Anda di halaman 1dari 30

BRONKOPNEUMONIA

DEFINISI
Peradangan/inflamasi yang mengenai parenkim paru yang
disebabkan oleh berbagai macam etiologi dimana kuman atau
zat (agen) teraspirasi akan menimbulkan ketidakseimbangan
antara ventilasi dan perfusi (ventilation perfusion mismatch) di
sistem pernafasan, yang tercermin melalui gejala klinis,
radiologis, maupun laboratoris.
EPIDEMIOLOGI
Pneumonia lobaris
Drag picture todi placeholder
dapat dari or click icon to add KLASIFIKASI
masyarakat
Berdasarkan asal Pneumonia
Lokasi lesi di paru
infeksi interstitial
di dapat dari rumah
sakit
bronkopneumonia

pneumonia tipikal
Berdasarkan
karakteristik pneumonia bakteri
penyakit
pneumonia atipikal

pneumonia virus
Berdasarkan
pneumonia akut
etiologi penyebab
Berdasarkan lama pneumonia
penyakit mikoplasma
pneumonia
persisten
pneumonia jamur
ETIOLOGI

• Patogen penyebab pneumonia pada anak


bervariasi tergantung :
• Usia
• Status lingkungan
• Kondisi lingkungan (epidemiologi
setempat, polusi udara)
• Status imunisasi
• Faktor pejamu (penyakit penyerta,
malnutrisi)
Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang

Lahir - 20 hari Bakteri Bakteri

E.colli Bakteri anaerob

Streptococcus grup B Streptococcus grup D

Listeria monocytogenes Haemophillus influenza

  Streptococcus pneumonie

  Virus

  CMV

  HMV

3 miggu – 3 bulan Bakteri Bakteri

Clamydia trachomatis Bordetella pertusis

Streptococcus pneumoniae Haemophillus influenza tipe B

Virus Moraxella catharalis

Adenovirus Staphylococcus aureus

Influenza Virus

Parainfluenza 1,2,3 CMV


Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang
4 bulan – 5 tahun Bakteri Bakteri
Clamydia pneumoniae Haemophillus influenza tipe B
Mycoplasma pneumoniae Moraxella catharalis
Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus
Virus Neisseria meningitides
Adenovirus Virus
Rinovirus Varisela Zoster
Influenza  
Parainfluenza  
5 tahun – remaja Bakteri Bakteri
Clamydia pneumoniae Haemophillus influenza
Mycoplasma pneumoniae Legionella sp
Streptococcus pneumoniae Staphylococcus aureus
  Virus
  Adenovirus
  Epstein-Barr
  Rinovirus
  Varisela zoster
  Influenza
  Parainfluenza
Patogenesis
Proses terjadinya bronkopneumonia dimulai dari berhasilnya kuman
pathogen masuk ke mukus jalan nafas. Kuman tersebut berkembang biak di
saluran nafas atau sampai di paru-paru. Bila mekanisme pertahanan seperti
sistem transport mukosilia tidak adekuat, maka kuman berkembang biak
secara cepat sehingga terjadi peradangan di saluran nafas atas, sebagai
respon peradangan akan terjadi hipersekresi mukus dan merangsang batuk.
Mikroorganisme berpindah karena adanya gaya tarik bumi dan alveoli
menebal. Pengisian cairan alveoli akan melindungi mikroorganisme dari
fagosit dan membantu penyebaran organisme ke alveoli lain. Keadaan ini
menyebabkan infeksi meluas, aliran darah di paru sebagian meningkat yang
diikuti peradangan vaskular dan penurunan darah kapiler
Stadium Bronkopneumonia
1. Stadium kongesti (4-12 jam
pertama)
Mengacu pada peradangan permulaan yang berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi.
 Peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler akibat pelepasan mediator peradangan dari sel
mast.
 Degranulasi sel mast mengaktifkan jalur komplemen bekerjasama dengan histamin dan prostagladin
untuk melemaskan otot polos vaskuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru →
perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstitial sehingga terjadi pembengkakan dan edema
antar kapiler dan alveolus → meningkatkan jarak yang harus ditempuh oleh oksigen dan
karbondioksida maka perpindahan gas ini paling berpengaruh dan sering mengakibatkan penurunan
saturasi oksigen hemoglobin.
2. Stadium hepatisasi merah (48 3. Stadium hepatisasi kelabu
jam berikutnya) (7-11 hari)
Lobus masih tetap padat dan warna
Lobus dan lobulus yang terkena menjadi merah berubah menjadi pucat kelabu
padat tidak mengandung udara, warna terjadi karena sel-sel darah putih
menjadi merah dan pada perabaan mengkolonisasi daerah paru yang
seperti hepar. Dalam alveolus didapatkan terinfeksi. Permukaan pleura suram
fibrin, leukosit netrofil, eksudat, dan karena diliputi oleh fibrin. Alveolus
banyak sekali eritrosit dan kuman. terisi fibrin dan leukosit, tempat terjadi
Stadium ini berlangsung sangat pendek. fagositosis pneumococcus, kapiler tidak
lagi kongestif.

4. Stadium resolusi (7-11 hari)


Disebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan peradangan mereda,
sisa-sisa sel fibrin dan dan eksudasi lisis. Eksudat berkurang. Dalam alveolus makrofag
bertambah dan leukosit mengalami nekrosis dan degenerasi lemak. Fibrin diresorbsi dan
menghilang. Proses kerusakan yang terjadi dapat di batasi dengan pemberian antibiotik sedini
mungkin agar sistem bronkopulmonal yang tidak terkena dapat diselamatkan.
Gejala Klinis
 Adanya retraksi epigastrik, interkostal, suprasternal
 Adanya pernapasan yang cepat dan pernapasan
cuping hidung
 Biasanya didahului infeksi traktus respiratorius
bagian atas selama beberapa hari
 Demam, dispneu, kadang disertai muntah dan diare
 Batuk biasanya tidak pada permulaan penyakit,
mungkin terdapat batuk, beberapa hari yang mula-
mula kering kemudian menjadi produktif
 Pada auskultasi ditemukan ronkhi basah halus
nyaring
 Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan adanya
leukositosis dengan predominan PMN
 Pada pemeriksaan rontgen thoraks ditemukan adanya
infiltrat interstitial dan infiltrat alveolar serta
Diagnosis Dan
Diagnosis Banding
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisisk

• Demam, batuk, Demam


Dispneu yang ditandai dengan
• sesak napas, pernapasan cepat (takipneu),
• biru disekitar mulut, pernapasan cuping hidung,
• mengigil (pada anak), retraksi dan sianosis
Suara napas vesikuler
• kejang (pada bayi) meningkat sampai bronchial
• nyeri dada Suara napas tambahan ronkhi
basah halus nyaring.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah perifer lengkap


 CRP
 Analisa gas darah
 Foto toraks AP/ Lateral Kanan
 Sputum dan swab nasopharyngeal.
 spesimen dari bronchoalveolar lavage
 aspirasi jaringan paru
Klasifikasi Pneumonia Bayi Usia
2 bulan – 5 tahun

Pneumonia Berat Pneumonia Bukan Pneumonia


- Bila ada sesak napas - Bila ada sesak napas - Bila tidak ada sesak
- Harus dirawat dan - Ada napas cepat napas dan tidak ada
diberikan antibiotik dengan laju napas: napas cepat
a. > 50x/menit untuk - Tidak perlu dirawat dan
anak usia 2 bulan – 1 tidak perlu diberikan
tahun antibiotik, hanya
b. >40x/menit untuk anak diberikan pengobatan
>1-5 tahun simtomatis seperti
- Tidak perlu dirawat, penurun panas
berikan antibiotik
Klasifikasi Pneumonia Bayi Usia
Dibawah 2 bulan

Pneumonia Bukan Pneumonia


- Bila ada napas cepat - Tidak ada napas cepat
( >60 x/menit) atau atau sesak napas
sesak napas - Tidak perlu dirawat,
- Harus dirawat dan cukup diberikan
diberikan antibiotik pengobatan
simptomatis
Klasifikasi Pneumonia dan Gejala

Pneumonia Berat Pneumonia Bukan Pneumonia


- Tarikan dinding dada - Sesak napas - Bila tidak ada tanda-
kedalam tanda pneumonia berat
- Saturasi Oksigen <90% dan pneumonia
Diagnosis Banding

Bronkhiolitis Bronkhitis akut

Payah jantung Sepsis


TATA LAKSANA
Terapi
• Pemberian oksigen, dimonitoring dengan pulse oxymetri.
• Pemberian cairan dan kalori yang cukup, sesuai dengan berat badan, peningkatan suhu dan
status hidrasi.
• Bila sesak tidak terlalu hebat dapat dimulai diet enteral bertahap melalui selang
nasogastrik,orogastrik maupun per oral.
• Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal
• Koreksi kelainan asam basa atau elektrolit yang terjadi
• Pemilihan antibiotik berdasarkan umur, keadaan umum penderita dan dugaan penyebab.
Evaluasi pengobatan setiap 48-72 jam,bila tidak ada perbaikan klinis dilakukan penggantian
antibiotik sampai anak dinyatakan sembuh.
• Lama pemberian antibiotik tergantung kemajuan klinis penderita, evaluasi
pemeriksaan penunjang (pemeriksaan darah, foto toraks) dan jenis kuman
penyebab. Sebagian besar membutuhkan waktu 10-14 hari, kecuali untuk kuman
staphylococcus dapat diberikan 6 minggu.
• Keadaan imunokompromised (gizi buruk, keganasan, pengobatan steroid jangka
panjang, infeksi HIV), penyakit jantung bawaan, gangguan neuromuskular, dan
fibrosis kistik, antibiotik harus segera diberikan. Dapat dipertimbangkan
pemberian: kotrimosazol pada pneumocystic carinii, antiviral
(acyclovir,gansiclovir) pada pneumonia karena CMV, antijamur (amphoterisin B,
ketokonazol, fluconazol) pada pneumonia karena jamur dan imunoglobulin.
• Atasi penyakit penyerta lainnya.
Petunjuk pemberian antibiotika empiris
Pilihan antibiotika untuk penderita pneumonia baru yang datang ke IRD atau
rawat jalan yang belum pernah mendapatkan perawatan di RS lainnya:
Pneumonia ringan yang bisa rawat jalan:
 Amoksisilin 50-80 mg/kg/hari per oral dibagi dalam 3 dosis, atau
 Amoksisilin+asam klavulanat 50 mg/kgbb peroral dibagi dalam 3 dosis
Pneumonia yang memerlukan rawat inap:
 Ampicilin sulbactam 200 mg/kgbb/hari intravena dibagi dalam 4 dosis atau
 Ampicilin sulbactam 100 mg/kgbb/hari intravena dibagi dalam 4 dosis
• Pneumonia yang memerlukan rawat inap yang disertai penyakit penyerta yang menular tanpa
disertai sepsis (ISK, gastroenteritis, morbili) Ampicilin sulbactam 100 mg/kgbb/hari intravena
dibagi dalam 4 dosis
•  Pneumonia yang memerlukan rawat inap yang disertai sepsis  Ampicilin sulbactam 200
mg/kgbb/hari intravena dibagi dalam 4 dosis

Pilihan antibiotika untuk penderita pneumonia yang dirujuk dari RS lain adalah:
• Pernah mendapatkan perawatan di RS lain kurang dari 72 jam
Ampicilin sulbactam 100 mg/kgbb/hari intravena dibagi dalam 4 dosis
• Pernah mendapatkan perawatan RS lain lebih dari 72 jam
- Cefotaxim 200 mg/kgbb/hari intravena dibagi dalam 3 dosis, atau
- Ceftriaxon100 mg/kgbb/hari intravena dibagi dalam 2 dosis, atau sesuai dengan kultur
dahak/darah yang ada, atau pertimbangan lain
 
Pilihan antibiotika untuk penderita penumonia dengan penyakit penyerta yang
tidak menular (non-infectious) seperti kelainan jantung bawaan sianotik atau non
sianotik, kelainan hematologi, kelainan kongenital, dan sebagainya sesuai dengan
poin1.
Pilihan antibiotika untuk penderita pneumonia yang diduga disebabkan oleh
infeksi kuman atipik (pneumonia atipik) dapat diberikan salah satu antibiotik di bawah
ini:
- Spiramisin 50 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis (10-14 hari)
- Eritromisin 30-50 mg/kgbb/hari dibagi 3-4 dosis (10-14 hari)
- Azitromisin 10mg/kgbbsekali sehari (5 hari)
- Klaritromisin 15-30 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis (7-10 hari)
Rekomendasi UKK Respirologi
Antibiotik untuk community acquiredpneumonia:
 Neonatus - 2 bulan: Ampisilin + gentamisin
 > 2 bulan :
Lini pertama Ampisilin bila dalam 3 hari tidak ada perbaikan dapat ditambahkan
kloramfenikol
Lini kedua Seftriakson
Bila klinis membaik, antibiotik intravena dapat diganti preparat oral dengan antibiotik
golongan yang sama dengan antibiotik intravena sebelumnya.
Komplikasi dari bronchopneumonia adalah :
1. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps paru
yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk hilang
2. Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalm rongga
pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
PROGNOSIS

Pada umunya anak akan sembuh dari pneumonia dengan cepat dan sembuh sempurna, walaupun
kelainan radiologi dapat bertahan selama 6-8 minggu sebelum kembali ke kondisi normal.

Pada beberapa anak , pneumonia dapat berlangsung lebih lama dari 1 bulan atau dapat berulang.
Pada kasus seperti ini , kemungkinan penyakit mendasari harus di teliti lebih lanjut.
Daftar Pustaka
Hood A, Wibisono MJ, Winariani. Buku ajar ilmu penyakit paru. Surabaya: Graha Masyarakat
Ilmiah Kedokteran Universitas Airlangga; 2004.

Marcdante, K. J., Kliegman, R. M., Jenson, H. B. & Behrman, R. E., 2014. Nelson Ilmu Kesehatan
Anak Esensial. 6 ed. Singapore: Elsevier.

Rahajoe, Nastini N. Buku ajar respirologi anak. Edisi ke1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2010.

Sais M. Pneumonia. Dalam Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB. Buku Ajar Respirologi Anak
Edisi Pertama cetakan pertama. Badan Penerbit IDAI. 2008;350-365.

Anda mungkin juga menyukai