BRONKOPNEUMONIA
Oleh : Harliadi, S.Ked
21174053
RPS:
Pasien datang ke IGD RSUD MEURAXA dengan keluhan sesak nafas (+),
yang telah dialami oleh pasien sejak sore hari yang sama dan memberat SMRS, sesak
nafas dirasakan muncul secara tiba-tiba, 2 hari SMRS pasien mengeluhkan demam
tinggi (+) yang naik turun, demam turun pada saat pagi hari dan tinggi pada saat
menjelang malam, selain itu juga mengeluhkan batuk berdahak (+) yang terjadi 4 hari
yang lalu sebleum demam, ketika batuk pasien sulit untuk mengeluarkan dahak
tersebut sehingga merasa mudah lelah dan nafsu makan menurun, gejala sitemik
lainnya seperti nyeri kepala disangkal (-), mual muntah disangkal (-), BAB dan BAK
dalam batas normal.
Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
Motorik kasar : Sesuai usia
Bahasa : Bicara : 9 bulan.
Motorik halus : Memegang benda : 4 bulan.
Personal sosial
• Tersenyum : 1,5 bulan
• Mulai makan : 6 bulan
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.
Riwayat Nutrisi : Pemberian asi eksklusif samapai usia 1 tahun, dan pada usia 6
bulan ditambah dengan MP-ASI
Riwayat Penggunaan Obat : Disangkal
Riwayat Alergi : Tidak ada
Antropometri
• BB/U : -2 (BB kurang)
• PB/U : -2
• BB/PB : -2
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal
Riwayat Sosial : Ayah pasien perokok berat dan aktif sejak puluhan tahun.
Riwayat Kehamilan
Masa kehamilan 9 bulan, ANC rutin , masalah atau infeksi pada masa
kehamilan disangkal (-)
Riwayat Trauma : Disangkal.
Riwayat Kelahiran
Lahir secara spontan dibidan, menangis kuat dan aktif
BB saat lahir : 2.9 kg
Riwayat Imunisasi
Tidak Lengkap (Ibu lupa apa saja imunisasi yang tidak diberikan), hanya
pada saat baru lahir, setelah itu tidak pernah dilakukan imunisasi sesuai
jadwal.
Status Generalisata
HIDUNG
Deviasi septum (-/-), secret (-/-)
Pernapasan cuping hidung (+)
Pemeriksaan Fisik
PARU
Inspeksi: Bentuk dada simetris, barrel chest (-) ABDOMEN
Retraksi intercostal (+) Inspeksi: Datar , bekas luka (-)
Palpasi : Fremitus taktil normal Auskultasi: Bising usus normal, bruits (-)
Perkusi : Sonor diseluruh lapangan paru Perkusi: Timpani
Auskultasi: Vesikuler (+/+), Ronkhi(+/+), Palpasi: Soepel, Nyeri tekan abdomen (-)
wheezing (+/+) Hepatomegali (-), splenomegali (-)
JANTUNG EKSTREMITAS
Superior : Akral hangat (+/+), CRT < 2
Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat detik, udem (-), nyeri (-)
Palpasi: Iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi: Pekak, batas jantung normal Inferior: Akral hangat (+/+), ROM normal,
Auskultasi: BJ 1 > BJ 2 (Normal), murmur (-), pembengkakan (-/-), eritema (-/-)
gallop (-)
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
• Empiema torasis
• Perikarditis purulenta
• Pneumothoraks
• Infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta.
• Empiema torasis
Pembahasan
Teori
Pembahasan
Berdasarkan Teori Temuan Pada Pasien
Sesak/dyspneu menurut American Thoracic Society An. RA mengeluhkan sesak nafas yang terjadi
(ATS) mendefinisikan dispnea sebagai pengalaman secara tiba-tiba
subjektif dari ketidaknyamanan pernapasan, yang
terdiri dari sensasi berbeda secara kualitatif dengan
intensitas bervariasi.
Sesak yang dirasakan pasien akibat dari obstruksi
jalan nafas perifer, destruksi parenkim dan
iregularitas vaskuler pulmonal mengurangi kapasitas
paru untuk pertukaran gas sehingga menyebabkan
hipoksemia (oksigen darah rendah) dan hiperkapnia
(karbon dioaksida darah tinggi).
Bunyi napas tambahan yang terjadi pada pasien An. RA pada pemeriksaan ditemukan adanya whezzing
penyakit bronkopenomonia adalah mengi saat auskultasi pada kedua lapangan paru
(wheezing). Mengi (wheezing) adalah bunyi
terdengar kontinu, nada mengi lebih tinggi
dibandingkan bunyi nafas lain. Sifatnya musical,
bunyi napas mengi disebabkan karena adanya
suatu penyempitan saluran napas kecil
(bronkus perifer dan bronkiolus). Udara
melewati suatu penyempitan akibatnya mengi
dapat terjadi baik pada saat inspirasi maupun
pada saat ekspirasi. Penyempitan jalan nafas
dapat disebabkan karena adanya sekresi
berlebihan, edema mukosa, konstriksi otot
polos, tumor maupun karena adanya benda
asing
Saat debu, polusi, atau alergen (zat An.RA mengalami batuk berdahak yang
pemicu alergi) memasuki sistem terjadi sebelum terjadinya sesak nafas
pernapasan, otak akan mengirim sinyal
melalui saraf tulang belakang ke otot-otot
di dada dan perut. Ketika otot-otot
tersebut berkontraksi, udara menyembur
melalui sistem pernapasan untuk
mendorong keluar benda asing. Hal inilah
yang dinamakan batuk.
THANK
S!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik