Subtherapeutic
Overdosage
dosage
Medication-
Related
Adverse drug Problems
Drug interaction
reaction
The reason…
JCI(Joint Commision
Internasional) Badan
Akreditasi Internasional
bagian dari Joint
Commision on
Accreditation of Health
Care Organization
(JCAHO-USA)
OBAT HIGH ALERT :
Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi ,
terdaftar dalam kategori obat berisiko tinggi,
dapat menyebabkan cedera serius pada pasien
jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
TIPS :
1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label khusus
2. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR
3. Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang berkompeten
4. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa
pengawasan
6. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori Obat LASA / NORUM (Look Alike
Sound Alike = Nama Obat Rupa Mirip), saat memberi/menerima instruksi
12
DAFTAR OBAT HIGH ALERT DI RSUP FATMAWATI
RSUP FATMAWATI
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
NO OBAT KELAS TERAPI BENTUK SEDIAAN DALAM FORMULARIUM KET.
SEDIAAN RSF
SEDIAAN ELEKTROLIT PEKAT
1 Kalium Klorida (KCl) Electrolite balance Flash Otsu-KCl 7,46% vial 25 mL (Otsuka)
2 Natrium Klorida (NaCl) Electrolite balance Infus NaCl infus 3% 500 mL (Otsuka)
SEDIAAN OBAT
3 Isofluran Anestesi Umum Inhalasi Isoflurane inhalasi
4 Sevofluran Anestesi Umum Inhalasi Sevofluran inhalasi
5 Midazolam Anestesi Umum Injeksi 1. Dormicum
2. Sedacum
6 Propofol Anestesi Umum Injeksi 1. Diprivan
2. Fresofol
3. Recofol
7 Atrakurium Penghambat Injeksi 1. Atrakurium besilat ampul
neuromuskular 2. Notrixum ampul
RSUP FATMAWATI
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
Lantai V Teratai 50
IRM 22
Lantai V Soelarto 19
Lantai VI Teratai 16
Lantai I Teratai 8
TEHNIK “ASEPTIS” :
Metode atau cara yang dilakukan pada tahap
sebelum dan selama proses pencampuran
obat sehingga dapat menghilangkan risiko
paparan terhadap petugas dan pasien serta
meniadakan kontaminan dalam sediaan steril
yang dibuat, dengan menggunakan prosedur
yang terkontrol.
Aseptic technique
Pencegahan kontaminasi fase:
Magnehelic ~ adalah
barometer untuk mengukur
perbedaan tekanan udara
antara di ruang steril
dengan tekanan udara di
lingkungan.
Perbedaan tekanan udara
diatur sedemikian rupa
hingga terkendali pada >15
pascal
SUPLAI UDARA
Udara yang masuk
dalam Cleanroom harus
melalui High efficiency
Particular Air (HEPA) filter.
Jumlah partikel udara
yang diperbolehkan
masuk dalam cleanroom
tergantung dari kelas
ruangan steril
Sirkulasi udara diatur
minimal 20 kali /jam
Filtrations assembly
Udara Keluar
ARAH ALIRAN UDARA
Pengukur Suhu & Alat Bantu Suara
Thermometer digunakan
untuk memonitor suhu
ruangan – biasanya
terkendali dibawah 5o C
Intercom – digunakan
sebagai alat bantu bicara
antara yang di dalam ruang
steril dengan yang diluar luar
steril
IV.PERALATAN ASEPTIK
A. Laminar Air Flow Cabinet type 1
Aliran Udara Horizontal
Udara mengalir kearah operator
Digunakan untuk pengerjaan non-
chemotherapy
Laminar Air Flow (LAF) Cabinet
• Tidak dianjurkan mengoperasikan LAF secara terus menerus.
• Jika LAF dihidupkan kembali setelah dimatikan, tunggu 30
minutes untuk menstabilkan kembali aliran udara dalam
kabinet dan dibersihkan sebelum digunakan
• Sebelum digunakan, seluruh perlengkapan interior kerja pada
permukaan LAF harus dibersihkan.
Laminar Air Flow Cabinet
Horizontal LaminarHorizontal
Air Flow HoodLaminar Air Flow Hood
Hepa Filter
Filtered Air
Room Air
Prefilter
B. Laminar Air Flow Cabinet type 2
Biological Safety Cabinet or Chemotherapy Cabinet
Aliran Udara Vertical ~ Udara mengalir dari
atas - bawah untuk menjaga sterilitas produk
dan melindungi operator
Digunakan untuk produk chemotherapy
Laminar Air Flow Hoods (cont.)
Vertical Laminar Flow Hood
Biological Safety Cabinet or Chemotherapy Cabinet
C. Pengaturan Material dalam LAF
Seluruh bahan sediaan aseptik harus berada tidak kurang
dari 6 (enam) inci dalam cabinet untuk menjaga
kemungkinan masuknya kontaminan dari udara ruangan
kedalam kabinet.
Benar : peletakan material dalam alat LAF
Salah : peletakan material dalam alat LAF
D. TEKHNIS Desinfensi LAF
1. Bahan yang diperlukan:
a. Perlengkapan APD
b. Sarung tangan
c. Tutup kepala
d. Aquadest
e. Kassa kecil/besar atau handuk bebas bulu
f. Alkohol 96% (steril isoprophile alkohol)
g. Kantong buangan tertutup
h. Kontainer buangan sisa
2. Prosedur Desinfeksi
a. Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan SOP
yang ada.
b. Basahi kassa dengan Alkohol 96% dan lakukan pengelapan
pada puncak grill, dinding dalam LAF, meja kerja LAF dan
shild pelindung LAF secara SATU ARAH. Hati-hati jangan
sampai membasahi HEPA filter.
c. Mengelap pada puncak grill, dinding dalam LAF, meja kerja
LAF dan shild pelindung LAF dengan kassa kering.
d. Mengulangi langkah b dan c sebanyak 2 kali.
e. Buang kassa bekas pengelapan dalam kantong tertutup.
f. Tanggalkan sarung tangan luar, masukkan dalam kantong
buangan tertutup.
g. Tanggalkan pakaian pelindung sesuai dengan SOP yang ada.
h. Mengisi formulir laporan dengan lengkap
FOR ERROR ?
B. Aseptic Technique
Tekhnis aseptik adalah sebuah tekhnik untuk memanipulasi untuk
reformulasi (mencampur/melarutkan) dengan tekhnik steril ,
serta mencegah adanya kontaminasi pada sediaan parentral
tersebut.
Tekhnik Aseptic untuk proses manipulasi termasuk:
Syringes (spuit)
Needles (jarum)
Vials
Ampules
Removal of packaging (pemindahan isi)
Assembling of sterile products (reformulasi sediaan)
Hand placement (tekhnik sentuhan tangan)
1. Aseptic Technique - Syringes
NEVER TOUCH
Tip or Plunger
Aseptic Technique - Syringes
1.5ml measured
Aseptic Technique - Syringes
• Syringes tersedia dari ukuran 0.5 hingga 60 milliliters (ml)
• Penanda syringes, mengambarkan peningkatan volume yang
berbeda, tergantung dari ukuran syringe
• Jangan Menggunakan syringes yang mempunyai penanda
gradations yang lebih besar untuk volume yang lebih kecil.
Sesuaikan dengan ukuran volumenya
• Untuk menjaga sterility, jangan menyentuh bagian plunger.
2. Aseptic Technique - Needles
Hub (pusat)
Merupakan bagian ujung yang
menjadi pusat cairan sebelum
keluar pada jarum
Bevel (ujung tajam)
Merupakan ujung jarum.
3. Aseptic Technique - Ampules
Vials Ampules
Aseptic Technique - Ampules
Aseptic Technique - Ampules
1. Membuka Ampul larutan obat:
a. Pindahkan semua larutan obat dari leher ampul dengan
mengetuk-ngetuk bagian atas ampul atau dengan
melakukan gerakan J-motion.
b. Seka bagian leher ampul dengan alkohol 70%, biarkan
mengering.
c. Lilitkan kassa sekitar ampul
d. Pegang ampul dengan posisi 450, patahkan bagian atas
ampul dengan arah menjauhi tubuh kita. Pegang ampul
dengan posisi ini sekitar 5 detik.
Aseptic Technique - Ampules
1 2
3 4
Aseptic Technique - Ampules
3 4
4. Aseptic Technique - Vial
1. Membuka vial obat:
a. Buka tutup vial
b. Seka bagian karet vial dengan
alkohol 70%, biarkan mengering
c. Berdirikan vial
d. Masukkan bekas penutup vial
kedalam kantong buangan
tertutup
Aseptic Technique - Vial
12 Doxorubicin 2 mg/ml 8 - 15° C WFI, NS 5 ml 2 mg/mI IA D5, NS 48 jam 24 jam terlindung dari
(ADRIAMYC terlindun 25 ml IV (3-5 terlindung terlindung cahaya langsung
IN) 2 mg/mI g dari menit dari cahaya hindari extravasasi
10 mg cahaya viarunning
50 mg drip)
IF (10-15
menit)
NO NAMA OBAT UTUH LARUTAN / PELARUT METODE PEMBERIAN STABILITAS DAN TINDAKAN
OBAT PENYIMPANAN SETELAH PENCEGAHAN
DIREKONSTITUSI DENGAN
PELARUT YANG SESUAI
KONSEN KONDISI PELARU VOLUM KONSEN RUTE/L LARUTA VOLUM 2-8 °C 22 - 25 °C
TRASI PENYIM T E TRASI AMA N YG E
PANAN AKHIR PEMBER COCOK LARUTA
IAN N
19 Fluorour 50mg/ 15- WFI IV, IA, IF D5, NS 300-500 24 jam
asil mi 30°Cteri ml 48 Jam
(5FU) lindung 20-100
500 cahaya ml
mg/la
ml
34 Metrotre 15-30 °C WFI steril <25 IM, IV, IT, D5, NS 24 jam 4-8 jam; Segera
xate terlindun NS steril mg/ml IA terlindun digunakan.
50 mg/2 g dari WFI IF (low g dari terlindung dari
ml cahaya bacterios dose 15- cahaya cahaya
1 gr/10 tatik 30 menit)
ml dosis
tinggi 6
jam
35 Mitomyci 0,5 15-30°C WFI steril 4 ml 0,5 IV (lewat D5, NS, 500 ml 14 hari 7 han WFI terhindar dari cahaya
n- C mg/mI terlindun 20 ml mg/mI lengan,5- WFI 20-60 ml (WFI) 3 jam DS langsung,
2 mg g dari 10 menit) 12 jam NS hindari extravasasi
10 mg cahaya IF (30-60 24 jam Sod.lactate
menit),
IA
IT
36 Mitixantr 2 mg/mI 15-30 °C NS 2mg/ml IF (10 NS , D5 50-100 7 hari 7 hari harus dilarutkan
one terlindun menit) ml terlebbih dahulu (dlm
(NOVANT g dari IV (5 infus)
RON) 20 cahaya menit) sebelum diberikan
mg/10 ml secara IV
NO NAMA OBAT UTUH LARUTAN / PELARUT METODE PEMBERIAN STABILITAS DAN TINDAKAN
OBAT PENYIMPANAN SETELAH PENCEGAHAN
DIREKONSTITUSI DENGAN
PELARUT YANG SESUAI
KONSEN KONDISI PELARUT VOLUME KONSEN RUTE/L LARUTA VOLUM 2-8 °C 22 - 25 °C
TRASI PENYIM TRASI AMA N YG E
PANAN AKHIR PEMBER COCOK LARUTA
IAN N
37 Mustine WFI, NS 20 ml 0,5 IV (5 D5 150-
10 mg mg/mI menit 250 ml
lewat
drip),IF,
IA,IP