Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS MANAJEMEN PASIEN

SEPSIS DI ICU

 
 
Oleh:
 
TRIADE MARTHENDRO
NIM : 2010247307
  
Pembimbing:
dr. Popy Sopia, SpAn

 
PPDS I ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PROVINSI RIAU PEKANBARU
2021
1 PENDAHULUAN

2 TINJAUAN PUSTAKA

3 LAPORAN KASUS

4 PEMBAHASAN

5 KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Sepsis merupakan disfungsi organ yang mengancam jiwa
karena dapat menyebabkan disregulasi tubuh sebagai
respon terhadap infeksi
• Sepsis juga melibatkan efek pada jaringan endotel dan
mikrosirkulasi, jaringan imun primer dan sekunder,
koagulasi, jaringan parenkim dan gangguan neurologis
yang secara langsung mempengaruhi sel mikroglial dan
neuron
TINJAUAN
PUSTAKA
Sepsis umumnya didefinisikan sebagai
DEFENISI adanya infeksi bersamaan dengan systemic
inflamatory response syndrome (SIRS).

Sepsis merupakan respon terhadap infeksi


yang disebabkan oleh setiap golongan
mikroorganisme. Hampir semua
ETIOLOGI mikroorganisme dapat menyebabkan sepsis
atau syok septik. Bakteri gram-negatif dan gram
positif merupakan penyebab sebagian besar
kasus, namun sepsis dapat terjadi pada
penyakit yang disebabkan oleh jamur,
mikobakterium, riketsia, virus atau protozoa.
Penyebab dari sepsis terbesar adalah bakteri
gram (-) dengan presentase 60-70% kasus
yang menghasilkan berbagai produk dapat
menstimulasi sel imun
PATOFISIOLOGI

Sepsis dimulai setelah host mengenali


pathogen-associated molecular patterns
(PAMP) dan ditandai dengan aktivasi jalur
pensinyalan inflamasi
Gambar. Patofisiologi disfungsi endotel pada sepsis
 
Kriteria Sepsis
Kriteria Umum Kriteria Hemodinamik
- Suhu > 38o C Atau < 36 o C - TD Sistolik < 90 mmHg, MAP < 70 mmHg
- Detak jantung > 90x/menit - Saturasi darah vena campur < 70 %
- Frekuensi pernafasan > 20 x/menit - Indeks kardiak > 3,5 L/menit/m 2
- Gangguan status mental akut Kriteria gangguan fungsi organ
- Edema atau keseimbangan cairan tubuh positif. - PaO2/FiO2 < 300

Kriteria Inflamasi - Produksi Urin < 0,5 ml/kgBB

- Leukosit > 12.000/mm3, atau Leukosit < - Kreatinin meningkat > 0,5 mg/dl
4000/mm3 Atau ditemukan > 10% sel-sel
immature

- Kadar CRP meningkat > 2x nilai normal - Gangguan pembekuan darah


- Kadar procalsitonin meningkat > 2x nilai - Ileus
normal

Kriteria perfusi ke jaringan - trombositopenia

- Laktat > 3 mmol/L - Ikterus


- pengisian kapiler melambat  
Gambar .Diagram Venn sepsis
Tatalaksana
1) Resusitasi
• Resusitasi cairan awal sebaiknya segera dilakukan saat
diagnosa hipoperfusi atau hipotensi yang diinduksi oleh sepsis
telah ditegakkan. Tatalaksana resusitasi cairan dimulai dengan
pemberian kristaloid 30cc/kgBB intravena (dalam 1 jam
pertama).
• Pemberian cairan harus dilakukan lebih hati-hati pada kondisi-
kondisi tertentu, misalnya pada kasus CKD yang perlu
hemodialisis, gagal jantung kongestif, atau pada keadaan di
mana pasien berpotensi mengalami gagal napas namun
belum terintubasi. Kondisi oksigenasi harus dipantau secara
ketat dan penilaian responsivitas cairan (fluid responsiveness)
dianjurkan dalam keadaan-keadaan tersebut.
Gambar . Prosedur PLR
2) Terapi Antimikroba

• Antimikroba yang tepat harus dimulai dalam satu jam pertama setelah
mengenali sepsis, setelah mendapatkan sampel untuk kultur. Obat
antimikroba awal harus berspektrum luas, mencakup semua kemungkinan
patogen.
• Pilihan antimikroba empiris harus mempertimbangkan lokasi infeksi,
penggunaan antibiotik sebelumnya, pola kerentanan patogen lokal,
imunosupresi, dan faktor risiko organisme resisten. Cakupan ganda untuk
organisme gram negatif dan untuk Staphylococcus aureus yang resistan
terhadap methicillin (MRSA) harus dipertimbangkan untuk pasien dengan
kemungkinan tinggi terinfeksi patogen tersebut.

3) Kontrol Sumber Infeksi


Identifikasi dan tatalaksana sumber sepsis juga penting. Anamnesis,
pemeriksaan lengkap dan radiologis yang sesuai kemungkinan dapat
menemukan sumber infeksi, meskipun pada 25% kasus tidak ada sumber yang
dapat diidentifikasi. Namun, manajemen yang cepat dari sumber infeksi sangat
penting, seperti drainase efusi pleura, debridement luka yang terinfeksi, atau
intervensi bedah untuk mengeringkan abses intra-abdominal
LAPORAN KASUS

Nama Pasien : Tn. Jumirin


Usia : 72 Tahun

DIAGNOSIS

Hernia Inguinalis sinistra + CKD on HD + Gagal nafas + Sepsis


Anamnesis
• Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan benjolan di lipat paha kiri lebih kurang 1 bulan ini

• Riwayat Penyakit sekarang


Pasien datang ke IGD RSUD Arifin achmad dengan benjolan di lipat paha lebih
kurang 1 bulan ini disertai nyeri. Pasien juga mengalami mual dan muntah,
muntah sebanyak 6 kali dalam satu hari. Muntah berwarna kuning. Pasien
mengeluhkan tidak nafsu makan dan susah BAB sejak 2 hari terakhir. Pasien
sebelumnya merasakan sakit perut di ulu hati sejak satu bulan terakhir.
Pasien juga mengeluhkan sesak nafas 2 hari terakhir dan memberat hari ini.
Pada tanggal 25 September 2021 pasien datang ke IGD dan di rawat di ICU
dengan lama rawatan 6 hari.
Riwayat trauma (-) dan riwayat demam (-). Riwayat batuk –batuk lama (-),
riwayat batuk darah (-), riwayat keringat malam (-). Riwayat penyakit TBC pada
keluarga (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat darah tinggi. Riwayat kencing manis, penyakit
jantung atau penyakit metabolik dan degeneratif lain pada pasien
disangkal.
• Riwayat alergi, sesak nafas dan asma disangkal.
 
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama.
• Penyakit degeneratif dan metabolik disangkal

Riwayat pekerjaan, social ekonomi dan kebiasaan


• Pasien merupakan seorang pensiunan PNS.
 
Riwayat Operasi
• Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya
 
• Riwayat Anestesi
• Pasien tidak pernah menjalani tindakan anestesi sebelumnya
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tampak Sakit Berat


Kesadaran : compos mentis

TD : 120/80 mmHg
Nadi : 112 kali/menit
RR : 30 kali/menit
Saturasi O2 : 98% (NRM 15 Lpm)
Suhu : 36,7 oC
Pemeriksaan Kepala
Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), pupil isokor, reflek
cahaya (+/+)
Hidung : Tidak tampak adanya deviasi septum nasal
Mulut : Sianosis (-), mukosa kering (-), sianosis (-), gigi palsu (-)
Mandibula : Gerakan sendi temporomandibular tidak terbatas
Leher : Thorak inline, JVP tidak ada distensi
 

Pemeriksaan Thoraks
Inspeksi : Dinding dada dan gerakan dinding dada simetris, tidak
ada retraksi iga dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan
Palpasi: Vokal fremitus simteris kanan dan kiri
Perkusi: Sonor diseluruh lapangan paru, batas jantung dbn
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung
S1 dan S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-).
 
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi: Abdomen cembung, perut kembung,tampak
benjolan dilipat paha
Auskultasi: Bising usus (-).
Perkusi: tidak dilakukan.
Palpasi : Abdomen supel.

Pemeriksaan ekstremitas
CRT < 2 detik, akral hangat, terdapat edema , tidak ada
sianosis, dan tidak ada parase ekstremitas bawah.
Pemeriksaan Penunjang

DPL HASIL Nilai Normal KIMIA HASIL Nilai normal


DARAH
Hemoglobi 10.8 g/dl 14-18 Ureum 214 mg/dl 12-43
n
Leukosit 9.660x 103/ul 4000-11000 Kreatinin 6.89 mg/dl 0,55-1,3

AST 124 mg/dl 10-41


Hematokrit 33.5 % 42-52
ALT 35 mg/dl 10-41
Trombosit 415x103 /ul 150-450 x
103 Mikrobiologi Swab Negatif

Hemostasis HASIL Nilai


Normal

PT 21.8 detik 11,6-14,5

INR 1.58 <1,2

APTT 68 detik 28,6-42,2


Radiologi

Foto Thorax (25 September 2021)


Cor : Dalam batas normal
Pulmo : pneumonia
 
Foto Thorax (28 September2021)
Cor : Dalm bats normal
Pulmo : Pneumonia
Asesmen dan Tatalaksana
Diagnosis Kerja : Hernia Inguinalis sinistra + CKD on HD + Gagal nafas + Sepsis

Penatalaksanaan

IVFD Nacl 0.9% 10cc/jam


Fluid / Food D10% 20cc/jam
Analgetic  
Sedation  
Thromboembolic prophylaxis Diviti 1x2.5cc IV
Head of bed elevtation Head up 30
Stress Ucer Prevention Pantoprazole 1x40mg
Glucose control  
Cefoperazone sulbactam 2x1 g IV H1
Resfar 1x5g IV
VIP albumin 3x2 PO
Azitromisin 1x500mg PO H1
Bicnat 3x1 PO
As Folat 3x1 PO
curcuma 3x1
hepabalance 3x1
Other nebu combivent : pulmicord /8jam
Follow Up

180

160

140

120

100 TDS
TDD
HR
80
RR
T
60 SpO2

40

20

0
ay ay ay ay un un un un un un un un un un un un un un un un un un un un un un un un
-M -M -M -M 1-J 2-J 3-J 4-J 5-J 6-J 7-J 8-J 9-J 0-J 1-J 2-J 3-J 4-J 5-J 6-J 7-J 8-J 9-J 0-J 1-J 2-J 3-J 4-J
28 29 30 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2

Tanda Vital Selama Rawatan


 
HASIL LABORATORIUM

26/9/21 27/9/21 29/9/21

Hemoglobin   8.5 9.6

Leukosit   12.200 20.071

Hematokrit   27.4 29.9

Trombosit   222.000 284000

Ureum 212 184 135

Creatinin 5.22 4.14 1.73

D-dimer
Hari Ke-2 / 26 September 2021
S  
O GCS E4M6V5
Oksigen: NRM 15 LPM
 
 
 
LABORATORIUM 26/9/21

Hemoglobin  
Leukosit  
Hematokrit  
Trombosit  
Ureum 212
Creatinin 5.22
SGOT  
SGPT  
PT  
INR  
APTT  
Albumin  
A Hernia Inguinalis sinistra
CKD on HD
Gagal nafas
Sepsis

P IVFD Nacl 0.9% 10cc/jam


D10% 20cc/jam
Head up 30
Pantoprazole 1x40mg
Cefoperazone sulbactam 2x1 g IV H2
Resfar 1x5g IV
VIP albumin 3x2 PO
Azitromisin 1x500mg PO H2
Bicnat 3x1 PO
As Folat 3x1 PO
curcuma 3x1
hepabalance 3x1
nebu combivent : pulmicort /8jam
Hari Ke-3 / 27 September 2021

S :
O : GCS DPO
Oksigen: SIMV VC TV 500 PS 12 RR 12 PEEP 5 Fio2 80%

LABORATORIUM 27/9/21

Hemoglobin 8.5

Leukosit 12.200

Hematokrit 27.4

Trombosit 284000

Ureum 135

Creatinin 1.73

SGOT 108

SGPT 40

PT 18

INR 1.29

APTT 45.2

Albumin  
LABORATORIUM
26/9/21

PH 7.409
PCO2 31.3
PO2 46
TCO2 21
BE -6
HCO3 19.8
SO2 83
 GDS 163
Na 138
K 5.4
Ca 0.99
A Hernia Inguinalis sinistra
CKD on HD
Gagal nafas
Sepsis

P IVFD Nacl 0.9% 10cc/jam


D10% 20cc/jam
 
 
Diviti 1x2.5cc IV
Head up 30
Pantoprazole 1x40mg
 
Cefoperazone sulbactam 2x1 g IV H2
Resfar 1x5g IV
VIP albumin 3x2 PO
Azitromisin 1x500mg PO H2
Bicnat 3x1 PO
As Folat 3x1 PO
curcuma 3x1
hepabalance 3x1
nebu combivent : pulmicord /8jam
 
Hari Ke-4 /28 September 2021

S : GCS E1M2Vett
O : Oksigen:
AC VC TV 500 RR 12 PEEP 5 FiO2 80%
LABORATORIUM
28/9/21

PH 7.24
PCO2 60.0
PO2 97
TCO2 25.9
BE -1
HCO3 28
SO2 96
Na 138
K 6
Ca 0.99
A Hernia Inguinalis sinistra
CKD on HD
Gagal nafas
Sepsis

P IVFD NaCl 0.9% 20cc/jam

Fentanyl 20mcg/jam
Midazolam 3mg/jam
Diviti 1x2.5cc IV
Head up 30
Pantoprazole 1x40mg
 
Cefoperazone sulbactam 2x1 g IV H4
Resfar 1x5g IV
VIP albumin 3x2 PO
Azitromisin 1x500mg PO H4
Bicnat 3x1 PO
As Folat 3x1 PO
curcuma 3x1
hepabalance 3x1
nebu combivent : pulmicord /8jam
Hari Ke-5 / 29/9/ 2021
S :
O :
GCS E1M2Vett
Oksigen:
AC VC TV 450 PS RR 12 PEEP 5 FiO2 80%

LABORATORIUM
29/9/21

PH 7.28
PCO2 57
PO2 66
TCO2 27
BE -1
HCO3 29
SO2 90
GDS 107
Na 142
K 5.5
Ca 1.05
A Hernia Inguinalis sinistra
CKD on HD
Gagal nafas
Sepsis

P IVFD NaCl 0.9% 20cc/jam

Fentanyl 20mcg/jam
 
 
Head up 30
Pantoprazole 1x40mg
 
Cefoperazone sulbactam 2x1 g IV H5
Resfar 1x5g IV
VIP albumin 3x2 PO
Azitromisin 1x500mg PO H5
Bicnat 3x1 PO
As Folat 3x1 PO
curcuma 3x1
hepabalance 3x1
nebu combivent : pulmicord /8jam
 
Hari Ke-6 / 30 September 2021

S  
O E1M2Vett

Oksigen:
AC VC TV 450 PS RR 12 PEEP 5 FiO2 80%

 
A Hernia Inguinalis sinistra
CKD on HD
Gagal nafas
Sepsis

Anda mungkin juga menyukai