PNEUMONIA
Oleh:
Christine Lumban Tobing, dr.
Pembimbing:
dr. Pradinata, Sp. P
2
Anamnesis
3
Keluhan Utama
4
Riwayat Penyakit Sekarang
5
Riwayat Penyakit Dahulu
6
Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Kebiasaan
7
Pemeriksaan Fisik
▫ Keadaan Umum : Sedang
▫ Kesadaran : Compos Mentis
▫ Tanda Vital : Tekanan Darah 103/58 mmHg
Nadi 79 x/menit
▫ Pernafasan 24 x/menit, Takipneu (+)
Temperatur 36o C
Sp02 : 84%
8
Kepala : normosefalik
Thoraks : Simetris fusiform
▫ Jantung : Bunyi jantung normal, Desah (-)
▫ Paru-paru :
Inpeksi : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : pelebaran ICS (-) fremitus teraba simetris
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi Pernapasan vesikuler, ronki (+/+) minimum, wheezing (-/-)
Abdomen : Soepel, peristaltik normal, NT epigastrium (+)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2”
9
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium 28 April 2023
10
Pemeriksaan Foto Thorax Pemeriksaan EKG
(28/04/2023) (28/4/2023)
Infiltrat di pericardial kanan kiri
Sinus costoprhenicus kanan kiri tajam - AV Block I
- Normal sinus rythm
11
Diagnosis Kerja
12
Tatalaksana IGD (17/01/22)
IVFD Asering 20 tpm
O2 10 lpm NRM
Inj. Antrain dalam NS 100ml /8 jam/iv (skin test)
Inj. Omeprazole/24jam/iv
Inj. Ceftriaxone 1g /12 jam/iv
DC Kateter
14
15
16
17
18
19
TINJAUAN
PUSTAKA
20
DEFINISI
21
ETIOLOGI
Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai tipe dari pneumonia, dan hal ini
berdampak kepada obat yang akan diberikan. Pneumonia komuniti (PK) diderita oleh
masyarakat luar negeri banyak disebabkan bakteri gram positif, pneumonia di rumah
sakit (PN) banyak disebabkan bakteri gram negatif.
Cara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis kuman misalnya :
› Droplet infeksi : Streptococcus pneumoniae.
22
Diagnosis
– Sesak nafas.
– Nyeri dada
23
Pada pemeriksaan fisik, presentasi bervariasi tergantung etiologi, usia dan
keadaan klinisnya. Gejala klinis biasa mengarah pada tipe kuman penyebab
atau patogenitas kuman dan tingkat berat penyakit. Inspeksi dapat terlihat
bagian yang sakit tertinggal waktu bernafas, pada palpasi fremitus dapat
mengeras, pada perkusi pekak, pada auskultasi terdengar suara nafas
bronkovaskuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus,
yang kemudian menjadi ronki basah pada stadium resolusi.
24
Pemeriksaan penunjang mencakup pemeriksaan radiologis, laboratorium, bakteriologis dan
pemeriksaan khusus.
25
Terapi pasien rawat jalan
2. Ada komorbid (penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, alkhol, keganasan, asplenia, obat
immunospresi, antibiotik 3 bulan sebelumnya)
a. Fluoroquinolon respirasi (moxifloxacin, gemifloxacin/ levofloxacin 750 mg)
b. β lactam + makrolid
3. Pada daerah dengan angka infeksi tinggi dan dengan resisitensi tinggi makrolid terhadap
S.pneumoniae , dipertimbangkan antibiotik sesuai poin 2.
26
• Terapi oksigen untuk mncapai PaO ₂ 80-100 mmHg atau saturasi 95-96% berdasarkan analisis
gas darah.
• Humidifikasi dengan nebulizer untuk pengenceran dahak yang kental, dapat disertai nebulizer
untuk pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme.
• Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk batuk dan napas dalam.
• Pengaturan cairan harus diatur dengan baik, termasuk pada keadaan gangguan sirkulasi.
• Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis berat perlu diberikan.
• Obat inotropik seperti dobutmin atau dopamin kadang-kadang diperlukan bila terdapat
komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal prerenal.
• Ventilasi mekanis.
• Drainase empiema bila ada.
• Bila terdapat gagal napas berikan nutrisi yang cukup kalori terutama lema (>50%), hingga
dapa dihindari produksi CO₂ yang berlebihan.
27
Faktor predisposisi antara lain : Pada kasus ini, penderita seorang laki-
Kebiasaan merokok. laki dengan usia 39 tahun dengan
Pasca infeksi virus. riwayat merokok lama disertai dengan
Diabetes Mellitus. adanya penyakit jantung koroner
Keadaan immunodefisiensi.
Kelainan atau kelemahan struktur
organ dada.
Penurunan kesadaran.
Tindakan invasif.
28
Presentasi bervariasi tergantung etiologi, Pada pasien didapati :
usia dan keadaan klinis. Demam tinggi bersifat naik turun
Demam, suhu tubuh dapat melebihi sejak 7 hari SMRS.
40 C.
0
Sesak nafas.
Sesak nafas. Nyeri dada
Nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik regio thorax :
Tanda konsolidasi paru (perkusi paru Vesikuler +/+
yang pekak, ronki basah didaerah Wheezing -/-
basale). Rhonki +/+
Batuk dan sputum produktif.
Leukositosis.
29
Pemeriksaan Radiologis FOTO THORAX
• Pola radiologis dapat berupa air Thorax : Tampak infiltrat di paracardial
bronkhogram. kanan kiri. Sudut costophrenicostalis
• Distibusi infiltrat pada segmen kanan kiri tajam
apikal lobus bawah atau inferior Kesan : Pneumonia.
lobus.
30
Penatalaksanaan : Pada pasien ini diberikan terapi :
Antibiotik tunggal : dipilih yang paling cocok diberikan pada pasien pneumonia komunitas yang asalnya IVFD Asering 16 tpm
sehat dan gambaran klinisnya sugestif disebabkan oleh kuman tertentu yang sensitif. Kombinasi O2 12 lpm NRM
antibiotik diberikan dengan maksud untuk mencakup spektrum kuman-kuman yang dicurigai, untuk Inj. Antrain dalam NS 100ml /8
meningkatkan aktivitas spektrum dan pada infeksi jamak. Bila telah didapat hasil kultur dan tes jam/iv (skin test)
kepekaan maka hasil ini dapat dijadikan pertimbangan untuk pemberian antibiotik yang lebih terarah Inj. Omeprazole/24jam/iv
atau monoterapi. Inj. Ceftriaxone 1g /12 jam/iv
Terapi oksigen untuk mncapai PaO₂ 80-100 mmHg atau saturasi 95-96% berdasarkan analisis gas Curcuma 2x1
darah. Prove D 1x1
Humidifikasi dengan nebulizer untuk pengenceran dahak yang kental, dapat disertai nebulizer untuk CPG 1x1
pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme. Eperisone 2x1
Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk batuk dan napas dalam. Solvinex 3x1
Pengaturan cairan harus diatur dengan baik, termasuk pada keadaan gangguan sirkulasi. Nebul Meprovant + Pulmicort
Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis berat perlu diberikan. 3x1
Obat inotropik seperti dobutmin atau dopamin kadang-kadang diperlukan bila terdapat komplikasi
gangguan sirkulasi atau gagal ginjal prerenal.
Ventilasi mekanis.
Drainase empiema bila ada.
Bila terdapat gagal napas berikan nutrisi yang cukup kalori terutama lema (>50%), hingga dapa
dihindari produksi CO₂ yang berlebihan.
31
TERIMA KASIH
32