Hidropneumothoraks
KELOMPOK 6 :
Syauqi Darussalam C111 13 361
Mutiara Jihad C111 13 362
Siti Kurniah C111 13 366
Nursafa Soleman C111 13 367
Hasrini C111 13 369
Patricia Purnama C111 13 508
Christy Angelia C111 13 509
Andi Widyanita C111 13 512
IDENTITAS PASIEN
Anamnesis terpimpin:
Sesak napas dialami tiba-tiba sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit Pare-
pare setelah pasien berolahraga kemudian dirawat di RS Pare-pare selama 11
hari. Riwayat batuk lama ada, memberat 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
pertama kali (pada bulan Agustus), dahak putih. Batuk berdarah tidak ada. Nyeri
dada ada tidak terus menerus. Riwayat demam ada, keringat malam. Nafsu
makan menurun. penurunan berat badan ada, kurang lebih 4 kg dalam 2 bulan
terakhir.
Pasien mendapat OAT dari RS Pare-pare sejak 14 September 2017, 4 tablet per
hari. Dipasang selang di dada kiri (WSD) dua kali di RS Pare-pare, pemasangan
WSD pertama pada bulan September 2017 dan WSD kedua tanggal 10
Oktober 2017 selama 10 hari sebelum masuk RS Wahidin Sudirohusodo.
ANAMNESIS
Thorax
Inspeksi : Pergerakan dinding dada asimetris, hemitorax kanan
tertinggal. Terpasang WSD di ICS II kanan, undulasi 10 cm,
produksi 200 cc, warna kuning keruh, gelembung ada.
Palpasi :Vocal fremitus melemah pada hemithorax kanan
Perkusi : Redup di hemithorax kanan di ICS IX posterior
Auskultasi : Bronkovesikular melemah pada hemithorax kanan,
Ronkhi dan wheezing tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba.
Perkusi : batas jantung kanan dan kiri normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I/II murni, reguler. Bising tidak ada.
Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak nafas
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-). Hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani, normal.
Kesan :
Terpasang chest tube pada hemithorax
dextra
Hidropneumothorax dextra
Tanda-tanda bendungan paru sinistra
Radiologi
Foto Thorax PA (20-10-2017)
Terpasang chest tube pada hemithorax
kanan setinggi ICS II kanan depan
Hiperlusen avascular pada hemithorax
dextra dengan gambaran pleural white
line disertai kolaps paru dextra
Dilatasi vascular suprahilar paru kiri
Cor : sulit dinilai, aorta normal
Sinus kanan tumpul, sinus kiri dan
kedua diafragma kesan baik
Tulang-tulang intak
Tampak cairan pleura pada hemitoraks
kanan setinggi ICS 10
Kesan :
Terpasang chest tube pada hemithorax
dextra
Hidropneumothorax dengan kolaps
paru dextra
ASSESSMENT
Sabtu/ 21- Sesak ada SpO2 97%. Anemis dan Hidropneumotorak Planning Terapi:
10-2017 sesekali, batuk ikterus tidak ada. s Dekstra Spontan O2 2 liter per menit via nasal
tidak ada Sekunder kanul bila SpO2 <95
Thorax : Tuberkulosis Paru Infus NaCl 0,9% 20 tetes per
I : pergerakan dinding dada Klinis Kasus Baru menit
asimetris, kanan tertinggal Pengobatan Kategori 4 FDC 4 tablet/24 jam/oral
P :Vocal fremitus melemah I Fase Intensif hari N-Ace 200 mg/ 8 jam/oral
pada hemithorax kanan ke 37 Edukasi meniup balon
P : redup pada hemithoraks
kanan
A : Bronkovesikular, melemah
di hemithorax kanan, ronkhi
dan wheezing tidak ada
WSD: tampak
gelembung saat batuk,
Hari/
Subjektif Objektif Assessment Planning
tanggal
Minggu/ Sesak ada sesekali, batuk SpO2 97%. Anemis dan Hydropneumotora PlanningTerapi:
22-10- tidak ada ikterus tidak ada. ks Dekstra Spontan O2 2 liter per
2017 Sekunder menit via nasal
Thorax : Tuberkulosis Paru kanul bila SpO2 <95
I : pergerakan dinding dada Klinis Kasus Baru Infus NaCl 0,9% 20
asimetris, kanan tertinggal Pengobatan tetes per menit
P :Vocal fremitus melemah Kategori I Fase 4 FDC 4 tablet/24
pada hemithorax kanan Intensif hari ke 38 jam/oral
P : redup pada hemithoraks N-Ace 200 mg/ 8
kanan jam/oral
A : Bronkovesikular, Edukasi meniup
melemah di hemithorax balon
kanan, Ronkhi dan
wheezing tidak ada
WSD: tampak
gelembung saat batuk,
undulasi 10 cm,
produksi cairan 200 cc
Hari/
Subjektif Objektif Assessment Planning
tanggal
Senin/ 23- Sesak tidak ada, batuk tidak SpO2 97%. Anemis dan Hidropneumotorak O2 2 liter per
10-2017 ada. Ada riwayat nyeri ulu ikterus tidak ada. s Dekstra Spontan menit via nasal
hati dan mual setiap Sekunder kanul bila SpO2 <95
pemberian Thorax : Tuberkulosis Paru Infus NaCl 0,9% 20
metronidazole di RS I : pergerakan dinding dada Klinis Ksus Baru tetes per menit
Pare-Pare asimetris, kanan tertinggal Pengobatan 4 FDC 4 tablet/24
P :Vocal fremitus melemah Kategori I Fase jam/oral
pada hemithorax kanan Intensif hari ke 39 N-Ace 200 mg/ 8
P : redup pada hemithoraks jam/oral
kanan Metronidazole
A : Bronkovesikular, 500 mg/ 8 jam/
menurun di kanan, Ronkhi intravena
dan wheezing tidak ada Omeprazole 40
mg/ 12 jam/
WSD: tampak intravena
gelembung saat batuk,
undulasi 5 cm. Warna Planning:
kuning keruh, produksi Edukassi Pasien
cairan tidak ada. meniup balon
Tunggu hasil
Lab: sputum
Anti HIV: Non reaktif pemeriksaan
MO, apusan
BTA serta
kultur cairan
pleura
Hari/
Subjektif Objektif Assessment Planning
tanggal
Selasa/ 24- Sesak ada sesekali, batuk ada. SpO2 97%. Anemis dan Hydropneumotorak O2 2 liter per
10-2017 Nyeri dada di tempat ikterus tidak ada. s Dekstra Spontan menit via nasal
insersi WSD Sekunder kanul bila SpO2 <95
Thorax : Tuberkulosis Paru Infus NaCl 0,9% 20
I : pergerakan dinding dada Klinis Kasus Baru tetes per menit
asimetris,kanantertinggal Pengobatan 4 FDC 4 tablet/24
P :Vocal fremitus melemah Kategori I Fase jam/oral
pada hemithorax kanan Intensif hari ke 40 N-Ace 200 mg/ 8
P : redup pada hemithoraks Suspek empiema jam/oral
kanan laterobasal Metronidazole 500
A : Bronkovesikular, mg/ 8 jam/ intravena
Ronkhi dan wheezing tidak Omeprazole 40 mg/
ada 12 jam/ intravena
Kamis/ 26- Sesak tidak ada, b SpO2 97%. Anemis dan Hydropneumotorak O2 2 liter per menit
10-2017 ikterus tidak ada. s Dekstra Spontan via nasal kanul bila
atuk ada. Sekunder SpO2 <95
Thorax : Tuberkulosis Paru Infus NaCl 0,9% 20
I : pergerakan dinding dada bakteriologis Kasus tetes per menit
asimetris,kanantertinggal Baru Pengobatan 4 FDC 4 tablet/24
P :Vocal fremitus melemah Kategori I Fase jam/oral
pada hemithorax kanan Intensif hari ke 41 N-Ace 200 mg/ 8
P : pekak pada hemithoraks Suspek empiema jam/oral
kanan laterobasal Metronidazole 500
A : Bronkovesikular, mg/ 8 jam/ intravena
Ronkhi dan wheezing tidak Omeprazole 40 mg/
ada 12 jam/ intravena
Komplikasi
Piopneumotoraks, Hidropneumotoraks/ hemopneumotoraks
Pneumomediastinum dan emfisema subkutis, Pneumotoraks ulangan
Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis
Klasifikasi
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA)
TB Paru BTA (+)
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan radiologik
menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan biakan postif\
TB Paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran klinik dan radiologik
menunjukkan TB aktif, serta tidak respon dengan pemberian antibiotik spektrum luas
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan MTB positif
Klasifikasi Berdasarkan Tipe Penderita
Kasus baru
Penderita yang belum pernah mendapat pengobatan OAT atau sudah minum OAT kurang dari
1 bulan.
Kasus kambuh
Penderita TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan
sembuh, atau pengobatan lengkap kemudian kembali lagi berobat dengan hasil BTA positif
atau biakan positif.
Kasus pindahan
Penderita yang sedang mendapatkan pengobatan di suatu kabupaten kemudian pindah
berobat ke kabupaten lain.
Kasus lalai berobat
Penderita yang sudah berobat minimal satu bulan dan berhenti dua minggu atau lebih
kemudian datang kembali berobat.
Kasus gagal
Penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan
kelima
Penderita dengan BTA negatif, gambaran radiologi positif menjadi BTA positif pada akhir
bulan kedua pengobatan dan/atau gambaran radiologi ulang mengalami perburukan.
Kasus bekas TB
Hasil dahak mikroskopik negatif dan gambaran radiologi menunjukkan lesi TB inaktif dengan
riwayat pengobatan OAT yang adekuat.
Radiologi meragukan lesi TB aktif, namun setelah mendapat pengobatan OAT selama 2 bulan,
ternyata tidak ada perubahan gambaran radiologi.
Skema Klasifikasi TB
Alur
Diagnosis
Pasien
Tersangka
TB
Diagnosis
Pemeriksaan Fisis Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis : Batuk 3 Ditemukan pada Bakteriologis : Bakteriologis:
minggu, Batuk darah, Sesak pasien: Bahan pemeriksaan dapat Sputum BTA :
napas, Nyeri dada, Demam, Riwayat demam ada berasal dari dahak, cairan BTA 1: negatif
Keringat malam, Berat badan
Ada batuk berlendir pleura, bilasan lambung, BTA II: Scanty +5
menurun, Malaise, Anoreksia,
riwayat pengobatan TB berwarna putih tanpa dan bilasan bronkus. BTA III: negatif
Pemeriksaan fisis :
disertai darah. Foto Thorax:
Suara napas bronkhial Keringat malam hari Pemeriksaan standar
Suara napas melemah ada adalah foto thorax PA
Ronkhi basah Riwayat penurunan dengan atau tanpa foto
Tanda-tanda penarikan paru, berat badan ada, 4 kg lateral.Gambaran radiologi
diafragma, dan mediastinum dalam 2 bulan terakhir yang dicurigai sebagai lesi
Mendapat OAT sejak TB aktif: Bayangan
14/09/2017 berawan/nodular di
segmen apikal dan
posterior lobus atas paru
dan segmen superior lobus
bawah. Kavitas, terutama
lebih dari satu, dikelilingi
oleh bayangan opak
berawan atau nodular.
Bayangan bercak milier
Empyema