Anda di halaman 1dari 47

Iden%kasi

IADP & Aplikasi


Bundle PPI Infeksi Aliran Darah Primer

Himpunan Perawat Pencegah &


Pengendali Infeksi Indonesia
(HIPPII)
PERILAKU YANG HARUS DIRUBAH
PENGGUNAAN IV

CENTRAL LINE : IADP


PERIFER LINE : PLEBITIS
Vena Central Line (CVL)
Vena Central Line (CVL) yang dapat dilaporkan sebagai BSI dalam
surveilans : :
Aorta
Pulmonary artery
Superior vena cava
Inferior vena cava
Brachiocephalic veins
Internal jugular veins
Subclavian veins External iliac veins Common iliac veins Femoral veins In
neonates, the umbilical artery/vein.
(CDC, Device-associated Module CLABSI ,2013)
Central Line Bundle

n Suatu proses tindakan yang dilakukan dengan tujuan


meningkatkan pelayanan kesehatan secara bertahap akan
memberikan hasil yang diharapkan. The Central Line (CL)
bundle adalah kumpulan intervensi kepada pasien yang
terpasang IV kateter yang akan menghasilkan hasil yang lebih
baik dalam dalam perawatan
n Five Key Components:
1. Hand Hygiene
2. Maximal barrier precautions
3. Chlorhexidine skin antisepsis
4. Pemilihan lokasi kateter yang optimal
5. Penilaian setiap hari, apakah pemasangan kateter vena
masih di butuhkan
Guidelines for Preven%on of Intravenous (IV) Related Infec%on

Hand hygiene sebelum & sesudah insersi IV catheter


Gunakan sarung tangan untuk pencegahan staff dan pasien
Disinfeksi lokasi insersi dengan alcohol 70 %
Tutup permukaan insersi dengan semi-permeable adhesive dressing
Observasi lokasi insersi IV kateter setiap hari
Daily review the necessity of catheter for removal I
Perhatikan setiap kontainer obat untuk melihat warna, partikle, kerusakan
obat
Lakukan Aseptic technique saat mencapur obat infus
Disinfect injection ports dengan alcohol dan tunggu sampai kering sebelum
digunakan
Ganti cannula, dressing and IV set > 96 jam.
Change of IV sets immediately after administration of blood and lipids
Denisi IADP
IADP : ditemukan organisme dari hasil kultur
darah semi / kuantitatif dengan tanda klinis yang
jelas serta tidak disertai infeksi yang lain ( tanpa
ada organ atau jaringan lain yang dicurigai
sebagai sumber infeksi) dan / atau dokter yang
merawat menyatakan infeksi

Plebitis ( Superficial & Deep Phlebitis )


pada daerah lokal tusukan infus ditemukan tanda-
tanda merah, seperti terbakar, bengkak, sakit bila
ditekan, ulkus sampai eksudat purulen atau
mengeluarkan cairan bila ditekan
Kriteria klinis IADP
Infeksi Aliran Darah Primer :
infeksi yang timbul tanpa ada organ atau jaringan lain yang dicurigai
sebagai sumber infeksi dengan memenuhi kriteria :
Terdapat kuman patogen 1 x atau lebih pd biakan darah dg salah satu
gejala klinis seperti :
* demam > 38C
* menggigil
* hipotensi
Pada pasien berumur < 1 tahun sedikitnya 1 dari gejala :
* demam > 38C
* hipotermia < 37C
* apneu
* bradikardia
Bagaimana Infeksi terjadi Plebi%s

Local site infection


Inflammation of the vein (phlebitis)

Bacteraemia and Septicaemia


Catheter colonisation
Peripheral Intravenous Cannula
Ongoing Care Observation & Record
PENYEBAB IADP
Kontaminasi saat proses pabrik :~
Intrinsic Sources of Packaging,transportasi, sistim
Infection/Contamination penyimpanan
(Present prior to use)
1. kerusakan vital cairan dan botol
Extrinsic Sources of 2. Migrasi bakteri dari kulit pasien / situs
yang terinfeksi/terkontaminasi cairan IV
Infection/Contamination tindakan asepsis/tangan petugas/
(Introduced in use) desinfektan
2. ketidakcocokan obat IV/ Perubahan
aditif /manipulasi perangkat
3. Refluks kontaminasi micro-organisms/
retrograde

Hands of medical/nursing staff


Drip Site Infection Patients own skin and flora
Hub contamination
Catheter contamination on insertion
Other infected sites on patients own body
Contaminated skin disinfectants/ infusate/
cannula/admin set
Bagaimana Proses terjadinya kolonisasi

Perangkat IV ditutupi oleh serabut protein seperti albumin, fibrinogen dan
immunoglobulin bercampur dengan mikro-organisme dan dikenal
berkumpul menjadi satu sebagai "BIOFILM" Skin bacteria
At insertion
polyurethane/silicon catheter

Seconds/Minutes
Protein/Platelets/White Blood Cells

1-2 Hours
Fibrin Sheath

2-3 Days
Thrombus Formation
Prosedur pelaksanaan PPI melalui
Bundle

Saving Lives Implementation Programme:


1) CVC Care Bundle
2) Peripheral IV Care Bundle
3) Preventing Surgical Site Infection
4) Taking Blood Culture (Best Practice)
Indikasi Pemasangan CVC Line
Pemberian cepat obat pharmcotherapeutic atau senyawa
Tindakan Resusitasi
Hemodynamic tidak stabil kebutuhan untuk pantauan
Kurangnya akses IV Berkelanjutan
Terapi dialisis
Long-term parenteral nutrition
Evidence Based Strategi dalam pencegahan CLABSI

Pencegahan CLBSI dapat dilaksanakan melalui :


1.Melaksanakan Hand Hygiene
2.Penggunaan maksimal APD saat insersi
3.Lakukan preparasi kulit dengan menggunakan
Chlorhexidine/alcohol
4.Pemilihan lokasi insersi kateter yang opTmal
denganmenghindari pemasangan Central Venous
Access di femoral pada pasien dewasa
5.Observasi seTap hari dan lepaskan IV yang sudah
Tdak ada indikasi
Warren et al. ICHE 2006:27;662-7
Marschall et al. ICHE 2008:29; 22S-30S
Hand Hygiene and Aseptic Technique

n Hand Hygiene and Asep%c Technique .


n Observe proper hand-hygiene procedures either by washing hands with
conven%onal an%sep%c-containing soap and water or with waterless
alcohol-based gels or foams.
n Appropriate %mes for hand hygiene include:
n Before and aQer palpa%ng inser%on sites

n Before and aQer inser%ng, replacing, accessing, repairing, or

dressing an intravascular catheter


n When hands are obviously soiled or contaminated

n Before and aQer invasive procedures

n Between pa%ents

n Before donning and aQer removing gloves

n AQer using the bathroom

Lebih dari 20 penelitian (termasuk lebih dari 8 studi prospektif)


telah menunjukkan bahwa peningkatan kepatuhan kebersihan
tangan secara signifikan menurunkan tingkat infeksi nosokomial
(termasuk transmisi MRSA)
Skin AnTsepTc
Chlorhexidine gluconate (CHG): persiapan vena sentral dan insersi arteri
dengan chlorhexidine glukonat 2% (CHG) telah terbukti memberikan
antisepsis kulit lebih baik dari agen antiseptik lainnya seperti povidone iodine-
solusi.
Cutaneous antisepsis
bersihkan kulit dengan antiseptik / chlorhexidine 2% dalam alkohol 70%
Pinch sayap pada aplikator klorheksidin untuk mematahkan ampul
tersebut. Tahan aplikator bawah untuk memungkinkan solusi untuk jenuh
pad.
Tekan spons terhadap kulit, menerapkan solusi chlorhexidine
menggunakan back-dan-sebagainya gesekan menggosok selama minimal 30
detik. Jangan menghapus atau menghapuskan
Tunggu larutan antiseptik untuk benar-benar kering sebelum menusuk situs
( 2 menit)
Providone-iodine atau alkohol 70% dapat digunakan dengan pasien sensitif
klorheksidin
CHG/Alcohol Skin Prep Is Best

Skin prep with CHG/alcohol


is more eecTve than with
povidone iodine (Betadine) in
prevenTng CLABSI
This meta-analysis found
that use of CHG reduced the
risk of CLABSI by 49%

Chaiyakunapruk N et al. Ann Intern Med. 2002;136:792-801


Disinfect clean skin
Old Recommendation
Disinfect clean skin with an appropriate antiseptic. A
chlorhexidine-based preparation with >2% is preferred.
Alternatively, tincture of iodine, an iodophor, or 70% alcohol
could be used
New Recommendation
Disinfect clean skin with an appropriate antiseptic. A
chlorhexidine-based preparation with >0.5% is preferred.
Alternatively, tincture of iodine, an iodophor, or 70% alcohol
could be used
Maximal Barrier PrecauTon
nAseptic Technique during catheter insertion: gunakan maksimal Alat
Pelindung Diri selama melakukan insersi kateter CVC untuk mencegah
IADP dan lokal infeksi
n Saat pemasangan central line gunakan maksimal APD dengan pengawasan
ketat hand hygiene dan kepatuhan penggunaan :
q Topi menutupi seluruh rambut

n masker menutupi hidung dan mulut

n Gaun steril

n Sarung tangan steril

n Tutupi area kepala sampai ke kaki dan hanya ada area lubang untuk
lokasi insersi
n Pastikan tindakan tehnik aseptik saat prosedur IV kateter dilakukan (i.e.,
when catheters are inserted during a medical emergency), lepaskan kateter
sesegera mungkin < 48 jam
Maximal Barrier Precau%ons
Operator & supervisor (or For the Patient For the Assistant
anyone at risk for
crossing the sterile field:
Hand hygiene Cover patients head and Hand hygiene
Non-sterile cap and body with a large sterile Non-sterile cap and
mask drape mask
Allhair should Allhair should
be under cap be under cap
(includes beard (includes beard
and mustache) and mustache)
Mask should Mask should
cover nose and cover nose and
mouth tightly mouth tightly
Sterile gown Sterile gown
Sterile gloves Sterile gloves

Note: people in the same room who are not involved with the procedure (and who are not at risk for crossing the
sterile field) do not need to wear maximal barrier precautions
OpTmal site selecTon
PPI IADP : Saat Insersi
Pahami Faktor resiko CVC Line
Pertimbangkan daerah insersi yang paling aman
Pasien diposisikan & di anestesi lokal
Orang yang ahli
Patuhi Kebersihan tangan
antisepsis kulit
Maksimal APD
Minimalkan Insersi
Hub Sistim tertutup
Kendalikan Line IV
Kateter >< Antibiotik
Mechanical Valve : close sistem
Prophylac%c An%bio%cs

Pengobatan propilaksis untuk area insersi CVC tidak


direkomendasikan
Propilaksi pemberian Antimikroba pada pemasangan
intravena kateter (CVC) untuk mencegah kejadian
infeksi tidak ada hubungan .
Pertimbangkan resistensi organisme terhadap
pemberian antimikroba
Topical An%bio%cs/An%sep%cs

Profilaksis povidone-iodine salep mengurangi infeksi


kateter hemodialisis masih dalam penelitian secara acak.
Mupirocin profilaksis dapat mencegah infeksi secara
keseluruhan :
- Salep akhirnya menginduksi resistensi mupirocin
- Dapat membahayakan integritas kateter poliuretan.
Tingkat kolonisasi kateter dengan Candida spp juga
Hasil penelitian bertentangan
Penggunaan salep antimikroba tidak dianjurkan
Daily review of line
necessity

PPI IADP : Saat terpasang IV
Pahami Faktor resiko Infeksi
Manipulasi CVC ninimalkan
Hindari pengambilan darah dari Line IV
Observasi setiap hari (visual & palpation)
Gunakan SPO pada Dressing care
Hand hygiene disetiap tindakan ke IV
Lakukan antisepsis sebelum memanipulasi Hub
Ganti Tubing infus setelah pemberian produk darah
Ganti Hub jika terkontaminasi (Lepas)
Nurse-to-patient ratio
Tim IV Khusus
Catheter Site Dressing

Transparent dressings = Kasa Steril.


Kedua jenis type dressing berisiko terjadinya IADP
Jika menggunakan kasa steril maka dapat menyerap
darah yang keluar dari insisi
Ganti Kasa minimal 2 hari sekali
Transparent dressing dapat dipertahankan selama 7 hari
Dressing insisi harus diganti jika terlepas, basah atau
kotor
MANIPULASI DAN MENGAKSES LINE
IV
Terlalu sering memanipulasi IV berisiko meningkatkan kejadian IADP
Minimalkan tindakan manipulasi (buka-Tutup) penghubung IV Line
(Stoper)
Pastikan IV Line terakses dalam pembuluh darah saat memasang Line
IV
Patuhi prosedur saat akan mengakses IV :
Hand hygiene
Gunakan Sarung tangan
Gunakan alcohol swab (dengan menggosok area)
Hindari Kontaminasi lingkungan pada area penghubung IV Line (HUB)
Surveilans infeksi aliran darah
primer
Laksanakan surveilans untuk menentukan angka
infeksi masing-masing jenis alat, untuk memonitor
kecendrungan angka-angka tersebut dan untuk
mengetahui kekurangan -kekurangan dalam praktek
pengendalian infeksi. ( Kategori II)

Raba dengan tangan ( palpasi ) setiap hari lokasi


pemasangan kateter melalui perban untuk
mengetahui adanya pembengkakan ( Kategori II )

33
Intervensi Manajemen
Sarana baku
Pendidikan & pelatihan
Pemeriksaan & evaluasi
Checklist
Tersedianya sarana & Prasarana
Praktek dan Umpan balik
Perubahan dalam budaya/kebiasaan
Gunakan trolly infus
General Recommenda%ons for
Intravascular catheters
1.
Pendidikan dan pelaThan tentang pencegahan & pengendalian
IADP
2. Praktek kebersihan tangan
Five Moment kebersihan tangan ( sebelum & sesudah
melaksanakan prosedur IV )
Lepaskan sarung tangan saat melakukan kebersihan tangan
3. Gunakan Alat Pelindung Diri selama insersi kateter
Gunakan Sarung tangan sesuai indikasi (sarung tangan bersih
untuk IV peripheral, sarung tangan steril untuk CVC),
4. AsepTc technique
Pada Tndakan insersi dan perawatan care IV catheter
Jangan lakukan palpasi setelah dilakukan disinfeksi area
insersi
5. Catheter inserTon
Hindari prosedur cut-down pada pemasangan IV
General Recommenda%ons for Intravascular catheters
6. Disinfeksi area kateter IV
Lakukan antisepsis kulit dan tunggu samapi kering
2% CHG is the recommended option.
70% alcohol, povidone iodine, tincture of iodine jika diperlukan
Pada bayi dibawah usis 2 bulan dan neonates, gunakan povidone iodine
7.Dressing Catheter
Gunakan kasa steril dan transparan steril semi-permeable dressing
IV kateter CVC tidak ada waktu penggantian kecuali ada indikasi infeksi
Lakukan dressing care jika didapatkan kondisi : basah, kotor, terlepas
Transparan dresing dapat diganti 1 minggu atau sesuai indikasi pabrik
Lepaskan Kateter IV jika tidak ada indikasi lagi atau rusak, terdapat indikasi
infeksi
Jangan gunakan AB topical antibiotics
8. Selec%on & replacement of device

Pilih jenis kateter, daerah insersi dan tehnik dengan resiko yang
paling rendah komplikasi nya dengan pertimbangan type dan
lamanya therapi
Lepaskan kateter jika tidak ada indikasi
Ganti kateter perifer setidaknya 72-96 jam pada orang dewasa untuk
mencegah flebitis
Jangan rutin mengganti kateter CVC atau arteri kecuali pasien
adalah haemo-dinamis dan tidak stabil diduga CABSI (IADP)
Ganti kateter pada pemasangan darurat dalam waktu 48 jam
Jangan gunakan panduan-kawat (jarum) jika kateter clothing
Ganti kateter peripheral < 72-96 hours pada dewasa untuk mencegah
phlebitis
9. Replacement of IV set, needleless systems and uid


a. IV set
q < 72 jam kecuali ditemukan tanda infeksi atau plebiTs
q PerTmbangkan recomendasi pabrik terhadap waktu penggunaan
kateter IV dan set administrasi IV
q Tidak ada rekomendasi pengganTan tubing IV untuk infus intermiten
q Darah, lemak-dalam waktu 24 jam
q PenganTan Needleless IV berikut administrasi set
b. Parenteral uid
q 3-in-1 diselesaikan dalam waktu 24 jam
q lipid Tdak lebih 24 jam
q Darah maksimal 4 jam
q Non-lipid change with giving set (96 jam)
IV Ports dan preparasi obat
10. IV ports
Bersihkan dengan 70% alcohol sebelum assessing system
Cap all stopcocks
11.Preparation IV admixture
gunakan laminar-flow hoods di ruang pharmasi
Check, dll.
Gunakan single-dose vial jika memungkinkan
Multi-dose
vLabel data
vrefrigerate after open
vcleanse diaphragm
vdiscard when sterility compromised
Lanj.

12.In-line lters jangan digunakan semata


mata untuk pengendalian infeksi
13.Tetapkan personil sebagai operator IV
kateter terbuk% eek%f menurunkan CABSI
14.Prophylac%c an%bio%cs %dak dianjurkan
pada insersi kateter
Close system >< open system
Educa%on, Training and Stang

Fokuskan pada pengunaan bundle pada pemasangan


IV kateter : prosedur, perawatan, pencegahan infeksi
Pastikan tindakan dilakukan oleh perawat yang bekerja
sesuai bundle dengan menggunakan cheek list
Berikan pelatihan untuk mengatasi kesenjangan
pemahaman
Lakukan proses umpan balik dan saran perbaikan
Lakukan penilaian secara periodik tentang guidelines
insersi kateter,Category IA
Design training untuk mendemontrasikan kemampuan
melakukan insersi dan perawatan kateter . Category IA
Tetapkan nursing staff levels untuk pemasangan CVC
atau IV kateter melalui observasi kemampuan
melakukan pemasangan IV Category IB
Surveilans ak%f
Pengumpulan data seTap hari
Perhitungan IADP seTap bulan
Laporan seTap
bulan,triwulan,semester, tahunan
Insiden rate IADP
Jumlah IADP
-------------------------------------------------X 1000 =
Hari pemakaian CVL
Kesimpulan

oKegiatan PPI IADP dilaksanakan


berdasarkan bundle yang ditetapkan
oKegiatan surveilens IADP yang
dilakukan secara konsisten dapat
memberikan gambaran kejadian
infeksi dan dapat dijadikan acuan
dalam peningkatan kinerja Tim PPI
Hatur nuhun

Anda mungkin juga menyukai