Anda di halaman 1dari 30

BAGIAN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI

FAKULTAS KEDOKTERAN LAPORAN KASUS


UNIVERSITAS HASANUDDIN NOVEMBER 2017

TUBERKULOSIS PARU KLINIS KASUS BARU

DISUSUN OLEH :
1. Nursafa Soleman C 111 13 367
2. Patricia Purnama C 111 13 508
3. Christy Angelia C 111 13 509
4. Syauqi Darussalam C 111 13 361
5. A. Widyanita Ayu P. C 111 13 512
6. Hasrini C 111 13 369
7. Siti kurniah C 111 13 366
8. Mutiara jihad C 111 13 362

PEMBIMBING :
dr. Syarifuddin

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS :

TUBERKULOSIS PARU KLINIS KASUS BARU

Yang Bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Nama :
1. Nursafa Soleman C 111 13 367
2. Patricia Purnama C 111 13 508
3. Christy Angelia C 111 13 509
4. Syauqi Darussalam C 111 13 361
5. A. Widyanita Ayu P. C 111 13 512
6. Hasrini C 111 13 369
7. Siti kurniah C 111 13 366
8. Mutiara jihad C 111 13 362

Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Hasanuddin

Telah menyelesaikan tugas laporan kasus dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian
pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar, 8 November 2017

dr. Syarifuddin
Pembimbing Residen

2
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. Sulaiman
2. No. RM : 820599
3. Umur : 47 tahun 9 bulan 25 hari
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pekerjaan : PNS
6. Ruang Perawatan : IC Lt. 2 Kamar 1
7. Tanggal Masuk : 25 Oktober 2017

B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Batuk

2. Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien mengeluhakn batuk berlendir 1 bulan, lendir warna putih, darah tidak ada, batuk
terus-menerus. Sesak napas ada, tidak berkurang dengan perubahan posisi. Nyeri dada ada
seperti tertusuk, dirasakan memberat saat bernapas dan batuk, tidak tembus ke belakang.
Demam ada dirasakan terus menerus. Riwayat keringat malam hari ada tanpa aktivitas dan
dalam suhu ruang, tidak berkurang meskipun menggunakan AC. Nafsu makan menurun
sejak 1 bulan lalu. Ada penurunan berat badan 12 kg dalam 2 bulan terakhir. Pasien mengeluhkan
nyeri pada daerah pinggang kiri. Buang air besar biasa. Buang air kecil, terputus putus, rasa tidak
tuntas saat berkemih. Riwayat minum OAT disangkal. Pasien saat ini sudah mengkonsumsi OAT
selama 2 hari. Riwayat asma disangkal. Riwayat kontak dengan orang batuk lama ada, tetangga
pasien namun tidak diketahui berapa lama minum obat. Riwayat merokok sejak usia 14 tahun dan
berhenti sejak tahun 2006 ( 22 tahun) 3 batang per hari. Indeks Brinkman: 3 x 22 = 66 (perokok
ringan).

3. Riwayat Penyakit Terdahulu


Riwayat DM ada sejak 8 tahun lalu, tidak kontrol teratur.
Riwayat hipertensi ada, tidak kontrol teratur

3
Riwayat dirawat dengan batu ginjal, dan sudah menjalani operasi batu ginjal yang kedua kalinya
pada tanggal 2/11/17.

C. PEMERIKSAAN FISIS
1. Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit sedang / Gizi Cukup / Compos Mentis (E4M6V5)
Tanda Vital
Tekanan darah : 12/80 mmHg
Nadi : 72x/menit, reguler, kuat angkat
Napas : 22x/menit
Suhu : 36,6OC
Saturasi : 98%
Skala nyeri : 4 NRS, lokasi pinggang kiri
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Status Gizi : IMT 19,5 kg/m2

2. Status Lokalis
a. Kepala :
- Mata : Sklera Ikterus tidak ada, Konjungtiva anemis tidak ada
- Telinga : Otorrhea tidak ada
- Hidung : Rhinorre dan Epistaksis tidak ada
- Mulut : Stomatitis angularis tidak ada, mulut tidak kering
- Leher : DVS R+1 cmH2O
Pembesaran kelenjar limfe tidak ada

b. Thorax
Paru
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis
- Palpasi : Vocal fremitus simetris kiri kanan
- Perkusi : Sonor dikedua hemitorkas
- Auskultasi : Bronkovesikular, Ronkhi dan wheezing tidak ada

4
Jantung :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Batas kanan jantung linea parasternalis kanan ICS II, batas kiri
jantung linea midclaviculars ICS V
- Auskultasi : Bunyi Jantung I/II murni regular, bising tidak ada

c. Abdomen
- Inspeksi : datar, ikut gerak nafas
- Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
- Palpasi : nyeri tekan (+) pada regio hipogastrium sinistra. Hepar dan lien tidak
teraba.
- Perkusi : timpani, normal.

d. Extremitas
Edema tungkai tidak ada
e. Status Neorologis
- Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
- Tanda rangsang meninges : Kaku kuduk tidak ada, Kernign sign tidak ada
- Nervus Cranialis : tidak diperiksa
- Motorik : Tonus otot normal
- Refleks Fisiologis : KPR/APR : N/N
TPR/BPR : N/N
- Refleks Patologis : Babinski tidak ada
- Sensorik : dalam batas normal

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (20/10/2017)
Hematologi Rutin Hasil Nilai Rujukan

WBC 8 x 103/uL 4 10 x 103/uL

5
RBC 4,85 x 106/uL 4 6 x 106/uL

HGB 12,5 gr/dl 12 16 gr/dl

HCT 38% 37 48 %

MCV 80 fL 80 97 fL

MCH 26,5 pg 26.5 33.5 pg

MCHC 33 gr/dl 31.5 35 gr/dl

PLT 70 x 103/uL 150 400 x 103/uL

Neutrofil 62,2 % 52 - 75%

Limfosit 24 % 20 40 %

Anti-HIV Non-reactive Non-reactive

HbSAg Non-reactive Non-reactive

Kimia Darah Hasil Nilai Rujukan

GDS 192 mg/dl 140 mg/dl

Fungsi Ginjal Hasil Nilai Rujukan

Ureum 10 mg/dl 10 50 mg/dl

Kreatinin 0.67 mg/dl < 1.3 mg/dl

Fungsi Hati Hasil Nilai Rujukan

SGOT 35 u/L <38 u/L

SGPT 27 u/L <41 u/L

Albumin 2,9 gr/dl 3,5-5,0 gr/dl

Koagulasi Hasil Nilai Rujukan

PT 12,7 detik 10 14 detik

6
INR 1,17 -

APTT 28,5 detik 22,0 30,0 detik

Elektrolit Hasil Nilai Rujukan

Natrium 137 mmol/l 136 145 mmol/l

Kalium 4,2 mmol/l 3,5 5,1 mmol/l

Klorida 97 mmol/l 97 111 mmol/l

Foto Thoraks di RS Wahidin Sudirohusodo (25/10/2017):

Interpretasi:
Berdasarkan standar kelayakan foto, foto dinyatakan kurang layak baca. Foto ini dilengkapi
dengan identitas dan penanda sisi (marker). identitas pasien terdiri dari nama pasien, usia, jenis
kelamin, nomor rekam medik, tanggal pengambilan foto serta posisi pengambilan foto. Inspirasi
kurang dilihat dari posisi diafragma kiri setinggi kosta VIII posterior yang seharusnya setinggi
kosta XI posterior. Posisi simetris dimana proyeksi tulang corpus vertebra terletak di tengan sendi

7
sternoklavikular kiri dan kanan. Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak sampai
sinus costophrenicus.
Pada kesan umum, foto terlihat simetris dilihat dari prosesus spinosus ke clavicula < 2 cm
kiri maupun kanan. Diafragma licin dan sudut costofrenikus lancip, jantung dalam batas normal
karena dari hasil pengukuran CRT jantung didapatkan nilai <50 % artinya janutng tidak mengalami
kardiomegali.
Pada penilaian paru didapatkan adanya garis-garis fibrosis dan bintik-bintik kalsifikasi
yang tersebar pada kedua hemithorax. Tampak multiple kavitas pada kedua lapangan paru. Kedua
sinus kesan baik. Tulang-tulang intak. Jaringan lunak sekitar kesan normal.

Kesan :
- Tuberkulosis Paru Lama Aktif Lesi Luas

E. DIAGNOSIS KERJA

1. TB Paru Klinis Kasus Baru


2. DM tipe 2
3. Retensi Urin ec terduga Batu Saluran Kemih

F. PLANNING AWAL
Sputum BTA, Kultur M.TB, sensitivitas OAT
GDP, GD2PP, HbA1c,
HbsAg, Anti HCV
HIV rapid
USG Abdomen
Asam urat
Urin rutin
Rencana transfusi trombosit
Rencana konsul TS bedah urologi
Rencana konsul TS Interna divisi EMD dan Ginjal HIpertensi

8
G. TERAPI AWAL
Infus NaCl 0,9% 28 tetes per menit
N-Ace 200 mg/ 8 jam/inhalasi
4 FDC 3 tab/24 jam/oral
VIP albumin 1 tab/12 jam/oral

H. DAFTAR MASALAH
No. Masalah Berdasarkan Rencana

1. Tuberkulosis Paru S: Rencana Diagnostik :


Klinis Kasus baru
Status HIV Batuk berlendir 1 bulan, lendir kultur M. TB, sensitivitas OAT
negatif dalam warna putih, darah tidak ada, batuk
pengobatan hari-7 terus menerus. Sesak napas ada,
tidak berkurang dengan perubahan Rencana Terapi :
posisi. Nyeri dada ada seperti
tertusuk, dirasakan memberat saat N-Ace 200mg / 8 jam / oral
bernapas dan batuk, tidak tembus
4 FDC 3 tab/24 jam/oral
ke belakang. Demam ada dirasakan
terus menerus. Riwayat keringat
malam hari ada tanpa aktivitas dan
dalam suhu ruang, tidak berkurang
meskipun menggunakan AC.

Nafsu makan menurun ada sejak 1


bulan yang lalu. Penurunan berat
badan ada sebanyak 12 kg dalam 2
bulan terakhir. Riwayat konsumsi
OAT tidak ada. Riwayat kontak
dengan penderita batuk lama ada,
namun tidak diketahui ada riwayat
minum obat 6 bulan atau tidak.

Riwayat

O:

RR : 22x/menit

9
SpO2 : 98%

Thorax

Inspeksi : pergerakan dinding dada

simetris saat statis dan dinamis

Palpasi : Vocal fremitus simetris


kiri kanan

Perkusi : sonor dikedua hemitorkas

Auskultasi : Bronkovesikular,
Ronkhi

dan wheezing tidak ada

Foto Thorax (25-10-2017)

Tampak garis-garis fibrosis


dan bintik kalsifikasi pada
kedua lapangan paru
Tampak multiple kavitas
pada hemithorax kiri bawah
Kesan : TB paru lama aktif lesi luas

MSCT Thorax (dengan kontras)


(30-10-2017)

-TB Paru lama aktif lesi minimal

-Efusi pleura bilateral

Laboratorium (27-10-2017)

Anti HIV (ICT) Non Reactive

Laboratorium (26-10-2017)

Sputum BTA 1/2/3 :


Negatif/Negatif/Negatif

10
2. Diabetes Melitus S: Rencana Diagnostik :
Tipe 2 tidak
terkontrol Riwayat DM tipe 2 sejak 8 tahun GDS kontrol pagi-siang-malam
yang lalu, tidak terkontrol.

O:
Rencana Terapi :

Konsul interna divisi EMD


Laboratorium (25-10-2017)
Novorapid :
GDS : 192 mg/dl Pagi jam 06.00, 6 unit/ subkutan

Siang jam 12.00, 6 unit/ subkutan

Laboratorium (27-10-2017) Sore jam 18.00, 6 unit/ subkutan

GDP : 190 mg/dl Levemir 10 unit jam 22.00


/subkutan
GD2PP : 296 gr/dl

HbA1c : 14,5%

Urinalisis (26-10-2017)

Glukosa : 4+

3. Polip Empedu S: Rencana Diagnostik : -

Pasien merasakan nyeri pada perut

Rencana Terapi :

USG Abdomen (26-10-2017) Konsul Interna divisi GEH

-Hydronephroureter sinistra UDCA 250 mg / 24 jam/ oral

-Polip GB Curcuma 1 tab/8 jam / oral

-Cholelith

Laboratorium (27-10-2017)

11
HbsAg : Non Reactive

Anti HCV (ICT) : Non Reactive

Lab (31-10-2017)

HbsAg 0,01/NR

Anti HCV 3,15 / Reactive

4. Cholelithiasis S: Rencana Diagnostik : -

Pasien merasakan nyeri pada perut

Rencana Terapi :

USG Abdomen (26-10-2017) Konsul Interna divisi GEH

-Hydronephroureter sinistra UDCA 250 mg / 24 jam/ oral

-Polip GB Curcuma 1 tab/8 jam / oral

-Cholelith

MSCT Urografi (Stonegrafi)


(dengan kontras) (31-10-2017)

- Batu pada distal ureter


sinistra setinggi CV S2
berukuran +/- 0,5x0,4x0,9
cm yang mnegakibatkan
hydronephrosis grade III
dan hydroureter
- Nephrolith sinistra
- Renal cyst sinistra
- Cholelith
Laboratorium (27-10-2017)

HbsAg : Non Reactive

Anti HCV (ICT) : Non Reactive

12
Laboratorium (31-10-2017)

HbsAg 0,01/NR

Anti HCV 3,15 / Reactive

5. Hidronephroureter S : Rencana Diagnostik : -


sinistra
Buang air kecil terputus-putus, rasa
tidak tuntas saat berkemih, ada
riwayat dirawat dengan batu ginjal Rencana Terapi :
dan sudah menjalani operasi batu Konsul Interna divisi Ginjal
ginjal. Ada nyeri pada pinggang HIpertensi
kiri, skala nyeri 4 NRS. Riwayat
Hipertensi ada, tidak terkontrol Konsul bedah urologi
teratur.

O:

Nyeri tekan pada regio


hipogastrium sinistra

USG Abdomen (26-10-2017)

-Hydronephroureter sinistra

-Polip GB

-Cholelith

MSCT Urografi (Stonegrafi)


(dengan kontras) (31-10-2017)

- Batu pada distal ureter


sinistra setinggi CV S2
berukuran +/- 0,5x0,4x0,9
cm yang mnegakibatkan
hydronephrosis grade III
dan hydroureter
- Nephrolith sinistra
- Renal cyst sinistra

13
- Cholelith

6. Trombositopenia Laboratorium (25-10-2017) Rencana Diagnostik : -

PLT : 70.000/uL

Rencana Terapi :

Laboratorium (27-10-2017) Rencana transfusi trombosit

PLT : 40.000/uL

Laboratorium (30-10-2017)

PLT : 93.000/uL

7. Hipoalbumin Laboratorium (25-10-2017) Rencana Diagnostik : -

Albumin : 2,9 gr/dl

Rencana Terapi :

Lab (31-10-2017) Vip Albumin 1 tab/12 jam/oral

Albumin : 3,1 (N: 3,5-5,0)

I. FOLLOW UP
Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning
Rabu/ 25- Batuk berlendir 1 Sakit sedang/ Gizi Terduga TB Paru Planning Terapi:
10-2017 bulan, lendir warna cukup/ DM tipe 2 Infus NaCl 0,9% 28 tetes
putih, darah tidak komposmentis retensi Urin ec per menit
ada, batuk terus TD: 130/80 mmHg terduga Batu Saluran Paracetamol 500 mg/8
menerus. Sesak Nadi: 95 x/ menit Kemih jam/ oral
napas ada. Nyeri Napas: 20 x/menit Trombositopenia N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
dada ada seperti Suhu: 38,5 C Hipoalbuminemia

14
tertusuk, dirasakan SpO2 97% tanpa Novorapid 6-6-6 unit/
memberat saat oksigen subkutan
bernapas, tidak Konjungtiva anemis Levemir 10 unit /subkutan
tembus ke tidak ada, sklera VIP albumin 1 tab/12
belakang. Demam ikterik tidak ada. jam/oral
ada dirasakan terus Deviasi trakea tidak Vit B Complex 1 tab/12
menerus. Riwayat ada. Pembesaran jam/oral
keringat malam hari KGB tidak ada. Planning pemeriksaan:
ada. Nafsu makan Thorax :
menurun sejak 1 I : pergerakan dinding Sputum, Kultur MTB,
bulan lalu. Ada dada simetris saat sensitivitas OAT
penurunan BB 12 statis dan dinamis Sputum, Kultur MO gram,
kg dalam 2 bulan P : Vocal fremitus sensitivitas antibiotik
terakhir. Buang air simetris kiri kanan HbA1c, GDP, GD2PP
besar biasa. Buang P : sonor dikedua HbsAg, Anti HCV
air kecil, terputus hemitorkas HIV rapid
putus, rasa tidak A : Bronkovesikular, Asam urat
tuntas saat Ronkhi dan wheezing Urin rutin
berkemih. Riwayat tidak ada
dirawat dengan batu Abdomen: peristaltik
ginjal. Riwayat kesan normal
minum OAT Extremitas: Udem
disangkal. Riwayat tidak ada, akral
hipertensi ada, tidak hangat
kontrol teratur. Hasil Lab:
Riwayat DM ada WBC 7960, Hb 12,5
sejak 8 tahun lalu, g/dl, PLT 70000/uL,
tidak kontrol Neut 62,2, Lymph 24,
teratur. Riwayat SGOT/SGPT 35/27,
kontak dengan albumin 2,9, PT
orang batuk lama APTT 12,7/28,5,
ada, tetangga pasien GDS 192, Ur.Cr 10/
namun tidak 0,67, Na/K/Cl
diketahui berapa 137/4,2/97
lama minum obat. Hasil foto thorax :
tidak tampak
kelainan
Kamis/ Batuk berlendir Sakit sedang/ Gizi Terduga TB Paru Planning Terapi:
26-10- warna putih, darah cukup/ DM tipe 2 Infus NaCl 0,9% 28 tetes
2017 tidak ada. Demam komposmentis Retensi Urin ec per menit
tidak ada. Nyeri TD: 130/90 mmHg terduga Batu Saluran Paracetamol 500 mg/8
dada ada. BAB Nadi: 87 x/ menit Kemih jam/ oral
biasa. BAK seperti Napas: 24 x/menit Trombositopenia N-Ace 200 mg/ 8
terputus putus Suhu: 36,5 C Hipoalbuminemia jam/oral

15
SpO2 98% tanpa Novorapid 6-6-6 unit/
oksigen subkutan
Konjungtiva anemis Levemir 10 unit
tidak ada, sklera /subkutan
ikterik tidak ada. VIP albumin 1 tab/12
Deviasi trakea tidak jam/oral
ada. Pembesaran Vit B Complex 1 tab/12
KGB tidak ada. jam/oral
Thorax :
I : pergerakan dinding Planning pemeriksaan:
dada simetris saat USG abdomen
statis dan dinamis Tunggu hasil sputum
P : Vocal fremitus Rencana transfusi
simetris kiri kanan trombosit
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi dan wheezing
tidak ada
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat
Jumat/ Batuk berlendir Sakit sedang/ Gizi Terduga TB Paru Planning Terapi:
27-10- sekali sekali. Nyeri cukup/ DM tipe 2 Infus NaCl 0,9% 28 tetes
2017 dada tidak ada. komposmentis Retensi Urin ec Batu per menit
Demam tidak ada. TD: 120/80 mmHg Saluran Kemih N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
Mual dan muntah Nadi: 87 x/ menit Colelithiasis Novorapid 6-6-6 unit/
tidak ada. Sesak Napas: 26 x/menit Polip empedu subkutan
napas berkurang. Suhu: 36,7 C Trombositopenia Levemir 10 unit /subkutan
BAB biasa. BAK SpO2 98% tanpa Hipoalbuminemia UDCA 250 mg / 24 jam/
seperti terputus oksigen oral
putus Konjungtiva anemis Curcuma 1 tab/8 jam / oral
tidak ada, sklera VIP albumin 1 tab/12
ikterik tidak ada. jam/oral
Deviasi trakea tidak Vit B Complex 1 tab/12
ada. Pembesaran jam/oral
KGB tidak ada.
Thorax : Planning pemeriksaan:
I : pergerakan dinding MSCT Scan Toraks
dada simetris saat PT APTT
statis dan dinamis Analisa darah tepi

16
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A: Bronkovesikular,
Ronkhi ada di apeks
kanan dan wheezing
tidak ada
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat
Lab:, WBC 6250/uL,
Hb 12,2 g/dl, PLT
40000, neutrofil
56,9%, Lymph 29 %.
HbA1c 14,5, GDP
190 mg/dl, GD2PP
296 mg/dl, asam urat
3,6 mg/dl, HBsAg,
Anti HCV, Anti HIV
non reactive
Sputum BTA 3x:
Negatif
USG Abdomen:
Colelith
Hidronefrosis
sinistra
Polip GB
Urin rutin:
PH 6,5
Protein negatif
Glukosa ++++/1000
Keton +-
Sabtu/ 28- Batuk berlendir Sakit sedang/ Gizi DM tipe 2 Planning terapi:
10-2017 sekali sekali. Nyeri cukup/ Retensi Urin ec Batu Infus NaCl 0,9% 28 tetes
dada tidak ada. komposmentis Saluran Kemih per menit
Demam tidak ada. TD: 120/80 mmHg Colelithiasis N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
Mual dan muntah Nadi: 87 x/ menit Polip empedu Novorapid 6-6-6 unit/
tidak ada. Sesak Napas: 26 x/menit Trombositopenia subkutan
napas berkurang. Suhu: 36,7 C Hipoalbuminemia Levemir 10 unit /subkutan
BAB biasa. BAK SpO2 98% tanpa UDCA 250 mg / 24 jam/
oksigen oral

17
seperti terputus Konjungtiva anemis Curcuma 1 tab/8 jam / oral
putus. tidak ada, sklera VIP albumin 1 tab/12
ikterik tidak ada. jam/oral
Deviasi trakea tidak Vit B Complex 1 tab/12
ada. Pembesaran jam/oral
KGB tidak ada.
Thorax : Planning pemeriksaan:
I : pergerakan dinding MSCT Scan Toraks
dada simetris saat dengan kontras
statis dan dinamis Analisa darah tepi
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi ada di
hemitoraks kanan dan
wheezing tidak ada
Minggu/ Batuk tidak ada. Sakit sedang/ Gizi DM tipe 2 Planning terapi:
29-10- Nyeri dada tidak cukup/ Retensi Urin ec Batu Infus NaCl 0,9% 28 tetes
2017 ada. Demam tidak komposmentis Saluran Kemih per menit
ada. Mual dan TD: 130/70 mmHg Colelithiasis N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
muntah tidak ada. Nadi: 87 x/ menit Polip empedu Novorapid 6-6-6 unit/
Sesak napas tidak Napas: 26 x/menit Trombositopenia subkutan
ada. BAB biasa. Suhu: 36,7 C Hipoalbuminemia Levemir 10 unit /subkutan
BAK seperti SpO2 98% tanpa UDCA 250 mg / 24 jam/
terputus putus oksigen oral
Konjungtiva anemis Curcuma 1 tab/8 jam / oral
tidak ada, sklera Codein 10 mg/8 jam/ oral
ikterik tidak ada. VIP albumin 1 tab/12
Deviasi trakea tidak jam/oral
ada. Pembesaran Vit B Complex 1 tab/12
KGB tidak ada. jam/oral
Thorax :
I : pergerakan dinding Planning pemeriksan:
dada simetris saat MSCT Scan Toraks
statis dan dinamis dengan kontras
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi dan wheezing
tidak ada

18
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat
Senin/ 30- Batuk ada. Nyeri Sakit sedang/ Gizi DM tipe 2 Planning terapi:
10-2017 dada tidak ada. cukup/ Retensi Urin ec Batu Infus NaCl 0,9% 28 tetes
Demam tidak ada. komposmentis Saluran Kemih per menit
Mual dan muntah TD: 120/80 mmHg Colelithiasis N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
tidak ada. Sesak Nadi: 87 x/ menit Polip empedu Novorapid 6-6-6 unit/
napas tidak ada. Napas: 26 x/menit Trombositopenia subkutan
BAB biasa. BAK Suhu: 36,7 C Hipoalbuminemia Levemir 10 unit /subkutan
seperti terputus SpO2 98% tanpa UDCA 250 mg / 24 jam/
putus oksigen oral
Konjungtiva anemis Curcuma 1 tab/8 jam / oral
tidak ada, sklera Codein 10 mg/8 jam/ oral
ikterik tidak ada. VIP albumin 1 tab/12
Deviasi trakea tidak jam/oral
ada. Pembesaran Vit B Complex 1 tab/12
KGB tidak ada. jam/oral
Thorax :
I : pergerakan dinding Planning:
dada simetris saat MSCT Scan Toraks
statis dan dinamis dengan kontras
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi dan wheezing
tidak ada
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat
Lab:
WBC 6570/uL, Hb
11,6 g/dl, PLT
93000/uL, Neutrofil
52,2%, lymph 30,9%
Selasa/ Batuk ada. Nyeri Sakit sedang/ Gizi DM tipe 2 Planning terapi:
31-10- dada tidak ada. cukup/ Retensi Urin ec Batu Infus NaCl 0,9% 28 tetes
2017 Demam tidak ada. komposmentis Saluran Kemih per menit

19
Mual dan muntah TD: 120/80 mmHg Colelithiasis N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
tidak ada. Sesak Nadi: 87 x/ menit Polip empedu Novorapid 6-6-6 unit/
napas tidak ada. Napas: 26 x/menit Trombositopenia subkutan
BAB biasa. BAK Suhu: 36,5 C Hipoalbuminemia Levemir 10 unit /subkutan
seperti lancar. SpO2 98% tanpa Tuberkulosis Paru UDCA 250 mg / 24 jam/
oksigen Klinis Kasus Baru oral
Konjungtiva anemis Curcuma 1 tab/8 jam / oral
tidak ada, sklera Codein 10 mg/8 jam/ oral
ikterik tidak ada. VIP albumin 1 tab/12
Deviasi trakea tidak jam/oral
ada. Pembesaran Vit B Complex 1 tab/12
KGB tidak ada. jam/oral
Thorax : 4 FDC 3 tab/24 jam/oral
I : pergerakan dinding
dada simetris saat
statis dan dinamis
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi ada di apeks
hemitoraks kanan dan
wheezing tidak ada
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat
MSCT Scan Toraks
dengan Kontras:
Tuberkulosis paru
aktif lesi minimal
Efusi pleura
bilateral

Rabu/ 1- Batuk ada berlendir Sakit sedang/ Gizi Tuberkulosis Paru Planning terapi:
10-2017 warna putih. Nyeri cukup/ Klinis Kasus Baru 4 FDC 3 tab/24 jam/oral
dada tidak ada. komposmentis pengobatan hari 1 N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
Demam tidak ada. TD: 120/80 mmHg DM tipe 2 Novorapid 6-6-6 unit/
Mual dan muntah Nadi: 87 x/ menit Retensi Urin ec Batu subkutan
tidak ada. Sesak Napas: 26 x/menit Saluran Kemih Levemir 10 unit /subkutan
napas tidak ada. Suhu: 36,5 C Colelithiasis UDCA 250 mg / 24 jam/
BAB biasa. BAK Polip empedu oral

20
terasa terputus SpO2 98% tanpa Trombositopenia Curcuma 1 tab/8 jam / oral
putus oksigen Hipoalbuminemia VIP albumin 1 tab/12
Konjungtiva anemis jam/oral
tidak ada, sklera Vit B Complex 1 tab/12
ikterik tidak ada. jam/oral
Deviasi trakea tidak
ada. Pembesaran
KGB tidak ada.
Thorax :
I : pergerakan dinding
dada simetris saat
statis dan dinamis
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi dan wheezing
tidak ada
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat
Kamis/ 2- Batuk ada. Nyeri Sakit sedang/ Gizi Tuberkulosis Paru Planning terapi:
10-2017 dada tidak ada. cukup/ Klinis Kasus Baru 4 FDC 3 tab/24 jam/oral
Demam tidak ada. komposmentis pengobatan fase N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
Mual dan muntah TD: 120/80 mmHg intensif hari 2 Novorapid 6-6-6 unit/
tidak ada. Sesak Nadi: 87 x/ menit DM tipe 2 subkutan
napas tidak ada. Napas: 26 x/menit Retensi Urin ec Batu Levemir 10 unit /subkutan
Suhu: 36,5 C Saluran Kemih UDCA 250 mg / 24 jam/
SpO2 98% tanpa Colelithiasis oral
oksigen Polip empedu Curcuma 1 tab/8 jam / oral
Konjungtiva anemis Trombositopenia VIP albumin 1 tab/12
tidak ada, sklera Hipoalbuminemia jam/oral
ikterik tidak ada.
Vit B Complex 1 tab/12
Deviasi trakea tidak
jam/oral
ada. Pembesaran
KGB tidak ada.
Thorax :
I : pergerakan dinding
dada simetris saat
statis dan dinamis

21
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi dan wheezing
tidak ada
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat
Kamis/ 2- Batuk ada. Nyeri Sakit sedang/ Gizi Tuberkulosis Paru Planning terapi:
10-2017 dada tidak ada. cukup/ Klinis Kasus Baru 4 FDC 3 tab/24 jam/oral
Demam tidak ada. komposmentis pengobatan fase N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
Mual dan muntah TD: 120/80 mmHg intensif hari 2 Novorapid 6-6-6 unit/
tidak ada. Sesak Nadi: 87 x/ menit DM tipe 2 subkutan
napas tidak ada. Napas: 26 x/menit Retensi Urin ec Batu Levemir 10 unit /subkutan
Suhu: 36,5 C Saluran Kemih UDCA 250 mg / 24 jam/
SpO2 98% tanpa Colelithiasis oral
oksigen Polip empedu Curcuma 1 tab/8 jam / oral
Konjungtiva anemis Trombositopenia VIP albumin 1 tab/12
tidak ada, sklera Hipoalbuminemia jam/oral
ikterik tidak ada.
Vit B Complex 1 tab/12
Deviasi trakea tidak
jam/oral
ada. Pembesaran
KGB tidak ada.
Thorax :
I : pergerakan dinding
dada simetris saat
statis dan dinamis
P : Vocal fremitus
simetris kiri kanan
P : sonor dikedua
hemitorkas
A : Bronkovesikular,
Ronkhi dan wheezing
tidak ada
Abdomen: peristaltik
kesan normal
Extremitas: Udem
tidak ada, akral
hangat

22
J. TIMELINE

DISKUSI KASUS
Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium


tuberculosis. Tuberkulosis diklasifikasikan menjadi Tuberkulosis Paru dan tuberkulosis ekstra
paru. Tuberkulosis paru merupakan tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk
pleura (selaput paru).

Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BTA), TB paru dibagi dalam :

a. Tuberkulosis Paru BTA (+)

Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif


Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan radiologik
menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan positif

23
b. Tuberkulosis Paru BTA (-)

Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran klinik dan kelainan
radiologik menunjukkan tuberkulosis aktif serta tidak respons dengan pemberian antibiotik
spektrum luas
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan MTB positif

Klasifikasi berdasarkan tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya.


Ada beberapa tipe penderita yaitu :

a. Kasus baru :
Penderita yang belum pernah mendapat pengobatan OAT atau sudah minum OAT
kurang dari 1 bulan.
b. Kasus kambuh :
Penderita TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan telah
dinyatakan sembuh, atau pengobatan lengkap kemudian kembali lagi berobat
dengan hasil BTA positif atau biakan positif.
c. Kasus pindahan :
Penderita yang sedang mendapatkan pengobatan di suatu kabupaten kemudian
pindah berobat ke kabupaten lain.
d. Kasus lalai berobat
Penderita yang sudah berobat minimal satu bulan dan berhenti dua minggu atau
lebih kemudian datang kembali berobat.
e. Kasus gagal
Penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada
akhir bulan kelima
Penderita dengan BTA negatif, gambaran radiologi positif menjadi BTA positif
pada akhir bulan kedua pengobatan dan/atau gambaran radiologi ulang
mengalami perburukan.

f. Kasus kronik
Penderita dengan hasil pemeriksaan dahak BTA masih positif setelah selesai
pengobatan ulang kategori 2 dengan pengawasan yang baik
g. Kasus bekas TB
Hasil dahak mikroskopik negatif dan gambaran radiologi menunjukkan lesi TB
inaktif dengan riwayat pengobatan OAT yang adekuat.
Radiologi meragukan lesi TB aktif, namun setelah mendapat pengobatan OAT
selama 2 bulan, ternyata tidak ada perubahan gambaran radiologi.

24
Gambaran Klinik

Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala respiratorik (atau gejala
organ yang terlibat) dan gejala sistemik.

1. Gejala respiratorik

batuk 3 minggu
batuk darah
sesak napas
nyeri dada
2. Gejala sistemik
Demam
Gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun

Pada pasien ini ditemukan batuk 3 minggu dan penurunan berat badan sekitar 5 kg dalam 2
bulan terakhir.

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan fisis yang bisa didapatkan pada pasien tuberkulosis adalah :

Suara napas bronkial


Suara napas melemah
Ronki basah
Pada pasien ini tidak ditemukan tanda spesifik pada pemeriksaan fisis yang mengarah ke
diagnosis Tuberkulosis paru.

Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan bakteriologik
Pemeriksaan bakteriologik untuk menemukan kuman tuberkulosis mempunyai arti yang
sangat penting dalam menegakkan diagnosis. Bahan untuk pemeriksaan bakteriologik ini dapat
berasal dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung,
kurasan bronkoalveolar (bronchoalveolar lavage/BAL), urin, faeces dan jaringan biopsi
(termasuk biopsi jarum halus/BJH).
Cara pengambilan dahak 3 kali, setiap pagi 3 hari berturut-turut atau dengan cara:
Sewaktu/spot (dahak sewaktu saat kunjungan)
Dahak Pagi ( keesokan harinya )

25
Sewaktu/spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi)

2. Radiologi
Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA dengan atau tanpa foto lateral. Pemeriksaan lain
atas indikasi : foto apiko-lordotik, oblik, CT-Scan. Pada pemeriksaan foto toraks,
tuberkulosis dapat memberi gambaran bermacam-macam bentuk (multiform).

Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :


Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan
segmen superior lobus bawah
Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau
nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)

Pengobatan

Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4
atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan tambahan.

OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Obat yang dipakai:

1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:

Rifampisin
INH
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination). Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari :

Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg,
pirazinamid 400 mg dan etambutol 275 mg dan
Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg
dan pirazinamid 400 mg

26
Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik


hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

Klasifikasi Diabetes Mellitus berdasarkan Etiologinya:

Diagnosis Diabetes Mellitus

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Pemeriksaan


glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan plasma
darah vena. Pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
glukosa darah kapiler dengan glukometer. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya
glukosuria.

Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang DM. Kecurigaan adanya DM perlu
dipikirkan apabila terdapat keluhan seperti:

Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria,
serta pruritus vulva pada wanita.

27
Kriteria untuk mendiagnosis DM saat ini adalah:

Pemeriksaan glukosa plasma puasa 126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan
kalori minimal 8 jam.
Pemeriksaan glukosa plasma 200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral
(TTGO) dengan beban glukosa 75 gram.
Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl dengan keluhan klasik.
Pemeriksaan HbA1c 6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi oleh
National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP).

Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal atau kriteria DM digolongkan ke dalam
kelompok prediabetes yang meliputi: toleransi glukosa terganggu (TGT) dan glukosa darah
puasa terganggu (GDPT).

Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa
antara 100-125 mg/dl dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2-jam <140 mg/dl;
Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 -jam setelah
TTGO antara 140-199 mg/dl dan glukosa plasma puasa <100 mg/dl
Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT
Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan HbA1c yang
menunjukkan angka 5,7-6,4%.

Tatalaksana Diabetes Mellitus


Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes.
Tujuan penatalaksanaan meliputi :

Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan
mengurangi risiko komplikasi akut.
Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati
dan makroangiopati.
Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.

28
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan darah,
berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara komprehensif.

Penatalaksanaan DM dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat (terapi nutrisi medis
dan aktivitas fisik) bersamaan dengan intervensi farmakologis dengan obat anti hiperglikemia
secara oral dan/atau suntikan. Obat anti hiperglikemia oral dapat diberikan sebagai terapi tunggal
atau kombinasi. Pada keadaan emergensi dengan dekompensasi metabolik berat, misalnya:
ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun dengan cepat, atau adanya ketonuria, harus
segera dirujuk ke Pelayanan Kesehatan Sekunder atau Tersier.

Pengetahuan tentang pemantauan mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia dan cara
mengatasinya harus diberikan kepada pasien. Pengetahuan tentang pemantauan mandiri tersebut
dapat dilakukan setelah mendapat pelatihan khusus.

Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani
(gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan. Cara kerja dari
berbagai golongan obat DM dapat dilihat pada tabel berikut ini:

29
30

Anda mungkin juga menyukai