Anda di halaman 1dari 22

Presentasi Kasus

Dyspneu ec Pneumonia Lobaris

Oleh :
Tibia Yudi Saputri
NIM
G4A021027

Pembimbing:
dr. Jony Santono, Sp. An, M. Kes

Stase Integrasi
RSUD Cilacap
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
2023
Identitas Pasien

Nama : Tn. N
Usia : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Alamat : Doman, Cilacap Tengah
Tanggal Pemeriksaan : 23 Maret 2023
Metode Anamnesis : Autoanamnesis & Alloanamnesis

www.fk.unsoed.ac.id
Anamnesis

Keluhan Utama
Sesak napas

Keluhan Penyerta
Demam, batuk hilang timbul
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Tn. N datang ke IGD RSUD Cilacap pada tanggal 23 Maret 2023 pukul
14.35 diantar oleh keluarganya dengan keluhan sesak napas sejak 1 bulan yang lalu.
Sesak dirasakan semakin memberat sejak 2 hari SMRS. Sesak napas dirasakan terus
menerus dan berkurang pada saat posisi duduk. Keluarga pasien mengatakan sesak
napas tidak berkaitan dengan cuaca dan aktivitas. Keluhan penyerta berupa batuk
berdahak dengan dahak berwarna putih kental sejak ± 1 minggu yang lalu tanpa
disertai darah. Batuk dirasakan hilang timbul (kadang-kadang) dan memberat ketika malam
dan pagi hari setelah bangun tidur. Keluarga pasien mengatakan pasien megalami demam
sejak 3 hari yang lalu dan memberat saat pagi hari dengan disertai keringat dingin saat
siang hari. Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan disangkal. Keluhan penyerta
lainnya seperti nyeri dada, pusing, mual, muntah, nyeri perut, gangguan BAB dan BAK
disangkal.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Keluhan Serupa (-) - Keluhan serupa (-)

Riwayat Operasi (-) - Hipertensi (-)


Riwayat Hipertensi (-) - Diabetes Mellitus (-)
Riwayat DM (-) - Keganasan (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Trauma (-)
Anamnesis

Riwayat Sosial Ekonomi


● Pasien merupakan seorang pensiunan. Pasien tinggal bersama istrinya.
Pola makan pasien 3x sehari, dengan lauk pauk dan sayur. Sebelumnya
pasien merupakan seorang perokok aktif dan berhenti merokok sejak 1
tahun yang lalu.
Pemeriksaan Fisik HP2 (20/9/2022)

Kesadaran Umum Vital Sign Status Gizi


Compos Mentis TD : 102/76 mmHg BB : 50 kg
GCS : E4M6V5 HR : 132 x/menit TB : 160 cm
RR : 28 x/menit IMT : 19.53
S : 38.3°C
Sa0² : 89% -> 99%
NK

www.fk.unsoed.ac.id
Pemeriksaan Fisik HP2 (20/9/2022)

Status Generalis
• Kepala : Normocephal
• Mata : Refleks cahaya +/+, Sklera ikterik -/-, Conjungtiva anemis -/-
• Telinga : Discharge -/-, Deformitas -
• Hidung : Discharge -/-, Napas cuping hidung (-)
• Mulut : Sianosis -, Mukosa basah
• Leher : Pembesaran KGB (-), JVP 52 cm H2O
• Thoraks : Simetris, Retraksi dinding dada -/-, Wheezing -/-, Ronkhi (-/+)
• Jantung : SI - S2 reguler, Gallop (-), murmur (-)
• Abdomen : Tampak datar, BU + (normal), nyeri tekan (-), splenomegali (-) hepatomegali
(-)
• Ekstremitas : Akral Hangat +/+//+/+, Edema -/-//-/-, CRT <2 detik

www.fk.unsoed.ac.id
Pemeriksaan Fisik HP2 (20/9/2022)
Status Lokalis
● Thoraks

Inspeksi : Bentuk dada normal, barrell chest -, retraksi -

Perkusi : Redup (+) ICS 3-6 lapang paru dextra, sonor (-) lapang paru sinistra

Auskultasi : SD vesikuler +/+, ronkhi -/+, wheezing -/-

www.fk.unsoed.ac.id
Diagnosis

● Diagnosis Kerja
Dyspneu ec. Pneumonia Lobaris
● Diagnosis Banding
Massa paru dextra
PPOK
Pemeriksaan Laboratorium 23/3/2023

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 17.5 12.0-16.0 Batang 0.0 3.5

Hematokrit 50.2 36.0-48.0 Limfosit 7.0 18.00-48.30

Eritrosit 6.13 4.06-5.80 Monosit 6 4.400-12.700

Leukosit 18.4 5070-11100 Eosinofil 0 0.600-7.300

Trombosit 607 150-450 NLR 12.43

MCV 81.9 81.0-96.0 SGOT 60 17-59

MCH 28.5 27.0-31.2 SGPT 26.0 21-72

MCHC 34.9 31.8-35.4 Ur 38.3 12-50

RDW 14.8 11.5-14.5 Cr 1.7 0.90-1.30

www.fk.unsoed.ac.id
Pemeriksaan Laboratorium 23/3/2023

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

GDS 91 <140

AGD 7.34 7.34-7.44

www.fk.unsoed.ac.id
Pemeriksaan Ro Thorax 23/3/2023

www.fk.unsoed.ac.id
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

“Pneumonia merupakan suatu peradangan yang mengenai parenkim


paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus
respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan
paru dan gangguan pertukaran gas setempat.”
Setiati et all, 2014
Etiologi
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan protozoa. (PDPI, 2011)
● Community-Acquired Pneumonia (CAP)
Streeptococcus pneumonia, Mycoplasma pneumonia, Hemophilus influenza,
Legionella pneumophila, chlamydia pneumonia, anaerob oral, adenovirus,
influenza tipe A dan B. (Wilson LM, 2012)
● Hospital-Acquired Pneumonia (HAP)
Basil usus gram negative (E. coli, Klebsiella pneumonia), Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus, anaerob oral. (Wilson LM, 2012)
Klasifikasi

Menurut Djojodibroto, 2014:

• Community-Acquired Pneumonia (CAP)

• Hospital-Acquired Pneumonia (HAP)

• Ventilator-Acquired pneumonia
Patogenesis
Manifestasi Klinis

● Anamnesis ● Pemeriksaan Fisik


Demam menggigil Inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu

Batuk berdahak bernapas

Sesak napas Palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian yang

Nyeri dada sakit


Perkusi : redup dibagian yang sakit
Auskultasi : terdengar suara napas bronkovesikuler sampai
bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus,
yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada
stadium resolusi
Penatalaksanaan

● Pengobatan suportif/simptomatik
Istirahat di tempat tidur, minum secukupnya, bila panas tinggi perlu
dikompres atau minum obat penurun panas, bila perlu dapat diberikan
mukolitik dan ekspektoran. (PDPI, 2011)

● Terapi definitif dengan pemberian antibiotik yang harus diberikan


kurang dari 8 jam untuk pasien rawat jalan
Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar


(RISKESDAS). 2013. Laporan Nasional 2013.
Djojodibroto, R.D. 2014. Respirologi (Respiratory Medicine). Edisi 2. Jakarta: EGC
Luttfiya MN, Henley E, Chang L., 2010. Diagnosis and Treatment of Community Acquired
Pneumonia. American Family Physician. 73(3): 442-50
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2011. Pneumonia Komuniti Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A., Simadribata K, M., Setiyahadi, B., & Syam, A. F.2014.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: Interna Publishing.
Wilson LM. Penyakit Pernapasan Restriktif. In: Price S.A. dan Wilson L.M. 2012.
Patofisiologi: Konsep klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai