Anda di halaman 1dari 10

1

LAPORAN
PELAKSANAAN PENILAIAN PERAWAT SERTA FASILITAS CUCI
TANGAN, KEPATUHAN CUCI TANGAN DAN KEPATUHAN MEMBUANG
LIMBAH
Di rsia dian pertiwi karanganyar
Juli 2018- September 2018
I. Pendahuluan

Patient safety adalah suatu upaya dari perawat di ruangan perawatan kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk pasien. World Health
Organization (WHO) sebagai induk organisasi kesehatan dunia telah
mengkampanyekan program keselamatan pasien salah satunya adalah menurunkan
resiko infeksi .
Infeksi adalah infeksi yang muncul setelah 72 jam seseorang di rawat di Rumah Sakit
dan mulai menunjukan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai
dirawat.
Salah satu komponen standar kewaspadaan dan usaha menurunkan infeksi adalah
menggunakan panduan kebersihan tangan yang benar dan mengimplementasikan
secara efektif.
Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan rantai
transmisi infeksi, sehingga insiden berkurang.Pecegahan dan pengendalian infeksi
mutlak harus dilakukan oleh perawat, dokter dan seluruh orang yang terlibat dalam
Rumah Sakit.
Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan
antiseptik pencuci tangan. Pada tahun 2009 WHO mencetuskan global patient safety
challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan
hand hygiene untuk perawat di ruang perawatan dengan My five moments for hand
hygiene atau lebih dikenal dengan 5 momen cuci tangan adalah melakukan cuci tangan
saat :
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien resiko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

Seluruh perawat yang bekerja di rumah sakit seharusnya mengetahui pentingnya


pencegahan infeksi silang (infeksi ).Infeksi sebagian besar bisa dicegah dengan strategi
yang telah tersedia yaitu dengan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan.
Pengetahuan perawat di Rumah Sakit tentang kebersihan dan kesehatan tangan
mungkin sudah baik, akan tetapi pada praktiknya sulit dilakukan. Hal ini dikembalikan
kepada kepatuhan perawat di Rumah Sakit terhadap pentingnya cuci tangan.
2
LATAR BELAKANG

Beberapa angka kejadian infeksi mungkin tidak menyebabkan kematian


kepada pasien, akan tetapi ini menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama
di Rumah Sakit. Infeksi merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab
langsung maupun tidak langsung kematian pasien, hal ini dapat dicegah dengan
melalui perilaku cuci tangan.
Kebiasaan cuci tangan merupakan perilaku yang mendasar sekali dalam
upaya mencegah cross infections (infeksi silang). Hal ini mengingat Rumah Sakit
sebagai tempat berkumpulnya segala macam penyakit baik menular maupun tidak
menular.
Fasilitas beserta poster tentang cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci
tangan tersedia di RSIA Dian Pertiwi tetapi berdasarkan hasil survey pendahuluan
diketahui bahwa masih terdapat Perawat di Rumah Sakit yang enggan melakukan
cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan. Kondisi ini tentu saja akan
berdampak terhadap meningkatnya angka kejadian infeksi di Rumah Sakit .
Dalam upaya menurunkan angka kejadianinfeksi di RSIA Dian Pertiwi maka
perlu disusun laporan pelaksanaan, evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut dari
penilaian fasilitas cuci tangan, kepatuhan cuci tangan dan kepatuhan membuang
limbah di RSIA Dian Pertiwi

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan saran kepada unsur pimpinan dan semua
unit kerja di RSIA Dian Pertiwi tentang hasil pelaksanaan penilaian fasilitas
cuci tangan, kepatuhan cuci tangan dan kepatuhan membuang limbah di
Rumah Sakit Ciremai untuk dijadikan dasar guna menentukan kebijakan
selanjutnya.

2. Tujuan Khusus :
a. Menyajikan data pelaksanaan penilaian fasilitas cuci tangan,
kepatuhan cuci tangan dan kepatuhan membuang limbah di RSIA Dian
Pertiwi
b. Merangkum permasalahan tentang pelaksanaan penilaian fasilitas cuci
tangan, kepatuhan cuci tangan dan kepatuhan membuang limbah di
RSIA Dian Pertiwi.

III. RUANG LINGKUP

Kegiatan surveilens di Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah


rangkaian kegiatansurveilens yang dilaksanakan secara optiomal meliputi
pendahuluan, perencanaan kegiatan pengadaan sampai dengan penerimaan dan
penyaluran untuk memenuhi kebutuhan ke bagian dari Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Kamar Bedah di RSIA Dian Pertiwi
3
IV. METODEDAN MATERI

1. Metode Penelitian : Observasi terhadap Perawat di RSIA Dian Pertiwi.

2. Subyek Penelitian : Tenaga kesehatan di RSIA Dian Pertiwi

3. Definisi operasional :
a. Fasilitas adalah sarana untuk memudahkan dan melancarkan pelaksanaan
fungsi.
b. Fasilitas cuci tangan adalah sarana cuci tangan yang dapat memudahkan
dan melancarkan Perawat di RSIA Dian Pertiwi untuk melakukan cuci
tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan.
c. Kepatuhan adalah bentuk perilaku disiplin dan sesuai aturan.
d. Kepatuhan cuci tangan adalah bentuk perilaku disiplin dan sesuai aturan
seorang Perawat di Rumah Sakit dalam melakukan cuci tangan 6 langkah
dan 5 momen cuci tangan.
e. Kepatuhan membuang limbah adalah bentuk perilaku disiplin dan sesuai
aturan seorang Perawat di RSIA Dian Pertiwi dalam membuang limbah pada
tempatnya sesuai dengan jenisnya.
f. Parameter tingkat kepatuhan Perawat di RSIA Dian Pertiwi untuk
melakukan cuci tangan yang diharapkan yaitu jumlah Komulatif Nilai
Sangat Baik + Baik = 100%.
g. Penilaian tingkat kepatuhan tenaga kesehatan di RSIA Dian Pertiwi
ditetapkan sebagai berikut :

1) > 80% : Patuh


2) 60-79% : Kurang Patuh
3) < 59% : Tidak Patuh

h. Observasi adalah aktifitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu


proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penilaian.
i. Observasi kepada tenaga kesehatan di RSIA Dian Pertiwi adalah
melakukan pengamatan kepada tenaga kesehatan di RSIA Dian Pertiwi
untuk mengetahui sampai sejauh mana tenaga kesehatan di RSIA Dian
Pertiwi melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan.

V. FAKTA DAN ANALISA

1. Fakta
Berdasarkan hasil pelaksanaan audit oleh Tim PPI RSIA Dian Pertiwi maka
ditemukan fakta sebagai berikut :

a. Fasilitas cuci tangan di Rawat Inap RSIA Dian Pertiwi sudah cukup baik.
Dari 9ruang perawatan dan 14 ruangan poliklinik serta fasilitas penunjang
lainnya yang fasilitas cuci tangannya cukup lengkap. Kelengkapan
fasilitas cuci tangan mencapai 97,28%.
b. Kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan cuci tangan 6 langkah
dan 5 momen cuci tangan masih kurang patuh. Apabila dipresentasikan
hanya mencapai 67,28%.
4
c. Kepatuhan Perawat membuang limbah kepada tempatnya sesuai dengan
jenisnya kurang patuh. Apabila dipresentasikan hanya mencapai 72,38%.
ditemukan ada beberapa limbah yang dibuang tidak sesuai dengan
jenisnya dan container tahan air dan tahan tusuk sudah penuh dan
melebihi batas garis yang telah ditentukan.
d. Hampir seluruh Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat jalan serta Instalasi
Kamar Bedah RSIA Dian Pertiwi tidak mencantumkan label tanggal
pengisian pada botol handscrub/cairan antiseptik. Dan masih ditemukan
beberapa wastafel tanpa handscrub dan tissue serta masih ditemukan
juga ada beberapa tempat sabun cair dan cairan antiseptik yang masih
kosong dan belum diisi kembali.
e. Kepatuhan Perawat di RSIA Dian Pertiwi dalam melakukan cuci tangan 6
langkah dan 5 momen cuci tangan masih kurang patuh terutama pada
saat akan melakukan tindakan aseptik yaitu pada saat akan memakai
sarung tangan steril dan pada saat akan kontak dengan pasien yaitu pada
saat akan mengukur tanda-tanda vital. Masih ditemukan ada beberapa
Perawat yang tidak melakukan cuci tangan terlebih dahulu dan begitu
pula pada saat setelah melakukan tindakan.

2. Analisa
a. Cakupan audit pelaksanaan penilaian fasilitas cuci tangan di RSIA Dian
Pertiwi Juli s.d September 2018 sebesar 97,28%.Dilihat dari hasil
persentase sudah cukup baik. Hal ini terjadi karena adanya dukungan
dari RSIA Dian Pertiwi dalam mendukung fasilitas cuci tangan.
b. Cakupan audit cuci tangan kepatuhan cuci tangan 6 langkah dan 5
momen cuci tangan para perawat di RSIA Dian Pertiwi bulan Juli s.d
September 2018 sebesar 67,28%. Dilihat dari hasil persentase masih
kurang patuh. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran perawat
di RSIA Dian Pertiwi. Sedangkan Tim PPI RSIA Dian Pertiwi sudah
melakukan sosialisasi SPO cuci tangan ke seluruh Perawat di RSIA Dian
Pertiwi melalui kunjungan ke ruang-ruang perawatan di Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Kamar Bedah.
c. Cakupan audit pelaksanaan penilaian kepatuhan membuang limbah di
RSIA Dian Pertiwi bulan Juli s.d September 2018 sebesar 72,38%.
Dilihat dari hasil persentase masih kurang patuh. Hal ini terjadi karena
masih kurangnya kesadaran perawat di RSIA Dian Pertiwi. Sedangkan
Tim PPI RSIA Dian Pertiwi sudah melakukan sosialisasi SPO
pembuangan limbah ke seluruh Perawat di RSIA Dian Pertiwi melalui
kunjungan ke ruang-ruang perawatan di Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Rawat Jalan dan Instalasi Kamar Bedah.

VII. REKOMENDASI / SARAN

1. Perlunya mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan para Perawat di


Rumah Sakit Ciremai untuk melakukan cuci tangan yang benar yaitu cuci tangan
6 langkah dan 5 momen cuci tangan agar cakupan kepatuhan lebih meningkat.
5

2. Untuk kelengkapan fasilitas cuci tangan mohon dukungan dari kepala RSIA Dian
Pertiwi agar para petugas di RSIA Dian Pertiwi lebih termotivasi untuk
melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan apabila fasilitas cuci
tangannya pun mendukung.

3. Untuk kelengkapan fasilitas Kepatuhan membuang limbah mohon dukungan dari


kepala RSIA Dian Pertiwi agar para petugas di RSIA Dian Pertiwi lebih
termotivasi untuk melakukan pembuangan limbah yang telah disediakan dari
RSIA Dian Pertiwi
6
VIII. HASIL KEGIATAN
Bulan Juli s.d September 2018
PERAWAT

INS INS INS INS RATA-RATA KET


NO MATERI PENILAIAN WAT WAT KMR RHB
NAP LAN BDH MDS
(%) (%) (%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 9 10
1 Fasilitas Cuci Tangan
a. Tersedia sabun cair antiseptik di setiap wastafel
b. Tersedia tissue di setiap wastafel
c. Wastafel bebas dari peralatan yang tidak tepat
d. Fasilitas cuci tangan bersih (wastafel/botol cairan
antiseptik) 98,61 90,5 100 100 97,28
e. Ada tempat sampah di bawah wastafel
f. Tersedia handscrub di setiap ruangan
g. Tersedia poster kebersihan tangan
h. Label tanggal pengisian pada botol hanrub/ cairan
antiseptic
2 Kepatuhan cuci tangan
a. Sebelum kontak pasien
b. Sebelum memberikan suntikan
c. Sebelum memakai sarung tangan steril
d. Sebelum memasang infuse
65,67 84,78 68,67 50 67,28
e. Sebelum mengukur tanda-tanda vital
f. Setelah menyentuh pasien
g. Setelah menyentuh darah atau cairan tubuh
h. Setelah kontak dengan benda-benda disamping
pasien
7
3 Kepatuhan membuang Limbah
a. Membuang limbah padat infeksius
b. Membuang limbah padat non infeksius ke kantong
hitam
c. Membuang limbah padat infeksius ke saluran
62,96 66,58 60 100 72,38
infeksius
d. Membuang limbah cair non infeksius ke saluran
infeksius
f. Membuang limbah benda tajam ke container tahan
air dan tahan tusuk

IX. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Indikator Sub Indikator Hasil Keseluruhan Evaluasi Tindak Lanjut


(%)
1 2 3 4 5
Fasilitas cuci tangan a. Tersedia sabun cair 97,28 Ditemukan wastafel tanpa Melakukan observasi
antiseptik di setiap sabun cair antiseptik dan ulang untuk memeriksa
wastafel tissue. fasilitas cuci tangan dan
b. Tersedia tissue di setiap Tidak terdapat label mengajukan kembali
wastafel tanggal pengisian pada kekurangan fasilitas ke
c. Wastafel bebas dari botol handrub / cairan Karumkit Tk. IIICiremai.
peralatan yang tidak tepat antiseptik
d. Fasilitas cuci tangan
bersih (wasteafel/botol
cairan antiseptik)
e. Ada tempat sampah di
bawah wastafel
f. Tersedia handrub di setiap
ruangan
g. Tersedia poster kebersihan
tangan
h. Label tanggal pengisian
pada botol handscrub /
cairan antiseptik
Kepatuhan cuci a. Sebelum kontak pasien 67,28 Masih ditemukan ada Melakukan observasi
tangan b. Sebelum memberikan beberapa perawat di ulang untuk menilai
suntikan Rumah Sakit Ciremai kepatuhan perawat di
8
c. Sebelum memakai sarung yang tidak melakukan Rumah Sakit Ciremai
tangan steril cuci tangan 6 langkah dan dalam melaksanakan cuci
d. Sebelum memasang infuse 5 momen cuci tangan tangan 6 langkah dan 5
e. Sebelum mengukur tanda- momen cuci tangan
tanda vital
f. Setelah menyentuh pasien
g. Setelah menyentuh darah
atau cairan tubuh
h. Setelah kontak dengan
benda-benda di samping
pasien

Indikator Sub Indikator Hasil Keseluruhan Evaluasi Tindak Lanjut


(%)
1 2 3 4 5
Kepatuhan membuang a. Membuang limbah 72,38 Masih ditemukan tempat Melakukan observasi
limbah padat infeksius sampah tanpa plastik ulang untuk menilai
b. Membuang limbah yang sesuai dengan kepatuhan perawat
padat non infeksius ke jenisnya. membuang limbah sesuai
kantong hitam Masih ditemukan ada dengan jenisnya di
c. Membuang limbah beberapa limbah non Rumah Sakit Ciremai
infeksius ke saluran medis dibuang ke limbah
infeksius medis dan sebaliknya.
d. Membuang limbah cair Masih ditemukan
non infeksius ke saluran kontainer tahan air dan
non infeksius tahan tusuk yang sudah
e. Membuang limbah penuh dan memenuhi
benda tajam ke batas garis yang telah
kontainer tahan air dan ditentukan.
tahan tusuk
9
10

X. PENUTUP

Demikian laporan pelaksana penilaian fasilitas cuci tangan, kepatuhan cuci


tangan dan kepatuhan membuang limbah di Rumah Sakit Tk. III 03.06.01 Ciremai bulan
Januari s.d Maret 2015.

Melalui penilaian ini diharapkan dapat diketahui kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki oleh Rumah Sakit Ciremai guna mencari upaya dalam melengkapi fasilitas cuci
tangan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan sehingga angka kejadian infeksi
dapat ditekan.

Dibuat di : Cirebon
Pada Tanggal : April 2015

Mengetahui
Kepala Rumah Sakit Ciremai Ketua Tim PPI,

dr. Handy Hernandy Yuliawan, Sp.Mdr. Tetri Yuniwati, Sp.M Letnan Kolonel Ckm NRP
11930098810770PNS III / dNip 196906302002122001

Anda mungkin juga menyukai