Pemeriksaan penunjang
EKG: normal sinus rhytm
Ro Thorax: Cardiomegaly (RVH), Po dalam batas normal
DL: WBC (12 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (300 X 10 9/l)
CKMB: 20 U/L
Fungsi ginjal: BUN (18 mg/dl), SC (0,5 mg/dl)
GDS : 110 mg/dl
Analisa elektrolit: K (3,21mmol/L), Na (130 mmol/L)
P:
-MRS
- bed rest
-Oksigen nasal kanul 2-4 lpm
-IVFD NaCl 0,9% 8 tpm
-Aspilet 180 mg PO, lanjut maintenance 1X80 mg PO
-Clopidogrel 300 mg PO, lanjut maintenance 1X75mg PO
-Bisoprolol 1X2,5 mg PO
-ISDN 3x5mg PO
-Valsartan 1X80 mg PO
-Simvastatin 0-0-20 mg PO
-Laxadine 3x10cc PO
-Diazepam 3X5 mg PO
-Lovenoc 2X0,6 cc SC selama 3 hari
Monitoring: keluhan, tanda-tanda vital, CM-CK, dan EKG @ hari.
2. (11/11/19) IMA, Laki-laki 51 tahun; TB= 168 cm; BB= 60 kg, IMT=21,25 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan penurunan berat badan signifikan selama 1 bulan terakhir.
Keluhan lain sering haus, sering lapar, dan banyak kencing. Keluhan sudah dirasakan selama
kurang lebih 3 bulan. Walaupun banyak makan, pasien merasa semakin kurus dan lemas.
Keluhan lain seperti kesemutan (+), gatal (-), mata gatal (-), disfungsi ereksi (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
RPK : ayah pasien menderita penyakit diabetes mellitus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula Plasma Sewaktu : 260 mg/dL
HbA1C : 7%
P:
Metformin 3X500mg
KIE : perjalanan penyakit DM, makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara
berkelanjutan, penggunaan obat, mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia, cara
pemantauan gula darah, pentingnya latihan jasmani yang teratur, pentingnya perawatan kaki,
mengenal dan mencegah penyulit DM
3. (12/11/19) IYH, Laki-laki 50 tahun; TB= 160 cm; BB= 60 kg, IMT=23,4 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan mual muntah. Muntah sebanyak 10 kali dari hari ini. Nyeri ulu
hati (+), penurunan nafsu makan (+) diare (-). Pasien BAK normal, BAK terakhir 2 jam yang lalu.
Alergi : Tidak ada
RPD : Diabetes mellitus sejak 10 tahun yang lalu
RPK : DM pada keluarga (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula Plasma Sewaktu : 230 mg/dL
BUN : 21 mg/dL
SC : 0,8 mg/dL
KIE : perjalanan penyakit DM, makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara
berkelanjutan, penggunaan obat, mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia, cara
pemantauan gula darah, pentingnya latihan jasmani yang teratur, pentingnya perawatan kaki,
mengenal dan mencegah penyulit DM terutama gastropaty diabeticum dan dehidrasi.
4. (13/11/19) MYH, Laki-laki 28 tahun; TB= 170 cm; BB= 90 kg, IMT=31,1 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan kesemutan pada kedua kaki. Keluhan sering lapar (+), sering
haus (+), dan banyak kencing (+). Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.
Alergi : Tidak ada
RPD : obesitas sejak remaja
RPK : DM pada keluarga (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula Plasma Sewaktu : 300 mg/dL
HbA1C : 7,0
A : sindrom metabolik
P:
Metformin 3X500mg
Glimipiride 1X1 mg
Simvastatin 1X20 mg
Captopril 1X25 mg
KIE : perjalanan penyakit sindrom metabolik, terapi, dan komplikasi akut serta komplikasi jangka
panjang.
5. (14/11/19) LSY, Perempuan, 32 tahun; TB= 160 cm; BB= 50 kg, IMT=19,5 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan jantung berdebar. Berdebar mulai dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu. Waktu munculnya berdebar tidak spesifik. Keluhan lain selain berdebar dirasakan
pasien adalah gelisah, keringat berlebih, lemas, kulit tangan basah, dan penurunan berat badan
signifikan dalam 1 bulan. Keluhan pembesaran pada leher (+) dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-)
RPK : DM pada keluarga (-), HT (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : sinus takikardia, deviasi normal, LVH (-), RVH (-)
TSHs : <0,1 mIU/L
FT4 : 15,42 ng/dL
6. (14/11/19) IMY, Perempuan, 34 tahun; TB= 160 cm; BB= 67 kg, IMT=26,1 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan tidak tahan dengan suhu dingin walaupun telah memakai
pakaian hangat, bertambah berat badan signifikan setelah operasi tiroid. Keluhan nyeri otot (+),
bengkak pada tangan atau kaki (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-)
RPK : DM pada keluarga (-), HT (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : normal sinus rhytm
TSHs : 25 mIU/L
FT4 : 0,5 ng/dL
A :Hipotiroid ec tiroidectomi
P:
Euthyrox (Levotiroksin) 1 X 100mcg
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : sinus rhytm, LAD, LVH
Thorax AP : cardiomegaly (LVH), Po dalam batas normal
DL: WBC (3,5 X 109/l), HBG (8,0 gr/dL), HCT (31,5 %), PLT (20 X 10 9/l)
FL: konsistensi encer, darah (+), lendir (+), bakteri (+), parasite (-), amoeba (-)
UL: keruh, keton (+1), leukosit (-), bakteri (+).
Fungsi ginjal: BUN (18 mg/dl), SC (0,5 mg/dl)
GDS : 110 mg/dl
Analisa elektrolit: K (3,21mmol/L), Na (130 mmol/L)
P:
-MRS
-IVFD RL 16 tpm
-ciprofloxacin 2x200 mg IV
-Paracetamol flash 3x1 gram IV k/p demam
-new diatab 4X1 tab PO tiap BAB cair
-L-Bio 1x1 sachet
-Oralit 1x1 sachet tiap BAB cair/muntah
-transfusi PRC 1 kolf/hari, dengan premedikasi furosemide 1x20mg IV, hingga Hb≥10mg/dL
-Fartison 2X100 mg IV
-Furosemid 2X20 mg IV
-Bisoprolol 1X 2,5mg PO
-Clopidogrel 1X75 mg PO
-Simvastatin 0-0-20 mg
-Valsartan 1X80 mg po
Planning: hapusan darah tepi, cek lipid profile, dan albumin.
8. (15/11/19) MYH, Laki-laki, 25 tahun; TB= 175 cm; BB= 85 kg, IMT=27 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 1 hari yang lalu. Muntah sebanyak 3-5 kali
sehari. Muntah mengeluarkan makanan. Pasien juga mengeluh nyeri uluhati sejak kurang lebih
2 bulan yang lalu. Nyeri uluhati setiap sehabis makan. Muntah darah (-), BAB hitam (-). BAK
normal (+) pasien terakhir BAK 1 jam yang lalu. Pasien adalah seorang peminum alkohol.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-)
RPK : DM pada keluarga (-), HT (+), jantung (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : normal sinus rhytm
P:
-lanzoprasol 2X30mg PO
-Antacida 3X10cc PO
-Sucralfat 3X10cc PO
Planning: urea breath test, endoscopy EGD
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : normal sinus rhytm, aksis normal
P:
-Captopril 3X12,5 mg
10. (15/11/19) MSP, Perempuan, 27 tahun; TB= 160 cm; BB= 55 kg, IMT=21,48 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Nyeri dirasakan sejak 1 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri dengan derajat sedang-berat. Keluhan nyeri perut
diikuti dengan demam, mual-muntah, dan penurunan nafsu makan. Nyeri berpindah dari
uluhati ke kanan bawah disangkal. HPHT 1/11/19, Keputihan (-), perdarahan dari jalan lahir (-),
nyeri suprasimfisis (-), nyeri saat kencing (-), kencing mengeluarkan batu/pasir disangkal.
Riwayat batu (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), batu saluran kemih (-)
RPK : DM pada keluarga (+), HT (-), jantung (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (20 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (300 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal, pp test (-)
P:
-MRS
-Paracetamol 3X1 gr IV
-Cefotaxim 3X1 gr IV
-Omeprazol 2X40 mg IV
-Ondancetron 3X4 mg IV
-Puasa
Planning: USG abdomen
11. (15/11/19) SS, Perempuan, 35 tahun; TB= 160 cm; BB= 55 kg, IMT=21,48 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Nyeri dirasakan sejak 1 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri dengan derajat sedang-berat. Keluhan nyeri perut
diikuti dengan demam, mual-muntah, dan penurunan nafsu makan. Nyeri berpindah dari
uluhati ke kanan bawah disangkal. HPHT 1/11/19, Keputihan (-), perdarahan dari jalan lahir (-),
nyeri suprasimfisis (-), nyeri saat kencing (-), kencing mengeluarkan batu/pasir disangkal.
Riwayat batu (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), batu saluran kemih (-)
RPK : DM pada keluarga (+), HT (-), jantung (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (20 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (300 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal, pp test (-)
USG Abdomen: terdapat gambaran dougnat sign pada area Mc Burney mengesankan
appendicitis
akut
A : appendicitis akut
P:
-MRS
-Paracetamol 3X1 gr IV
-Cefotaxim 3X1 gr IV
-Omeprazol 2X40 mg IV
-Ondancetron 3X4 mg IV
-Puasa
-Pro appendectomy
12. (15/11/19) INS, Perempuan, 45 tahun; TB= 160 cm; BB= 55 kg, IMT=21,48 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Nyeri dirasakan sejak 1 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri dengan derajat sedang-berat. Keluhan nyeri perut
diikuti dengan demam, mual-muntah, dan penurunan nafsu makan. Nyeri berpindah dari
uluhati ke kanan bawah disangkal. HPHT 1/11/19, Keputihan (-), perdarahan dari jalan lahir (-),
nyeri suprasimfisis (-), nyeri saat kencing (-), kencing mengeluarkan batu/pasir disangkal.
Riwayat batu (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), batu saluran kemih (-)
RPK : DM pada keluarga (+), HT (-), jantung (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (25 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (300 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal, pp test (-)
USG Abdomen: terdapat gambaran appendicitis dengan infiltrate disekitar area Mc Burney
A : Periappendicular infiltrat
P:
-MRS
-Paracetamol 3X1 gr IV
-Cefotaxim 3X1 gr IV
-Metronidazol 3X1 gr IV
-Omeprazol 2X40 mg IV
-Ondancetron 3X4 mg IV
-Puasa
-Pro laparotomy eksplorasi
13. (19/11/19) NLK, Perempuan, 41 tahun; TB= 160 cm; BB= 55 kg, IMT=21,48 kg/m2
S : Pasien mengeluh demam sejak 5 hari yll. Demam naik turun. Demam disertai nyeri sendi
seluruh tubuh, dan nyeri periorbital (+). Demam Turun dengan obat penurun panas. Pasien
disertai mual, muntah (+) >5x per hari berisi ludah putih. Makan dan minum berkurang sejak 3
hari yll.
RPD :
HT (-), OA (-), DM (-), asma (-)
RPO:
Paracetamol 1 tablet
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (5,6 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (117 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal
Widal test: Salmonella Paratypi AO (+) 1/80; Salmonella Paratypii AH (+) 1/80
P:
-Omeprazol 2X20 mg
-Ondancetron 3X4 mg
-paracetamol 3X500 mg
-Imboost 2X1 tab
KIE : perjalanan penyakit dan terapi, minum minimal 2 liter/hari, tanda-tanda warning sign, dan
prognosis.
14. (20/11/19) NND, Perempuan, 89 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan mual muntah ± 5x sejak pukul 12.00 wita. Muntah berisi makanan.
Terdapat keluhan nyeri perut epigastrium dan suprasimfisis.
Pasien dengan demam h-1, disertai batuk berdahak sejak 3 hari yll. Sesak (-). Kencing normal,
keruh (-). BAB normal. Nafsu makan menurun, BAK terakhir pk 18.00 wita
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata: an-/-, ikt -/-, rp +/+ isokor
Leher: pkbb (-), jvp +- 0cmHg
THT: T1/T1, faring hiperemis (+)
Thorax: cor s1 s2 tunggal, reg, murmur (-)
Po: ves +/+, rh-/-, wh -/-
Abd: distensi (-), BU (+) Normal
NT epigastrium (+)
Eks: hangat +/+/+/+, edema -/-/-/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG: sinus takikardia, LAD, LVH
Ro Thorax AP: Gambaran infiltrate pada parahiller kanan + cardiomegali
DL: WBC (6,6 X 109/l), HBG (13,0 gr/dL), HCT (39,1%), PLT (173 X 10 9/l)
Analisa elektrolit: K (3,22 mmol/L), Na (136,9 mmol/L), Cl (94,9 mmol/L)
Fungsi ginjal: BUN (24 mg/dl), SC (0,76 mg/dl)
GDS: 119 mg/dl
A : Pneumonia CAP PSI class III + dispepsia sindrom + HT std 1 + low intake + hipokalemia +
sindrom geriatri
P:
-MRS
-IVFD RL 20 tpm
-Paracetamol 3X1gram flash IV k/p
-Ondansetrone 3x4mg IV k/p
-Omeprazole 2X40mg IV
-NacE 3x200mg po
-Levofloxacin 1x 750mg iv
-Amlodipin 1x5mg PO
-Ksr 2x600 mg po
15. (21/11/19) IND, Perempuan, 42 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan kencing berwarna keruh, dan nyeri hilang timbul pada
pinggang kanan sejak 1mg yll. Kencing berdarah (-), kencing mengeluarkan batu (-), anyang2an
(-).
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata: an-/-, ikt -/-, rp +/+ isokor
Leher: pkbb (-), jvp ± 0cmHg
THT: kesan tenang
Thorax: cor s1 s2 tunggal, reg, murmur (-)
Po: ves +/+, rh-/-, wh -/-
Abd: distensi (-), BU (+) Normal, Nyeri ketok CVA (+/-)
Eks: hangat +/+/+/+, edema -/-/-/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UL: sedimen eritrosit 5-7, leukosit 7-8, bakteri (+)
USG urologi: mild hidronephrosis dextra dengan multiple nephrolith dan gambaran dua buah
vesicolith berukuran 3cm dan 0,8 cm
16. (22/11/19) INA, Perempuan, 78 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan kencing berdarah sejak 15 hari yll, kencing berdarah terakhir
2 hari yll. Kencing darah disertai nanah, nyeri saat berkemih(-), nyeri pinggang(-), riwayat
trauma (-), demam (-), riwayat kencing batu (-), saat ini datang dengan lemas. kencing berwarna
keruh, dan nyeri hilang timbul pada pinggang kanan sejak 1mg yll. Kencing berdarah (-), kencing
mengeluarkan batu (-), anyang2an (-).
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an +/+, ikt-/-,
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= ictus cordis (+), S1 S2 tgl, reg, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : normal sinus rhytm
Thorax AP : cardiomegaly (LVH), Po dalam batas normal
BOF : batu staghorn pada area ginjal kanan
DL: WBC (4,8 X 109/l), HBG (5,0 gr/dL), HCT (15,3 %), PLT (293 X 10 9/l)
UL: keruh, warna kemerahan, protein (+2), leukosit (+2), eritrosit (+3), sedimen eritrosit banyak,
leukosit (20-15), bakteri (+).
Fungsi ginjal: BUN (48 mg/dl), SC (2,29 mg/dl)
GDS : 130 mg/dl
A : - anemia berat N-N (Hb: 5,0) ec chronic bleeding ec batu saluran kemih (staghorn)
-ISK komplikata
- AKI dd CKD
- HT stage I
P : -MRS
- IVFD NaCl 20 tpm
- captopril 3x50 mg
- amlodipin 1x10 mg
- Cefoperazone 2X1 gr IV
- Asam folat 2x2 mg PO
- Transfusi PRC 1 kolf/hari dengan premedikasi furosemide 20 mg
- Planning USG abdomen
17. (23/11/19) NKS, Perempuan, 60 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan gatal pada puting payudara kiri, sejak 1 bulan yang lalu.
Puting masuk ke dalam dan terdapat nyeri seperti tertusuk tusuk. Terdapat luka pada puting
dan mengeluarkan cairan. Keluhan benjolan pada ketiak (-), benjolan pada tubuh bagian lain (-),
penurunan berat badan signifikan dalam 1 tahun terakhir (-).
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-, rP +/+ isokor
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
Status Lokalis:
Mamae Dextra: benjolan (-), luka (-) , nyeri tekan (-), cairan pada puting (-)
Mamae Sinistra: teraba massa keras, terfiksir, immobile, pada aerola, ukuran diameter 3cm,
puting retraksi dan terdapat luka pada puting. Mengeluarkan cairan serosa. Dengan kulit
disekitarnya mengeras seperti kulit jeruk.
Pembesaran limpa nodi, axila ataupun inguinal tidak ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG mammae: tampak gambaran hiperdens pada mamae (s), berukuran 3cm x 2 cm, dengan
kalsifikasi (+),
P : -cetirizine 1X 10mg
-planning FNAB
18. (25/11/19) NKI, Perempuan, 13 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada punggung tangan kiri, tepat di daerah
persendian tangan dengan lengan bawah, sejak 2 bulan yang lalu. Pada awalnya kecil kemudian
menjadi besar. Tidak terdapat riwayat trauma. Demam (-)
RPD: HT(-), DM (-), Jantung (-), kanker (-)
RPO: -
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-, rP +/+ isokor
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
Status Lokalis:
Manus (s): benjolan 1 buah, berukuran diameter 2 cm, bulat, reguler, berbatas tegas, mobile,
konsistensi padat. Tidak nyeri, parestesia (-)
A : - Ganglion regio manus (s)
19. (25/11/19) NKI, Perempuan, 23 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada punggung kiri, sejak 3 bulan yang lalu.
Pada awalnya kecil kemudian menjadi besar. Di atas benjolan terdapat bitnik berwarna hitam.
Tidak terdapat riwayat trauma. Demam (-)
RPD: HT(-), DM (-), Jantung (-), kanker (-)
RPO: -
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-, rP +/+ isokor
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
Status Lokalis:
Regio skapula (s): benjolan 1 buah, berukuran diameter 3 cm, bulat, reguler, berbatas tegas,
imobile, konsistensi padat. Di permukaannya terdapat bitnik berwarna kehitaman.
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-, rP +/+ isokor
THT: NCH (-), sianosis (-)
Thorax:
Cor= S1 S2 spliting, reguler, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal
Ext: hangat +/+, icterus kremer I-II
PEMERIKSAAN PENUNJANG
WBC (22,5 X 109/l), HBG (20,7 gr/dL), HCT (62,1 %), PLT (174 X 10 9/l)
A : - Bayi cukup bulan, sesuai masa kehamilan + Infeksi perinatal + Polisitemia +Ikterus
neonatorum
- PJB asianotik ec susp Atrial Septal Defect dd Patent Foramen Ovale
P : -ASI on demand
- Fototerapi 2 X 24 jam
- Cefila drop 2 X 0,3 ml PO
- Planning Echocardiografi
21. (27/11/19) NWS, Perempuan, 44 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan batuk sejak 10 hari yang lalu. Batuk dengan mengeluarkan
dahak putih. Batuk disertai demam. Keluhan lain terdapat sesak (+) memberat bersamaan
dengan batuk, sesak dirasakan saat menarik nafas. Sesak dipengaruhi perubahan posisi. Pasien
dengan riwayat keluhan sesak sejak lama, sesak saat beraktifitas, sesak pada malam hari, dan
tidur menggunakan lebih dari 2 bantal. Terdapat keluhan kedua kaki bengkak. Nyeri dada (-),
berdebar (-).
RPD: riwayat hipertensi sejak >10 tahun yang lalu, tidak terkontrol, DM (-)
RPO: -
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-,
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= ictus cordis (+), S1 S2 tgl, reg, murmur (-)
Po= ves +/+, rh +/+, whz -/-
+/+, -/-
+/+, -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : sinus rhytm, LAD, RVH
Thorax AP : cardiomegaly (LVH), Po terdapat infiltrate pada parahiler dextra, batwings
appearance (+)
DL: WBC (20 X 109/l), HBG (12 gr/dL), HCT (33 %), PLT (293 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal
Fungsi ginjal: BUN (12 mg/dl), SC (0,7 mg/dl)
GDS : 130 mg/dl
Serum elektrolit: Kalium : 3,5 mmol/L Natrium : 136 mmol/L
A : - Pneumonia CAP PSI class II + ADHF profile B + HT stadium I +susp HHD dd CAD
P : -MRS
- IVFD NaCl 8 tpm
- Ramipril 1x5 mg PO
- Cefoperazone 2X1 gr IV
- Paracetamol 3X1 gr IV
- Omeprazole 2X40 mg IV
- Furosemid bolus 40mg IV, lanjut drip 5mg/jam
- Valsartan 1X80 mg PO
- Bisoprolol 1X2,5 mg PO
- ISDN 5mg k/p nyeri dada
- Clopidogrel 1X75 mg PO
- Simvastatin 0-0-20mg
- Spironolacton 1X25 mg PO
22. (28/11/19) NSI, Perempuan, 64 tahun; TB= 150 cm; BB= 40 kg, IMT=17,7 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan berdebar (+). Berdebar dirasakan sejak lama, hilang timbul.
Semakin berdebar saat masuk ke RS. Berdebar disertai gemetar pada tangan. Keringat dingin
(+). Pasien terdapat benjolan pada leher sejak lama (>10 th yang lalu), awalnya kecil lama
kelamaan menjadi besar. Tidak pernah berobat untuk keluhan benjolan pada leher. Keluhan lain
terdapat sesak (+) pada saat selesai batuk, sesak saat beraktivitas (+). Pasien juga terdapat
keluhan penurunan berat badan sejak dulu. Perawakan pasien kurus, nafsu makan normal. PND
(-), ortopneu (-), nyeri dada (-), bengkak pada extrimitas (-).
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-, rP +/+ isokor
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= ictus cordis (+), S1 S2 tgl, reg, murmur (-)
Po= ves +/+, rh +/+, whz -/-
-/-, -/-
-/-, -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
Status lokalis: pada leher terdapat struma berukuran 15cm X 10cm, teraba konsistensi padat,
immobile, bergerak ketika menelan, bruits (-), thrill (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : AF RVR, Left atrial hipertrofi.
Thorax AP : cardiomegaly (LVH), Po kesan normal
DL: WBC (7,7X 109/l), HBG (13,3 gr/dL), HCT (40,5 %), PLT (273 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal
Fungsi ginjal: BUN (33 mg/dl), SC (0,42 mg/dl)
GDS : 130 mg/dl
Serum elektrolit: Kalium : 3,5 mmol/L Natrium : 136 mmol/L
TSHs: <0,05, FT4: 15,42 ng/dL
P : -MRS
- IVFD Asering 20 tpm
- aminofluid 1 flash/hari
- pantoprazole 2x40 mg
- cefosulbactam 2x1 gram IV
- sanmol flash 1 gram k/p demam
-PTU 3x100 mg PO
-propanolol 3x20 mg PO
-Spironolacton 1X25 mg PO
- Furosemid 3x20 mg IV
KIE : perjalanan penyakit dan terapi, dan prognosis.
23. (29/11/19) IKA, Laki-laki 55 tahun; TB= 168 cm; BB= 60 kg, IMT=21,25 kg/m2
S : Pasien datang riwayat Diabetes Mellitus sejak 5 tahun yang lalu. Saat ini kontrol setiap bulan.
Keluhan saat ini tidak ada. Keluhan lain seperti kesemutan (+), gatal (-), mata gatal (-), disfungsi
ereksi (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : DM (+), HT (-), jantung (-)
RPK : ayah pasien menderita penyakit diabetes mellitus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula Plasma Sewaktu : 160 mg/dL
P:
Metformin 3X500mg
Glimipiride 1X2 mg
KIE : perjalanan penyakit DM, makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara
berkelanjutan, penggunaan obat, mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia, cara
pemantauan gula darah, pentingnya latihan jasmani yang teratur, pentingnya perawatan kaki,
mengenal dan mencegah penyulit DM
24. (29/11/19) HYH, Laki-laki 60 tahun; TB= 160 cm; BB= 60 kg, IMT=23,4 kg/m2
S : Pasien datang riwayat Diabetes Mellitus sejak 10 tahun yang lalu. Saat ini kontrol setiap
bulan. Keluhan saat ini tidak ada. Keluhan lain seperti kesemutan (+), gatal (-), mata gatal (-),
disfungsi ereksi (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : Diabetes mellitus sejak 10 tahun yang lalu
RPK : DM pada keluarga (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula Plasma Sewaktu : 200 mg/dL
KIE : perjalanan penyakit DM, makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara
berkelanjutan, penggunaan obat, mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia, cara
pemantauan gula darah, pentingnya latihan jasmani yang teratur, pentingnya perawatan kaki,
mengenal dan mencegah penyulit DM terutama gastropaty diabeticum dan dehidrasi.
25. (30/11/19) MAY, Laki-laki, 59 tahun; TB= 165 cm; BB= 60 kg, IMT= 22,0 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari yang lalu. Satu hari >3x BAB cair. BAB cair
tidak mengandung lendir dan darah (-). Selain BAB cair pasien juga mengeluh mual dan muntah,
muntah sebanyak 3 kali/hari. Nafsu makan menurun, perut nyeri tidak ada. Demam tidak ada.
Makan minum baik. BAK terakhir 2 jam yang lalu.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-)
RPK : DM pada keluarga (-), HT (+), jantung (-)
P:
-Paracetamol 3x 500mg k/p demam
-new diatab 4X1 tab PO tiap BAB cair
-L-Bio 1x1 sachet
-Oralit 1x1 sachet tiap BAB cair/muntah
-Omeprazol 2X20 mg
-Ondancetron 3X4 mg
26. (30/11/19) NAY, Perempuan, 60 tahun; TB= 155 cm; BB= 40 kg, IMT=16,6 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan bengkak pada kedua kaki. Bengkak dirasakan sudah lama
kurang lebih 6 bulan yang lalu. Pasien terdapat riwayat sesak sejak 6 bulan yang lalu. Sesak
dipengaruhi posisi, sesak ketika tidur, membaik dengan duduk. Setiap jalan >100m pasien sesak.
Pasien dapat beraktivitas, namun terbatas. Keluhan berdebar (+), nyeri dada (-). Pasien
menyangkal adanya riwayat jantung atau hipertensi sebelumnya.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-)
RPK : DM pada keluarga (-), HT (+), jantung (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : sinus rhytm, LAD, LVH
Thorax AP : cardiomegaly (LVH), Po dalam batas normal
A : CHF fc class II
P:
-Furosemid 1X40 mg PO
-Bisoprolol 1X 2,5mg PO
-Clopidogrel 1X75 mg PO
-Simvastatin 0-0-20 mg
-Valsartan 1X80 mg po
Planning: cek lipid profile,
27. (2/12/19) IMH, Laki-laki, 25 tahun; TB= 175 cm; BB= 85 kg, IMT=27 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 1 hari yang lalu. Muntah sebanyak 3-5 kali
sehari. Muntah mengeluarkan makanan. Pasien juga mengeluh nyeri uluhati sejak kurang lebih
2 bulan yang lalu. Nyeri uluhati setiap sehabis makan. Muntah darah (-), BAB hitam (-). BAK
normal (+) pasien terakhir BAK 1 jam yang lalu. Pasien adalah seorang peminum alkohol.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-)
RPK : DM pada keluarga (-), HT (+), jantung (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : normal sinus rhytm
P:
-lanzoprasol 2X30mg PO
-Antacida 3X10cc PO
-Sucralfat 3X10cc PO
Planning: urea breath test, endoscopy EGD
28. (2/12/19) IMP, Laki-laki, 27 tahun; TB= 170 cm; BB= 70 kg, IMT=24,22 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Nyeri dirasakan sejak 1 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus menerus. Nyeri dengan derajat sedang-berat. Keluhan nyeri perut
diikuti dengan demam, mual-muntah, dan penurunan nafsu makan. Nyeri berpindah dari
uluhati ke kanan bawah disangkal. nyeri suprasimfisis (-), nyeri saat kencing (-), kencing
mengeluarkan batu/pasir disangkal. Riwayat batu (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), batu saluran kemih (-)
RPK : DM pada keluarga (+), HT (-), jantung (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (20 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (300 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal, pp test (-)
USG abdomen: gambaran inflamasi pada area Mc Burney mengesankan appendicitis
A : appendicitis akut
P:
-MRS
-Paracetamol 3X1 gr IV
-Cefotaxim 3X1 gr IV
-Omeprazol 2X40 mg IV
-Ondancetron 3X4 mg IV
-Puasa
-pro appendicotomy
KIE : perjalanan penyakit dan terapi, prognosis.
29. (3/12/19) ISP, Laki-laki, 27 tahun; TB= 170 cm; BB= 70 kg, IMT=24,22 kg/m2
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan hilang timbul. Nyeri dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. Nyeri dengan derajat sedang-berat. Demam tidak ada. Tidak ada riwayat
trauma. Nyeri saat berkemiih tidak ada. BAK jernih. Riwayat BAK mengeluarkan batu (-). BAB
lancar, normal.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), batu saluran kemih (-)
RPK : DM pada keluarga (+), HT (-), jantung (-)
O : Kesan umum sedang
GCS : E 4 V 5 M 6
VITAL SIGN : Tekanan Darah : 120/80 mmHg; Nadi : 100x/m; RR: 20x/m; Suhu: 36,5 0C; VAS
score:5
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Tenggorokan : dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-), dilatasi JVP (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-) CVA (+/-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-;
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (10 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (300 X 10 9/l)
UL: sedimen mengandung eritrosit banyak
USG abdomen: gambaran batu opaq pada ginjal kanan berukuran 0,5 cm, hidronefrosis ringan
pada ginjal kanan
A : nephrolitiasis
P:
-Meloxicam 2X15 mg PO
-Renalof 2X1 tab PO
-Urinter 2X1 tab PO
KIE : perjalanan penyakit dan terapi, prognosis.
30. (03/12/19) NLK, Perempuan, 41 tahun; TB= 160 cm; BB= 55 kg, IMT=21,48 kg/m2
S : Pasien mengeluh demam sejak 5 hari yll. Demam naik turun. Demam disertai nyeri sendi
seluruh tubuh, dan nyeri periorbital (+). Demam Turun dengan obat penurun panas. Pasien
disertai mual, muntah (+) >5x per hari berisi ludah putih. Makan dan minum berkurang sejak 3
hari yll.
RPD :
HT (-), OA (-), DM (-), asma (-)
RPO:
Paracetamol 1 tablet
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (5,6 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (117 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal
Widal test: Salmonella Paratypi AO (+) 1/80; Salmonella Paratypii AH (+) 1/80
P:
-Omeprazol 2X20 mg
-Ondancetron 3X4 mg
-paracetamol 3X500 mg
-Imboost 2X1 tab
-Dehaf 2X1
KIE : perjalanan penyakit dan terapi, minum minimal 2 liter/hari, tanda-tanda warning sign, dan
prognosis.
31. (03/12/19) NIK, Perempuan, 41 tahun; TB= 160 cm; BB= 55 kg, IMT=21,48 kg/m2
S : Pasien mengeluh demam sejak 7 hari yll. Demam naik turun. Demam disertai nyeri sendi
seluruh tubuh, dan nyeri periorbital (-). Demam Turun dengan obat penurun panas. Pasien
disertai mual, muntah (+) >5x per hari berisi ludah putih. Makan dan minum berkurang sejak 3
hari yll. Pasien juga mengeluh terdapat BAB cair pada 1 hari yang lalu. BAB cair sebanyak 3x
dalam sehari, BAB berwarna kuning tidak mengandung lendir atau darah.
RPD :
HT (-), OA (-), DM (-), asma (-)
RPO:
Paracetamol 1 tablet
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DL: WBC (12,6 X 109/l), HBG (12,0 gr/dL), HCT (36,5 %), PLT (217 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal
Widal test: Salmonella Paratypi AO (+) 1/320; Salmonella Paratypii AH (+) 1/80
A : Tifoid fever
P:
-MRS
-Omeprazol 2X40 mg IV
-Ondancetron 3X4 mg IV
-paracetamol 3X1 gr IV
-Ceftriaxon 2X1 g IV
-Imboost 2X1 tab
-L-Bio 1X1 saschet
-New diatab 3X1 tab p.r.n
32. (04/12/19) NDD, Perempuan, 89 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan demam h-1, disertai batuk berdahak sejak 3 hari yll. Sesak (-).
Kencing normal, keruh (-). BAB normal. Nafsu makan menurun, BAK terakhir 2 jam yang lalu
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata: an-/-, ikt -/-, rp +/+ isokor
Leher: pkbb (-), jvp +- 0cmHg
THT: T1/T1, faring hiperemis (+)
Thorax: cor s1 s2 tunggal, reg, murmur (-)
Po: ves +/+, rh+/+ wh -/-
Abd: distensi (-), BU (+) Normal
NT epigastrium (+)
Eks: hangat +/+/+/+, edema -/-/-/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG: normal sinus rhytm
Ro Thorax AP: Gambaran infiltrate pada parahiller kanan
DL: WBC (6,6 X 109/l), HBG (13,0 gr/dL), HCT (39,1%), PLT (173 X 10 9/l)
Analisa elektrolit: K (3,22 mmol/L), Na (136,9 mmol/L), Cl (94,9 mmol/L)
Fungsi ginjal: BUN (24 mg/dl), SC (0,76 mg/dl)
GDS: 119 mg/dl
A : Pneumonia CAP PSI class II
P:
-Paracetamol 3X1gram PO
-Ondansetrone 3x4mg PO
-Omeprazole 2X20mg PO
-NacE 3x200mg po
-Levofloxacin 1x 750 PO
33. (04/12/19) ISA, Perempuan, 48 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan anyang-anyangan. Sejak 1 hari yang lalu. Keluhan anyang-
anyangan disertai nyeri ketika berkemih, dan perasaan tidak tuntas saat berkemih. Kencing
sedikit-sedikit tapi sering. Tidak ada riwayat keluar batu/pasir sebelumnya. Tidak ada demam.
Nyeri pinggang (-).
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an +/+, ikt-/-,
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= ictus cordis (+), S1 S2 tgl, reg, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (+) suprasimfisis, CVA (-/-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UL: keruh, warna kuning, protein (0), leukosit (+2), eritrosit (0), sedimen leukosit (20-15),
bakteri (+).
A : - ISK bawah
P:
-Ciprofloxacin 2X500 mg PO
-Paracetamol 3X500 mg PO bila demam
34. (05/12/19) INA, Laki-laki, 78 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan tidak kencing. Keluhan tidak kencing dirasakan sejak 12 jam
yang lalu. Saat ini pasien ingin kencing namun kencing sulit keluar dan nyeri pada suprasimfisis.
Keluhan nyeri pinggang(-), riwayat trauma (-), demam (-), riwayat kencing batu (-).
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an +/+, ikt-/-,
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= ictus cordis (+), S1 S2 tgl, reg, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: bulging pada suprasimfisis (+), BU(+) normal, nyeri tekan (+) suprasimfisis
Ext: hangat +/+, edema -/-
Rectal Touche: TSA (+) kuat, mukosa normal, licin, terdapat benjolan pada jarum jam 12,
konsistensi kenyal, licin, tidak berdungkul dungkul,
P:
- Pemasangan selang kateter CITO
- Tamsulosis 1x1 tab
- Vitamin B complek 1x1 tab
- Planning cek fungsi ginjal, rujuk ke Sp. Urologi
KIE : perjalanan penyakit dan terapi, dan prognosis. kontrol 2 minggu untuk lepas selang
kateter, banyak minum air putih, kurangi minuman bersoda dan berwarna.
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-, rP +/+ isokor
THT: NCH (-), sianosis (-)
Thorax:
Cor= S1 S2 spliting, reguler, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal
Ext: hangat +/+, icterus kremer II-III
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bilirubin total: 14,0 mg/dL
A : - Ikterus neonatorum
P : -ASI on demand
- Fototerapi 2 X 24 jam
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-, rP +/+ isokor
THT: NCH (-), sianosis (-)
Thorax:
Cor= S1 S2 spliting, reguler, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal
Ext: hangat +/+, icterus kremer I-II
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bilirubin total: 12,0 mg/dL
A : - Ikterus neonatorum
P : -ASI on demand
- Fototerapi 1 X 24 jam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bilirubin total: 15,0 mg/dL
A : - Ikterus neonatorum
P : -ASI on demand
- Fototerapi 2 X 24 jam
38. (07/12/19) NWS, Perempuan, 44 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan sesak (+).Sesak dirasakan saat menarik nafas. Sesak
dipengaruhi perubahan posisi. Pasien dengan riwayat keluhan sesak sejak lama, sesak saat
beraktifitas, sesak pada malam hari, dan tidur menggunakan lebih dari 2 bantal. Terdapat
keluhan kedua kaki bengkak. Nyeri dada (-), berdebar (-).
RPD: riwayat hipertensi sejak >10 tahun yang lalu, tidak terkontrol, DM (-)
RPO: -
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-,
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= ictus cordis (+), S1 S2 tgl, reg, murmur (-)
Po= ves +/+, rh +/+, whz -/-
+/+, -/-
+/+, -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema +/+ pada extremitas bawah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : sinus rhytm, LAD, RVH
Thorax AP : cardiomegaly (LVH), Po terdapat infiltrate pada parahiler dextra, batwings
appearance (+)
DL: WBC (12 X 109/l), HBG (12 gr/dL), HCT (33 %), PLT (293 X 10 9/l)
UL: dalam batas normal
Fungsi ginjal: BUN (12 mg/dl), SC (0,7 mg/dl)
GDS : 130 mg/dl
Serum elektrolit: Kalium : 3,5 mmol/L Natrium : 136 mmol/L
A : - ADHF profile B
P : -MRS
- IVFD NaCl 8 tpm
- Ramipril 1x5 mg PO
- Furosemid bolus 40mg IV, lanjut drip 5mg/jam
- Valsartan 1X80 mg PO
- Bisoprolol 1X2,5 mg PO
- ISDN 5mg k/p nyeri dada
- Clopidogrel 1X75 mg PO
- Simvastatin 0-0-20mg
- Spironolacton 1X25 mg PO
39. (07/12/19) NKS, Laki-laki, 64 tahun; TB= 150 cm; BB= 55 kg, IMT=24,4 kg/m2
S : pasien datang dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dada dirasakan tertusuk-tusuk pada dada
sebelah kiri. Dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri seperti tertahan benda berat (-), nyeri
menjalar ke lengan atau rahang tidak ada. Nyeri berlangsung 1 menit kemudian hilang. Keluhan
sesak tidak ada.
RPD: riwayat hipertensi sejak >10 tahun yang lalu, tidak terkontrol, DM (-)
RPO: -
PEMERIKSAAN FISIK:
Kepala: normocephali
Mata: an -/-, ikt-/-,
THT: dalam batas normal
Thorax:
Cor= ictus cordis (+), S1 S2 tgl, reg, murmur (-)
Po= ves +/+, rh -/-, whz -/-
-/-, -/-
-/-, -/-
Abd: dist (-), BU(+) normal, nyeri tekan (-)
Ext: hangat +/+, edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : sinus rhytm, LAD, RVH
Thorax AP : cardiomegaly (LVH), aortosklerosis
A : - HHD
P:
- Ramipril 1x5 mg PO
- Valsartan 1X80 mg PO
- ISDN 5mg k/p nyeri dada
- Clopidogrel 1X75 mg PO
- Simvastatin 0-0-20mg
40. (9/12/20) NGM, Perempuan 21 tahun; TB= 160 cm; BB= 70 kg; IMT= 27,3 kg/m2
S : Pasien dengan post partum hari pertama. Partus spontan, cukup bulan. Saat ini terdapat keluhan
nyeri minimal pada jalan lahir. Perdarahan pada jalan lahir tidak banyak. ASI keluar deras (+), BAB
BAK normal.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), preeklamsia (-)
RPK : Tidak ada
Status obstetric
Abdomen: TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik (+)
Vaginal: perdarahan aktif (-), lochia (+) rubra, luka perineum terawat baik
KIE: edukasi gizi ibu menyusui, cara merawat bayi baru lahir.
O:
ATR: cukup
VITAL SIGN : Nadi : 140x/m; RR: 40x/m; Suhu: 36,4 0C
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : secret -/-, nafas cuping hidung (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 normal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Bronko Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-; retraksi (-)
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien just palpable
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
41. (9/12/20) NKA, Perempuan 23 tahun; TB= 160 cm; BB= 70 kg; IMT= 27,3 kg/m2
S : Pasien dengan post partum hari kedua. Partus spontan, cukup bulan. Saat ini terdapat keluhan
nyeri minimal pada jalan lahir. Perdarahan pada jalan lahir tidak banyak. ASI keluar deras (+), BAB
BAK normal.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), preeklamsia (-)
RPK : Tidak ada
Status obstetric
Abdomen: TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik (+)
Vaginal: perdarahan aktif (-), lochia (+) rubra, luka perineum terawat baik
KIE: edukasi gizi ibu menyusui, cara merawat bayi baru lahir.
O:
ATR: cukup
VITAL SIGN : Nadi : 140x/m; RR: 40x/m; Suhu: 36,4 0C
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : secret -/-, nafas cuping hidung (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 normal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Bronko Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-; retraksi (-)
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien just palpable
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
43. (9/12/20) NAA, Perempuan 27 tahun; TB= 140 cm; BB= 60 kg; IMT= 25,5 kg/m2
S : Pasien dengan post SC hari kedua. Indikasi SC adalah pasien CPD (Cephalo-Pelvic Dysproportion).
Saat ini terdapat keluhan nyeri minimal pada jalan lahir. Perdarahan pada jalan lahir tidak banyak.
ASI keluar deras (+), BAB BAK normal.
Alergi : Tidak ada
RPD : HT (-), DM (-), jantung (-), preeklamsia (-),
RPK : Tidak ada
KIE: edukasi gizi ibu menyusui, cara merawat bayi baru lahir.
O:
ATR: cukup
VITAL SIGN : Nadi : 140x/m; RR: 40x/m; Suhu: 36,4 0C
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : secret -/-, nafas cuping hidung (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 normal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Bronko Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-; retraksi (-)
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien just palpable
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
45. (10/12/19) IMA, Laki-laki 10 tahun; TB= 135 cm; BB= 12kg
S : pasien datang untuk kontrol ke poli bedah post debridemen, keluhan saat ini nyeri pada luka
bakar (+), gatal (+).
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hipermis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
P:
Wound toilet
Paracetamol syr 3x1 cth
Cefixim syr 3x1 cth
Simvita B syr 2x1cth
KIE : jangan menggosok/menggaruk luka, jangan kenai air pada luka, kontrol ke poliklinik bedah
setiap 2 hari sekali untuk rawat luka.
46. (10/12/2019) IMMH, Laki-laki 12 tahun; TB= 160 cm; BB= 50kg
S : pasien datang untuk kontrol pst MRS. Keluhan saat ini pusing (+), muntah saat di rumah (-),
telinga mendenging dan pendengaran pasien menurun.
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret +/+, stolesel (+)
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Tidak dilakukan
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
P:
Piracetam 3x1 gr
Mertigo 3x1 tab
Omeprazole 2x1 tab
Konsul TS Sp. THT untuk penanganan lebih lanjut
KIE : hindari minuman dingin dan makanan berminyak, perbanyak konsumsi air putih.
47. (11/12/2019) IKD, Laki-laki 40 tahun; TB= 165 cm; BB= 70kg
S : pasien datang untuk kontrol post debridemen selulitis pada kaki kiri. Keluhan saat ini kaki kiri
kesemutan (+), nyeri pada kaki kiri bila berjalan.
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret +/+
Hidung : hiperemis -/-, sekret +/+
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
P:
Cefixim 2 x 100mg
Asam mefenamat 3 x 500mg k/p bila nyeri
Vitamin B complek 1x1
KIE : batasi aktivitas yang terlalu berat sampai bengkak pada kaki menghilang, aktivitas ringan tetap
boleh dilakukan.
48. (11/12/2019) NL, Perempuan 60 tahun; TB= 160 cm; BB= 59kg
S : pasien datang dengan keluhan gatal pada payudara kiri disertai rasa sakit. Keluhan dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu. Gatal awalnya dirasakan pada puting, lalu puting dikatakan masuk ke dalam.
Riwayat KB pasang selama 1 tahun yang lalu. Riwayat menggunakan pil KB selama 2 tahun.
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Kakak DM
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
49. (12/12/2019) KTE, Perempuan 68 tahun; TB= 155 cm; BB= 50kg
S : pasien mengeluh terdapat benjolan pada pantat, benjolan awalnya bisa masuk sendiri namun
saat ini tidak bisa dimasukkan, keluar darah pada benjolan (-), nyeri saat pasien duduk (+)
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Status Lokalis regio rectal :
I: benjolan ukuran 2cmx2cm, mukosa (+), perdarahan (-), edema (+)
P: nyeri (+), teraba lunak (+)
Rectal tuse:
Benjolan dapat dimasukkan (+), nyeri pada arah jam 9 (-), nyeri arah jam 12 (-).
Post RT: darah (-),feses (-)
50. (12/12/2019) INDA, Perempuan 14 tahun; TB= 156 cm; BB= 45kg
S : pasien datang untuk kontrol post eksisi, keluhan saat ini nyeri pada luka eksisi (+), kesemutan (+).
Alergi : Tidak ada
RPD : tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
St. Lokalis regio wrist sinistra
L: luka post operasi terawat, perdarahan (-), edema (-)
F: nyeri (-)
M: ROM aktif (+) terbatas nyeri
51. (13/12/2019) NDE, Laki-laki 55 tahun; TB= 165 cm; BB= 70kg
S : Pasien mengeluh nyeri pada punggung kaki kanan setelah terjatuh di rumah, pasien jatuh saat
akan berjalan menuruni tangga di rumahnya, bengkak pada kaki (+).
Alergi : Tidak ada
RPD : tidak ada
RPK : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
52. (13/12/2019) LMA, Perempuan 16 tahun; TB= 150 cm; BB= 45kg
S : pasien mengeluh terdapat benjolan pada leher kanan, benjolan dikatakan muncul sejak 3 hari
yang lalu terasa nyeri, riwayat demam sebelumnya (+), sebelumnya pasein juga sempat mengalami
keluhan serupa di perut namun menghilang dengan sendirinya.
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : kakak pasienmengalami keluhan serupa dan sudah dilakukan tindakan operasi.
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
A : Multiple Limfadenopathy
P:
USG colli
Metilprednisolon 2x4mg
Cefixim 2x100mg
Asam mefenamat 3x500mg
KIE : banyak konsusmsi air putih, kompres hangat 3 kali sehari di rumah.
53. (14/12/19) IWJ, Laki-laki 79 tahun; TB= 169 cm; BB= 68kg
S : pasien datang untuk kontrol selang kateter dan obat habis, pasien baru dipasangkan selang
tanggal 2/1/2020. keluhan saat in (-)
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
A : BPH
P:
Tamsulosis 1x1 tab
Vitamin B complek 1x1 tab
Pemasangan selang kateter
KIE : kontrol 2 minggu untuk lepas selang kateter, banyak minum air putih, kurangi minuman
bersoda dan berwarna.
54. (14/12/19) APIB, Laki-laki 56 tahun; TB= 172 cm; BB= 69kg
S : pasien datang untuk kontrol luka yang dialami 2 hari yang lalu karena terkena balok saat bekerja
di rumah. Keluhan saat ini nyeri pada luka (+), bengkak (+).
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
55. (14/12/19) IWR, Laki-laki 72 tahun; TB= 169 cm; BB= 68kg
S: pasien datang dengan keluhan nyeri pada testis kanan. Nyeri dirasakan sejak 3 hari yang lalu. nyeri
intensitas sedang. Nyeri disertai bengkak, dan terasa hangat. Nyeri disertai demam dan nyeri kepala.
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
A : epididymo-Orchitis
P:
Ciprofloksasin 2x1tab
Omeprazol 2x40mg
Paracetamol 3x500mg
KIE : jangan mengangkat berat di rumah, jangan menahan kencing.
56. (16/12/19) IKT, Laki-laki 80 tahun; TB= 158 cm; BB= 69kg
S : pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada pelipatan paha kanan yang dirasakan sejak
10 tahun yang lalu namun hilang timbul, benjolan berbentuk bulat, lunak, dikatakan benjolan dapat
keluar masuk sendiri. Benjolan keluar saat psien melakukan aktivitas berat dan masuk kembali saat
pasien sedang beristirahat. Keluhan lain seperti nyeri (-), susah BAB (-), mual (-), flatus (+).
Alergi : Tidak ada
RPD : operasi batu empedu 5 tahun yang lalu, HHD saat ini konsumsi obat (furosemid 1x40mg,
spironolakton 1x25, valsartan 1x80), dan pasien juga memiliki riwayat stroke.
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
57. (16/12/19) IKS, Laki-laki 61 tahun; TB= 158 cm; BB= 69kg
S : pasien datang untuk kontrol post MRS. Keluhan saat ini sesak napas (+), dispnea on efort (+),
paroksismal nokturnal dispnea (+).
Alergi : Tidak ada
RPD : Hipertensi, NSTEMI, PPOK
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki +/+
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
EKG: sinus rythm
58. (16/12/19) NKS, Perempuan 38 tahun; TB= 164 cm; BB= 58kg
S : pasien datang dengan keluhan perih pada wajah setelah terkena minyak panas saat pasien
menggoreng. Selain itu pasien juga mengeluhkan pandangan kabur, bengkak pada wajah (+),
kemerahan (+).
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hipermis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
59. (17/12/19) IDKN, Laki-laki 99 tahun; TB= 170 cm; BB= 77kg
S : pasien datang untuk kontrol mengganti kateter, nyeri pada pemasangan kateter (-), warna kecing
kemerahan (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hipermis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
60. (17/12/19) LD, Perempuan 18 tahun; TB= 165 cm; BB= 45kg
S : pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada anus, benjolan terasa nyeri saat pasien
duduk dan saat BAB, berdarah pada benjolan (-), benjolan dapat masuk dengan bantuan tangan.
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hipermis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Rectal tuse:
Massa (+) teraba lunak, konsistesi kenyal, mukosa (+), nyeri (-), TSA (+)
Post RT: darah (-), feses (-)
61. (17/12/19) IKD, Perempuan 58 tahun; TB= 165 cm; BB= 62kg
S : pasien datang dengan keluhan nyeri pada jari telunjuk tangan kiri setelah digigit ular, bengkak
pada luka (+), kemerahan (+). Keluhan lain seperti kesemutan (-), sesak (-).
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hipermis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
62. (18/12/19) IWS, Laki-laki 70 tahun; TB= 167 cm; BB= 65kg
S : pasien datang dengan keluhan bab berdarah sejak tadi kurang lebih 30 menit sebelum ke IGD.
BAB darah sebanyak 1 kali kurang lebih ½ gelas aqua berwarna merah kehitaman. Keluhan lain
seperti muntah darah (-). Makan (+), minum (+), riwayat konsumsi obat penghilang nyeri sejak lama
untuk nyeri kakinya.
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK:
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
THT : Telinga : hiperemis -/-, sekret -/-
Hidung : hiperemis -/-, sekret -/-
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, Faring hipermis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+ ; Wheezing -/- ; Rhonki -/-
Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : Superior : Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Inferior: Hangat +/+ ; Edema -/-; CRT <2 detik/<2 detik
Rectal tuse:
TSA (+) kuat, benjolan (-), massa (-)
Post RT: feses (-), darah (+) merah kehitaman
63. (19/12/19) WGM, Laki-laki 15 tahun; TB= 160 cm; BB= 65kg
S : pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu kiri setelah jatuh di jalan dengan posisi terjatuh ke
arah kiri dan kepala terbentur aspal.
Alergi : Tidak ada
RPD : Tidak ada
RPK : Tidak ada