Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KEGIATAN RESIDEN

KEDOKTERAN KELUARGA LAYANAN PRIMER


FAMILY FOLDER

DISUSUN

Oleh :

dr. Siti Sarah


2307601140001

Pembimbing:

dr. Zahratul Aini, M. Biomed, Sp. KKLP

KEDOKTERAN KELUARGA LAYANAN PRIMER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2024

LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS


KEDOKTERAN KELUARGA LAYANAN PRIMER

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Kamariah
Usia : 48 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Lambhuk Kota Banda Aceh
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal home visit I : 1 Maret 2024
Tanggal home visit II : 7 Maret 2024

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)

1. Keluhan Utama: Sakit kepala dan nyeri tengkuk sejak 3 hari yang lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
NY K Usia 40 tahun, dengan penyakit hipertensi esensial yang di temukan pada saat
melakukan check-up pada saat kunjungan kerumahnya. Keluhan utama sakit kepala, hal ini
dirasakan oleh pasien kurang lebih 4 tahun ini. Sakit kepala dirasakan pasien saat berjalan
atau beraktivitas berlebihan. Keluhan dirasakan hilang timbul, hilang ketika pasien istirahat
dan semakin memberat ketika pasien stress atau kekelahan. Selain itu pasien juga
mengeluhkan sakit pada bagian belakang leher. Pasien Juga mengeluhkan kebas-kebas di
kedua tanggan saat bangun pagi sejak 2 bulan ini. Rasa kebas2nya seperti kesemutan dan
terkadang agak sulit mengerakan jari-jari tangganya. pasien mempunyai riwayat penyakit
hipertensi akan tetapi pasien tidak rutin kontrol tekanan darah dan tidak teratur minum obat.
Pasien ada riwayat konsumsi obat amlodipin, tetapi pasien hanya minum obat apabila
keluhan sakit kepala pasien muncul. Riwayat penyakit keluarga (+), makan makanan
berlemak (+), riwayat gizi pasien makan 3 kali sehari dengan lauk pauk berupa ikan, telur,
konsumsi sayur dan buah kadang-kadang. Pasien mengakui banyak mengkomsumsi garam
karena pasien seorang pedagang warung nasi, dan selalu mencicipi masakan sebelum
menjualnya. Selain itu, pasien mengaku punya keluhan nyeri ulu hati disertai mual terkadang
sampai menimbulkan muntah kalau terlambat makan, Pasien mengaku punya Riwayat asam
lambung sudah sejak 10 tahun yang lalu,dan keluhan sering hilang timbul , riwayat
lingkungan pasien padat penduduk.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan) :
 Hipertensi ( Konsumsi obat Amlodipin 1x5mg diberikan oleh dokter puskesmas )
 Hiperkolesterolemia.(simvastatin 1x1)
 GERD ( Konsumsi Antasida 3x1 diberikan oleh dokter puskesmas)

4. Riwayat Penyakit Keluarga


 Ayah ( Hipertensi)
 Ibu ( Hipertensi )

5. Riwayat Personal Sosial


Pasien sehari – hari bekerja sebagai penjual nasi dimana pasien yang langsung memasaknya
dan menjualnya. Suami pasien juga bekerja dan membantu pekerjaan istrinya sebagai
penjual nasi. Mereka hanya mengandalkan pendapatan tersebut untuk kebutuhan sehari –
hari. Saat ini pasien tinggal bersama suami dan satu orang anaknya laki-laki yang berusia 22
tahun. Hubungan pasien dengan tetangga dan orang sekitar baik, dan sering sapa menyapa.
Pasien juga sering mengikuti arisan dan pengajian ibu-ibu di desanya,dan sering ikut serta
gotoroyong di kampung. Pasien mengaku jarang berolahraga karena setiap hari harus
berjualan.

6. Review Sistem
 Sistem Respirologi : Tidak Ada
 Sistem Kardiovaskular : Tidak Ada
 Sistem Genito urinari : Tidak Ada
 Sistem Gastrointestinal : Gastritis
 Sistem Reproduksi : Tidak Ada
 Sistem Neurologi : Tidak Ada
 Sistem DermatoMuskular : Tidak Ada
 Sistem Muskuloskeletal : Kebas – Kebas di kaki dan di tanggan

C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)


Pengalaman Sakit Pasien

Pasien didiagnosis hipertensi sejak 4 tahun ini. namun keluhan memberat sejak 1 bulan ini.
Selain Hipertensi pasien juga mengidap penyakit gastritis, karena memang pasien
mempunyai pola makan yang sangat buruk dimasa mudanya. Selama ini pasien selalu
mendapat rujukan dari puskesmas kuta alam untuk berobat ke klinik cempaka lima beurawe.
Jadi pasien rutin Kontrol ke klinik cempaka lima minimal 1 bulan sekali. Dari control
tersebut pasien diberikan obat amlodipine 1x 5mg, sucralfate sirup 3x2sdm. Pasien sangat
khawatir dengan penyakit yang dirasakan saat ini,karena sangat ,menganggu aktivitas dalam
bekerjanya. sehingga membuat pendapatan sehari – hari menjadi berkurang. Pasien mengaku
rajin minum obat dikarenakan suami pasien juga sangat mendukung untuk kesembuhan
pasien, tetapi pasien mengaku masih sangat sulit menahan makanan, asin, berminyak dan
berlemak dikarenakan pasien berjualan nasi dan harus selalu mencicipi makanan sebelum
menjualnya. Sehingga sulit bagi pasien mengontrol pola makannya.
D. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)

1. Genogram Keluarga (Family Genogram)


Genogram Keluarga Ny. K ( 1 Maret 2024 )
3. Bentuk Keluarga (Family Structure)

Nuclear Family

4. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)

Tahap Masa Keluarga Anak Sekolah

4. Peta Keluarga (Family Map)


 Pasien memiliki hubungan yang dekat dengan suami dan anaknya.
 Hubungan antara pasien, suami dan anak cukup harmonis.
 Tidak ada konflik dalam keluarga.

NyK4
8 Th

Tn. A Tn A
52 th 22 Th

5. APGAR Keluarga (Family APGAR)

( Adaptability – Partnership – Growth – Affection – Resolve )

APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir


selalu kadang tidak pernah
(2) (1) (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta 
pertolongan kepada keluarga saya ketika saya
menghadapi permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 
membahas berbagai hal dengan saya dan
berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya 
menerima dan mendukung keinginan-
keinginan saya untuk memulai kegiatan atau
tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 
mengungkapkan kasih sayang dan
menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya 
dan saya berbagi waktu bersama.

Skor Total 7 ( Disfungsional Sedang )

Skala pengukuran: Skor: Contoh:


Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional
sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat

6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)

( Social – Cultural – Religious – Educational – Economic – Medical )

Aspek Kekuatan Kelemahan


SCREEM
Social Pasien memiliki hubungan yang sangat baik Pasien hanya
dengan keluarga. Hubungan dengan tetangga pun komunikasi dengan
terjalin dengan baik, dimana pasien mengaku saudara melalui telepon
sering berinteraksi saat pasien berjualan. karena jarak rumah
mereka jauh.
Cultural Pasien dan keluarga bersuku Aceh, kadang masih Pola makan pasien
suka mengikuti kegiatan tradisi Aceh. mengikuti menu
masyarakat Aceh,
pasien mengaku agak
sulit menahan makanan
berlemak, asam, pedas,
manis dan asin),
sehingga sangat
berpengaruh pada HT,
dan Gastritis.
Religious Pasien dan keluarga beragama islam, pasien Karena ada luka
Shalat 5 waktu, Sesekali sholat di Mesjid. ganggren membuat
pasien shalat sambil
duduk dikursi.
Educational Pendidikan terakhir pasien adalah SMP. Pasien -
rutin Kontrol ke Klinik Cempaka lima minimal 1
bulan sekali.
Economic Pasien termasuk ekonomi kelas kebawah, tapi -
untuk makan sehari – hari tergolong cukup
karena setiap hari ada penghasilan harian dari
berjualan nasinya, dan untuk biaya pengobatan
ditanggung BPJS.
Medical Pasien memiliki BPJS PBI dan akses ke Klinik -
Cempaka Lima tidak terlalu jauh kira – kira 5
menit dengan menggunakan motor.

7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)


Pasien adalah korban tsunami dan selamat dari bencana tsunami.
Tetapi dari pihak keluarga suami,terutama abg dari suami meninggal saat
tsunami dan pasien melihat langsung saat kejadian tengelamnya ipar
pasien,sehingga sesekali pasien sempat merasa sedih saat menggigat
kejadian tersebut.

Tahu Usia
Life Events/ Crisis Severity of Illness
n (Tahun)
2020 25 Awal mula pasien didiagnosa Pasien sempat
gastritis. khawatir tetapi tetap
tidak menjaga pola
makannya yang suka
telat makan dan
makan makanan pedas
dan asam.
2020 44 Awal mula Pasien di diagnosis Pasien khawatir,
Hipertensi. tetapi pasien tidak
menjaga pola
makannya, karena
pasien berpikir pasien
masih muda.
E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Sakit Sedang


2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda Vital
 Tekanan Darah : 160/100 mmHg
 Nadi : 90x/i
 Respirasi : 20x/i
 Temperature : 36,0 C
 Cholestrol : 250 gr/dl
 Uric Acid : 3,17 gr/dl
 Glukosa : 150 gr/dl

4. Antropometri

 Tinggi : 155 Cm
 Berat Badan : 65 Kg
 Lingkar Pinggang : 95 Cm
 Lingkar Panggul : 98 Cm
 Lingkar Lengan Atas : 39 Cm
 Indeks Massa Tubuh (IMT) : 22,8kg/m2
 Status Gizi : normal

5. Pemeriksaan Umum
 Kepala : Normocephali
 Mata : Konjuctiva (-/-) tidak anemis, Sklera (-/-) tidak ikterik.
 Hidung : Tidak ditemukan kelainan
 Telinga : Tidak ditemukan kelainan
 Leher : Faring tidak hiperemis, tonsil T0-T0, tidak teraba pembesaran
KGB, tidak teraba pembesaran tiroid.

 Thoraks
 Pulmo : Bentuk dan gerak simetris. Nyeri tekan (-); massa
(-) Kanan = Kiri, Vesikuler +/+, Rhonchi -/-, Wheezing -/-
 Cor : Iktus kordis tidak tampak, iktus kordis teraba
di ICS V, tidak ada kardiomegali saat di perkusi, S1>S2 murni;
regular; murmur (-); S3, S4 (-).

 Abdomen : Simetris, Soepel, nyeri tekan epigastrium(+) pada kuadran


epigastrium, hepar lien renal tidak teraba membesar, acites (-), perkusi
thympani.

Anogenital : Tidak dilakukan Pemeriksaan

Ekstremitas : Sianosis -/-, tofus (-), akral hangat, CRT <2.

F. PEMERIKSAAN KHUSUS

Tidak dilakukan pemeriksaan

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Jika ada)

1. Laboratorium
 Cholestrol : 250 gr/dl
 Uric Acid : 3,17 gr/dl
 KGDS : 140 gr/dl

2. Radiologi = Tidak Dilakukan Pemeriksaan

3. Lainnya = Tidak Dilakukan Pemeriksaan

H. DIAGNOSIS KLINIS

Hipertensi Stage I +. Hiperkolesterolemia+ Gastritis

DIAGNOSIS BANDING
1. HT Emergency
2.Appendisitis
3.ulkus peptikum

I. DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

Keluhan: Pasien datang dengan diagnosis hipertensi sejak 4 tahun ini. namun
keluhan memberat sejak 1 bulan ini. Selain Hipertensi pasien juga mengidap
penyakit gastritis, karena memang pasien mempunyai pola makan yang sangat
buruk dimasa mudanya.Keluhan tersebut membuat pasien merasa terpukul karena
pasien mengaku tidak bisa melakukan aktifitas berjualan sehingga menyebabkan
pendapatan menjadi berkurang.
Harapan: Pasien sangat ingin penyakitnya sembuh membaik dikarenakan sangat
menganggu kehidupan sehari harinya. Pasien juga sangat ingin keluhan asam
lambungnya tidak sering kambuh karena sangat menganggu aktifitasnya.
Kekhawatiran: Pasien sangat khawatir penyakit yang diderita akan berdampak
buruk pada kehidupan pribadi, sosial dan ekonominya.
2. Aspek Klinik

 Diagnosis Klinis : HT Stage I + hiperkolestronemia+Gastritis


 Diagnosis Intelektual : Pasien hanya tamatan SMP
 Diagnosis Psikososial : Tidak Ada
 Diagnosis Gizi/ nutrisi : normal
3. Aspek Resiko Internal

 Pasien gemar mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan yang


bersifat manis,asam, pedas, berlemak dan asin.
 Pasien tidak pernah olahraga.
 Pasien sering konsumsi sayur, buah jika ada pendapatan lebih.
 Pasien punya interaksi yang baik dengan saudara walaupun komunikasi
dilakukan hanya dengan telepon, interaksi dengan tetanggapun tergolong
baik, itu dibuktikan bahwa pasien sering menyapa dan ngobrol saat
pasien berjualan dihalaman rumahnya..
 Pasien kurang punya pengetahuan tentang masalah Kesehatan yang
dideritanya.
4. Aspek Resiko Eksternal

 Jarak rumah pasien dengan keluarga lumayan jauh sehingga komunikasi


pasien dengan keluarga mengenai masalah Kesehatan tidak terlalu intens.
Ditambah Kurangnya pengetahuan keluarga tentang masalah Kesehatan
membuat pasien tidak ada motivasi untuk lebih peduli terhadap gaya
hidupnya.
 Pasien tinggal dirumah hanya Bersama anak dan suaminya, saat ini hanya
suami pasien yang menjadi care taker pasien, tp karena suami bekerja dari
pagi sampai sore membuat pasien tidak terkontrol dengan baik. Anak pasien
yang berumur 22 tahun tidak terlalu paham dengan kondisi pasien.
 Derajat Fungsional
1 2 3 4 5

Pasien termasuk Derajat fungsional 2 karena pasien masih mampu melakukan pekerjaan
ringan sehari hari, didalam dan diluar rumah tetapi mulai mengurangi aktifitas sehari hari.

Uraian Diagnosis Holistik

Pasien datang dengan keluhan sakit kepala, hal ini dirasakan oleh pasien kurang lebih 4
tahun ini. Sakit kepala dirasakan pasien saat berjalan atau beraktivitas berlebihan. Keluhan
dirasakan hilang timbul, hilang ketika pasien istirahat dan semakin memberat ketika pasien
stress atau kelelahan. Selain itu pasien juga mengeluhkan sakit pada bagian belakang leher.
Selain itu, pasien mengaku punya keluhan nyeri ulu hati disertai mual terkadang sampai
menimbulkan muntah kalau terlambat makan Saat ini pasien hanya minum obat yg
diresepkan oleh dokter dicempaka Lima. Pasien rutin kontrol penyakitnya ke klinik cempaka
lima dengan menggunakan BPJS. Secara Klinis pasien di diagnosa dengan Hipertensi stage 1
disertai dengan Gerd. Dimana hipertensi dan gerd dialami pasien sudah cukup lama. Pasien
hanya tamatan SMP, dimana pasien tinggal Bersama suami dan anak satu-satunya yang
berumur 22 tahun.

J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF

1. Patient-Centered
A. Preventif-Promotif

 Mengedukasi pasien agar lebih care terhadap masalah penyakit pasien serta
komplikasi yang mungkin terjadi jika penyakit tidak ditatalaksana dengan baik.
 Mengedukasi pasien agar melakukan olahraga ringan – sedang selama 10-15 menit
seperti jalan santai dipagi hari.
 Mengedukasi pasien untuk rutin mengkonsumsi obat gula, hipertensi dan obat
lambung secara teratur.
 Mengedukasi pasien agar mengkonsumsi obat hipertensi secara teratur, karena tata
laksana hipertensi dilakukan seumur hidup.
 Mengedukasi pasien untuk melakukan pengukuran tekanan darah ataupun
pemeriksaan gula secara berkala.
 Mengedukasi pasien untuk dapat membatas konsumsi garam, lemak, makanan
berminyak, asam, pedas ataupun makanan manis.
 Mengedukasi pasien untuk dapat menghentikan konsumsi makanan cepat saji.
 Mengedukasi pasien untuk membatasi aktivitas berat, terutama yang banyak berjalan
dikarenakan luka ganggren yang belum sembuh.
 Edukasi pasien agar melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada fasilitas
layanan kesehatan yang tersedia.

2. Family – Centered
 Mengedukasi suami pasien untuk lebih memperhatikan jadwal Kontrol pasien ke
fasilitas layanan Kesehatan terdekat.
 Mengedukasi suami pasien untuk lebih mengontrol pasien untuk menghindari makan
makanan yang tinggi garam, makanan manis, makanan berminyak, berlemak, asam
dan pedas.
 Mengedukasi suami pasien untuk mengajak pasien melakukan aktifitas fisik ringan
sehari hari.

B. Kuratif
 Amlodipin 1x5mg ( Malam Hari ).
 Sucralfat Syrup 3x2sdm
 Simvastatin 1x1

C. Disability limitation
Tidak Ada
D. Rehabilitatif
Tidak Ada

E. Intervensi Gizi

 Berat Badan Ideal ( Rumus Broca )


Wanita : [Tinggi badan (cm) – 100] – 15% [ Tinggi Badan (cm) – 100 ]
[ 160 cm – 100 ] – 15 % [ 160 (cm) – 100 ] = 51 – 60 Kg ( Berat Badan Ideal )
 Kebutuhan Kalori Basal : ( Kementerian Kesehatan RI )
KKB = 25 x BBI = 25 x 60 Kg = 1.500 Kkal
 Kebutuhan energi total untuk aktifitas sedang
KKT = KKB + 2 ( 20%KKB) – 20% KKB = 1.800 Kkal.
 Komposisi : Karbohidrat ( 55% ), Protein ( 20% ), Lemak ( 15% )
 Karbohidrat : 55% x 1.800 = 990 Kkal
 Protein : 20% x 1.800 = 360 Kkal
 Lemak : 15% x 1.800 = 270 Kkal
 Anjuran Makan
 Konsistensi yang dianjurkan : Makanan padat
 Cara Pemberian : Oral
 Frekuensi Pemberian untuk pasien diabetes : 3x makan besar, 2x makan kecil
atau selingan dengan jarak antara waktu makan besar dan selingan berkisar
2,5 – 3 jam.

 Jenis makanan yang dianjurkan


 Konsumsi karbohidrat seperti umbi umbian seperti : Kentang dan ubi jalar.
 Buah – buahan seperti : tomat, apel dan beri.
 Biji – bijian Utuh seperti : beras merah dan Oat
 Legum seperti : Petai cina dan kacang Polong
 Produk gandum utuh seperti : Roti gandum
 Protein Hewani seperti : dada ayam tanpa kulit, daging khas dalam,telur.
 Protein nabati seperti : Kacang merah, tahu
 Lemak sehat seperti : minyak zaitun, alpukat, kacang almond,minyak jagung.
( Namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ekonomi
pasien ).

 Jenis Makanan yang tidak dianjurkan


 Makanan yang berlemak, santan asin dan makanan banyak mengandung gula.
 Sirup, minuman ringan, minuman kemasan.
 Jelly/agar/pudding manis.
 Manisan buah/buah yang diawetkan dengan gula.
 Susu kental manis,ice cream, kue – kue manis.
 Makanan cepat saji dan makanan yang diolah dengan cara digoreng.
 Mengurangi konsumsi makanan asam dan pedas.
 Makanan tinggi sodium atau garam seperti : keripik, kerupuk, makanan yang
diasinkan, dan makanan kalengan.

2. Family-Focused (Family Wellness Plan)

No Nama Status Skrining Konseling Imunisa Kemoprofil


Kesehata si aksis
n
1. Ny. K HT Stage I Antropometri, Diet sehat Tidak Multivitami
Th 48 +Hiperkol kadar tekanan pasien, ada n
estronemia darah, kadar gula olahraga dan
+ Gastritis darah, dan selalu aktif,
skrining lainnya Kelola stress,
sesuai indikasi. akses layanan
Kesehatan.
2. Tn. H Sehat Antropometri, Pola makan Tidak Multivitami
52 Th skrining dengan gizi Ada n
kesehatan jika ada seimbang,
indikasi. aktivitas fisik,
perilaku hidup
sehat, akses
layanan
Kesehatan.

3. Tn. H Sehat Antropometri, Pola makan Lengkap Multivitami


22 Th skrining dengan gizi n
Kesehatan apabila seimbang,
ada indikasi, akses layanan
Kesehatan.

3. Community - Oriented
Mengedukasi pasien pentingnya menjalin komunikasi dan berinteraksi dengan tetangga
ataupun dengan masyarakat sekitar di lingkungan tempat tinggal. Selain itu, pasien juga
diberikan penjelasan mengenai adanya program - program kesehatan di lingkungan
masyarakat seperti Kesehatan ibu, Kesehatan gizi, dan penyuluhan Kesehatan masyarakat.
Program tersebut nantinya bisa dimanfaatkan oleh pasien untuk lebih tahu mengenai kondisi
Kesehatan pasien. Interaksi pasien dengan masyarakat diharapkan dapat membantu pasien
dalam mengelola stress dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
K. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)

No Nam Jenis Tgl Pekerjaa No.HP Status Kesehatan


. a Kelamin Lahir n
/
Umur
1. Ny. k Perempua 48 Th wiraswast 08537276750 HT Stage I
n a 2 +hiperkolesteronemi
a
+ Gastritis
2. Tn. A Laki - 52 Th wiraswast - Sehat
Laki a
3. Tn. A Laki - laki 22 Th Mahasisw - Sehat
a

L. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

1. Kondisi Rumah

 Rumah Milik Pribadi


 Daerah rumah padat penduduk
 Lingkungan rumah bersih, tetapi banyak tanaman dan rumput panjang yang
tidak terurus.
 Septi tank terletak disamping Rumah
 Jarak rumah dengan fasilitas Kesehatan sekitar 5 km

Karakteristik Sanitasi Rumah dan Tempat Tinggal


Lantai rumah Semen (dilapisi plastik & ambal )
Atap rumah Seng
Dinding rumah Tembok
Cat dinding rumah Putih.
Luas tanah Pasien Tidak Tahu
Luas bangunan ± 9x14 m² (2 lantai)
Jumlah kamar 5 kamar, 2 dibawah, 3 diatas.
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada ( 2 )
Jendela sebagai ventilasi 2 jendela
Jendela sebagai pencahayaan 2 Jendela
Sumber air bersih PDAM
Sumber pencemaran dekat (<10m) dari sumber air Tidak ada
Kemudahan mendapatkan air bersih Mudah
Kualitas fisik air minum Baik
Pengolahan air minum sebelum diminum Melalui air minum galon
Tempat penampungan air sebelum dimasak Ada
2. Lingkungan Sekitar Rumah

Rumah pasien berada pada lingkungan perumahan padat, disekitar rumah terdapat ada sedikit
lahan yang biasanya digunakan tetangga pasien untuk parkir mobil tetangganya. Halaman
depan rumah pasien ada beberapa tanaman tapi sangat tidak terurus. Didepan samping rumah
pasien ada tong sampah yang biasanya sampah tersebut diambil oleh mobil sampah. Sumber
air bersih pasien berasal dari PDAM, dan terdapat septitank yang terletak disamping rumah
pasien.

3. Interpretasi Hasil Kunjungan Rumah


 Rumah berada dilingkungan padat penduduk.
 Rumah pasien merupakan milik pribadi dengan 2 lantai dan ukuran rumah cukup
untuk ditempati 5 orang.
 Rumah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk melaksanakan tugas sehari-
hari.
 Didalam rumah terdapat 2 kamar dibawah, dan 1 kamar dilantai atas dan terdapat 1
kamar mandi, 1dilantai bawah.
 Kamar mandi menggunakan WC jongkok.
 Keadaan didalam rumah terlihat bersih,dan rapi.
 Lantai rumah banyak dilapisi karpet, sehingga tampak sangat lembab dan berdebu.
 Di area tangga terlalu banyak sendal dan sepatu sehingga tampak sangat kumuh.
 Lantai 2 jarang dipergunakan.
 Dapur terlihat sangat berantakan dan tergolong kotor.
 Kamar pasien bersih tetapi terlihat pengap karena tidak dibukanya jendela sebagai
ventilasi dan pencahayaan.
 Ventilasi udara kurang memadai.
 Pencahayaan rumah sangat kurang.
 Sumber air bersih berasal dari PDAM, digunakan untuk kebutuhan mandi, masak dan
kebutuhan sehari - hari.
 Air yang dikonsumsi menggunakan air gallon isi ulang
 Sampah dikumpulkan lalu dibuang didepan rumah dan kemudian diambil oleh mobil
pengangkut sampah.
 Septi Tank terletak disamping tempat sampah.
 Akses kefasilitas Kesehatan terbilang sangat dekat hanya 5 menit menggunakan
motor.
 Rumah dekat dengan kota.

4. Lingkungan Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai penjual nasi dan di bantu oleh suaminya. Selain itu pasien juga
rajin membersihkan rumahnya selesai memasak. pasien juga berjualan nasi dan area
berjualan tidak jauh dari rumah pasien. Pasien berjualan mulai jam 11-jam 3 siang hari.
pasien berjualan bersama suaminya untuk membantu ekonomi keluarganya. Pasien mengaku
Ketika sakit kepalanya kambuh pasien harus beristirahat sehingga suami yang melanjutkan
berjualan.

M. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


No. Indikator PHBS Jawaban
Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan 

2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan 

3. Menimbang berat badan balita setiap bulan 

4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan 

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 

6. Menggunakan jamban sehat 

7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan 


lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari 

9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga 

10 Tidak merokok di dalam rumah 

Kesimpulan: 50% ( Keluarga Pra - Sehat )

N. INDEKS KELURGA SEHAT

Jawaban
No Indikator IKS
Ya Tidak N
1. Keluarga mengikuti KB 

2. Ibu bersalin di faskes 

3. Bayi mendapatkan imunisasi 

4. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 


bulan
5. Pertumbuhan balita di pantau setiap 
bulan
6. Penderita TB paru berobat sesuai
standar
7. Penderita hipertensi berobat teratur 

8. Penderita gangguan jiwa berat tidak 


ditelantarkan
9. Tidak ada anggota keluarga yang 
merokok
10. Keluarga memiliki/memakai air bersih 

11. Keluarga memiliki/memakai jamban 


sehat
12. Keluarga menjadi anggota JKN/askes 

Indeks Keluarga Sehat: 0,7 ( Keluarga Pra – Sehat )

IKS = Jumlah Jawaban YA /12 – Jumlah N

Berdasarkan penilaian 12 indikator keluarga sehat, dapat disimpulkan bahwa


keluarga Ny.E berada pada kategori Keluarga Pra - Sehat.

O. KARAKTERISTIK AKSES DAN PEMANFAATAN LAYANAN


KESEHATAN

Sarana pelayanan kesehatan yang Klinik Cempaka Lima


digunakan
Jarak dan waktu yang harus ditempuh Klinik Cempaka Lima berjarak 2 Km dari
kediaman yang dapat ditempuh 5 menit dengan
sepeda motor.
Angkutan umum ke fasyankes terdekat -

Tarif pelayanan kesehatan Gratis

Pelayanan kesehatan yang diberikan Memuaskan

P. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Nomor Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut


Kunjunga
n
1 1 maret Pada kunjungan pertama pasien mengeluhkan nyeri kepala
2024
seperti tegang dibelakang leher,kebas pada kedua tangan,dan
sering mengalami mual dan muntah jika telambat makan Pasien
juga mempunyai Riwayat Hipertensi dan gastritis. Dilakukan
pemeriksaan pada kunjungan pertama dengan hasil TD : 160/100
mmhg, Chol : 250 gr/dl, UA : 3,17 gr/dl, KGD : 140 gr/dl.
Tindak lanjut :
 Edukasi kepada pasien untuk tetap melanjutkan konsumsi
obat-obatan seperti Amlodipin 1x5 mg ( malam hari ) dan
sucralfate syr 3xc1 apabila dirasakan nyeri diulu hati.

 Edukasi kepada pasien untuk melakukan pengukuran tekanan


darah, secara berkala.

 Edukasi pasien untuk mengurangi makan,asin, asam, pedas,


berminyak dan berlemak. Dan membatasi makanan cepat saji.

2 7 maret Pada Pengukuran tekanan darah didapatkan hasil 140/90 mmHg,


2024
Chol : 240 gr/dl, UA : 3,23 gr/dl, KGD : 120 gr/dl. Pasien masih
tetap mengkonsumsi obat seperti biasa. Pasien mulai sedikit demi
sedikit melakukan pola hidup seperti yang disarankan oleh
dokter, mulai mengurangi makan makanan yang asin,asam dan
pedas maupun berlemak. Olahraga sudah mulai dilakukan
minimal 15 menit dengan jalan dipagi hari. Saat ini pasien
mengaku lebih menjaga pola makan .
Tindak lanjut:
 Edukasi kepada pasien untuk terus melakukan pemeriksaan
secara rutin.
 Edukasi untuk terus menjaga pola makan.
 Edukasi untuk lebih sering berinteraksi dengan masyarakat
agar dapat mengelola stress dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai