertian dari DHF
Hinkle,J.L.&Cheevar,K.H.(2014). Brunner&Suddarth’
2. Memahami etiologi DHF
textbook of Medical-Surgical Nursing (edition 13).
3. Memahami klasifikasi infeksi Dengue
Philadelphia : Wolters Kluwer.
4. Memahami masalah keperawatan,
intervensi keperawatan dan uji Kowalak, Welsh & Mayer.(2014). Buku Ajar Patofisiologi.,
torniquet pada pasien DHF EGC.
Nanda International., Diagnosis Keperawatan “ Definisi &
Klasifikasi “ 2012-2014.
Dochterman.,et all.(2004). Nursing Intervention Comes.,
Fifth edition., Mosby Elsevier.

TINJAUAN PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum para mahasiswa yang berbahagia, anda akan memulai modul ini. Untuk memiliki
panduan pembelajaran pada hari ini, anda akan memulai sesi dengan menjawab pertanyaan tentang
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Dengue Hemoragic Fever [ DHF ]. Anda akan menjelaskan
masing-masing secara singkat.

1. Apa pengertian dari Dengue Hemoragic Fever [ DHF ] ?

2. Jelaskan masalah keperawatan pada pasien Dengue Hemoragic Fever [ DHF ] ?

Sekarang anda siap untuk pelajaran utama

1
PELAJARAN UTAMA

DEFINISI DENGUE HEMORAGIC FEVER

Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tipe 1- 4 dengan manifestasi klinis demam mendadak 2 – 7 hari
disertai gejala perdarahan dengan atau tanpa syok, disertai pemeriksaan laboratorium menunjukkan
trombositopenia {trombosit kurang dari 100.000} dan peningkatan hematokrit 20% atau lebih dari nilai
normal.

Dengue Hemoragic Fever [ Demam Berdarah Dengue ]


Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi salah satu dari empat tipe virus
Dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/ atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik (WHO, 2015).

Etiologi dan Transmisi


HEMOGLOBIN

DBD disebabkan oleh virus dengue


Vektor utama dengue adalah Aedes Aegypti betina

Ciri nyamuk Aedes Aegypti :

 Badan kecil, warna hitam dengan bintik putih


 Hidup didalam dan di sekitar rumah
 Menggigit / menghisap darah pada siang hari
 Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
 Bersarang dan bertelur di genangan air jernih didalam dan
disekitar rumah bukan di got / comberan
 Di dalam rumah : bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat
minum burung dan lain-lain

PATOGENESIS TERJADINYA SYOK PADA DBD

2
PATOGENESIS PERDARAHAN PADA DBD

KLASIFIKASI INFEKSI DENGUE

3
WITH 1. SEVERE PLASMA LEAKAGE
2. SEVERE HEMORAGIC
WITHOUT WARNING
SIGNS 3. SEVERE ORGAN IMPAIRMENT

PROBABLE DENGUE WARNING SIGNS CRITERIA FOR SEVERE


 Abdominal pain or DENGUE
 Nausea, vomiting tenderness Severe plasma leakage,
 Rash  Persistent vomiting leading to :
 Aches and pains  Clinical fluid accumulation o Shock (DSS)
 Tourniquet test positive  Mucosal bleed o Fluid accumulation
 Leukopenia  Lethargy, restlessness with respiratory distress
 Any warning sign  Liver enlargement > 2 cm
 Laboratory : Increase in Severe bleeding
HCT concurrent with rapid o As evaluated by
decrease in platelet count clinician

Severe organ involvement


o Liver : AST or ALT >=
1000
o CNS : impaired
consciousness
o Heart and other organs

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Darah rutin : Hemoglobin, hematokrit, Trombosit.
• Peningkatan nilai hematokrit merupakan indikator terjadinya perembesan plasma. Selain
hemokonsentrasi juga didapatkan trombositopenia dan leukopenia
• Uji serologi : uji hemaglutinasi inhibisi, uji complement fiksasi, uji neutralisasi, IgM Elisa, IgG Elisa
• Pemeriksaan RTPCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chai Reaction) untuk mendeteksi virus
RNA dari specimen darah

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Kelainan yang bisa terjadi antara lain :
• Dilatasi pembuluh darah paru
• Efusi pleura
• Kardiomegali atau efusi perikard
• Hepatomegali
• Cairan dalam rongga peritoneum
• Penebalan dinding vesika felea

4
PENATALAKSANAAN

• Anjurkan banyak minum


• Beri larutan NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan tetes maintenance (sesuai
respon klinis)
• Monitoring suhu, balance cairan, produksi urine dan warning signs
• Evaluasi nilai hematokrit dan evaluasi kecepatan tetes infus
• Monitor tanda vital dan perfusi perifer (setiap 1-4 jam sampai pasien melewati fase
kritis), produksi urine, Hematokrit (sebelum dan sesudah terapi pengganti cairan,
kemudian setiap 6-12 jam), gula darah dan fungsi organ lainnya (profil ginjal, hati, fungsi
koagulasi sesuai indikasi)

KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN


Pasien dapat dipulangkan apabila :
• Tidak demam selama 24 jam tanpa obat antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Secara klinis tampak perbaikan
• Hematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasi
• Jumlah trombosit > 50.000 / ul
• Tidak dijumpai distress pernapasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis )

PENCEGAHAN

Lakukan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) dengan cara :


• Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum dll) sekurang-
kurangnya seminggu sekali.
• Gantilah air di vas bunga, tempat minum burung, dll sekurang-kurangnya seminggu sekali.
• Tutuplah rapat tempat penampungan air, seperti tempayan, drum dll agar nyamuk tidak
dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
• Kubur atau buanglah pada tempatnya barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol
pecah dll yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang biak
nyamuk. Potongan bamboo, tempurung kelapa dll agar dibakar bersama sampah lainnya
• Tutuplah lubang pagar pada pagar bamboo dengan tanah atau adukan semen
• Lipatlah pakaian / kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu.
• Untuk tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam
genangan air tersebut untuk membunuh jentik nyamuk. Ulangi setiap 2-3 bulan sekali.

5
UJI TORNIQUET

TUJUAN PEMERIKSAAN TES TORNIQUET

• Tujuan tes TORNIQUET adalah untuk menguji ketahanan kapiler darah


• Caranya dengan melakukan pembendungan kepada vena sehingga darah menekan kepada
dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu penyebab kurang kuat akan rusak oleh
pembendungan itu. Darah dari dalam kapiler itu keluar dari kapiler dan merembes ke dalam
jaringan sekitarnya sehingga nampak sebagai bercak kecil pada permukaan kulit
• Tes ini disebut juga RUMPLE LEED TEST

PROSEDUR TES TORNIQUET / RUMPLE LEED TEST

Peralatan :
• STETOSKOP
• SPIGMOMANOMETER / TENSIMETER
• JAM / TIMER
• PENGGARIS
• ALAT TULIS

Pelaksanaan :

• Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan


• Pasang manset spigmomanometer dilengan atas, 2 jari dari fossa cubiti
• Tentukan tekanan systole dan diastole
• Jumlah tekanan systole dan diastole dibagi dua (catatan : tidak boleh >100mmHg)
• Pertahankan tekanan selama 5 menit
• Lepas ikatan dan tunggu sampai tanda statis darah hilang kembali
• Statis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan yang telah diberi tekanan tadi
kembali lagi seperti warna kulit sebelum diikat
• Sebaiknya pembacaan dilakukan setelah 15 menit setelah bendungan dilepaskan karena
selama waktu itu ada kemungkinan timbul ptekie baru
• Cari dan hitung jumlah ptekie yang timbul dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm, kira-kira
4 cm distal dari fossa cubiti
• Jika ada > 10 ptekie dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm , kira-kira 4 cm distal dari fossa
cubiti, test tourniquet / Rumple Leede dikatakan POSITIF
• Seandainya dalam lingkaran tersebut tidak ada ptekie, tetapi terdapat ptekie pada distal yang
lebih jauh daripada itu, test Rumple leede juga dikatakan POSITIF
• Warna merah didekat bekas ikatan tensi mungkin bekas jepitan, tidak ikut disebut sebagai
ptekie

• Pasien yang tekanan darahnya tidak diketahui, tensimeter dapat dipakai pada tekanan 80

6
mmHg
• Tindakan pemeriksaan tidak boleh diulang pada lengan yang sama dalam waktu 1 minggu
• Pada pasien dengan purpura spontan, tes ini tidak perlu dilakukan, karena hasil tes nya pasti
positif
• Hasil tes ini ikut dipengaruhi oleh trombosit
• Trombositopenia dapat menyebabkan tes rumple leed menjadi positif, makin berat
trombositopenia, makin berat pula derajat kepositifannya

DERAJAT LAPORAN

• [ - ] tidak didapatkan ptekie


• [ + ] timbul beberapa ptekie dipermukaan pangkal lengan
• [ +2 ] timbul banyak ptekie dipermukaan pangkal lengan
• [ +3 ] timbul banyak ptekie diseluruh permukaan pangkal lengan,
telapak tangan dan muka
• [ +4 ] banyak sekali ptekie diseluruh permukaan lengan,
telapak tangan, jari dan muka

UKURAN NORMAL : negatif atau jumlah ptekie tidak lebih dari 10

Hambatan dan kesalahan yang sering terjadi pada tes Torniquet

7
• Tensimeter yang tidak baik, kebocoran tensimeter akan menyebabkan tekanan yang
diberikan selama 5 menit tidak memenuhi sasaran, sehingga hasilnya negatif.
• Tindakan yang salah dan sering terjadi untuk mengatasi kejadian tersebut adalah
mengadakan pengikatan dengan menggunakan karet gelang
• Timbulnya ptekie tidak segera setelah manset dilepas, sehingga perlu ditunggu 2 sampai 5
menit
• Uji tourniquet akan negatif kalau pasien dalam keadaan syok. Uji harus diulang setelah tensi
dan nadi terukur dengan baik

MENGECEK PEMAHAMAN

Anda selesai dengan pelajaran utama. Kerja bagus. Selamat telah membaca modul ini. Jawab pertanyaan
berikut ini dan berikan alas an nya

1. Hal yang berhubungan dengan DHF [ Dengue Hemoragic Fever ] adalah, kecuali :
a. Disebabkan oleh virus dengue tipe 1-4
b. Demam mendadak 2-7 hari
c. Trombositopenia
d. Penurunan hematokrit 10%
e. Peningkatan hematokrit 20%

2. Ciri nyamuk Aedes Aegypti antara lain :


a. Menghisap darah pada malam hari
b. Hidup di area taman
c. Badan besar dengan bintik hitam
d. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung dalam kamar
e. Bersarang dan bertelur di genangan air got

3. Hipovolemi pada pasien DHF terjadi akibat adanya perembesan plasma yang ditandai
dengan :
a. Tekanan darah menurun
b. Kadar Hematokrit meningkat
c. Kadar Natrium meningkat
d. Terdapat pitting odema di perifer
e. Pasien merasa haus

4. Tanda dan gejala awal dari penyakit DFH pada seseorang antara lain, kecuali :
a. Demam dan nyeri kepala
b. Mual dan muntah
c. Pembesaran liver > 2 cm
d. Tes tourniquet positif
e. Leukopenia

5. Seorang laki-laki usia 18 tahun, datang ke IGD dengan keluhan demam sudah 3 hari, nyeri
kepala, mual dan muntah, tanda ptekie positif. TD 110/70 mmHg, frekuensi Nadi
100x/menit, frekuensi Nafas 20x/menit, Suhu 38 C. Masalah keperawatan utama pada
pasien adalah ;

8
a. Hipervolemia
b. Nyeri akut
c. Defisit nutrisi
d. Hipovolemia
e. Risiko perdarahan

PENUTUP PEMBELAJARAN

Anda sekarang akan menandai (enricle) sesi yang telah anda selesaikan hari ini pada kolom dibawah ini.
Ini hanyalah visual untuk membantu anda mengetahui berapa banyak pekerjaan yang telah anda
selesaikan dan berapa banyak pekerjaan yang tersisa untuk dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai