NEFROLITHIASIS
D A N U A J I M A N TA R A
1102009069
PEMBIMBING :
D R . H E N RY M O E S FA I R I L , S P. B
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. U
Umur
: 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: cipedung rt 2 rw 7 gajah mekar
kec. Kutawaringin kab. Bandung
Pekerjaan
: Buruh
Pendidikan Terakhir
: SMU
Status Perkawinan
: Menikah
No RM
: 544695
Tanggal Pemeriksaan: 11 Maret 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pada pinggang kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke POLI RSUD Soreang dengan
keluhan nyeri pada pinggang kanan sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Nyeri pinggang
dirasakan seperti diremas-remas dan dirasakan
hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan
disertai dengan demam. Pasien juga mengeluhkan
buang air kecil lebih sering, sering kencing dimalam
hari disangkal, sisa kencing setelah bak disangkal,
nyeri saat buang air kecil dan warna urin yang
keruh.Keluhan mual, muntah, dan demam tidak
ada. Nafsu makan pasien baik. BAB tidak ada
kelainan.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada
Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran
: Composmentis
Tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 80x/menit regular, equal, isi cukup
Respirasi
: 24x/menit
Suhu
: 36,5 C
Mata
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Leher
Tekanan Vena Jugularis tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar
Thorax
COR : Bunyi Jantung Murni Regular, Murmur (-) Gallop (-)
Pulmonal
: Vesicular Breath Sound kanan = kiri, Rhonki -/- Wheezing -/-
Abdomen
Inspeski
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Nyeri ketok
Ekstremitas
Ekstremitas atas: akral hangat +/+, CRT <2, turgor baik, edema (-)
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, CRT <2, turgor baik, edema (-)
STATUS LOKALIS
Inspeksi
massa (-), eritem
(-)
Palpasi
Nyeri Ketok CVA
: +/-
RESUME
DIAGNOSIS BANDING
Appendisitis
ISK
Glomerulonefritis Akut
USULUAN PEMERIKSAAN
Laboratorium (darah rutin)
Ureum, Kreatinin
USG Traktus Urinarius
Diagnosis Kerja
Nefrolitiasis dextra
Penatalaksanaan
Observasi batu saluran kemih
ESWL (Extracoporeal Shock Wave Lithotripsy)
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
FUNGSI GINJAL
Fungsi ginjal adalah memegang peranan penting
dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan
basa dari cairan tubuh, dan mengeluarkan sisasisa metabolisme akhir dari protein ureum,
kreatinin dan amoniak.
Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari
glukosa, sodium, klorida fosfat dan beberapa ion bikarbonat
secara pasif di tubulus proximal. Sedangkan pada tubulus distal
terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi
fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
Proses sekresi
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal
dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
DEFINISI
Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau
lebih batu di dalam pelvis atau calyces ginjal atau di
saluran kemih. Batu ginjal didalam saluran kemih
(kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang
terbentuk disepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran
kemih atau infeksi
EPIDEMIOLOGI
Kulit putih lebih rentan
terhadap pembentukan
batu ginjal dan mereka
terjadi lebih sering pada
pria
Prevalensi
batu
ginjal
meningkat secara dramatis
karena pria memasuki usia
40-an, dan terus naik ke saat
usia mereka 70-an.
KLASIFIKASI
Batu kalsium
Terbentuknya batu tersebut diperkirakan terkait dengan kadar kalsium yang tinggi di
dalam urine atau darah dan akibat dari dehidrasi. Batu kalsium terdiri dari dua tipe
yang berbeda, yaitu:
Whewellite (monohidrat)
weddllite (dehidrat)
PATOFISIOLOGI
Penyebab pasti pembentukan nefrolitiasis belum diketahui,
oleh karena banyak faktor yang dilibatkannya, faktor yang
berpengaruh terhadap pembentukan nefrolitiasis yaitu :
A. Teori Fisiko Kimiawi
B. Teori Vaskuler
Pada penderita batu saluran kemih (termasuk nefrolitiasis) sering didapat penyakit
hipertensi dan kadar kolesterol darah yang tinggi, maka Stoller mengajukan teori
vaskuler untuk terjadinya BSK, yaitu :
b.1 Hipertensi
Pada penderita hipertensi 83% mempunyai perkapuran ginjal Hal ini disebabkan
aliran darah pada papilla ginjal berbelok 180 dan aliran darah berubah dari aliran
laminer menjadi turbulensi. Pada penderita hipertensi aliran turbelen tersebut
berakibat terjadinya pengendapan ion-ion kalsium papilla (Ranalls plaque) disebut
juga perkapuran ginjal yang dapat berubah menjadi batu.
b.2 Kolesterol
Adanya kadar kolesterol yang tinggi dalam darah akan disekresi melalui glomerulus
ginjal dan tercampur didalam air kemih. Adanya butiran kolesterol tersebut akan
merangsang agregasi dengan kristal kalsium oksalat dan kalsium fosfat sehingga
terbentuk batu yang bermanifestasi klinis .
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri dan pegal di daerah pinggang
Kolik renal
Kolik renal umumnya disebabkan karena batu melewati saluran kolektivus
atau saluran sempit ureter, sementara nonkolik renal disebabkan oleh
distensi dari kapsula ginjal.
Hematuria : Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi karena
adanya trauma yang disebabkan oleh adanya batu atau terjadi kolik
Infeksi : Batu dapat mengakibatkan gejala infeksi traktus urinarius
maupun infeksi asistemik yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal
yang progresif.
BAK panas dan nyeri
Mual dan muntah
Obstruksi saluran kemih bagian atas seringkali menyebabkan mual dan
muntah (
Demam
Adanya demam yang berhubungan dengan BSK merupakan kasus darurat
karena dapat menyebabkan urosepsis.
DIAGNOSIS
1) Anamnesis
Anamnesa harus dilakukan secara menyeluruh.
Keluhan nyeri harus ditanyakan mengenai onset
kejadian, karakteristik nyeri, penyebaran nyeri,
aktivitas yang dapat membuat bertambahnya
nyeri ataupun berkurangnya nyeri, riwayat
muntah, gross hematuria, dan riwayat nyeri yang
sama sebelumnya. Penderita dengan riwayat
batu sebelumnya sering mempunyai tipe nyeri
yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
2) Pemeriksaan Fisik
) Penderita dengan keluhan nyeri kolik hebat,
dapat disertai takikardi, berkeringat, dan nausea.
) Masa pada abdomen dapat dipalpasi pada
penderita dengan obstruksi berat atau dengan
hidronefrosis.
) Bisa didapatkan nyeri ketok pada daerah
kostovertebra, tanda gagal ginjal dan retensi urin.
) Demam, hipertensi, dan vasodilatasi kutaneus
dapat ditemukan pada pasien dengan urosepsis.
Pemeriksaan penunjang
Radiologi
Foto polos abdomen
Pielografi Intra Vena (PIV)
Ultrasonografi (USG)
Laboratorium
Pemeriksaan sedimen urine
Pemeriksaan kultur urine
Pemeriksaan faal ginjal
TATALAKSANA
Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang
ukurannya kurang dari 5 mm, diharapkan batu
dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan
bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar
aliran urin dengan pemberian diuretikum, dan
minum banyak supaya dapat mendorong batu
keluar dari saluran kemih.
Endourologi
Beberapa tindakan endourologi itu adalah:
PNL (Perkutaneus Nephro Litholapaxy) yaitu mengeluarkan batu
yang berada didalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat
endoskopi kesistem kalises melalui insisi pada kulit.
Litotripsi yaitu memecah batu buli buli atau batu uretra dengan
memasukkan alat pemecah batu (litotriptor)ke dalam buli- buli.
Uretroskopi atau Uretero-Renoskopi yaitu memasukkan alat
ureteroskopi peruretra guna melihat keadaan ureter atau system
pielo-kaliks.
Extraksi Dormia yaitu mengeluarkan ureter dengan menjaringnya
melalui alat keranjang dormia
Bedah Laparaskopi
TATALAKSANA
Teknik Operasi
(1)Teknik Retroperitoneal (Palomo)
(2)Teknik Inguinal (Ivanissevich)
(3)Teknik Laparoskopik
(4)Microsurgical
varicocelectomy
Goldstein)
(Marmar-
KOMPLIKASI
Steinstrasse
Suatu kondisi
dimana
terjadi
penyumbatan
yang
diakibatkan
batu-batu
tersebut
berada pada
ureter
Pendarahan
pada saat
operasi
Infeksi pada
saluran kemih
Prognosis
ALHAMDULILLAH