TARGET SAMPEL & JUMLAH Semua pasien yang di rawat di RS PGI Cikini
SAMPEL dan menjalani tindakan operasi sectio cesarea
dan appendectomy
AREA MONITORING IRNA, IRJ (Poli Bedah dan Poli Kebidanan)
TARGET SAMPEL & JUMLAH Semua pasien yang di rawat di RS PGI Cikini
SAMPEL dan terpasang infus
FREKUENSI Harian
PENILAIAN DATA Mingguan
Bulanan
Lainnya .................
METODOLOGI Retrospective
PENGUMPULAN Sensus Harian
DATA Lainnya : Observasi langsung dengan purposive sampling
TARGET SAMPEL & 128 sample kesempatan pada setiap momen kebersihan tangan
JUMLAH SAMPEL
Di Indonesia penelitian yangdilakukan pada tahun 2004 di sebelas rumah sakit di Indonesia,
bahwa 9,8% pasienterjadi infeksi selama dirawat dirumah sakit (marwoto, 2007). Jumlah
kejadian Infeksi Nasokomial berupa phlebitis di Indonesia sebanyak 17,11%. (Depkes RI ,
2006 )
Faktor - faktor yang berperan dalam kejadian phlebitis bakteri antara lain :
Profil indikator di RS Royal Progress untuk mengumpulkan data Angka Infeksi Jarum Infus
adalah sebagai berikut:
: Panitia Pengendalian Pencegahan Infeksi
UNIT KERJA
Efektifitas dan keamanan dari asuhan
RUANG LINGKUP : keperawatan pada pasien rawat inap yang
mendapatkan infus.
NAMA INDIKATOR : Angka infeksi jarum infus (trombophlebitis)
DASAR PEMIKIRAN : Pemasangan infus dapat menyebabkan
terjadinya trombophlebitis yang
menunjukkan kualitas asuhan keperawatan.
Tersedianya data pencatatan dan pelaporan
TUJUAN :
infeksi nasokomial di rumah sakit.
Angka kejadian terjadinya phlebitis pasca
DEFINISI INDIKATOR : pemasangan jarum infus yang timbul setelah
3x24 jam.
KRITERIA
Rata –rata Angka Infeksi Jarum Infus pada tahun 2016 adalah 0,5 %
Berdasarkan analisa dengan menggunakan diagram tulang ikan, Infeksi jarum infus disebabkan
karena :
1. Ketidakpatuhan petugas melakukan prosedur penggantian infus yaitu 4 x 24 jam.
2. Penolakan dari pasien untuk mengikuti program penggantian infus 4 x 24 jam.
3. Posisi lengan/badan pasien setelah pemasangan infus yang banyak bergerak.
4. Kepatuhan cuci tangan dari petugas yang belum maksimal.
Perbaikan yang dilakukan adalah :
1. Edukasi kepada pasien mengenai hal-hal yang harus diperhatikan setelah pemasangan
infus dan program penggantian infus yaitu 3 x 24 jam
2. Meningkatkan kepatuhan terhadap program penggantian infus yaitu 3 x 24 jam
3. Meningkatkan kepatuhan cuci tangan petugas.