TUJUAN PEMBELAJARAN
Definisi Operasional:
Hospital Acquired Pneumonia (HAP) adalah
infeksi akut pada parenkim paru setelah
pasien dirawat di rumah sakit > 48 jam
tanpa dilakukan intubasi dan sebelumnya
tidak menderita infeksi saluran napas
bawah
Penyebab masuknya bakteri ke dalam
saluran nafas bawah:
1. Faktor dari luar / eksogen
Instrumentasi jalan nafas
Inhalasi melalui aerosol yang terkontaminasi
2. Faktor dari dalam / endogen
Aspirasi dari kolonisasi flora oroparing dan
traktus digestivus.
Tirah Baring Lama
Imobilisasi
Imunocompromize
(1,2,3,4,5,6)
Faktor-faktor yang menyebabkan HAP
1. Aspirasi kolonisasi cairan orofaring dan
lambung.
2. Tindakan medis
3. Kontaminasi silang antara alat kesehatan-
petugas medis-pasien
4. Kebersihan tangan petugas medis
5. Faktor penderita: ,jenis operasi , usia
lanjut
6. Kontaminasi air dan larutan obat
7. Alat kesehatan yang tidak steril.
Ciri-ciri dari HAP derajat berat
Gagal nafas.
Penampakan progressif gambaran foto thorak,
multi lobus, kavitasi dari infiltrat paru.
Terjadi sepsis derajat berat dengan hipotensi dan
disertai atau tidak disfungsi organ.
Syok ( tekanan darah sistolik < 90mmhg tekanan
darah diastolik < 60mmhg)
Mendapat vasopressor > 4 jam
Urine output < 20ml/jam atau jumlah urine output
< 80ml dalam 4 jam.
Gagal ginjal akut.
FAKTOR RESIKO PENYEBAB KEMATIAN HAP : (7)
KOMITE PPIRS
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
2. KRITERIA PNU2
A. PNU2 - 1
Pneumonia dengan hasil Laboratorium yang spesifik untuk infeksi bakteri dan jamur berfilamen
KOMITE PPIRS
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
B. PNU2 2
Pneumonia dengan hasil Laboratorium yang spesifik untuk infeksi virus,
Legionella, Chlamydia, Mycoplasma dan patogen tidak umum lainnya
Dapat diidentifikasi sebagai PNU2 2 bila ditemukan bukti-bukti berikut :
Tanda dan gejala klinis Pneumonia
Tanda Radiologis Pneumonia
Minimal 1 dari tanda laboratorium berikut :
Kultur positif untuk virus atau Chlamydia dari sekresi pernapasan
Didapatkan peningkatan titer 4x atau lebih IgG dari paired sera terhadap
patogen (misalnya influenza virus, Chlamydia)
PCR positif untuk Chlamydia atau Mycoplasma
Tes micro-IF positif untuk Chlamydia
Kultur positif atau visualisasi micro-IF untuk Legionella spp., dari sekresi
pernapasan atau jaringan
Terdeteksinya antigen Legionella pneumophila serogroup I dari urine dengan
pemeriksaan RIA atau EIA
Pada pemeriksaan indirect IFA, didapatkan peningkatan titer 4x atau lebih
antibody dari paired sera terhadap Legionella pneumophila serogroup I dengan
titer 1:128
KOMITE PPIRS
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
3. PNU3
Pneumonia Pada Pasien Immunocompromised
KOMITE PPIRS
RSUP dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
SURVEILANS HAP
1. Pseudomonas Aeruginosa
2. Staphylococcus aureus
3. Klebsiella Sp
4. Enterobacter Sp
5. Escherichea coli
6. Serratia marcescens
7, Proteus Sp
SUMBER PENYEBARAN INFEKSI
Sumber Jenis kuman
Tangan Staphycoccocus, Hepatitis A, E-
Coli, Gram negative batang
Hidung Staphylococcocus
PASIEN
Terapi penyakit :paru sebelum dilakukan operasi.
Tinggikan kepala 30o dari tempat tidur.
Hindari melakukan penghisapan lendir jalan napas bila
tidak diperlukan.
Oral hygiene dengan antiseptik atau chlorhexidine
6x/hari.
Latihan napas dalam dan batuk sebelum dan setelah
operasi.
Perkusi dan drainage postural untuk menstimulasi batuk
Mobilisasi secepatnya setelah operasi.
MIKA-MIKI
FAKTOR PENCEGAHAN LAIN YANG
BERPERAN MENGURANGI RESIKO
TERJADINYA HAP & VAP