Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SEMESTER I

HASIL SURVEILANS HAIs


Puskesmas Hehe

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan tribulan
I Hasil Surveilans HAIs Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Klinik Sehat Sehat Selalu Kota Malang tahun 2019 dapat terselesaikan. Laporan ini bagi
Klinik Sehat Selalu sangat penting sekali karena akan memberikan gambaran tentang insiden rate HAIs di klinik sehingga dapat digunakan untuk merencanakan
program pengendalian dan pencegahan infeksi untuk perbaikan peyanan klinik ke depan. Harapannya, Klinik Sehat Selalu dapat memberikan pelayanan yang
berkualitas dan berorientasi pada keselamatan pasien serta melindungi seluruh masyarakat pengguna layanan klinik dari infeksi selama mendapat pelayanan dari
klionik.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
BAB I
1. LatarBelakang ....................................................................................................... 1
2. Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II
Hasil Surveilans PPI .................................................................................................... 3
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan............................................................................................................. 5
2. Saran....................................................................................................................... 5
3. RencanaTindakLanjut ........................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infeksi nosokomial merupakan infeksi silang yang terjadi akibat perpindahan mikroorganisme melalui petugas kesehatan dan alat yang dipergunakan
saat melakukan tindakan. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik.
Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai
dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan
bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah
sakit baru disebut infeksi nosokomial.
Healthcare Associated Infections (HAIs) banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang
berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. Suatu penelitian yang yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar
8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial
dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%.
Infeksi nosokomial dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula
memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross
infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan Puskesmas.
Masyarakat yang menerima pelayanan medis dan kesehatan dihadapkan pada risiko terinfeksi kecuali kalau dilakukan kewaspadaan untuk mecegah
terjadinya infeksi. Selain itu, petugas kesehatan yang melayani mereka dan staf pendukung (seperti staf rumah tangga, pembuang sampah dll) Semuanya
dihadapkan kepada risiko. HAIs dan infeksi dari tempat pekerjaan merupakan masalah yang penting di seluruh dunia dan terus meningkat.

Kegiatan surveilans HAIs merupakan komponen penunjang penting dalam setiap program pencegahan dan pengendalian infeksi. Informasi yang
dihasilkan oleh kegiatan surveilans berguna untuk mengarahkan strategi program baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pada tahap evaluasi.
Dengan kegiatan surveilans yang baik dan benar dapat dibuktikan bahwa program dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Klinik Sehat Selalu sehingga melindungi sumber daya manusia kesehatan, pasien, dan masyarakat dari infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.

2. Tujuan Khusus:
a. Tersedianya informasi tentang situasi dan kencenderungan kejadian HAIs di PKlinik Sehat Selalu dan faktor risiko yang mempengaruhinya.
b. Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya fenomena abnormal (penyimpangan) pada hasil pengamatan dan dampak HAIs di
Klinik Sehat Selalu.
c. Terselenggaranya investigasi dan pengendalian kejadian penyimpangan pada hasil pengamatan dan dampak HAIs di Klinik Sehat Selalu.
BAB II

Januari

Lama Tindaka
No. Lama Lama
Pengg. n Kejadian
No. Hr/Tgl Nama JK Umur Med. Perawata Pengg.
Catete HAIS
Rec. n Infus Lainnya
r
1 1/1/2019 A p 23   2 2      
2   B l 14   3 3     plebitis Jumlah plebitis 3
3 1/2/2019 C p 54   4 4 2     Jumlah UTI 1
4   D p 34   3 3       Jumlah Dekubitus 1
5 1/4/2019 E l 40   2 2      
Insiden Rate jml flebitis/jml hari pemaka
6   F l 32   2 2      
Plebitis = 1000
7 1/5/2019 G l 60   3 3 2   UTI = 3/60*1000
8   H l 5   2 2       = 50.00
9 1/9/2019 I l 7   2 2      
10   J p 8   3 3 1     Insiden Rate ISK = jml UTI/jml hari pemakaian
1/9*100
11   k p 39   3 3      
= 0
12   l p 3   2 2     plebitis = 111.1111
1/15/201
13 m l 7   2 2      
9
14   n l 26   3 3 1     dekubitus = jml decubitus/jml hari rawa
15   o l 37   2 2       = 1/60*1000
1/18/201
16 p p 80   5 5     dekubitus
9 = 16.66667
17   q p 44   3 3 1    
1/20/201
18 r l 5   3 3     plebitis
9
19   s p 35   2 2      
20   t l 36   2 2      
1/28/201
21 u l 64   3 3      
9
22   v p 56   4 4 2    
            60 60 9    

Februari

Lama Tindaka
No. Lama Lama   Pengg. n Kejadian
No. Hr/Tgl Nama JK Umur Med. Perawata Pengg.
Catete HAIS
Rec. n Infus   Lainnya
r
1 2/2/2029 A p 7   3 3        
2   B l 26   4 4       plebitis Jumlah plebitis 4
3 2/2/2029 C p 37   5 5   2   uti Jumlah UTI 2
4   D p 80   3 3         Jumlah Dekubitus 1
5 2/4/2029 E l 44   2 2        
Insiden Rate
6   F l 5   4 4        
Plebitis = jml flebitis/jml har
7 2/5/2029 G p 35   3 3   2   UTI = 4/65*1000
8   H l 36   2 2         = 61.54
9 2/9/2029 I l 64   2 2        
10   J p 56   3 3   1     Insiden Rate ISK = jml UTI/jml hari pe
11   k p 50   3 3         = 2/10*1000
12   l p 23   2 2       plebitis = 200
13 2/15/2029 m l 14   2 2        
jml decubitus/jml
14   n l 5   3 3   1   plebitis
dekubitus = 1000
15   o l 34   2 2         = 1/65*1000
dekubitu 15.3846
16 2/18/2029 p p 50   5 5      
s = 2
17   q p 32   3 3   2    
18 2/20/2029 r l 60   3 3       plebitis
19   s p 5   2 2        
20   t l 7   2 2        
21 2/28/2029 u l 8   3 3        
22   v p 39   4 4   2   Uti
            65 65   10    

Maret

Lama Tindaka
No. Lama Lama
Pengg. n Kejadian
Nama JK Umur Med. Perawata Pengg.
Catete HAIS
Rec. n Infus Lainnya
r
A p 36   3 3      
dekubitu
B l 69   6 6    
s Jumlah plebitis 5
C p 56   4 4 2   uti Jumlah UTI 2
D p 50   3 3       Jumlah Dekubitus 2
E l 23   2 2      
F l 14   2 2       Insiden Rate Plebitis = jml flebitis/jml hari pemakaian infus
G p 54   3 3 2   UTI = 5/72*1000
H l 34   5 5       = 69.44
I l 50   2 2     plebitis
J p 60   3 3 1     Insiden Rate ISK = jml UTI/jml hari pemakaian kateter x
k p 13   3 3       = 2/9*1000
222.222222
l p 43   2 2     plebitis
= 2
m l 24   2 2      
n l 56   3 3 1     dekubitus = jml decubitus/jml hari rawat inap pa
o l 71   2 2     plebitis = 2/72*1000
dekubitu 27.7777777
p p 80   5 5    
s = 8
q p 26   5 5 1    
r l 37   3 3     plebitis
s p 80   5 5      
t l 44   2 2      
u l 5   3 3     plebitis
v p 35   4 4 2    
        72 72 9    
Analisis

Incidence Rate Phlebitis di Puskesmas hehe Selalu pada januari tahun 2019 adalah sebesar 50%, Februari 61,54%, Maret 69,44%. Incidence Rate ISK Januari
tahun 2019 111%, Februari 200%, Maret 222%. Inciden Rate decubitus Januari 2019 16,6%, Februari 15,3%, Maret 27,7%.

Tidak ada Belum ada


monitoring SOP inhouse traning
Incidence Rate ISK,
Decubitus dan
Phlebitis , tinggi

Tdk ada
budaya mengingatkan
teman

Angka incidence rate yang cukup tinggi ini disebabkan karena ketidakpatuhan petugas terhadap SOP ,serta belum ada budaya mengingatkan antarteman
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Incidence Rate Phlebitis di Puskesmas hehe Selalu pada januari tahun 2019 adalah sebesar 50%, Februari 61,54%, Maret 69,44%. Incidence Rate ISK Januari
tahun 2019 111%, Februari 200%, Mmaret 222%. Inciden Rate decubitus Januari 2019 16,6%, Februari 15,3%, Maret 27,7%.
Angka yang cukup tinggi ini disebabkan karena ketidakpatuhan petugas terhadap SOP pemasangan infus dan pemasangan kateter dan ada petugas rawat inap yang
kurang berkompeten dalam melakukan pemasangan kateter serta belum ada budaya mengingatkan antar teman.

B. SARAN
1. Meningkatkan pengawasan dalam tindakan pemasangan infus dan kateter
2. Pengawasan tenaga keperawatan dalam bekerja sesuai SOP yang berlaku
3. Menggalakkan program cuci tangan sesuai SOP yang berlaku
4. Pengawasan dalam hal menjaga kesterilan melakukan tindakan invasif

C. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Inhouse Training PPI bagi semua nakes yang direncanakan pada bulan Mei 2019
2. Pembinaan terhadap petugas yang terindikasi tidak mematuhi SOP pemasangan infus dan kateter yang direncanakan pada bulan Mei 2019
3. Pembinaan terhadap petugas yang kurang berkompeten dalam memasang infus dan kateter yang direncanakan pada bulan Juni 2019
Tuban, April 2019
Mengetahui
Kepala Klinik Sehat Selalu Ketua Tim PPI

Dr. XXX Dr. YYY

Anda mungkin juga menyukai