PENDAHULUAN
jawab atas sebagian besar kasus trauma. Prinsip utama dalam penatalaksanaan
kasus perforasi organ abdomen yaitu tindakan pembedahan yang segera. Dalam
penentuan tindakan diperlukan penegakan diagnosis yang cepat dan tepat sebagai
keadaan adanya udara bebas dalam kavum peritoneum. Pencitraan radiologi yang
USG, MTI, CT scan yang dapat dilakukan dengan kontras. Foto polos abdomen
menjadi pencitraan utama pada aku abdomen. Gambaran radiologi foto polos
tergantung posisi, dimana posisi terbaik adalah posisi lateral dekubitus kiri yang
menunjukkan gambaran radiolusen antara batas laeral kanan hepar dan permukaan
peritoneum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
jinak dimana hanya terdapat udara bebas dalam kavum peritoneum, dengan pasien
mengganggu fungsi organ dan aliran darah. Sehingga pasien biasanya memiliki
gejala berat seperti nyeri perut hebat dan distensi abdomen berat hingga syok. 3
perforasi organ viseral, sedangkan CT scan 95% ditemukan pada kasus perforasi
organ viseral. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa foto polos thoraks dengan
2
pneumoperitoneum. Sensitivitas yang lebih besar untuk mendeteksi udara bebas
pada pencitraan adalah dengan menggunakan foto polos abdomen dengan posisi
dan lokasi perforasi bila ada. Sensitivitas pemeriksaan radiologi dengan CT-scan
lebih tinggi dibanding foto polos thoraks dan dapat membantu dalam menentukan
lokasi sumber pneumoperitoneum. Pada pasien yang keadaan umumnya stabil dan
temuan radiologis yang paling umum pada foto polos abdomen dan thoraks posisi
supinasi adalah adanya udara bebas ekstraluminal di ruang sub-frenik, tanda oval
pada usia. Pada neonatus, penyebab yang paling mungkin adalah perforasi
mungkin ada penyebab iatrogenik, seperti perforasi dari tabung nasogastrik atau
Pada bayi yang lebih tua dan anak-anak, penyebabnya banyak dan
penetrasi, perforasi saluran pencernaan (dari ulkus lambung atau duodenum, ulkus
3
stres, kolitis ulserativa dengan megakolon toksik, Crohns penyakit, obstruksi
membentuk atau pecahnya abses, atau mungkin karena masalah dada seperti
pneumomediastinum.6,7
peritoneum dengan organisme membentuk gas dan atau pecahnya abses yang
1). Pada pneumoperitoneum surgical umumnya udara bebas ada karena terdapat
merupakan suatu keadaan adanya udara bebas dalam ruang peritoneal yang
umumnya tidak disebabkan oleh perforasi organ viseral, bahkan dikatakan dapat
4
Pneumoperitoneum - Perforated viskus
- Infark usus
- Cedera perut
Pneumoperitoneum 1. Thoracic
- Pneumomediastinum/pneumotoraks
- Asma
2. Abdomen
- Pasca laparotomy
- Divertikulosis jejunum
- Endoskopi
- Paracentesis/peritoneal dialisis /
laparoskopi
3. Female pelvis
- Instrumentasi
(mishysterosalpingography,Uji Rubin)
- Post-partum
- Oro-genital intercourse
- Vagina douching
5
- Senggama
atau kondisi yang mendasarinya. Pasien mungkin dapat menjadi asimtomatik dan
dapat terjadi peritonitis sehingga akan muncul tanda dan gejala peritonitis. Tanda
viseral, mungkin meliputi perut terasa kaku, nyeri pada daerah epigastrium, bising
usus menghilang, bahkan dapat jatuh pada kondisi syok yang parah. Gambaran
udara bebas dalam ruang peritoneum yang terlihat pada foto polos dapat
pneumoperitoneum masif dengan lebih dari 1000 mL udara bebas. 6,7 (9,13)
radiologi. Pada foto polos sebenarnya sudah menjadi modal dalam menentukan
adanya udara bebas dengan jumlah yang minimal, namun hal tersebut perlu
dengan teknik pemeriksaan yang benar dan tepat. Teknik minimal yang dapat
dipilih adalah foto polos abdomen posisi supinasi dan foto polos thoraks posisi
erect atau left lateral decubitus. Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien dianjurkan
6
untuk tetap berada dalam posisi tersebut selama 5 hingga 10 menit sebelum foto
diambil.
1. Foto Polos
Foto polos thoraks menjadi modal diagnosis yang cukup sensitif dalam
terlihat karena tertumpuk dengan udara paru-paru. Pada foto polos thoraks
pneumoperitoneum:
lien.
7
- Leaping dolphin sign: merupakan gambaran otot diafragma yang
8
- Cupola sign : merupakan gambaran adanya akumulasi udara yang
bawah dengan margo superior terlihat dengan baik, tetapi margin yang
lebih rendah tidak. Tanda ini terlihat pada foto polos dada posisi
9
- Continuous diaphragm sign: biasanya bagian tengah diafragma tidak
10
11
b. Foto Polos Abdomen
- Rigler sign : dinding terluar lingkaran usus menjadi lebih jelas terlihat
False double wall sign dapat terlihat pada saat dua dinding loop usus
12
- Telltale triangle sign : menggambarkan area radiolusen berbentuk
segitiga diantara tiga lingkaran usus atau di antara dua lingkaran usus
dan dinding abdomen. Biasanya akan terlihat pada posisi supine atau
lateral dekubitus.
13
- Football sign : menggambarkan pengumpulan udara dalam jumlah
14
15
- Falciform ligament sign/Silver sign : ditandai dengan ligamentum
menjadi terlihat, maka biasanya ada udara bebas yang cukup untuk
16
- Lateral umbilical ligament sign/inverted “V” sign : Ligamen
bayi akan tampak sebagai huruf ‘V’ terbalik di daerah pelvis pada
17
- Urachus sign : urachus atau ligamentum umbilikal medial biasanya
tidak tampak pada foto polos abdomen karena memiliki opasitas yang
tipis linier di tengah bagian bawah abdomen yang berjalan dari kubah
18
- Decubitus abdomen sign : pada foto polos abdomen posisi left lateral
19
2. CT-scan
lebih mahal dan memiliki efek radiasi yang besar. CT scan dapat
sekalipun, terutama apabila hasil foto polos abdomen tidak spesifik. CT scan
tidak dipengaruhi oleh posisi pasien pada saat pemeriksaan dilakukan dan
sulit untuk melokalisasi perforasi karena adanya udara bebas pada peritoneum
20
merupakan temuan yang nonspesifik dan dapat disebabkan oleh berbagai
kondisi antara lain dapat disebabkan oleh perforasi usus, paska operasi, atau
21
3. MRI
22
4. USG
yang terisi udara atau Distal Ring Down, bayangan costae, dan dapat tampak
udara kolon yang berhimpitan dengan hepar. Udara di kuadran kanan atas
abses, tumor, udara bilier, atau udara di dalam vena porta. Udara intraperitoneal
seringkali sulit dideteksi, namun sebenarnya udara bebas dalam jumlah kecil pun
dapat dideteksi dengan pemeriksaan yang tepat, yaitu dari anterior atau
anterolateral di antara dinding abdomen dan di dekat liver 31 dimana loop usus
seperti mampu mendeteksi kelainan lain, seperti cairan bebas intraabdomen dan
wanita hamil, dan usia reproduktif. Namun, USG sangat dipengaruhi keahlian
operator, dan terbatas penggunaannya pada individu dengan obesitas dan udara
bebas dalam jumlah besar. USG bukan merupakan pemeriksaan definitif untuk
menyingkirkan pneumoperitoneum.
23
2.6. Tatalaksana Pneumoperitoneum
mencari tahu penyebabnya agar dapat menentukan pendekatan terapi yang tepat.
konservatif merupakan yang terbaik sembari melihat apakah tubuh pasien mampu
menghilangkan udara bebas tersebut sendiri. Jika disebabkan oleh perforasi organ
24
BAB III
KESIMPULAN
oleh karena perforasi organ viseral. Pneumoperitoneum lebih mudah dideteksi dan
sensitivitasnya adalah foto polos thoraks dan abdomen, kemudian dapat juga
25
DAFTAR PUSTAKA
Vol. 10 (4).
5. Cecka, F., Sotona, O., dan Subrt, Z. How to distinguish between surgical
15.
< https://emedicine.medscape.com/article/372053-overview>
http://www.wikiradiography.net/page/Pneumoperitoneum>
Incidental Finding.
26