Anda di halaman 1dari 36

CASE REPORT

BRONKOPNEUMONIA

Pembimbing:
dr. Taheng Sebayang, Sp.A

Disusun Oleh:
Ela Anggraini
1161050216

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 09 MEI 2016 – 23 JULI 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
LAPORAN KASUS
KEHAMILAN
Perawatan Antenatal:
• Trimester I- 1X/Bulan di puskesmas.
• Trimester II- 1X/Bulan di puskesmas
• Trimester III- 1X/Bulan di puskesmas

Penyakit Kehamilan: Disangkal


Status Paritus G3P3A0

KEADAAN BAYI
KELAHIRAN
Berat badan baru lahir : 2950 gram
Tempat lahir : Rumah Sakit
Panjang badan : 49 cm
Penolong persalinan : Dokter
Lingkar kepala : 33 cm
Cara persalinan : Spontan
Langsung menangis
Penyulit persalinan :-
Nilai APGAR : ibu tidak tahu
Masa gestasi : Cukup bulan
Kelainan bawaan :-
Status gizi

• BB/U= antara 2 sampai -2


• TB/U= antara 2 sampai -2
• BB/TB= antara 2 sampai -2

Kesan: Gizi cukup


• Lain –lain :Pemeriksaan Rontgen tampak opasitas inhomogen di
suprahiller dan paracardial bilateral, air bronchogram (+),
Kesan: Bronchopneumonia
Ringkasan
Alo-namnesis
An. laki-laki usia 10 bulan datang dengan keluhan
demam sejak 6 hari sebelum masuk rumah sakit, demam
dirasakan terus menerus, suhu di rumah sempat diukur
yaitu 39,3°C. Ibu pasien juga mengeluh batuk berdahak
berwarna putih kental sejak 6 hari SMRS, selain itu juga
mengeluh sesak sejak 2 hari SMRS, terutama saat tidur,
pasien tidak mau makan dan minum, rewel (+), pilek -
,mual - ,muntah - ,BAB dana BAK tidak ada keluhan,
kejang - .
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Frekuensi nadi : 132x/menit
Frekuensi nafas : 40x/menit
Suhu : 38, 3°C
BB/TB: 5,6 kg / 58cm
Thorax: retraksi sela iga, rhonki +/+

• Foto rontgen: kesan bronkopneumonia


PENATALAKSANAAN
Rawat Inap
Diet : ASI + bubur saring tinggi kalori tinggi protein
Obat –obatan :
IVFD : D5 N ½ (8 tpm)
IV /IM :
MM / : Nebu flexotide + combivent / 12 jam
Injeksi metilored 10 mg/ 12 jam
Injeksi meropenem 200 mg /8 jam
PROGNOSIS
Ad sanationum : dubia ad bonam
Ad fungsionum : dubia ad bonam
Ad vitam : dubia ad bonam
Foto thorax
Follow up 1 (20-05-2016)
Follow up 2 (21-05-2016)
Follow up 3 (22-05-2016)
TINJAUAN PUSTAKA
• DEFINISI
Bronchopneumonia adalah suatu infeksi saluran
pernafasan akut bagian bawah dari parenkim paru yang
melibatkan bronkus / bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur
dan benda asing.
Pneumonia adalah
infeksi saluran pernafasan
akut bagian bawah yang
mengenai parenkim paru.

Pneumonia pada anak


dibedakan menjadi:
• Pneumonia lobaris
• Pneumonia interstisial
(bronkiolitis)
• Pneumonia lobularis
(bronkopneumonia)
EPIDEMIOLOGI
• Menurut survey kesehatan nasional (SKN) 2001, 27,6%
angka kematian bayi dan 22,8% kematian balita di
Indonesia disebabkan oleh penyakit system respiratori,
terutama pneumonia.
• Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir
30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan
resiko kematian yang tinggi, sedangkan di Amerika
pneumonia menunjukkan angka 13% dari seluruh
penyakit infeksi pada anak di bawah umur 2 tahun
Insiden pneumonia pada anak ≤ 5 tahun di negara maju
adalah 2-4 kasus/100 anak/tahun, sedangkan dinegara
berkembang 10-20 kasus/100 anak/tahun. Pneumonia
menyebabkan lebih dari 5 juta kematian pertahun pada
anak balita dinegara berkembang.
• Gambar 6. Penyebab Kematian Pada Balita Pada Tahun 2008 (WHO/Child
Health Epidemiology Reference Group)
ETIOLOGI
Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang

Lahir - 20 hari Bakteri Bakteri

E.colli Bakteri anaerob

Streptococcus grup B Streptococcus grup D

Listeria monocytogenes Haemophillus influenza

Streptococcus pneumonie

Virus

CMV

HMV

3 miggu – 3 bulan Bakteri Bakteri

Clamydia trachomatis Bordetella pertusis

Streptococcus pneumonia Haemophillus influenza tipe B

Virus Moraxella catharalis

Adenovirus Staphylococcus aureus

Influenza Virus

Parainfluenza 1,2,3 CMV


4 bulan – 5 tahun Bakteri Bakteri

Clamydia pneumoniae Haemophillus influenza tipe B

Mycoplasma pneumonia Moraxella catharalis

Streptococcus pneumonia Staphylococcus aureus

Virus Neisseria meningitides

Adenovirus Virus

Rinovirus Varisela Zoster

Influenza

Parainfluenza

5 tahun – remaja Bakteri Bakteri

Clamydia pneumoniae Haemophillus influenza

Mycoplasma pneumonia Legionella sp

Streptococcus pneumonia Staphylococcus aureus

Virus

Adenovirus

Epstein-Barr

Rinovirus

Varisela zoster

Influenza

Parainfluenza
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
Proses radang
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksan penunjang
▫ Pemeriksaan laboratorium
▫ C-Reactive Protein (CRP)
▫ Pemeriksaan Mikrobiologis
▫ Pemeriksaan serologis
▫ Pemeriksaan Rontgen
Kriteria Diagnosis
Dasar diagnosis pneumonia adalah
ditemukannya paling sedikit 3 dari 5 gejala berikut
ini :
• sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping
hidung dan tarikan dinding dada
• panas badan
• Ronkhi basah sedang nyaring (crackles)
• Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
• Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi
20.000/mm3 dengan limfosit predominan, dan
bakteri 15.000-40.000/mm3 neutrofil yang
predominan)
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSIS BANDING
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai