Limfadenitis ec Tuberculosis DD
Keganasan
KELOMPOK 6 :
Syauqi Darussalam C111 13 361
Mutiara Jihad C111 13 362
Siti Kurniah C111 13 366
Nursafa Soleman C111 13 367
Hasrini C111 13 369
Patricia Purnama C111 13 508
Christy Angelia C111 13 509
Andi Widyanita C111 13 512
IDENTITAS PASIEN
Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak nafas
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-). Hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani, normal.
Kesan :
Susp TU. Paru sinistra
ASSESSMENT
Limfadenitis tuberkulosis DD
suspek keganasan
Terduga tuberkulosis paru Klinis
kasus baru
TERAPI
Minggu/
29-10-
2017
DISKUSI
LIMFADENITIS
Pada limfadenitis dengan kausa Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien,
dapat ditemukan:
bakteri M. Tuberculosis, gejala
Pembesaran kelenjar getah bening pada
klinis yang dapat timbul adalah:
regio colli sebanyak 2 buah, ukuran 0,5 cm x
Pembesaran kelenjar getah
0,5 cm dan 1 cm x 1cm, dan 1 buah di regio
bening yang tidak nyeri dan supraklavikular ukuran sekitar 4 cm tidak
berlangsung dengan lambat nyeri, konsistensi kenyal, mobile, tidak ada
(umumnya di regio servikalis tanda radang.
posterior) Keluhan batuk berdahak yang dialami sudah
Demam selama 1 bulan, dan munculnya benjolan
Penurunan nafsu makan dan yang terletak di leher yang disadari sejak 1
berat badan bulan terakhir.
Kelelahan Ada penurunan nafsu makan dan
Keringat malam hari penurunan berat badan sekitar 5 kg dalam 2
bulan terakhir
Ada demam dialami sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit, dan suhu saat
pemeriksaan 38,5oC.
Patofisiologi Limfadenitis TB
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan mikrobiologi:
Spesimen dapat diambil dari sinus atau biopsi aspirasi. Dapat mencakup
pemeriksaan mikroskopis dan kultur untuk memastikan adanya basil M.
Tuberculosis pada spesimen.
Pemeriksaan sitologi:
Spesimen diambil dengan menggunakan biopsi aspirasi kelenjar limfe. Pada
limfadenitis karena M. Tuberculosis, dapat terlihat Langhans giant cell, granuloma
epiteloid, dan nekrosis kaseosa.
Pemeriksaan radiologis:
Foto toraks, USG, CT scan dan MRI leher dapat dilakukan untuk membantu
diagnosis limfadenitis TB.
Tatalaksana:
Sesuai dengan penyebab dari limfadenitis. Apabila terbukti limfadenitis
terjadi karena infeksi tuberculosis, maka pengobatan dapat dilakukan
dengan pemberian regimen Obat Anti Tuberculosis (OAT) sesuai kategori
pasien.
Limfadenitis vs Limfadenopati
Nyeri + -
Tanda inflamasi + -
Klasifikasi
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA)
TB Paru BTA (+)
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan radiologik menunjukkan
gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan postif\
TB Paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran klinik dan radiologik
menunjukkan TB aktif, serta tidak respon dengan pemberian antibiotik spektrum luas
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan MTB positif
Klasifikasi Berdasarkan Tipe Penderita
Penderita yang belum pernah mendapat pengobatan OAT atau sudah
Kasus baru minum OAT kurang dari 1 bulan.
Kasus lalai Penderita yang sudah berobat minimal satu bulan dan berhenti dua minggu
berobat atau lebih kemudian datang kembali berobat.
Penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir
bulan kelima
Kasus gagal Penderita dengan BTA negatif, gambaran radiologi positif menjadi BTA positif pada
akhir bulan kedua pengobatan dan/atau gambaran radiologi ulang mengalami
perburukan.
Kasus bekas Hasil dahak mikroskopik negatif dan gambaran radiologi menunjukkan lesi TB inaktif
dengan riwayat pengobatan OAT yang adekuat.
TB Radiologi meragukan lesi TB aktif, namun setelah mendapat pengobatan OAT selama
2 bulan, ternyata tidak ada perubahan gambaran radiologi.
Skema Klasifikasi TB
Gejala Klinik