MOH.ALMUHAIMIN
030.12.169
1. Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis.
2. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang
jaringan paru, tidak termasuk pleura
3. Tuberkulosis milier ( TB milier ) merupakan penyakit
limfohematogen sistemik akibat penyebaran kuman
Mycobacterium Tuberculosis dari kompleks primer, yang biasnya
terjadi 2-6 bulan setelah infeksi awal
1. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penting di dunia ini. Pada tahun 1992 world health organization
telah mencanangkan Tuberkulosis sebagai global emergancy
2. Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan
beban TB tertinggi di dunia
3. Dari semua pasien dengan Tuberkulosis, diperkirakan 1,5 %
memiliki Tuberkulosis milier
4. orang dewasa dengan immunocompetent, TB milier dapat terjadi
kurang dari 2% dari seluruh kasus TB dan 20 % dari TB
ekstraparu. Penelitian pada hasil otopsi kurang lebih 0,3 %-13,3
% adalah TB milier, serta 11,9 % sampai 40,5 % adalah semua
jenis kasus TB. Prevalensi TB biasanya sering pada anak dan bayi
Kuman Mycobacterium tuberculosis
1. Kuman batang dengan panjang 1-4/ um
dan tebal 0,3-0,6 um
2. Dinding M. tuberculosis sangat kompleks,
terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi (60%).
Penyusun utama dinding
sel M. tuberculosis ialah asam mikolat, lilin
kompleks (complex-waxes), trehalosa
dimikolat yang disebut cord factor,
dan mycobacterial sulfolipids yang berperan
dalam virulensi.
3. Kuman dapat hidup dalam udara kering
maupun dalam keadaan dingin
4. Kuman hidup sebagai parasit intraseluler
yakni dalam sitoplasma makrofag.
5. Sifat kuman adalah aerob sehingga kuman
lebih menyenangi tempat yang tinggi
kandungan oksigen.
PATOGENESIS
Afek primer +
limfangitis+ limfadenitis
regional membentuk
kompleks primer
PROSES SELANJUTNYA:
SARANG DINI • Direabsorbsi kembali dan sembuh
tanpa meninggalkan cacat.
AWALNYA • Sembuh dalam bentuk perkapuran.
SARANG • Sarang meluas dan membentuk
jaringan keju jika dibatukkan
PNEUMONIA KECIL keluar muncul caviti.
Komplikasi dini :
• Pleuritis Efusi pleura, Empiema, Laringitis, Poncet’s arthropathy
Komplikasi lanjut :
• SOPT
• Kerusakan parenkim berat → fibrosis paru, CPC, amiloidosis,
karsinoma paru,
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang:
• OS datang dengan rujukan dari Rumah Sakit Awal Bros Bekasi dengan keluhan sesak sejak 1 minggu
SMRS. Sesak timbul saat dalam posisi berbaring/tidur dan dirasakan terus menerus serta semakin hari
semakin berat. tidak disertai dengan napas berbunyi/mengi. Sesak timbul setelah os mengeluh batuk
berdahak sejak 3 bulan yang lalu, namun dahak sulit untuk dikeluarkan, batuk darah (-) Batuk semakin
lama semakin sering dan tidak mengalami perbaikan setelah mendapatkan pengobatan. Demam (+)
tidak tinggi yang di ukur dengan perabaan tangan dan terus menerus sejak 3 bulan yang lalu, dan
turun bila diberi beri obat penurun panas dari bidan namun setelah itu demam naik kembali dengan
perabaan tangan. Keringat pada saat malam hari (+). Nyeri pada punggung sejak 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Timbulnya nyeri pada punggung tersebut awalnya ringan, tetapi lama-kelamaan
semakin nyeri. Dulu pernah kecelakaan dengan sepeda motor sekitar 4 tahun yang lalu dalam posisi
terduduk. Setelah berobat alternatif nyeri punggung tersebut sempat hilang, tetapi lama-kelaman nyeri
pada punggung tersebut mulai timbul. Berat badan terus menurun yang awalnya 47 kg, saat ini hanya
35 Kg. Buang air besar dan buang air kecil tidak ada kelainan. Belum pernah mengalami gejala seperti
ini sebelumnya. Sudah melakukan pengobatan di klinik dekat rumah, dan diberikan cairan infus serta
obat OAT oleh dokter dekat rumah. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit minum obat OAT.
Tanda Vital
•Tekanan Darah : 110/70 mmHg
•Pernapasan : 24 kali/menit
•Nadi : 87 kali/menit reguler
•Suhu : 37 oC
Status Generalis
Kepala
•Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
•T/H/M : dalam batas normal
•Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran tiroid (-)
Thorax
•Inspeksi : simetris, tidak ada pernapasan yang tertinggal, tidak ada ruam
•Palpalasi : fremitus kanan = kiri, gerak napas simetris
•Perkusi : redup pada kedua lapangan paru
•Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
•Cor : S1 (+) S2 (+) regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
•Inspeksi : simetris
•Palpalasi : soepel
•Perkusi : timpani
•Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), motorik normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(HASIL LABORATORIUM)
HEMATOLOGI
Hitung Jenis
INDEX ERITROSIT
ELEKTROLIT