Pembimbing :
dr. Neni Triana Ningsih
Pasien atas nama anak EA dilakukan anamnesis melalui aloanamnesis dengan ibu dan
nenek pasien. Menurut ibu pasien, keluhan utama yang dirasakan pada anaknya adalah
menurunnya nafsu makan. Pasien sangat susah makan terutama setelah usia 12 bulan.
Penurunan
Pada awalnya pasien masih mau makan seperti biasa, tidak memilih makanan dan
Nafsu Makan
makan teratur sehari 3x. setelah diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak
usia 6 bulan, pasien tidak ada kecenderungan memilih makanan, namun ketika berusia
12 bulan, pasien mulai sulit untuk makan. Pasien hanya makan 2-3x sehari dan hanya
mau makanan yang disukai seperti ikan. Menurut ibu pasien, saat usia pasien 12 bulan
hingga 15 bulan, anaknya hanya mengalami kenaikan berat badan yang sangat sedikit,
bahkan pernah tidak naik dan pernah mengalami penurunan berat badan. Karena sulit
makan, ibu pasien merasa pertumbuhan dan perkembangan anak pasien mengalami
perbedaan dengan anak seusianya. Pasien tampak lesu dan kurang aktif.
Riwayat Penyakit
SekarangMenurut ibu pasien, anaknya baru bisa berjalan ketika berumur kurang lebih 2,5
tahun. Pada awalnya pasien hanya bisa berjalan jika dipegangi, namun perlahan kini
Gangguan sudah bisa berjalan sendiri dan berlari pelan. Pasien juga baru bisa berbicara ketika
Tumbuh dan 2 bulan setelah pasien bisa berjalan. Awalnya, pasien juga sulit diajak
Kembang berkomunikasi, namun menanggapi apabila diajak berbicara (mengangguk atau
menggeleng). Pasien dapat mengucapkan kata dasar seperti makan, minum, dll, dan
untuk kalimat lebih panjang pasien baru bisa berbicara diusia 2 tahun 8 bulan.
Pasien lahir normal di puskesmas, langsung menangis namun hanya sebentar.
Pasien saat lahir tidak menunjukkan gejala penyakit apapun
Riwayat Penyakit
Sekarang
Kondisi Saat ini
Sampai saat ini pasien sulit untuk makan protein selain ikan. Pasien hanya mau
makan ayam jika diolah menjadi sate. Pasien lebih suka mengkonsumsi makanan
ringan atau jajanan. Pasien tidak mengkonsumsi susu formula, hanya susu UHT
kotak rasa coklat saja. Pasien sudah mulai mau makan lebih banyak dan lebih aktif.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat jantung : disangkal
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat rawat inap : diakui, usia 5 bulan karena Demam dan Diare
Pertumbuhan:
- Sejak bayi BB naik namun tidak signifikan, terkadang turun.
- Pasien usia 3 tahun 1 bulan dengan BB: 8,3 kg TB 79 cm, LILA 12,3cm, LK 45cm
• Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk, sayur, dan buah.
• Porsi nasi lebih banyak dari lauknya, namun akhir-akhir ini nasi hanya sedikit.
• Semenjak usia 12 bulan, makan pasien menjadi berkurang dan hanya mau
mengkonsumsi makanan protein/ lauk tertentu seperti ikan atau sate ayam.
Pasien sering jajan makanan ringan yang berbahan tepung dan makanan
bermicin, serta makanan manis seperti permen
Riwayat Persalinan
● Pasien lahir spontan pervaginam, lahir menangis kuat (+) namun hanya
sebentar saja, bergerak cukup aktif (+), sianosis (-), ikterik (-), BBL 2000
gram, Panjang Lahir 45 cm.
● Tidak ada penyulit persalinan
● Kesan kelahiran normal
Riwayat Imunisasi
Pasien usia 3 tahun 6 bulan, Imunisasi terakhir sesuai Kemenkes 2017:
● 0 bulan : Hep B
● 1 bulan : BCG, Polio 1
● 2 bulan : DPT-HB-HiB 1, Polio 2
● 3 bulan : DPT-HB-HiB 2, Polio 3
● 4 bulan : DPT-HB-HiB 3, Polio 4
● 9 bulan : Campak
4) Fungsi Ekonomi
• Sumber perekonomian keluarga berasal dari gaji Ayah pasien dan gaji kerja serabutan nenek pasien.
• Ayahnya, Tn.ER bekerja sebagai pedagang diluar kota dengan gaji 1 juta per bulan.
Fungsi Holistik Keluarga
5.) Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
• Jika terdapat masalah dengan teman, pasien jarang mengkomunikasikannya dengan Ibu atau Neneknya.
• Pasien lebih suka bermain sendiri di dalam rumah dan jarang mengobrol dengan ibu atau nenek pasien.
Pasien merupakan seseorang yang mudah beradaptasi di suatu lingkungan sekitar.
Fungsi Fisiologis P
keluarga saya bila saya menghadapi masalah
Saya puas dengan cara keluarga saya
-
membahas dan membagi masalah dengan saya
Fungsi fisiologis keluarga tidak bisa dinilai karena pasien masih balita sehingga tidak
bisa dinilai atau tidak valid.
Fungsi Patologis
Kode Ketika anggota keluarga saya sakit….. An. E Tn.E Ny. Ny.H
S Kami akan saling membantu anggota keluarga kami 3 3 3 3
Budaya saling membantu, peduli dan saling perhatian sangat membantu
C 3 3 3 3
keluarga kami
Anggota perkumpulan tempat ibadah (masjid) sangat membantu di
R 3 3 3 3
keluarga kami
E Tabungan keluarga kami cukup untuk memenuhi kebutuhan 3 2 2 2
Pengetahuan kami cukup untuk merawat anggota keluarga kami yang
E 2 2 2 3
sakit
M Fasilitas kesehatan tersedia di lingkungan keluarga kami 2 2 2 2
Total Skor SCREEM 16 15 15 16
Kesimpulan:
Fungsi patologis keluarga An.AE tidak memiliki gangguan yang bermakna. Hal ini dapat dilihat dari
rata – rata skor SCREEM yang menunjukkan sumber daya keluarga menunjang dan memadai
Pemeriksaan Fisis
KU : Tampak Kurang aktif, Lesu, Kurang merespon
saat ditanya
GCS E4V5M6, Composmentis
Vital Sign
Tanda Vital
Nadi : 89x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,7°C
Pemeriksaan Fisik
● Kepala : Mesosefal
● Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), eksoftalmus (-/-)
● Telinga : Sekret (-/-)
● Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), epistaksis (-/-)
● Mulut : Mukosa basah (+), gusi berdarah (-), sianosis (-)
● Leher : Tidak teraba massa abnormal, tidak ada pembesaran KGB
● Toraks : Simetris kanan/kiri, retraksi subkostal (-/-), iga gambang (-)
Jantung
● Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
● Palpasi : Iktus cordis tidak kuat angkat
● Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
● Auskultasi : BJ I-II reguler, bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Paru
● Inspeksi : Pengembangan dinding dada simetris, retraksi subkostal
(-/-)
● Palpasi : Fremitus teraba kanan kiri sama
● Perkusi : Sonor (+/+)
● Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-), ronki (-/-)
Abdomen
● Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding dada
● Palpasi : Bising usus (+), Hepatomegali (-), Splenomegali (-)
● Perkusi : Supel, nyeri tekan (-)
● Auskultasi : BU (+)
Ekstremitas
● Akral hangat (+), Edema (-), CRT <2 detik, baggy pant (-)
Status Gizi
Usia : 3 tahun
TB/U: <-3 SD
Height Age:
TB sesuai anak usia 1 tahun 3 bulan
Status Gizi
BB aktual: 8.3 kg
TB aktual: 79 cm
Usia: 3 tahun 1 bulan
BB/TB:
(-2 SD s.d -3) SD
Kebutuhan Cairan
Formula Darrow
= (100x 8,3)
= 830 ml/hari
Kebutuhan kalori:
BB ideal x RDA
= 10 x 102 = 1020 kkal/hari
Kebutuhan Protein:
BB ideal x RDA
= 10 x 1,23 = 12,3 g/hari
Foto Klinis
Diagnostik
Aspek Personal Aspek Klinis
Holistik
Diagnostik Kerja
An.AE, 3 tahun 1 bulan tinggal - Masalah: Penurunan Seorang anak laki-laki berusia 3
bersama Ibu, Nenek, dan nafsu makan. tahun 1 bulan dengan Gizi
Ayahnya. An.AE mengalami Buruk, very stunted, dan Global
gizi buruk, sangat pendek, dan Delay Development
gangguan tumbuh kembang
umum/ Global Delay
Development (GDD).
Diagnostik
Aspek Faktor
Aspek Faktor Ekstrinsik
Holistik Diagnostik Kerja
Intrinsik
Penyakit pasien cukup - Pasien tinggal bersama Ibu, Ayah, dan Nenek Seorang anak laki-laki
berdampak pada aktivitas, pasien dengan pendidikan yang rendah berusia 3 tahun 1 bulan
namun tidak berdampak dampak pada faktor pemahakan penyakit dan dengan Gizi Buruk, very
pada aspek psikologis pengobatan. stunted, dan Global Delay
pasien - Lingkungan tempat tinggal pasien juga tidak Development
terawat.
- Pasien tinggal di lingkugan indoor yang
kurang pencahayaan dan lembab..
Terapi
…..
TINJAUAN
PUSTAKA
- Gizi Buruk
- Stunting
- Global Delay Development
GIZI
BURUK
• Malnutrisi: Ketidakseimbangan seluler antara asupan dan kebutuhan energi dan
nutrien tubuh untuk tumbuh dan mempertahankan fungsinya (WHO)
• Dibagi menjadi 3:
• Overnutrition (overweight, obesitas)
• Undernutrition (gizi kurang, gizi buruk)
• Defisiensi nutrien spesifik
• Malnutrisi energi protein (MEP):
• MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang)
• MEP derajat berat (gizi buruk)
• Malnutrisi energi protein berdasarkan klinis:
• Marasmus
• Kwashiorkor
• Marasmik-kwashiorkor
Gizi Buruk
Marasmus
Karbohidrat
Wajah Tulang rusuk
Pemecahan lemak dan terlihat tua terlihat jelas
protein meningkat IGA GAMBANG
Lemak subkutan
menurun
Protein menurun
edema
Jangan gunakan infus untuk rehidrasi, kecuali pada kasus dehidrasi berat dengan syok.
Beri ReSoMal, secara oral atau melalui NGT
• Beri 5 ml/kgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama
• Setelah 2 jam, berikan ReSoMal 5–10 ml/kgBB/jam berselang-seling dengan F-75 dengan
jumlah yang sama, setiap jam selama 10 jam.
Infeksi pada Gizi Buruk
Anggap semua anak dengan gizi buruk mengalami infeksi saat mereka datang dan segera diberi
antibiotik
Dampak Kesehatan
Mengukur BB Mengukur PB / TB
Syarat MENGUKUR TINGGI BADAN Anak
1. Gunakan alat dengan ciri-ciri berikut :
• Kuat dan tahan lama
• Mempunyai presisi sampai 0,1 cm
• Sudah dikalibrasi
c. Apabila pengukuran tdk dilakukan dgn cara yg sesuai untuk kelompok umur :
- jika anak umur < 24 bln diukur tingginya scr berdiri maka *ditambahkan 0,7 cm
- jika anak umur > 24 bln diukur panjang scr terlentang maka *dikurangi 0,7 cm
1 Orang Asisten berada di bagian kepala (memegang telinga dan posisi kepala)
1 Orang Pengukur berada di bagian kaki (memastikan posisi kaki dan membaca
hasil pengukuran)
MENGUKUR TINGGI BADAN DALAM POSISI
BERDIRI
PROGRAM KEMENKES PENANGANAN ST
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5
Komitmen Kampanye Konvergensi, Mendorong Pemantauan
dan Nasional Koordinasi, dan Kebijakan dan
Visi Berfokus pada Konsolidasi “Nutritional Evaluasi
Pimpinan pemahaman, Program Food Security”
Tertinggi perubahan Nasional,
Negara perilaku, Daerah, dan
komitmen Masyarakat
politik dan
akuntabilitas
MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
Intervensi Percepatan Perbaikan Gizi Multisektor
Intervensi Gizi Spesifik (Kesehatan) Intervensi Gizi Sensitif (Non-Kesehatan)
MENGANJURKAN KONSUMSI
SAYUR BUAH
250 gr/hari 150 gr/hari
Pesan Kesehatan :
“Konsumsi Gula lebih dari 50 gr, Natrium
lebih dari 2000 mg, atau Lemak total lebih dari
67 gr per orang per hari berisiko Hipertensi,
Stroke, Diabetes dan Serangan Jantung”
Makanan Pokok
Lauk Pauk
Buah-buahan
Sayuran
GLOBAL DEVELOPMENTAL
DELAY
Definisi
• kecacatan perkembangan dalam arti terdapat adanya penundaan yang signifikan
pada dua/lebih domain perkembangan antara lain yaitu mengenai personal sosial,
gross motor (motorik kasar), fine motor (motorik halus), bahasa, kognitif, dan
aktivitas sehari-hari.
b. Pemeriksaan fisik