Anda di halaman 1dari 22

INFEKSI SALURAN KEMIH

Oleh :
Dr. Cipta Pramana

Pembimbing :
Dr. Bambang Suyono, SpOG

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP
SEMARANG
PENDAHULUAN
ISK SERING DIDERITA OLEH WANITA
DEWASA, 14 KALI LEBIH SERING DIBANDING
LAKI-LAKI.

ISK DITANDAI DENGAN ADANYA BAKTERI


DALAM URINE DAN PEMERIKSAAN KULTUR
DIDAPATKAN JUMLAH BAKTERI >100.000/mililiter
YANG DAPAT DISERTAI GEJALA ATAUPUN
TANPA GEJALA.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
WANITA LEBIH SERING TERINFEKSI :

• Urethra pada wanita lebih pendek dibanding


laki-laki
• urethra pada wanita berdekatan dengan
vagina dan rektum.
• Kandung kemih wanita tidak bisa
dikosongkan secara sempurna.
• Bakteri yang naik ke kandung kemih saat
coitus
B. EPIDEMIOLOGI
• Didapatkan adanya bakteriuria simptomatik dan
asimptomatik

• Insidensi ASB tidak jauh berbeda antara wanita


hamil dan tidak hamil dengan status sosial ekonomi
sama.

• Bakteriuria   mulai aktifitas seksual, dan terbanyak


ditemukan pada pengantin baru  “honeymoon
cystitis”

• Pada keadaan tertentu (menopause, kehamilan)


meningkatkan kejadian ISK.
C. ETIOLOGI

Sebagian besar penelitian dilaporkan bahwa penyebab


terjadinya ISK terbanyak adalah E. Coli (80-90%)

Kuman-kuman lain penyebab ISK :


1. Bakteri gram negatif : Klebsiella, Proteus,
Enterobacter dan Pseudomonas.
2. Bakteri gram positif : Staphylococcus
saprophyticus, Group B Streptococcus dan
Enterococcus.
D. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Senggama (coitus)
2. Pemasangan kateter
3. Kehamilan
4. Sistokel dan urethrokel
5. Kebiasaan menahan kemih
6. Faktor umur
7. Faktor Ras dan Genetik
8. Faktor penyakit sistemik (DM, Gout, Sickel
Cell, dll.)
Faktor yang berperan dalam perkembangan
bakteriuria

Age virulensi
Fecal
genetik colonization

Native
immunity
gender HOST
Iatrogenic
Periurethral bacteriuria
colonization
Genitourinary
abnormal
E. DIAGNOSIS

1. Anamnesis :
a. tidak ada keluhan
b. ada keluhan : disuria, hematuria, piuria,
nokturia, nyeri supra pubik,, demam, nyeri
pinggang dll

2. Pemeriksaan fisik :
a. Demam kadang menggigil
b. Nyeri supra pubik
c. Nyeri daerah costo-vertebral
3. Pemeriksaan Laboratorium :

Diagnosis pasti ISK adalah pemeriksaan


kultur urine.
Bila didapatkan > 100.000 bakteri/ml urine
dikatakan sebagai bakteriuria.

Urinalasis : lekositosis, sel darah merah


atau proteinuria  mungkin infeksi.
Untuk skrining pertama adanya ISK
sambil menunggu hasil kultur urin :
1. Dipstik tes
a. mengetahui nitrit dalam urine
b. menghitung bakteri gram negatif
c. menghitung bakteri gram positif

2. Penghitungan jumlah bakteri dengan gram :


bila ditemukan 1 kuman  88% bakteriuria
ISK DAN KEHAMILAN
Patofisiologi

mekanik hormonal

Uterus Kompresi Dilatasi ureter


ke VU Hipotonia VU

Refluks vesico-
hidroureter uretrhral &
Sisa urin dalam VU

Refuks vesiko-
urethral ISK
Manifestasi Klinis

Asimptomatik Simptomatik

Therapi Tidak
Urethritis
Sistitis
Pielonefritis
Glomerulonefritis
ANTIBIOTIKA PADA WANITA HAMIL

Antibiotika Dosis
Bakteriuria asimptomatik Amoksisillin 250-500 mg/8 jam : 3 hari
atau sistitis akut Nitrofurantoin 100 mg/6 jam : 3 hari
Cephaleksin 250-500 mg/ 6 jam : 3 hari
Trimetroprim- 160/800 mg tiap 12 jam :
sulfametoksasol selama 3 hari
Sulfisoxasole dosis awal 2 gr, lalu 1 gr/6
jam selama 3 hari

Terapi supresif Nitrofurantoin 100 mg


Amoksisilin 250 mg
Sulfisoxasole 500 mg
PENGELOLAAN PIELONEFRITIS

A. Antibiotika :
– Ampicillin 4 X 2 gram iv s/d 48 jam bebas
demam, dilanjutkan peroral 10 hari.
– Sesuai hasil kultur dan sensitifitas.

B. Infus cairan  3.000 cc/24 jam

C. Analgetika
HUBUNGAN ISK DAN PARTUS
PREMATURUS

BAKTERI

FOSFOLIPID Asam
A2 DAN C Arakhidonat

Kontraksi PGF-2
Miometrium PGE-2
PENCEGAHAN

1. Menjaga kebersihan perorangan


2. Sehari minimal minum 8 gelas air putih
3. Jangan biasa menahan kencing
4. Hindari pasang kateter
5. Posisi coitus untuk kurangi gesekan urethra
6. Gunakan pakaian dalam yang serap keringat
7. Cukup vitamin C
8. Hindari vaginal douching, vaginal deodorant/parfum


R
R

Asam Folat 400 g

Anda mungkin juga menyukai