Anda di halaman 1dari 36

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER(IADP)

Oleh
Minarni
Disampaikan pada Pelatihan PPI Dasar
Tanggal 25 – 28 April 2016
• Setelah selesai mengikuti pembelajaran
diharapkan peserta latih memahami cara
pencegahan dan pengendalian IADP dengan
baik dan benar
• Pendahuluan
• Pengertian
• Kriteria IADP
• Epidemiologi
• Sumber Infeksi
• Bundle CVL
• Pencegahan IADP
• Penggunaan kateter intravaskuler tidak dapat
dihindari  bertujuan memberi terapi, cairan, nutrisi
dan mengukur hemodinamik
• Kateter IV sering menjadi penyebab komplikasi :
– infeksi lokal atau sistemik
– septik trombopleblitis
– endokarditis
– infeksi aliran darah akibat kateter yang
terkolonisasi
• Kolonisasi :
Terdapatnya mikroorganisme dalam darah tetapi tidak
disertai dengan tanda – tanda klinis
• Bakterimia :
Hasil kultur darah menunjukkan adanya mikroorganisme
• Infeksi Aliran Darah Primer/IADP :
Infeksi aliran darah primer yang terjadi akibat dari IV
devices disertai adanya tanda klinis, tetapi tidak ada
infeksi ditempat lain
• Infeksi Aliran Darah Sekunder :
Infeksi aliran darah akibat adanya infeksi ditempat lain
ditandai dengan adanya gejala sistemik dan diketahui ada
infeksi di tempat lain

• SEPSIS:
Respons sistemik tubuh yang disebabkan proses infeksi.
Sepsis terbukti (proven) bila ditemukan kuman dalam
biakan darah atau sepsis tidak terbukti (unproven) bila
biakan darah steril
 Terdapat kuman patogen dari satu atau lebih biakan
darah dengan salah satu gejala klinis seperti :
* demam > 38ºC
* menggigil
* hipotensi
 Pada pasien berumur < 1 tahun paling sedikit satu
dari tanda-tanda :
* demam > 38ºC atau hipotermia < 36ºC
* apneu
* bradikardia
• Intrinsik: terjadi pada cairan infus yang terkontaminasi
mikroorganisme dari pabrik misal : kuman Gram
negatif, Klebsiella spp, Enterobacter.
• Ekstrinsik : kontaminasi terjadi saat insersi catheter,
persiapan cairan/obat, tangan petugas, misal :
koagulase Gram negative staphylococci, Staphylococcus
aureus
Pathophysiology of Catheter-Related Infection

Infusates/
All sources of infection
drugs
are potential targets
for prevention
hub/lines

catheter Dressing
hematogeneous skin

Critically ill patient: 2-4 vascular access devices


Bundles CVL
• Sebelum dan setelah palpasi
daerah insersi
• Sebelum dan setelah insersi,
mengganti, mengkaji,
memperbaiki atau dressing
kateter vena sentral
• Bila tangan kotor atau
kemungkinan terkontaminasi
• Sebelum dan setelah prosedur
tindakan
• Sebelum memakai sarung
tangan
• Di antara pasien
• Setelah melepas sarung tangan
Mekanisme yang lebih umum • ekstraluminal : Patogen bermigrasi sepanjang permukaan eksternal kateter - Lebih umum pada periode awal setelah penyisipan , < 7 hari • Intr
• Antiseptik kulit chlorhexidine lebih efektif dibanding povidone-
iodine
• CDC Guidelines :
– untuk mencegah intravascular catheter-related infections
chlorhexidine lebih disukai sebagai antisepsis,
– tincture iodine atau iodophor, atau 70% alkohol merupakan
alternatif
• Lakukan antisepsis tempat insersi dengan chlorhexidine 2% dalam
70% isopropyl alkohol
• Oleskan antiseptik minimal 30 detik
• Biarkan antiseptik mengering sebelum insersi minimal 2 menit
 Hindari daerah Femoral : risiko infeksi lebih tinggi
terutama pada pasien gemuk
 Pilih vena Subclavian : risiko lebih kecil daripada vena
jugularis interna
 Pertimbangkan risiko infeksi

 Risiko komplikasi mekanikal lebih besar

(pneumotoraks, hemotoraks, emboli udara, salah


masuk arteri, trombosis, dll)
 Dokter harus menimbang risiko–manfaat setiap pasien
secara individual
 Kepatuhan Bundles didokumentasikan
Tujuan assesmen kateter sentral :
menurunkan hari pemakaian
 Setiap hari kaji ulang, pemasangan kateter masih ada
indikasi apa tidak  segera lepas jika tidak diperlukan
 Adanya tanda-tanda infeksi

 Bila pemasangan kateter sentral dalam kondisi emergensi


 kesterilan tidak terjamin  kateter harus diganti dalam
waktu 48 jam
 Semua perangkat / set kateter harus diganti jika diduga ada

infeksi aliran darah


 Sebelum tindakan, apakah petugas
melakukan :
 Kebersihan tangan
 APD lengkap ? Prosedur
steril ?
 Pasien menggunakan drape
steril ?
 Selama prosedur, apakah petugas :
 Menggunakan sarung tangan
steril, gaun steril masker
dan topi ?
 Mempertahankan kesterilan
area?
 Verifikasi: apakah semua petugas
yang membantu mengikuti
prosedur kewapadaan di atas ?
Rekomendasi Umum dalam
Pemakaian Alat Intravaskuler
1. Pendidikan dan Pelatihan Petugas Medis
Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi petugas
terkait indikasi pemakaian alat intravaskular, prosedur
pemasangan, perawatan luka insersi dan peralatan
intravaskuler
2. Surveilans Aktif IADP
 Laksanakan surveilans untuk mengetahui adanya
kejadian infeksi
 Raba dengan tangan ( palpasi ) setiap hari lokasi
pemasangan kateter melalui perban untuk
mengetahui adanya pembengkakan
3. Kebersihan tangan
 Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah palpasi,
pemasangan dan penggantian alat intravaskuler, atau
memasang perban /dressing
 Gunakan APD saat pemasangan dan perawatan kateter
 Gunakan sarung tangan saat mengganti dressing kateter
intravaskuler
4. Pemasangan kateter intravena
 Jangan menyingkat prosedur pemasangan kateter
yang sudah ditentukan
 Bersihkan kulit di lokasi dengan antiseptik yang
sesuai, sebelum pemasangan kateter
 Biarkan antiseptik mengering pada lokasi sebelum
memasang
 Jangan melakukan palpasi pada lokasi setelah kulit
dibersihkan dengan antiseptik (lokasi dianggap daerah
steril
 Gunakan kasa steril atau perban transparan untuk
menutup lokasi pemasangan
 Bila memakai iodine tincture
untuk antiseptik kulit, harus
dibersihkan dengan alkohol
 Ganti perban bila basah / kotor
 Hindari sentuhan yang akibatkan
kontaminasi daerah insersi
kateter saat mengganti perban
5. Pemilihan dan Penggantian Alat Intravaskuler
 Pilih alat dgn risiko komplikasi relatif rendah
 Harga murah untuk terapi IV dengan jenis dan lama
yang sesuai
 Bahan vialon lebih baik dibanding teflon
 Lepas semua peralatan intravaskuler bila sudah tidak
ada indikasi klinis
 Periksa lokasi pemasangan kateter untuk mengetahui
apakah ada pembengkakan
 Apakah ada demam tanpa penyebab yang jelas
 Apakah ada gejala infeksi lokal atau sistemik
 Bila memakai perban tebal, harus dilepas terlebih
dahulu  agar dapat diperiksa secara visual dan
setelahnya harus dipasang perban baru
 Catat tanggal dan waktu pemasangan kateter di lokasi
yang dapat dilihat dengan jelas
6. Penggantian set dan cairan kateter intravena
 Set perlengkapan kateter intravaskuler terdiri atas seluruh
bagian  mulai ujung selang yang masuk ke botol cairan
infus sampai ke sambungan alat
 Ganti selang penghubung bila alat vaskuler diganti
 Ganti selang IV, selang piggyback dan stopcock dengan
interval tidak kurang 72 jam, kecuali bila ada indikasi klinis
 Ganti selang yang dipakai transfusi darah, komponen
darah atau emulsi lemak dalam waktu 24 jam sejak
dimulainya infus
7. Penggantian set administrasi
 Set administrasi tidak kurang dari 72 jam
 Set administrasi untuk transfusi darah, produk
darah, emulsi lemak dalam waktu 24 jam
 Intermitten infusion dalam waktu 24 jam
8. Cairan parenteral
 Infus harus diselesaikan dalam 24 jam untuk satu
botol cairan parentral yang mengandung lemak
 Bila hanya emulsi lemak yang diberikan, selesaikan
infus dalam 12 jam setelah botol emulsi mulai
digunakan
9. Port injeksi intravena
 Bersihkan port injeksi dg alkohol 70 %
atau povidone -iodine sebelum mengakses
sistem

 Campurkan seluruh cairan parentral di


bagian farmasi dalam Laminar – air flow
hood menggunakan teknik aseptik
10. Penggunaan vial multi dosis
 Simpan di lemari pendingin vial multi dosis yang sudah
terbuka, ikuti rekomendasi pabrik
 Bersihkan karet penutup vial multi dosis dg alkohol
sebelum ditusuk
 Gunakan jarum steril setiap kali akan mengambil cairan
dari vial multi dosis , hindari kontaminasi
 Buang vial multi dosis kosong, atau bila dicurigai ada
kontaminasi, atau bila telah kadaluarsa.
11. Antimikroba profilaksis

 Tidak dibenarkan memberi antimikroba sebagai


prosedur profilaksis rutin sebelum pemasangan
atau selama pemakaian alat intravaskuler dg
maksud mencegah kolonisasi kateter atau
infeksi bakteri
Alat intra Penggantian & Penggantian catether- Penggantian
vaskuler relokasi alat site dressing administrasi set

Peripheral venous Dewasa : Kondis: - Administrasi set : 72 jam


catheter • 48 – 72 jam, jika - diganti/ dipindahkan - administer blood,
pemasangan dalam - basah,lepas,kotor, produk
kondisi emergency : - pasien diaphoretic blood, lipid emulsion :
24 jam Tertutup kasa tebal : 24 jam
•Heparin locks : 96 - untuk visualisasi buka - intermiten infusion : 24
jam verban kemudian ganti / jam
•Pediatric : dressing kembalidgn
• no rekomendasi tehnik steril

Midline catheter No rekomendasi No rekomendasi - Administrasi set : 72 jam


- administer blood,
produk
blood, lipid emulsion :
24 jam
- intermiten infusion : 24
jam
Alat intra Penggantian & Penggantian catether- Penggantian
vaskuler relokasi alat site dressing administrasi set

Peripheral arteri Dewasa : 4 hari Kondis: 96 jam


cathter Pediatric : no - diganti/ dipindahkan
rekomendasi - basah,lepas,kotor,
- pasien diaphoretic

Central venous No rekomendasi Kondis: - Administrasi set : 72 jam


catheter - diganti/ dipindahkan - administer blood,
- basah,lepas,kotor, produk
- pasien diaphoretic blood, lipid emulsion :
- Jika ada infeksi lokal 24 jam
- intermiten infusion : 24
jam
Alat intra Penggantian & Penggantian Penggantian administrasi
vaskuler relokasi alat catether-site set
dressing

Central venous No rekomendasi Kondis: - Administrasi set : 72 jam


catheter -diganti/ dipindahkan - administer blood, produk
-basah,lepas,kotor, blood, lipid emulsion : 24
-pasien diaphoretic jam
-jika ada infeksi lokal - intermiten infusion : 24 jam

Pulmonary 5 hari Kondis: 72 jam


catheter -diganti/ dipindahkan
-basah,lepas,kotor,
-pasien diaphoretic
jika ada infeksi lokal
Alat intra Penggantian & Penggantian Penggantian administrasi
vaskuler relokasi alat catether-site set
dressing

Central No rekomendasi -no rekomendasi Catheter khusus untuk


hemodialisa untuk penggantian hemodialisa
catheter rutin
Kondis:
-diganti/ dipindahkan
-basah,lepas,kotor,
-pasien diaphoretic
-jika ada infeksi lokal
Umbilical catheter No rekomendasi Not aplicable - Administrasi set : 72 jam
- Administer blood, produk
blood, lipid emulsion : 24 jam
- intermiten infusion : 24 jam
 Removing unnecessary CL
 Following proper insertion practices
 Facilitating proper insertion practices
 Complying with hand hygiene recommendations
 Adequate skin antisepsis
 Choosing proper CL insertion sites
 Performing adequate hub/access port disinfection
 Providing education on CL maintenance and insertion

Anda mungkin juga menyukai