Anda di halaman 1dari 30

INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT

(ICRA) UNTUK KONTRUKSI BANGUNAN

luwi icra 12062013


Standar PPI 7.5.

Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama


demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.

Elemen Penilaian PPI 7.5.

1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai dampak


renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.

2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas udara dan
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan dikelola.
ICRA =INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN

LUWI-PPI 2062013
SISTEMATIKA

1. LATAR BELAKANG

2. DEFINISI

3. TUJUAN

4. SIAPA TERLIBAT

5. ICRA

6. KESIMPULAN

luwi icra 12062013


LATAR BELAKANG
Pengaruh dari design & kontruksi terhadap infeksi RS (HAI)
adalah sulit untuk di evaluasi

Melakukan identifikasi kontribusi dari lingkungan untuk


menaksir angka risiko, seperti ILO/IDO, merupakan
tantangan tersendiri karena banyak berhubungan dengan
pasien dan praktik para dokter dan praktisi kesehatan
lainnya.

Kedua variabel seperti jumlah microbial di udara atau air


adalah sering kali digunakan untuk bench marking

luwi icra 12062013


LATAR BELAKANG

Risiko yang berhubungan dng pekerjaan


kontruksi/renovasi pada awalnya dihubungkan dng
mutu udara yg terlalu turun dan kontaminasi
lingkungan dari jamur. (e.g., Aspergillus spp.) or with
contaminated water (e.g., Legionella spp.).

Karena itu, pada saat ini area kontruksi dan renovasi


perlu dibersihkan secara menyeluruh sebelum pasien
diizinkan tinggal di tempat tersebut

luwi icra 12062013


LATAR BELAKANG

Peran PPI dalam hubungannya dengan


pekerjaan konstruksi/renovasi belum optimal

RS mempersyaratkan untuk menggabungkan


issue risk assesment dng Komite PPI dalam
setiap melaksanakan kontruksi/renovasi
bangunan

luwi icra 12062013


DEFINISI
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
(ICRA)

proses menetapkan risiko potensial dari transmisi udara yg


bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor dalam fasilitas
selama konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance.

kegiatan tsb merupakan multidisiplin, proses kolaborasi yg


mengevaluasi jenis/macam kegiatan kontruksi dan
kelompok risiko untuk klasifikasi penetapan tingkat

luwi icra 12062013


TUJUAN

Untuk meminimalisasi risiko infeksi RS (HAIs) pada


pasien yg mungkin bisa terjadi ketika ada penyebaran
jamur atau bakteri di udara dengan debu atau aerosol
atau air selama kontruksi dan renovasi di RS

Mengontrol penyebaran debu dari komponen


bangunan selama renovasi di RS

luwi icra 12062013


SIAPA SAJA YANG TERLIBAT ?
Komite PPI membuat ICRA dan memberikan pendidikan
dan pelatihan
Bagian teknik memfasilitasi dengan memberikan
peraturan perundangan dan perijinan.
Sanitasi lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah
(baku mutu limbah)
Tim K-3 RS melakukan edukasi dan supervisi tentang
keamanan dan keselamatan
Bagian keamanan penjagaan keamanan

Pimpinan Proyek
luwi icra 12062013
PERAN DARI KOMITE/PANITIA/TIM PPI ?

Membuat Infection Control Risk


Assessment (ICRA) dampak dari renovasi

Mengembangkan ijin renovasi yang


ditandatangani oleh Ketua
Komite/Panitia/Tim PPI, pimpinan
departemen/unit kerja dan pimpinan
proyek.

luwi icra 12062013


PERAN DARI KOMITE/PANITIA/TIM PPI ?

Memberikan edukasi sebelum memulai pekerjaan pada


penggunaan Personal Protective Equipment (PPE/APD)

Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi dengan


menggunakan check list

Mengikuti pertemuan/rapat-2 selama proses renovasi


dengan seluruh Tim.

luwi icra 12062013


luwi icra 12062013 12
TYP KRITERIA
E
A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter
persegi.
Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, 13
luwi icra 12062013 dan kegiatan
TYPE KRITERIA

B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan


debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
Akses ke ruang terbuka.
Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi
debu dapat di kontrol

luwi icra 12062013 14


TYPE KRITERIA
C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang
hingga tinggi atau memerlukan pembongkaran atau
pemindahan/penghapusan/ pembersihan komponen
bangunan tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau
penutup dinding
pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup
lantai, plafon langit-2 dan pekerjaan khusus.
Kontruksi dinding baru.
15
Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas
luwi icra 12062013
TYPE KRITERIA

D
Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-
turut
Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan/penghapusan sistem perkabelan
lengkap.
Kontruksi baru..
luwi icra 12062013 16
Low Risk Medium Risk High Risk Highest Risk
Office Cardiology CCU Any area caring for
areas Echocardiography Emergency immunocompromise
Endoscopy Room d patients
Nuclear Medicine Labor & Delivery Burn Unit
Physical Therapy Laboratories Cardiac Cath Lab
Radiology/MRI (specimen) Central Sterile
Respiratory Medical Units Supply
Therapy Newborn Intensive Care Units
Nursery Negative pressure
Outpatient isolation rooms
Surgery Oncology
Pediatrics Operating rooms
Pharmacy including C-section
Post Anesthesia rooms
luwi icra 12062013
Care Unit
Surgical Units
LANGKAH KETIGA :
IC MATRIX - CLASS OF PRECAUTIONS: CONSTRUCTION
PROJECT BY PATIENT RISK

Patient Risk Group Construction Project Type

Type A Type B Type C Type D

Low Risk Group I II II III/IV

Medium Risk Group I II III IV

High Risk Group I II III/IV IV

Highest Risk Group II III/IV III/V IV

Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dan


tingkat risiko menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur
pengendalian diperlukan
luwi icra 12062013 18
LANGKAH KEEMPAT :
DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN
INFEKSI BERDASARKAN KELAS
CLASS Selama pembangunan Setelah penyelesaian
proyek proyek

1. Laksanakan pekerjaan 1. Bersihkan area kerja setelah


I
dengan metode menyelesaikan tugas.
meminimalisasi timbulnya
debu dari pelaksanaan
kegiatan kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ketempat semula plafon
atap yg diganti
luwi icra 12062013untuk
CLAS Selama pembangunan Setelah penyelesaian
S proyek proyek
II 1. Menyediakan sarana aktif 1. Lap permukaan kerja
utk mencegah debu udara dengan
dari penyebaran ke pembersih/desinfektan.
atmosfer. 2. Wadah yg berisi limbah
2. Air kabut permukaan kerja kontruksi sebelum di
utk mengendalikan debu transportasi harus tertutup
pada waktu pemotongan.. rapat.
3. Seal pintu yang tidak 3. Pel basah dan/atau vakum
terpakai dengan lakban. dengan HEPA filter, vakum
4. Blokir dan tutup ventilasi sebelum meninggalkan
udara. area kerja.
5. Tempatkan tirai debu di 4. Setelah selesai,
pintu masuk dan keluar mengembalikan sistem
area kerja. HVAC di mana pekerjaan
6. Hilangkan atau isolasi
luwi icra 12062013 dilakukan.
CLAS Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
S proyek
III 1. Untuk mencegah 1. Jangan menghilangkan
kontaminasi dari sistem barier dari area kerja
saluran maka sampai proyek selesai
hilangkan/lepaskan diperiksa oleh
atau isolasi sistem HVAC Komite/Panitia PIRS.
di area, dimana Dibersihkan oleh bagin
pekerjaan sedang kebersihan RS..
dilakukan.. 2. Hilangkan barier material
2. Lengkapi semua barier dengan hati-2 untuk
penting yaitu sheetrock, meminimalisasi
plywood, plastic untuk penyebaran dari kotoran
menutup area dari area dan puing-2 yg terkait
yg tdk untuk kerja atau dng kontruksi.
menerapkan luwimetode
icra 12062013
pengendalian kubus
CLAS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
S
3. Menjaga tekanan udara 3. Vacuum area kerja area dng
III
negatif di dalam tempat kerja HEPA filtered vacuums.
dengan menggunakan HEPA 4. Area untuk lap basah dng
unit yang dilengkapi dengan pembersih/disinfeksi/cleaner
penyaringan udara. 5. Setelah selesai,
4. Wadah tempat limbah mengembalikan sistem
kontruksi sebelum di HVAC)..
transportasi harus tertutup
rapat.
5. Tutup wadah transportasi
atau gerobak. Pita penutup
luwi icra 12062013
jika tidak tutup yang kuat..
CLAS Selama pembangunan Setelah penyelesaian
S proyek proyek
IV 1. Untuk mencegah 1. Jangan menghilangkan
kontaminasi sistem barier dari area kerja
saluran maka isolasi sampai proyek selesai
sistem HVAC di area, diperiksa oleh
dimana pekerjaan Komite/Panitia PPIRS.
sedang dilakukan.. Dibersihkan oleh bagin
2. Lengkapi semua barier kebersihan RS..
penting yaitu 2. Hilangkan barier material
sheetrock, plywood, dengan hati-2 untuk
plastic untuk menutup meminimalisasi
area dari area yg tdk penyebaran dari kotoran
untuk kerja atau dan puing-2 yg terkait
menerapkan metode dng kontruksi.
pengendalian kubus
luwi icra 12062013
CLAS Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
S proyek
IV
3. Menjaga tekanan 3. Wadah untuk limbah
udara negatif di kontruksi harus
dalam tempat kerja ditutup rapat
dengan sebelum kontruksi.
menggunakan HEPA 4. Wadah transportasi
unit yang dilengkapi atau gerobak agar
dengan penyaringan ditutup rapat.
udara. luwi icra 12062013
CLAS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
S
IV 5. Membangun 5. Vakum area kerja dengan
serambi/ruangan dan
semua personil melewati vakum HEPA filter.
ruangan ini sehingga dapat 6. Area di pel dengan pel
disedot debunya dengan
vakum cleaner HEPA basah dengan
sebelum meninggalkan pembersih/desinfektan.
tempat kerja atau mereka
bisa memakai kain atau 7. Setelah selesai
baju kertas yg di lepas mengembalikan sistem
setiap kali mereka
meninggalkan tempat kerja HVAC dimana pekerjaan
6. Semua personil memasuki dilakukan.
tempat kerja diwajibkan
untuk mengenakan
penutup sepatu. Penutup
luwi icra 12062013

sepatu harus diganti setiap


LANGKAH KE 4.
IDENTIFIKASI DAERAH SEKITAR AREA PROYEK,
MENILAI DAMPAK POTENSIAL

Unit Unit Lateral Lateral Behind Front


Below Above

Risk Risk Risk Risk Risk Risk


Group Group Group Group Group Group

luwi icra 12062013


LANGKAH KE 5. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang
perawatan, ruang farmasi/obat dst
__________________________________________________________________
LANGKAH KE 6. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi, pipa
ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.
__________________________________________________________________
LANGKAH KE 7. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan , menggunakan
penilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernya dinding yang
tertutup rapat). Apakah HEPA filter diperlukan.?
_________________________________________________________________
(Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka Area yang di renovasi/kontruksi
seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan dan merupakan area
negatif terhadap daerah sekitarnya.)
LANGKAH KE 8. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah
ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding, atap, plafon)
LANGKAH KE 9. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama
bukan jam pelayanan pasien.
luwi icra 12062013
LANGKAH KE 10. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah
ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai
LANGKAH KE 11. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah
dan tipe tempat/bak cuci tangan.
LANGKAH KE 12. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum
bak/tempat cuci tangan tersebut.
LANGKAH KE 13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana relatif
terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor
LANGKAH KE 14. Rencanakan untuk membahas masalah
pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalu lintas,
rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dan kapan)
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

luwi icra 12062013


KESIMPULAN

Harus ada kebijakan renovasi dan kontruksi di RS.

Setiap RS yang melakukan renovasi maka Komite


/Panitia/Tim PPI harus membuat ICRA

Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin dari


Komite/Panitia/Tim PPI

Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS pentingnya ICRA


untuk kontruksi bangunan.

Anda mungkin juga menyukai