Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

FAMILY FOLDER – PAROTITIS

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dalam Menjalani Kepanitraan Klinik Senior


Pada Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Abuyatama

Disusun Oleh :
Harliadi, S.Ked

Kepala Puskesmas Batoh :


dr. Laura Machnum, Sp.KKLP

Pembimbing :
dr. Hasnur Elfiyeni, Sp.KKLP
dr. Astimarningsih, Sp.KKLP
dr. Nisvi Rahmatia Ananda
dr. Didya Hafsah Fitrianda
dr. Julia Marlinda
dr. Dewi Meliyar

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
UPTD PUSKESMAS BATOH BANDA ACEH
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga tugas Case Report dengan judul
“Parotitis” dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan
untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik senior Fakultas Kedokteran Universitas
Abulyatama. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat
memberikan manfaat.
Penyusunan case report ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berupa
bimbingan, nasihat, dan arahan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan penghargaan,rasa hormat, dan ucapan terima kasih pada seluruh pihak yang
terlibat :

1. dr. Elvira Mu selaku Kepala Puskesmas UPTD Batoh Kota Banda Aceh.
2. dr. Hasnur Elfiyeni, Sp.KKLP, dr. Astimarningsih, Sp.KKLP, dr. Nisvi Rahmatia
Ananda, dr. Didya Hafsah Fitrianda, dr. Julia Marlinda, dr. Dewi Meliyar selaku
pembimbing Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah
membimbing dan memberikan masukan yang membantu dalam penyusunan laporan
kasus ini.

3. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi sehingga tersusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat


kekurangan.Oleh sebab itu saya mengharapkan saran serta kritik yang dapat membangun
dalam pembuatan case report ini untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan datang.
Aamiin.

Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.

Banda Aceh, 15 Februari 2024

Harliadi, S.Ked
LEMBAR CASE REPORT

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Usia : 8 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Batoh
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Pelajar

Tanggal Pemeriksaan : 12 Februari 2024


Tanggal Home Visit I : 12 Februari 2024

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)


1. Keluhan Utama:
Benjolan pada kelenjar di depan telinga dan leher bagian kiri

2. Riwayat Pasien Sekarang:


Pasien datang ke Puskesmas Batoh dengan keluhan terdapat benjolan
pada depan telinga dan leher bagian kiri, keluhan sudah dirasakan sudah
2 hari, demam tidak dikeluhkan, namun hanya panas ditempat bengkak
saja. Nyeri bagian bengkak (+), nyeri otot leher(+), susah menelan (+),
nafsu makan berkurang (+) sakit kepala (+), lemas (+) batuk (+), BAB
dan BAK dalam batas normal

3. Riwayat Penyakit Dahulu (Beserta Pengobatannya)

Riwayat Penyakit dahulu:


Pasien belum pernah mengeluhkan hal yang serupa.
Riwayat penggunaan obat:
Pasien tidak mengonsumsi obat sama sekali saat keluhan ini tiba
Riwayat Alergi:
Pasien tidak memiliki riwayat alergi
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah dan Ibu Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi maupun riwayat
gula.
5. Riwayat Personal Sosial
Pasien suka mengkonsumsi makanan diluar. Pasien tinggal serumah
dengan orangtuanya

6. Review Sistem
Sistem Respirologi : Dalam batas normal
Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal
Sistem Pengelihatan : Dalam batas normal
Sistem Gastrointestinal : Dalam batas normal
Sistem Ekstremitas : Dalam batas normal

C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)


Pengalaman Sakit Pasien
Pasien dapat menoleransi rasa nyeri yang timbul karena penyakit yang
dialami. Namun jika keluhan sedang muncul, terkadang dapat menghambat
aktivitas pasien sehingga pasien merasa terganggu terhadap keluhan yang
dialaminya. Pasien sudah menjaga makanan dan rutin mengonsumsi obat.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama Puskesmas Batoh rutin melakukan
pemeriksaan dan tatalaksana yang sesuai kepada pasien.

Di sisi lain, pasien juga sangat terbantu dengan pengobatan pada keadaan
penyakit dan keluhan lain yang pasien rasakan. Pasien mengaku keluarganya
sangat supportif dan sangat membantu dalam proses pengobatan yang
dijalaninya.
D. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESSMENT TOOLS)
1. Genogram Keluarga (Family Genogram)
Genogram Keluarga An A (12 Februari 2024)

Keterangan :
Death

n Hipertensi
Perempuan

Tn Laki laki
Garis keturunan
Pasien

Serumah

Parotitis
2. Bentuk Keluarga (Family Structure)
Keluarga Besar dengan anggota keluarga tinggal serumah yaitu : Anak, cucu,
menantu

3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)


Pasien saat ini berumur 8 tahun dan masih menempuh Pendidikan Sekolah Dasar
4. Peta Keluarga (Family Map)

Tn P Ny F

An D An G
An N
An A

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Harmonis

5. APGAR Keluarga (Family APGAR)


[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat
adanya disfungsi keluarga)
Hampir Kadang- Hampir Tidak
APGAR Keluarga Selalu (2) kadang (1) Pernah (0)

1. Saya merasa puas karena saya


dapat meminta pertolongan
kepada keluarga saya ketika √
saya menghadapi
permasalahan.
2. Saya merasa puas dengan cara √
keluarga saya membahas
berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan-
keinginan saya untuk memulai √
kegiatan atau tujuan baru dalam
hidup saya.

4. Saya merasa puas dengan cara


keluarga saya
mengungkapkan kasih sayang √
dan menanggapi perasaan-
perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan
cinta.

5. Saya merasa puas dengan


cara keluarga saya dan saya √
berbagi waktu bersama.
Skor Total (10) Sangat Fungsional
Skala Pengukuran Skor
Hampir tidak pernah 0
Kadang-kadang 1
Hampir selalu 2
Disfungsional Berat 0-3
Disfungsional Sedang 4-7
Sangat Fungsional 8-10
6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)
Aspek SCREEM Kekuatan Kelemahan
Social Pasien mengaku memiliki
hubungan yang harmonis
dengan keluarga dan
tetangga sekitar lingkungan
tempat tinggal. Pasien sering -
bersosialisasi dengan
masyarakat di desa tempat
tinggal pasien.
Cultural Pasien dan keluarga bersuku Budaya masyarakat
Aceh yang memiliki aceh dengan makanan
kekeluargaan yang harmonis yang dominan dengan
erat antara sesama anggota asam manis/ daging
keluarga. mereka juga sapi/ kambing serta
menerapkan adat budaya aceh berminyak yang di
yang membuat sering bertemu konsumsi pasien
jika ada acara beberapa kali
Religious Pasien dan keluarganya
beragama islam. Pasien dan -
keluarga cukup taat dalam
beribadah
Educational Pendidikan pasien saat ini Kurang pengetahuan
adalah SD tentang keluhan yang
dialami, serta sarana
pengetahuan biasa
mengikuti kata tetangga
Economic Orangtua pasien mengaku
pendapatannya cukup untuk -
kehidupan sehari-hari.
Medical Pasien juga memiliki
asuransi Kesehatan BPJS.
Jika sakit pasien
menggunakan BPJS ke
fasilitas Kesehatan -
puskesmas untuk penanganan
7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)

Tahun Usia Life Event/Crisis Severity of Illnes


Benjolan terdapat pada
2024 8 tahun Parotitis
kelenjar parotis sebelah kiri

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Sedang
2. Kesadaran Compos mentis
3. Tanda Vital Tekanan darah :-
Nadi : 81x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,5oC
4. Antropometri Tinggi Badan : 117 cm
Berat Badan : 28 kg
IMT : 20,5 kg/m2

Kesimpulan status gizi Normorweight

5. Pemeriksaan Umum
Kepala:
Normocepali
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Hidung : Deviasi Septum (-), Sekret (-)
Telinga : tidak ada kelainan
Mulut : tidak pucat, tidak sianosis

Leher:
Teraba pembesaran kelenjar parotis (+/-), Nyeri tekan (+), tidak teraba
pembesaran tiroid, mobile (-) konsistensi keras (+), ukuran ± 4 cm

Thoraks:
Inspeksi Bentuk dan gerak simetris baik statis maupun dinamis
Palpasi Fremutus taktil sama kanan dan kiri, nyeri tekan (-), Massa (-)
Perkusi Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi Vesikuler di seluruh lapangan paru, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung:
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak pulsasi
Palpasi Iktus kordis teraba di ICS V
Perkusi Batas atas ICS 3 linea parasternalis (s)
Batas kanan ICS 4 linea parasternalis (d)
Batas bawah ICS 5 linea midclavicularis (s)
Auskultasi BJ1>BJ2 dalam batasan normal, murmur (-)
Abdomen:
Inspeksi Simetris kiri dan kanan

Palpasi Soepel, nyeri tekan (-), , acites (-)


Perkusi Timpani
Auskultasi Peristaltik dalam batasan normal.
Genitalia : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Ekstremitas : Sianosis (-/-), akral hangat, CRT<2 Detik

E. PEMERIKSAAN KHUSUS
Tidak dilakukan pemeriksaan

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Tidak dilakukan pemeriksaan

Radiologi Tidak dilakukan pemeriksaan

Lainnya Tidak dilakukan pemeriksaan

G. DIAGNOSIS BANDING

1. Parotitis
2. Limfadenitis
3. Limfadenopati
4. Hipotiroid

H. DIAGNOSIS
Parotitis

I. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural spiritual
pasien dankeluarga)
1. Aspek Personal

- Pasien datang dengan keluhan bengkak pada leher bagian kiri, keluhan
sudah dirasakan sudah 2 hari
- Harapan: Pasien berharap keluhannya berkurang hingga hilang sehingga
tidak mengganggu aktivitas sehari-hari pasien dan tidak memicu
terjadinya komplikasi
- Kekhawatiran: Pasien berharap tetap sehat, dan keluhan yang dirakan
segera sembuh sehingga tidak mengganggu aktivirtas sehari-hari/
2. Aspek Klinis

- Diagnosis klinis : Parotitis


- Diagnosis Intelektual : Pendidikan SD
- Diagnosis gizi/nutrisi : Normoweight

3. Aspek Risiko Internal


- Pengetahuan yang cukup tentang penyakit yang diderita
- Pengetahuan yang cukup tentang gizi seimbang dan mulai mengurangi
makanan yang tinngi penyedap rasa
- Pengetahuan yang baik tentang menjaga kebersihan tubuh dan
lingkungan.
4. Aspek Risiko Eksternal
- Pasien tinggal bersama ayah dan ibu, selama ini orangtua pasien sangat
mendukung dalam proses pengobatan penyakit yang dialami pasien,
sehingga pasien sangat bersemangat untuk sehat. Oleh karena itu, sejauh
ini tidak ada faktor eksternal yang memperberat tentang penyakit yang
dialami pasien.
5. Derajat Fungsional
Derajat fungsional 2 : mampu melakukan perawatan diri dan pekerjaan
ringan sehari-hari di dalam maupun di luar rumah, namun mulai
mengurangi aktifitas jika dibandingkan saat sebelum sakit.

Gambar 1. Derajar Fungsional

Uraian Diagnostik Holistik:

Seorang perempuan berusia 8 tahun didiagnosis dengan Parotitis.


Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik didapatkan Keluhan keluhan
bengkak pada leher bagian kiri, keluhan sudah dirasakan sudah 2 hari,
demam tidak dikeluhkan, namun hanya panas ditempat bengkak saja. Nyeri
bagian bengkak ,susah menelan, nafsu makan berkurang, sakit kepala,
lemas, batuk. Diagnosis Parotitis ditegakkan berdasarkan keluhan, dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan. Jenis kelamin wanita, makanan asam,
tinggi lemak, bersantan dan berminyak, olahraga dan aktifikas fisik yang
cukup tinggi dengan teman di sekitar rumahnya

J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima Tahap Pencegahan)

1. Patient-Centered
A Preventif atau Promotif
Promotif
Memberikan informasi tentang faktor risiko Parotitis, bagaimana
pengendalian faktor risiko penyakit tersebut, pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan serta pentingnya minum obat dan kurangi makanan
yang kurang bergizi serta tinggi asam/asin, serta menjelaskan komplikasi
yang mungkin terjadi.

Preventif
 Pola Hidup Sehat
 Mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi
(beranekaragam, rendah gula, rendah garam, tinggi protein, rendah
lemak jenuh, banyak konsumsi vitamin dan mineral).
 Rajin berolahraga sesuai kemampuan pasien seperti berjalan santai
dan peregangan
 Beristirahat yang cukup
 Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada pasien agar tidak
rentan terhadap infeksi.
B Early Diagnosis and Prompt Treatment:
Paracetamol 3 x 250mg
Methylprednisolon 2 x 4 mg
Vitamin C 2x1
C Disability Limitation
Tidak Ada
D Rehabilitasi
Tidak Ada

Family-Focused (Family Wellness Plan)

Status
Kemopro-
No Nama Kesehata Skrining Konseling Imunisasi
filaksis
n
1. An. A Sakit Gizi, Pola makan dan gizi Tidak
7 th pemantauan seimbang, pola asuh Lengkap
pertumbuhan dan stimulasi
dan perkembangan
perkembangan
anak
2. An D Sehat Pola makan dan gizi Tidak
10 th Gizi, seimbang Lengkap
pemantauan
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak
3. An N Sehat Gizi, Pola makan dan gizi Tidak
4 th pemantauan seimbang Lengkap
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak
4. An. G Sehat Gizi, Pola makan yang gizi Lengkap
2th pemantauan seimbang, pola asuh
pertumbuhan dan stimulasi
dan perkembangan
perkembangan
anak
5. Ny F Sehat Pantau ttv, Manajemen stress, Tidak
glukosa, profil pola makan yang gizi Lengkap
lipid, asam seimbang
urat
6. Tn P Sehat Pantau ttv, Manajemen stress, Tidak
glukosa, profil pola makan yang gizi Lengkap
lipid, asam seimbang
urat

J. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)


Jenis Status
No. Nama Umur Pekerjaan No. HP
Kelamin Kesehatan
1 Tn. P Laki-Laki 40 Tahun Wiraswasta - Sehat

2 Ny. F Perempuan 36 Tahun IRT 0822292xxxx Sehat

3 An. D Laki-Laki 10 Tahun Pelajar - Sehat

4 An. A Perempuan 7 Tahun Pelajar _ Sakit

5 An.N Perempuan 4 Tahun - Sehat


6 An.G Laki-Laki 2 Tahun - - Sehat

RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR


1. Lingkungan Sekitar
Karakteristik Akses dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien menggunakan air PDAM, sarana
pembuangan langsung ke septic tank. Lingkungan sekitar rumah pasien berhadapan
langsung dengan jalan komplek perumahan, disamping rumah pasien terdapat rumah
tetangga.

Gambar 2. Rumah dan Lingkungan Sekitar

2. Kondisi Rumah
Kepemilikan rumah : Milik pribadi
Daerah perumahan : Padat pemukiman dan bersih

Lingkungan : Komplek
Dekat dengan fasilitas kesehatan dan tempat ibadah

Interpretasi Hasil Kunjungan Rumah:

 Ukuran rumah sedang cukup untuk 4 orang


 Rumah berada dilingkungan sedang dengan halaman kecil

 Rumah pasien 1 lantai sehingga mudah membersihkannya

 Keadaan didalam rumah rapi

 Tempat penampungan limbah dan sampah ada

 Tempat air bersih untuk mencuci dan memasak cukup

 Akses ke pelayanan terdekat terjangkau

INDIKATOR PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN


KELUARGA (PIS-PK)

Tn. P Ny. F An. D An. A An. N An. G


No Indikator 40 36 10 7 4 2 Hasil
tahun tahun tahun Tahun tahun tahun
Keluarga mengikuti program Y
1 N Y N N N N
KB
Ibu melakukan persalinan di N
2 Y N N N N
fasilitas kesehatan N
Bayi mendapat imunisasi
3 N N N N N N
dasar lengkap
Bayi mendapat ASI N
4 Y N N N N N
Eksklusif
Balita dipantau N
5 T N N N Y Y
pertumbuhannya
Penderita TB Paru mendapat Y
6 N N N N N N
pengobatan sesuai standard
Penderita hipertensi N
7 melakukan pengobatan N N N N N N
secara teratur
N
Penderita gangguan jiwa
8 mendapatkan pengobatan N N N N N N
dan tidak ditelantar kan N
Anggota keluarga tidak ada
9 Y Y Y Y Y Y
yang merokok
Keluarga sudah menjadi Y
10 Y Y Y Y Y Y
anggota JKN
Keluarga mempunyai akses Y
11 Y Y Y Y Y Y
sarana air bersih
12 Keluarga mempunyai akses Y Y Y Y Y Y Y
dan menggunakan jamban
sehat
Y

Jumlah Y 5 6 4 4 4 5 6
Jumlah nilai T 0 0 0 0 Y 0 0

Jumlah nilai N 6 6 8 8 7 7 6

Indeks Keluarga Sehat (IKS)

Hasil = (Jumlah Y) : (12 – jumlah N)


= (6) : (12 - 6)
= 6:6  1

Secara individual An.A pada grup keluarga ini sebagai keluarga sehat

Kesimpulan :

A. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN TAMBAHAN

Nomor Tanggal Catatan, kesimpulan dan Rencana Tindak


kunjungan Lanjut
0 12/02/2024 Kunjungan poli Anak oleh pasien
Pasien datang ke Puskesmas Batoh dengan keluhan bengkak pada leher
bagian kiri, keluhan sudah dirasakan 2 hari, demam tidak dikeluhkan,
namun hanya panas ditempat bengkak saja. Nyeri bagian bengkak, nyeri
otot leher, susah menelan, nafsu makan berkurang sakit kepala, lemas,
batuk.

Vital Sign:
Tekanan darah : -
Nadi : 81 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC

Rencana tindak lanjut:


Beristirahat yang cukup
Makan-makanan bergizi
Minum obat secara teratur
Edukasi PHB
1 27/12/2023 Home Visit I

Keluhan bengkak sudah mengecil dari sebelumnya, nyeri tidak ada,


batuk masi dirasakan, pusing, kurang nafsu makan, kurang tidur.

Vital Sign:
Tekanan darah : -
Nadi : 86x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6oC

: Kondisi benjolan pasien sudah berkurang


Rencana tindak lanjut:
- Pemantauan perkembangan penyakit
- Menghabiskan obat yang diresepkan dokter puskesmas
- Pemantauan perbaikan kondisi umum

Anda mungkin juga menyukai